Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Apresiasi penuh pada lingkup akuntansi sekarang dan masa mendatang tergantung
pada pemahamanteknik akuntansi maupun struktur teori akuntansi di mana teknik diturunkan.
Pengembangan struktur teori akuntansi untuk memberikan justifikasi yang lebih baik  pada
aturan-aturan dan teknik-teknik yang telah ada dimulai dengan pengujian yang dilakukan
oleh Paton tentang pondasi dasar akuntansi.

1.2 RUMUSAN MASALAH

A. Bagaimana sifat struktur teori akuntansi ?


B. Apakah tujuan laporan akuntansi ?
C. Seperti apa sifat postulat akuntansi itu ?
D. Apa postulat-postulat akuntansi ?
E. Apakah konsep-konsep teoritis akuntansi ?
F. Seperti apakah prinsip-prinsip dasar akuntansi ?
G.  Apa saja standar (teknik) dari akuntansi ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

A. Untuk mengetahui materi tentang struktur teori akuntansi


B. untuk memenuhi tugas dari Dosen yang bersangkutan

Page 1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SIFAT STRUKTUR TEORI AKUNTANSI

Pendekatan dan metodologi apa pun yang digunakan dalam penyusunan teori
akuntansi (deduktif atau induktif, normatif atau deskriptif), kerangka acuan yang dihasilkan
didasarkan pada serangkaian elemen dan hubungan yang mengatur pengembangan teknik
akuntansi.

Struktur teori akuntansi terdiri dari beberapa elemen-elemen berikut ini :

Pernyataan tujuan laporan keuangan.


Pernyataan postulat dan konsep teoritis akuntansi yang terkait dengan asumsi-asumsi
lingkungan dan sifat unit akuntansi. Postulat dan konsep teoritis diturunkan dari
pernyataan tujuan.
Pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar yang didasarkan pada postulat dan konsep
teoritis.
Batang tubuh teknik-teknik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi.

Empat elemen teori akuntansi yang ada, yaitu:

Postulat akuntansi
 Konsep-konsep teoritis akuntansi
 Prinsip-prinsip akuntansi
Standar (teknik) akuntansi

Page 1
2.2 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Berikut adalah rumusan tujuan laporan keuangan yang telah dijabarkan oleh AAA,
APB, dan FASB :

1. ASOBAT

American Accounting Association (AAA) adalah sebuah organisasi akuntan pendidik


yang bergungsi memfasilitasi dalam pendidikan akuntansi dan memperlajari serta
mengomentari masalah-masalah yang terkait dengan standar akuntansi.

Pada tahun 1966, AAA menerbitkan AStatement of Basic Accounting Theory


(ASOBAT) yang berisi tentang rumusan tujuan akuntansi, yaitu :

Membuat keputusan mengenai penggunaan sumber daya yang terbatas dan


menentukan sasaran serta tujuan dari penggunaan sumber daya tersebut.
Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya manusia dan factor produksi lainnya
secara efektif.
Memelihara dan melaporkan pengamanan atas sumber daya (Aktiva).
Memfasilitasi fungsi dan pengendalian social.

2. APB Statement No. 4

Accounting Principles Board(APB) dibentuk oleh AICPA pada tahun 1959. Tujuan
utama dari APB adalah mengajukan rekomendasi secara tertulis mengenai prinsip akuntansi,
menentukan praktek akuntansi yang tepat, dan mempersempit celah perbedaan-perbedaan
yang ada serta ketidak-konsistenan yang terjadi dalam praktek akuntansi saat itu.

Pada tahun 1970, APB menerbitkan Statement No. 4 yang berjudul “Basic Concepts
and Accounting Principles Underlying Financial Statement Of Business
Enterprises”. Laporan ini berisi tentang tujuan khusus dan tujuan umum laporan keuangan.

