Usulan Perbaikan Proses Pelayanan Loading Dan Unlo
Usulan Perbaikan Proses Pelayanan Loading Dan Unlo
113-120
Abstrack
Indonesia as one of the biggest archipelagic countries, sees the potential for the need for ports as an
inter-island logistics sector. Ports in Indonesia are managed by PT. Indonesian Port, one of the branches
of PT. Pelindo is PT. X which has liquid bulk stores specifically for CPO loading and unloading. The
problem that occurs is the increase in loading and unloading service time that has exceeded the set
resting time, which results in the length of the waiting time for the ship in the pool. So that it will have an
impact on the quality of CPO, which causes an increase in the levels of free fatty acids in CPO. Because
it is proposed to improve the process of loading and unloading CPO services to minimize queues and
reduce ship waiting times. Simulation is completed with ExtandSim software. As for the selected
scenario, namely the second alternative scenario showing an increase in service on each pier, the
average ship input is 64 ships and the average output is 62 ships, more optimal than conceptual
conditions, the proposed calculation of investment costs is the addition of a pipeline of 104,244.00 US
$.
Keywords: Extendsim, Port Of Liquid Bulk, CPO, Descrette Event Simulation
Abstrak
Indonesia sebagai salah satu negara kepulaun terbesar di dunia, melihat potensi tersebut diperlukannya
pelabuhan sebagai sektor logistik antar pulau. Pelabuhan di indonesia di kelola oleh PT. Pelabuhan
Indonesia, salah satu cabang PT. Pelindo adalah PT. X yang memiliki dernaga curah cair khusus
bongkar muat CPO. Permasalahan yang terjadi adalah meningkatnya waktu proses pelayanan bongkar
muat yang melebihi waktu sandar yang telah ditetapkan, yang berakibat lamanya waktu tunggu kapal di
kolam labuh. Sehingga akan berdampak pada kualitas CPO, yang menyebabkan naiknya kadar asam
lemak bebas pada CPO. Oleh karena dilakukan usulan perbaikan proses pelayanan bongkar dan muat
CPO untuk meminimasi antrian serta memperkecil waktu tunggu kapal. Simulasi diselesaikan dengan
software ExtandSim. Adapun skenario terpilih yaitu skenario alternatif kedua menperlihatkan
peningkatan pelayanan pada setiap dermaga, nilia rata-rata input kapal adalah 64 kapal dan rata-rata
output 62 kapal, lebih optimal dari kondisi konseptual, Usulan perhitungan biaya investasi penambahan
jalur pipa adalah 104.244,00 US$.
Kata Kunci: ExtendSim, Pelabuhan Curah Cair, CPO, Simulasi Distrik
113
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v8i2.3223.113-120
tingkat kujungan kapal yang terus meningkat Tabel 1. Data Waktu Kedatangan Kapal
setiap tahunnya berikut merupakan data Prediksi
Interval
Waktu
kunjungan kapal di dermaga B. Jenis Kedatangan Loading
loading
Time to
Kapal Kapal Time berth
Kapal
(Jam)
(Jam)
800 1 10 72 54 119
731 2 8 76 54 118
700 692
3 8 74 54 120
Jumlah Kapal
4 9 75 54 115
600 552 5 11 78 54 123
492 6 8 71 54 120
500 7 8 81 54 110
448
409 8 9 70 54 125
400 9 7 76 54 128
10 8 73 54 125
300
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa
Kujungan Kapal kapal yang melakukan proses bongkar muat
melebihi prediksi waktu yang telah ditetapkan.