Tujuan khusus laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 adalah menyajikan
posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar
dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
Tujuan Umum laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 adalah :
 Memberikan informasi yang terpecaya tentang sumber daya ekonomi (Aktiva) dan
kewajiban perusahaan.
 Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Untuk menunjukkan posisi keuangan da investasi perusahaan.
Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya.
Menunjukkan kemampuan sumber daya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.

Page 1
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal
dari kegiatan usaha dalam mencari laba.
 Memberikan gambaran tentang jumlah deviden yang diharapkan pemegang saham.
Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban kepada supplier,
kreditur, pegawai, pemerintah dan kemampuannya dalam mengumpulkan dana untuk
kepentingan ekspansi perusahaan.
Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan
fungsi perencanaan dan pengendalian.
Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba jangka
panjang.
 Memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilakan laba.
 Memnerikan informasi lainnya tentang perubahan aktiva dan kewajiban. 
Mengungkapkan informasi yang relavan lainnya yang dibutuhkan para pemakai
laporan.

3. Trueblood Committee Report

Untuk menyusun konsep yang menjelaskan tentang tujuan laporan keuangan, Presiden
AICPA saat itu (Marsall S. Amstrong) pada tahun 1971 membentuk tim perumus tujuan
laporan keuangan, yang dikenal dengan nama Trueblood Committee. Tim ini pada tahun
1973 berhasil merumuskan tujuan laporan keuangan, yang dimuat dalam sebuah laporan yang
berjudul ”Objectives of Financial Statement”. Dalam laporan ini dirumuskan bahwa tujuan
laporan keuangan adalah :

Tujuan dasar laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna bagi
pengambilan keputusan ekonomi.
Melayani pemakai umum yang memiliki wewenang, kemampuan, atau sumber daya
yang terbatas untuk memperoleh informasi dan pihak-pihak yang mengandalkan
laporan keuangan sebagai sumber informasinya mengenai aktivitas ekonomi
perusahaan.
Memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur untuk pemakai untuk
memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi potensi arus kas berdasarkan
jumlah, waktu, dan ketidakpastian lainnya.
Memberikan informasi kepada pemakai untuk memprediksi, membandingkan, dan
mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba.
Memberikan informasi yang berguna untuk menilai kemampuan manajemen dalam
memanfaatkan sumber daya perusahaan secara efektif dan mencapai tujuan utama
perusahaan.
Memberikan informasi yang factual dan dapat diinterprestasikan mengenai transaksi
dan peristiwa lainnya, yang diharapkan dapat berguna untuk memprediksi,

Page 1
membandingkan, dan mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam mendapatkan
laba.
Memberikan laporan tentang posisi keuangan perusahaan, yang diharapkan dapat
berguna untuk prediksi, membandingkan, dan mengevuasi kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba.
 Memberikan laporan tentang laba periode (berkala), yang diharapkan dapat berguna
untuk prediksi, membandingkan, dan mengevuasi kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba.
Memberikan laporan tentang aktivitas keuangan perusahaan, yang diharapkan dapat
berguna untuk prediksi, membandingkan, dan mengevuasi kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba.
 Tujuan laporan keuangan bagi organisasi pemerintah dan organisasi yang bukan
pencari laba adalah untuk memberikan informasi yang berguna dalam mengevaluasi
aktivitas pengelolaan sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi.
Melaporkan aktivitas perusahaan yang mempengaruhi lingkungan social (masyarakat
sekitar).

4.    SFAC No. 1 dan No. 4


FASB merupakan organisasi sector swasta yang bertanggung jawab dalam
pembentukan standar akuntansi di Amerika saat ini. FASB didirikan pada tahun 1973,
menggantikan APB.

Pada tahun 1976, FASB mulai mengembangkan kerangka kerja konseptual yang
menjadi dasar bagi penetapan standar akuntansi dan pemecahan masalah kontroversi
pelaporan keuangan. Fungsi utama FASB adalah menpelajari masalah akuntansi terkini dan
menetapkan standar akuntansi. FASB juga menerbitkan Statement of Accounting Concepts
(SFAC) yang memberikan kerangka kerja konseptual dimana memungkinkan untuk
dikembangkannya standar akuntansi khusus.

Pada tahun 1978, FASB menerbitkan SFAC No. 1 yang berjudul “Objectives of


Financial Reporting by Business Enterprises”.Laporan ini memuat tentang rumusan tujuan
laporan keuangan untuk organisasi pencari laba (profit Organization), yaitu :

Memberikan informasi yang berguna bagi investor, kreditur, dan pemakai lainnya
dalam membuat keputusan secara rasional mengenai investasi, kredit dan lainnya.
Memberikan informasi untuk membantu investor atau calon investor dan kreditur
serta pemakai lainnya dalam menentukan jumlah, waktu, dan prospek penerimaan
kas dari deviden atau bunga dan juga penerimaan dari penjualan, piutang, atau
saham, dan pinjaman yang jatuh tempo.
Memberikan informasi tentang sumber daya (aktiva) perusahaan, klaim atas aktiva,
dan pengaruh transaksi, peristiwa, dan keadaan lain terhadap aktiva dan kewajiban.

Page 1
 Memberikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan selama satu periode.
Memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan mendaparkan dan
membelanjakan kas, tentang pinjaman dan pengembaliannya, tentang transaksi yang
mempengaruhi modal termasuk deviden dan pembayaran lainnya kepada pemilik,
dan tentang factor-faktor yang mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas perusahaan.
Memberikan informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan
mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan kepada pemilik atas penggunaan
sumber daya (aktiva) yang telah dipercayakan kepadanya.
 Memberikan informasi yang berguna bagi manajer dan direksi dalam proses
pengambilan keputusan untuk kepentingan pemilik perusahaan.

Pada tahun 1980, FASB No. 4 yang berjudul “Objectives of Financial Reporting by


Non-Business Organization” . Laporan ini memuat tentang rumusan tujuan keuangan untuk
organisasi yang bukan pencari laba (non-profit organization), yaitu :

1. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan mengenai alokasi seumber daya (aktiva)
perusahaan.
2. Untuk menilai kemampuan organisasi dalam memberikan pelayanan kepada public.
3. Untuk menilai bagaimana manajemen melakukan pembiayaan dan investasi.
4. Memberikan informasi tentang sumber daya (aktiva), kewajiban, dan kekayaan
perusahaan, serta perubahannya.
5. Memberikan informasi tentang kinerja organisasi.
6. Memberikan informasi tentang kemampuan organisasi dalam melunasi kewajiban
jangka pendeknya.
7. Memuat penjelasan dan penafsiran manajemen.

2.3 SIFAT POSTULAT AKUNTANSI

Dalam teori akuntansi kita sering dibingungkan oleh istilah-istilah yang agak mirip,
tetapi mempunyai arti yang berbeda seperti istilah : aksioma, postulat, konsep, convention,
generalization, praktik, prosedur, prinsip, standar, norma, dll. Kebingungan seperti itu dapat
dihindari dengan mempertimbangkan penyusunan struktur teori akuntansi secara deduktif,
proses interaktif di mana tujuan akuntansi menyediakan dasar untuk postulat dan konsep
teoritis dari mana teknik-teknik diturunkan.

Page 1
A. Postulat akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya
sendiri atau disebut juga aksioma yang sudah diterima kesesuaiannya dengan tujuan
laporan keuangan yang menggambarkan lingkungan ekonomi, politik, sosiologi dan
hokum di suatu tempat dimanaakuntansi  itu beroperasi.
B. Konsep teoritis akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian
atau aksioma, juga berterima umum berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan
laporan keuangan, yang menggambarkan sifat entitas akuntansi yang beroperasi
dalam ekonomi bebas yang dikarakteristikkan oleh kepemilikan pribadi atas
kekayaan.
C. Prinsip akuntansi adalah aturan keputusan umum, yang diturunkan baik dari tujuan
dan konsep teoritis akuntansi yang mengatur pengembangan teknik-teknik
akuntansi.
D. Teknik (standar) akuntansi adalah aturan spesifik yang diturunkan dari prinsip
akun-akuntansi untuk memperlakukan transaksi atau peristiwa tertentu yang
dihadapi oleh entitas akuntansi.