Gambar 1 Kunjungan Kapal ke Dermaga B
lama waktu bongkar muat dan tingginya waiting
Dermaga B merupakan salah satu dermaga time yang terjadi di pelabuhan PT. X, akan
yang dimiliki oleh PT. X, yang melayani menyebabkan kerugian bagi perusahaan
kegiatan bongkar muat komuditas jenis curah pengguna jasa pelabuhan. Adapun kerugian
cair yang di dominasi oleh Crude Palm Oil yang dialami oleh perusahaan pengguna jasa
(CPO). Permintaan dan kebutuhan Crude Palm yaitu meningkatnya kadar Asam Lemak Bebas
Oil (CPO) saat ini mengalami peningkatan pada Crude Palm Oil (CPO), berikut ini
setiap tahunnya, dari data PT. X khususnya di merupakan kenaikan kadar Asam Lemak
dermaga B memperlihatkan kenaikan akan Bebas pada CPO yang pada setiap palka kapal
bongkar muat CPO, sebagai berikut: adalah:
4700000
4639650 5
4650000 4593501
Persen Asam
4600000
4546314 4.5
4550000
4500000
4421043 4
Ton
4450000
4400000
4350000 4305979 3.5
4293401
4300000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4250000
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tangki Kapal
Gambar 2 Jumlah Bongkar Muat CPO Gambar 3 Kenaikan Kadar Asam Pada CPO
Berdasarkan Gambar 1 dan Gambar 2 dapat Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat bahwa
dilihat bahwa kunjungan kapal dan permintaan kadar Asam Lemak Bebas CPO pada setiap
akan kebutuhanCPO di dermaga B mengalami palka kapal mengalami kenaikan. Kenaikan
peningkatan setiap tahunnya. Berdasaarkan hal kadar Asam Lemak Bebas CPO dan turunan
tersebut tentunya harus didukung dengan disebabkan oleh lamanya proses bongkar muat
utilitas pelabuhan yang memadai. Kondisi saat CPO. Sehingga terjadinya kenaikan kadar
ini proses pelayanan di dermaga B masih Asam Lemak Bebas CPO pada tangki kapal.
tergolong lama, pada proses pelayanan Menurut Marunduri, 2009 yaitu selama proses
bongkar muat di pelabuhan sering kali melebihi penyimpanan CPO di dalam tangki maka terjadi
prediksi waktu pelayanan yang telah peningkatan kadar asam lemak bebas (ALB)
ditetapkan, sehingga menyebabkan antrian yang disebabkan terjadinya proses autokatalitik
kapal dan meningkatnya waiting time kapal saat yang dipercepat oleh suhu panas.
berlabuh. Berikut ini data waktu kedatangan Melihat permasalahan tersebut PT. X
kapal di dermaga B. sebaiknya harus meningkatkan proses
pelayanan bongkar muat pada dermaga curah
114
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v8i2.3223.113-120
cair. Upaya peningkatan proses bongkar muat kegiatan, melihat berapa banyak entity dalam
harus di dukung dengan fasilitas dan peralatan sistem yang kita amati
yang memadai. Oleh karena itu perlu
dilakukanya perbaikan pelayanan pelabuhan Menentukan Distribusi Data
adalah dengan menggunakan teori antrian. Dimulai dengan menentukan distribusi dari
Antrian adalah suatu garis tunggu (satuan) setiap input proses model sehingga dapat
yang memerlukan layanan dari satu atau lebih menggambarkan kejadian nyata.
pelayan (fasilitas layanan). Antrian terjadi
karena tingkat kedatangan lebih besar dari Perancangan Model Software
pada kemampuan untuk melayani pada suatu Perancangan model dan running model
waktu tertentu dan tidak terjadi sepanjang simulasi menggunakan software Extandsim,
waktu (Ahmad, 2016). Aturan dalam pelayanan seeai dengan model konseptual. Software
penyandaran kapal tetap berdasarkan pada Ekstandsim ini mampu membangun model
disiplin antrian yang umum yaitu first come first Discrete-Event Simulation.
served.
Penentuan Rpelikasi
Penyelesaian teori antrian diperlukan suatu
Menentukan jumlah replikasi yang
pemodelan dan simulasi untuk menganalisa
dijalankan pada model simulasi melalui
sistem sehingga dapat diketahui bagaimana
perhitungan rumus, penentuan jumlah replikasi
tingkah laku suatu model. Metode simulasi
(2-14) dengan kepercayaan sebesar 95%.
banyak digunakan untuk menyelesaikan segala
macam permasalahan proses perindustrian,
Verikasi
maupun pada proses pengiriman. Menurut
Verifikasi dilakukan untuk memastikan
Rizal, (2015), keuntungan dalam menggunakan
bahwa model simulasi memiliki logika proses
metode simulasi adalah percobaan dengan
yang sama dengan model konseptual yang
skenario yang berbeda dapat dilakukan tanpa
mewakili sistem nyata.
mempengaruhi kinerja operasional harian.