2.4 POSTULAT – POSTULAT AKUNTANSI

1.    Postulat Entitas (Entity)

Akuntansi mencatat hasil kegiatan operasi dari suatu entity (lembaga atau perusahaan)
yang terpisah dan dibedakan dari pemilik. Menurut konsep ini kita bisa menyusun laporan
keuangan sesuai dengan kebutuhan pemakainya, maka setiap perusahaan dianggap sebagai
uni akuntansi yang terpisah dari pemiliknya.

Berdasarkan pengertian ini maka yang menjadi objek dan perhatian dari akuntansi
yang dimasukkan ke dalam laporan keuangan adalah kejadian yang dialami oleh lembaga
atau perusahaan dan bukan merupakan gabungan dengan pribadi pemiliknya. Konsep ini
disebut dengan firm oriented.

Dari sisi lain konsep entity ini dilihat dari kepentingan ekonomi dari beberapa
konsumen laporan keuangan suatu entity bukan dari kegiatan administrasi lembaga tadi.
Pengertian ini disebut dengan user oriented.

Dalam konsep ini  yang menjadi perhatian dalam penyusunan laporan keuangan 
adalah para pemakainya. Informasi apa yang diinginkan pemakai itulah yang dilaporkan
dalam laporan keuangan . Untuk mengetahui apa yang diinginkan para pemakai laporan,
perlu diketahui :

Kepentingan para pemakai laporan


Sifat-sifat dari para pemakai laporan

Page 1
Contoh yang paling jelas di sini adalah Akuntansi Sosial, Akuntansi Lingkungan,
Akuntansi SDM, dll. Dalam bidang ini yang menjadi dasar bertolak adalah apa yang
diinginkan oleh para pemakai laporan keuangan dan bukan tentang apa maunya teori
akuntansi.

2.    Postulat Kelangsungan Usaha(going concern)

Postulat kelangsungan usaha, atau postulat kontinuitas, menyatakan bahwa entitas


akuntansi akan terus beroperasi untuk melaksanakan projek, komitmen, dan aktivitas yang
sedang berjalan. Postulat mengasumsikan bahwa perusahaan tidak diharapkan untuk
dilikuidasi dalam masa mendatang yang dapat diketahui dari sekarang atau bahwa entitas
akan terus beroperasi untuk periode waktu yang tidak tertentu.

Postulat ini memberikan pembenaran terhadap penilaian asset secara historical cost
dan book value bukan current value atau liquidation value. Dalam asumsi ini seolah
dinyatakan bahwa nilai atau harga yang terdapat dalam laporan keuangan didasarkan pada
asumsi  bahwa perusahaan ini tidak akan dilikuidasi atau dijual sehingga nilai dari asset atau
utang dari perusahaan yang akan dibubarkan. Tentu pada kenyatannya, nilai aset pada
perusahaan yang sudah berhenti dan mennunggu akan dibubarkan umumnya berbeda  atau
jauh lebih rendah dari perusahaan yang masih terus beroperasi dan lancar. Postulat ini juga
membenarkan metode alokasi akuntansi seperti pembebanan penyusutan, penyisihan, konsep
konservatisme maupun amortisasi selama masa penggunaannya tau selama perusahaan
berjalan.

Postulat going concern ini juga dapat dipergunakan untuk mendorong agar manajer
bersikap forward looking, melihat jauh ke depan dan investor pun dengan pemahaman ini
diharapkan ia akan bersedia menanamkan modalnya dalam perusahaan dalam jangka waktu
yang lama atau terus  menerus agar ia  mendapatkan value added dari kinerja perusahaan.

3.    Postulat unit pengukur (Unit Of Measure)

Postulat ini, yang disebut juga monetery unit postulate menganggap bahwa setiap
transaksi harus diukur dengan suatu alat ukur atau alat tukar yang seragam. Alat ukur yang
dipakai dalam akuntansi adalah alat ukur moneter. Postulat ini menimbulkan 2 keterbatasan
yaitu :

Akuntansi terbatas pada pemberian informasi dalam satuan moneter tanpa mencatat
informasi non moneter lainnya yang relevan. Sehingga akuntansi dianggap hanya
menginformasikan sebatas : kuantitatif, formal, terstruktur, dapat diaudit, angka-
angka dan berorientasi pada masa lalu.

Page 1
Informasi non akuntansi dianggap kualitatif, informal, penjelasan, tidak dapat diaudit
dan berorientasi pada masa depan. Namun para ahli pada saat ini teus berupaya agar
informasi yang diberikan oeh akuntansi keuangan dapat memasukkan aspek kualitatif
melalui berbagai instrumen laporan.
 Unit moneter itu sendiri sifatnya berfluktuasi tergantung pada kemampuan daya beli.
Pada kenyataannya, daya beli itu tidak stabil karena termakan oleh inflasi sehingga
informasi keuangan yang disajikannya akan kehilangan relevansi.

4.    Postulat Periode Akuntansi

Meskipun postulat kelangsungan usaha menyatakan bahwa perusahaan akan tetap ada
untuk periode waktu yang tidak terbatas, pemakai meminta berbagai informasi tentang posisi
keuangan dan kinerja perusahaan untuk membuat keputusan jangka pendek. Sebagai
tanggapan terhadap kendala yang disebabkan lingkungan pemakai, postulat periode akuntansi
menyatakan bahwa laporan keuangan yang menggambarkan perubahan dalam kesejahteraan
perusah

Panjangnya periode waktu dapat bervariasi tetapi hukum pajak penghasilan yang
mensyaratkan penentuan income dengan dasar tahunan dan praktik bisnis tradisional,
menggunakan periode normal satu tahun. Meskipun kebanyakan perusahaan menggunakan
periode akuntansi yang terkait dengan tahun kalender, beberapa perusahaan menggunakan
tahun fiskal atau tahun bisnis alami". Bila siklus bisnis tidak berhubungan dengan tahun
kalender akan lebih bermanfaat untuk mengakhiri periode akuntansi ketika aktivitas bisnis
telah mencapai titik terendah.

Karena kebutuhan akan informasi yang tepat waktu, relevan dan sering, kebanyaka
perusahaan juga menerbitkan laporan interim yang menyediakan informasi keuangan
triwulanan atau bulanan. Studi empiris tentang reaksi pasar modal atas penerbitan laporan
interim dan dampaknya terhadap keputusan investasi pemakai mengindikasikan kegunaan
laporan interim. Untuk menjamin kredibilitas laporan interim, Accounting Principles Board
menerbitkan APB Opinion No.28, yang mensyaratkan laporan interim seharusnya didasarkan
pada prinsip akuntansi dan praktik yang sama dengan yang digunakan dalam pembuatan
laporan tahunan.