Discrete Event Simulation digunakan untuk Menjalankan Model Simulasi
memodelkan sistem bongkar muat komoditas Simulasi harus terlebih dahulu dijalankan
curah cair sehingga dapat melihat arus agar memperoleh output. Model ini dijalankan
pelayanan bongkar muat di dermaga curah cair sesuai dengan parameter pada sistem bongkar
PT. X tersebut. Simulasi ini kemudian di buat muat pada pelabuhan.
skenario-skenario perbaikan, serta di harapkan
mampu mambantu dalam pengambilan Validasi
keputusan dalam meningkatkan pelayanan Hasil uji coba program diteliti kembali untuk
bongkar muat di pelabuhan. mendeteksi apakah ada kesalahan dalam
model dan jika perlu ada modifikasi.
115
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v8i2.3223.113-120
Dermaga
Idle Idle B1
Dermaga
Ya
Apakah di B2
Menentukan
Kapal Datang Menentukan Dermaga
CPO Waktu dan Kondisi A
Dipelabuhan jenis muatan Terdapat yang
Penyandaran
Kosong? Dermaga
B3
Tidak
Idle Dermaga
Kapal B4
Menunggu
di Kolam
Labuh
Idle
Proses Persiapan sebelum pemuatan Proses Pemuatan Setelah Pemuatan
Pengukuran kuantitas
Penurunanan tangga akses, meeting
kargo tangki darat
Kapal surveyor, loading master dan chief Kapal dipandu
Pigging dan dan palka kapal
Sandar di officer kapal, pengecekan kebersihan keluar dari
Pemuatan Blowing Pemuatan setelah pemuatan,
A Dermaga B1, CPO palaka kapal, pengukuran kuantitas dermaga untuk
dimulai jalur pipa Selesai pelepasan hose,
B2, B3, dan kargo di tangki darat, pemasangan
B4 jalur pipa, sampling manifaid dan
analisa sampel
pemuatan sampling after
loading kapal dan
analisa sampel
kembali berlayar
Gambar 6 Model Awal
Pengukuran kuantitas
Penurunanan tangga akses, meeting
kargo tangki darat
Kapal surveyor, loading master dan chief Kapal dipandu
berikut:
Pigging dan dan palka kapal
Sandar di officer kapal, pengecekan kebersihan keluar dari
Bongkar Blowing Pemuatan setelah bongkar,
A Dermaga B1, CPO Tanki Darat, pengukuran kuantitas dermaga untuk
dimulai jalur pipa Selesai pelepasan hose,
B2, B3, B4 kargo di palka kapal, pemasangan kembali berlayar
pemuatan sampling after
dan B5 jalur pipa, sampling manifaid dan
loading kapal dan
analisa sampel
analisa sampel
Dengan interval kepercayaan sebesar 95%
maka perhitunganya adalah Walpole, (1992) :
n = 10
Gambar 5 Activity Cycle Diagram Proses n-1 =9
Bongkaran α = 0,05
(tn -1.α2 )x S
Penentuan Distribusi hw =
√n
Hasil pengujian distribusi dari data waktu 2,262 x 0,85
pemuatan ditampilkan pada Tabel 2 sebagai =
√10
berikut:
= 0,61
Tabel 2. Distribusi Data
No Jenis Kegiatan Distribusi 2
(zα2)S
1 Waktu antar Normal n’ =[ ]
hw
kedatangan kapal
2 Waktu persiapan Beta 1,96 ×0,85 2
pemuatan =[ ]
0,61
3 Waktu pemuatan Triangular
= 7,49 ≈ 8
4 Waktu tunggu kapal Triangular
Dari perhitungan yang telah dilakukan
sebelum berlayar
diperoleh jumlah replikasi yang dibutuhkan
sebanyak 8 kali.
116
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v8i2.3223.113-120
117
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v8i2.3223.113-120
118
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v8i2.3223.113-120
nilai investasi bagi pihak perusahan. Adapun memperkecil waktu tunggu kapal di kolam
investasi yang dilakukan pihak PT. X adalah labuh.
penambahan jalur pipa, penambahan jalur pipa
yang dilakukan dari tangki darat sampai Daftar Pustaka
dermaga dengan jarak 1.248 m sampai 1.790 Ahmad, Aulia & Muhammad Mashuri. Analisis
meter, dengan diameter ukuran pipa 10 inchi. Sistem Antrian Kapal Pengangkut Barang di
Berikut ini merupakan perhitungan biaya Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Jurnal
investasi yang dilakukan oleh pihak PT. X Sains Dan Seni ITS Vol. 5, No.1, (2016)
sebagai berikut: 2337-3520 (2301-928X Print).