Page 1
2.5 Konsep-konsep Teoritis Akuntansi

A. Teori Proprietary/Teori Kepemilikan

Menurut teori proprietary, entitas sebagai “agen”, perwakilan atau susunan melalui
wirausahawan individual atau pengoperasi pemegang saham". Sudut pandang kelompok
pemilik sebagai pusat kepentingan terefleksi dalam cara memelihara catatan akuntansi dan
membuat laporan keuangan. Tujuan utama teori proprietary adalah untuk menentukan dan
menganalisis kekayaan bersih pemilik, dengan persamaan akuntansi:

Aset – Utang = Ekuitas Pemilik

Persamaan ini dibaca : pemilik memiliki aset dan sekaligus memiliki kewajiban,
sehingga kekayaan bersihnya adalah kekayaan perusahaan dikurangi dengan kewajiban
perusahaan. Oleh karena itu, teori ini berorientasi pada neraca (balance sheet oriented). Aset
dinilai dan neraca disajikanuntk mengetahui dan mengukur perubahan hak dan kekayaan
pemilik, sedangkan penghasilan dan biaya dianggap sebagai kenaikan atau penurunan harta
kekayaan pemilik bukan dianggap berasal dari investor atau pengambilan pemilik sehingga
biaya dan dividen adalah pengambilan modal.

Beberapa istilah akuntansi yang dipengaruhi oleh teori ini adalah seperti penyajian
divide per share, earning per share, equity method dalam pencatatan perkiraan investasi  pada
perusahaan lain dan lain-lain.

B. Teori Entitas

Teori entitas memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak
yang menyediakan modal pada entitas. Secara sederhana, unit bisnis, bukan pemilik,
merupakan pusat kepentingan akuntansi.

Unit bisnis memiliki sumber daya perusahaan dan bertanggung jawab terhadap
pemilik maupun kreditor. Menurut teori ini, persamaan akuntansinya adalah:

Aset = Ekuitas

Aset= Utang + Ekuitas Pemegang Saham

Aset adalah  hak perusahaan, ekuitas menunjukkan sumber asetyang berasal dari


kreditor atas pemilik yang merupakan kewajiban bagi perusahaan. Kreditor dan pemilim
sebenarnya adalah pemilik perusahaan yang merupakan  tempat di mana perusahaan memiliki
kewajiban. Baik kreditor dan pemegang saham adalah pemilik ekuitas, meskipun mereka

Page 1
memiliki hak yang berbeda terkait dengan income, control, risiko,dan likuidasi. Laba adalah
milik perusahaan  sebelum dibagikan kepada pemilik.

Teori ini berorientasi pada laporan laba rugi (income statement oriented).
Pertanggungjawaban pada pemilik dilakukan dengan cara mengukur pestasi kegiatan dan
prestasi keuangan yang ditunjukkan perusahaan. Dengan demikian, income merupakan
kenaikan equity pemilik atau kenaikan kewajiban perusahaan kepada pemilik. Setelah
dikurangi hak kreditor kenaikan equity pemilik terjadi setelah dividen dikeluarkan dan laba
ditahan tetap dianggap sebagai hak milik perusahaan sampai suatu saat dibagikan. Dalam
teori ini pajak dan bunga pinjaman dianggap sebagai bagian laba untuk pemerintah dan
kreditor. Oleh karena itu, bukan biaya.

Beberapa pengaruh teori ini pada pencatatan dan penyajian akuntansi adalah :

Penggunaan LIFO dalam menilai persediaan pada masa inflasi. Metode   ini lebih
baik dalam penentuan pendapatan dari pada FIFO di masa inflasi.
Penyajian laporan keuangan konsolidasi.
Definisi tentang revenuedan expenses yang lazim sesuai dengan konsep  ini

C. Teori dana (Fund Theory)

Menurut teori yang dikemukakan W.Y Vatter (1995) ini yang menjadi perhatian
bukan pemilik dan bukan pula perusahaan, tetapi sekelompok aset yang ada dan kewajiban
yang harus ditunaikan disebut fund yang masing-masing pos memiliki aturan dalam
penggunaannya.  Dengan demikian teori dana menganggap bahwa unit usaha merupakan 
sumber ekonomi (dana) dan kewajiban yang ditetapkan sebagai pembatasan-pembatasan
terhadap penggunaan aset atau dana tersebut.

Persamaan akuntansinya adalah: Aset = Pembatasan Aset

Dalam persamaan ini unit akuntansi didefinisikan dalam istilah aset, dan penggunaan
aset ini adalah terbatas. Kewajiban merupakan suatu pembatasan ekonomi secara hukum
terhadap penggunaan aset. Teoi dana ini memusatkan perhatian pada harta atau aset centered
dalam arti kata yang menjadi pusat perhatiannya adalah penggunaan aset yang dibatasi. Teori
ini berorientasi pada laporan sumber dan penggunaan dana. Laporan ini menggambarkan
sumber dari mana dana dan ke mana penggunaan dana perusahaan. Umumnya teori ini
berlaku untuk organisasi pemerintah atau non profit (nirlaba).

Page 1
D. The enterprise Theory

Sejalan dengan kemajuan sosial dan meningkatnya pertanggungjawaban publik oleh


perusahaan, maka konsep teoritis akuntansi juga berubah. Dalam konsep teori ini yang
menjadi pusat perhatian adalah keseluruhan pihak atau kontestan yang terlibat atau yang
memiliki hubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan. Misalnya,
pemilik, manajemen, masyarakat, pemerintah, kreditor, pegawai dan pihak yang
berkepentingan lainnya. Dalam teori ini pihak-pihak ini harus diperhatikan dalam penyajian
informasi laporan keuangannya. Menurut teori ini akuntansi jangna hanya mementingkan
informasi bagi pemilik  perusahaan, tetapi juga pihak lainnya juga yang memberikan 
kontribusi langsung dan tidak langsung kepada eksistensi dan keberhasilan suatu perusahaan
atau lembaga.

2.6 PRINSIP-PRINSIP DASAR AKUNTANSI

Dalam periode ini pula (tahun 1934), SEC untuk pertama kalinya dibentuk, dimana
peran utamanya adalah mengatur penerbitan dan transaksi perdagangan sekuritas oleh emiten
kepada khalayak ramai (public). Atas desakan SEC, pada tahun 1939, AICPA
membentukCommittee on 51 Accounting Procedure (CAP).

Pada tahun 1959, AICPA mendirikan Accounting Principles Board  (APB). Tugas


utama APB adalah mengajukan rekomendasi secara tertulis mengenai teknik akuntansi,
menentukan praktek akuntansi yang tepat, dan mempersempit celah perbedaan-perbedaan
yang ada serta ketidak-konsistenan yang terjadi dalam praktek akuntansi saat itu.

Dalam periode ini. Asosiasi dan organisasi profesi masih belum yakin terhadap
kerangka teori yang ada, dimana kekuatan atau otoritasnya juga tidak jelas. Oleh sebab itu,
banyak sekali alternatef yang timbul, yang pada akhirnya menciptakan fleksibilitas dalam
penerapan standar akuntansi.

Fase Politisasi (1973- Sekarang) Banyak pihak baik komite maupun perseorangan
yang memberikan prinsip dasar akuntansi tersebut. Antara yang satu dengan yang lain kadang
memiliki kadang memiliki perbedaan dan juga persamaan. Berikut ini akan kita berikan
beberapa pendapat tersebut.

Page 1
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia memberikan dua asumsi dasar yaitu :

1. Dasar Acrual
Artinya dalam menyusun laporan keuangan pengakuan tansaksi didasarkan pada
kejadian atau perisiwa bukan didasarkan pada transaks kas.
2. Kelangsungan Usaha.
Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi bahwa entity yang dimaksud akan
melanjutkan usahanya, da;lam asumsi dasarnya tidak ada maksud untuk melakukan
likudasi.

Cost adalah suatu jumlah tertentu yang diukur dalam bentuk uang dari kas yang
dibelanjakan atau barang lain yang diserahkan , modal saham yang dikeluarkan, jasa yang
diberikan, atau utang yang dibebankan sebagai imbalan dari barang dan jasa yang diterima
atau akan diterima.