Banks, J., Carson, J. S., Nelson, B. L. & Nicol,
Tabel 8. Perhitungan Biaya D. M. (2005). Discrete-Event System
Ukuran Nama Simulation Fourth Edition. New Jersey:
Material Panjang Biaya
No Pipa Jalur
Pipa (m) (US$) Pearson.
(inchi) Pipa
Carbon ExtandSim. (2017). ExtandSim User’s Guide.
1 10” B1 1.790 30.430,00
Steel San Jose, USA. Imagine That Inc.
Carbon Halim, Gharta Hadisa.Teori Antrian (Queueing
2 10” B2 1.646 27.982,00
Steel Theory). Makalah II 2092 Probabilitas dan
Carbon Statistik – Sem. I Tahun 2010/2011.
3 10” B3 1.448 24.616,00
Steel Manik, Bramson P. Analisis Kelayakan Panjang
Carbon Dermaga Curah Cair Berdasarkan Data
4 10” B4 1.248 21.216,00 Kunjungan Kapal Di Pelabuhan Dumai. Jom
Steel
Total Biaya 104.244,00
Fteknik Volume 3 No.2 Oktober 2016.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia.
(2017). Peraturan Menteri Perhubungan
Berdasarkan Tabel 8 menunjukkan bahwa
Republik Indonesia Nomor Pm 72 Tahun
total biaya investasi yang dikeluarkan pihak PT.
2017 Tentang Jenis, Struktur, Golongan
X sebesar 104.244,00 US$. Dari perhitungan
Dan Mekanisme Penetapan Tarif Jasa
yang dilakukan untuk investasi pembangunan
Kepelabuhanan. Jakarta.
jalur pipa tersebut, dapat dilakukan evaluasi
Montgomery, C. D. & Runger, C. G. (2003).
kembali kepada pihak PT. X. untuk menghindar
Applied Statistics and Probability for
terjadinya kesalahan melakukan investasi,
Engineers Third Edition. New York: John
serta mengalami kerugian bagi PT. X.
Wiley & sons, Inc.
Simpulan Pratama, Yoga. Aplikasi Statistical Process
Control DalamPengendalian Kadar Asam
Berdasarkan hasil simulasi yang telah Lemak Bebas (ALB) Dan Bilangan
dilakukan dengan menggunakan software Peroksida Produk RBDPO Di Pt Asianagro.
Extandsim bahwa model perbaikan yang telah Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
dirancang menghasilkan dua alternatif. Pertanian Bogor. Bogor. 2007.
Kemudian dilakukan running model simulasi Sentia, Prima Denny. Pendekatan Simulasi
sebanyak 8 kali replikasi, sehingga pada Untuk Analisis Antrian Pada Bengkel Servis
alternatif pertama menghasilkan jumlah output PT. X. ISSN 2088-4842 / 2442-8795
atau jumlah kapal terlayani yaitu 263 kapal, Optimasi Sistem Industri. 2016.
sedangkan pada alternatif kedua menghasilkan Soepeno, B. (1997). Statistik Terapan. Jakarta:
jumlah output atau jumlah kapal terlayani yaitu Rineka Cipta.
489 kapal, dan pada output model awal sebesar Sutini, dkk. Analisis Biaya Bongkar Muat Saat
278 kapal. Melihat perbandingan antara output Kapal Memasuki Alur Masuk Pelabuhan
awal, output alternatif pertama dan output Tanjung Emas Semarang Jurnal Saintek
alternatif kedua, maka output alternatif kedua Maritim, Volume XVII Nomer 1, September
memiliki tingkat kapal yang terlayani terbanyak 2017, ISSN: 1412-6826.
dari output awal amaupun output alternatif Walpole, R. E. (1992). Pengantar Statistik Edisi
pertama. Sehingga dapat simpulkan bahwa Ketiga. Jakarta: PT. Gramedeia Pustaka
pada alternatif kedua sudah memiliki tingkat Utama.
pelayanan yang optimal, serta telah Wibowo, Harmaini. Analisis Faktor - Faktor
meminimasi antrian kapal di kolam labuh dan Yang Mempengaruhi Waktu Tunggu Kapal
Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
119
DOI: https://doi.org/10.26593/jrsi.v8i2.3223.113-120
120