Kelemahan dari prinsip ini yang paling utama adalah akibat nila uang atau
kemampuan daya beli yang tidak stabil sehingga bisa terjadi kemngkinan kesalahan pembaca
dalam membaca lapran keuangan yang disajikan secara cost principle.

2.7 STANDAR (TEKNIK) AKUNTANSI

Standar atau teknik akuntansi adalah peraturan-peraturan khusus yang dijabarkan dari
prinsip dasar akuntansi, yang mengatur tentang bagaimana standar perrlakuan catatan dan
pelaporan terhadap semua transaksi dan peristiwa ekonomi yang terjadi dalam perusahaan.

Standar ini diperlukan sebagai patokan dalam penyusunan laporan keuangan yang
baku. Dengan adanya standar ini, pihak manajemen selaku pengelola dana dan aktivitas
perusahaan dapat mencatat, mengikhtisarkan, dan melaporkan seluruh hasil kegiatan
operasional maupun financial perusahaan secara baku dan transparan.

Standar akuntansi mencakup konvensi, peraturan dan prosedur yang telah disusun dan
disahkan oleh sebuah lembaga resmi (badan pembentuk standar) pada saat tertentu.

Belkaoli (1985) mengemukakan pentingnya standar akuntansi yang baku, yaitu :

1) Dapat menyajikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan kegiatan


perusahaan yang dapat         dipercaya kebenarannya dan memiliki daya banding,
2) Memberikan pedoman bagi akuntan dalam melaksanakan pekerjaannya secara hati-
hati dan independen.
3) Memberikan database kepada pemerintah tentang berbagai informasi yang dianggap
penting dalam menghitung pajak penghasilan, peraturan tentang perusahaan,

Page 1
perencanaan dan pengaturan ekonomi, dan peningkatan efiesiensi ekonomi, serta
tujuan-tujuan makro lainnya.
4) Menarik perhatian parah ahli dan praktisi di bidang teori dan standar akuntansi.

Mengenai pihak-pihak yang dianggap memiliki peranan yang besar dalam proses perumusan
standar akutansi, Belkoei (1985) membaginya kedalam 3 fase sebagai berikut:

1. Fase Peranan Manajemen (1900-1933)

Dalam periode ini, manajemen dianggap memiliki peranan yang besar dalam
perumusan standar akuntansi. Peranan ini muncul sebagai akibat dari bertambahnya investor
dan peranannya yang besar dalam mengembangkan perusahaan.

Dengan adanya pemisahan fungsi antara pemilik dan manajemen telah menimbulkan atau
memberikan kekuasaaan yang besar pada manajemen untuk mengelola dan mengendalikan
perusahaan. Laporan keuangan disiapkan oleh manajemen sebagai bentuk
pertanggungjawabannya kepada pemilik.

Dalam periode ini, metode yang dipakai dalam memecahkan masalah akuntansi yang
timbul adalah lebih bersifat Pragmatis, bukan berdasarkan teori akuntansi yang ada.       Yang
menjadi pusat perhatian manajemen pada saat itu adalah besarnya laba kena pajak dan upaya
untuk mengurangi pajak.

2. Fase Peranan Profesi (1933-1973)

Dalam periode ini, perumusan standar akuntansi didominasi oleh profesi, dimana
organisasi mulai tumbuh dan berkembang dengan pusat.

Berbagai kelemahan yang ada pada fase peranan manajemen dan profesi telah
menimbulkan kecenderungan pada lahirnya periode yang bersifat deduktid dan politisasi
(adanya keikutsertaan pemerintah) dalam perumusan standar akuntansi. Pada fase ini, FASB
untuk pertama kalinya dibentuk, yang merupakan peleburan dari unsur praktisi, bisnis,
akademisi, dan lembaga formal. FASB merupakan organisasi sector swasta yang
bertanggungjawab dalam pembentukan standar akuntansi di Amerika saat ini.

Page 1

Anda mungkin juga menyukai