(RPP)
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : saintifik
Metode : diskusi
Model : Problem Based Learning
F. Media
Media : Power Point, LKS, handout, alat tulis, dan Hand Phone/laptop
G. Sumber Belajar
Pendahuluan
Orientasi a. Siswa melakukan chek in dan mengisi daftar hadir di
google classroom
b. Siswa menyiapkan diri, berdoa, dan memberi salam
(religiusitas)
c. Guru mengecek presensi, menanyakan kabar peserta
didik, dan kesiapan peserta didik
Apersepsi Guru membimbing siswa untuk mereview materi pada
pertemuan sebelumnya
Siswa menyimak tujuan pembelajaran, metode 5 menit
pembelajaran, dan teknik penilaian yang akan digunakan
saat membahas materi Menjelaskan usaha mengurangi
pengangguran dengan membuka wirausaha
pemanfaatan barang bekas menjadi barang bernilai
ekonomi serta membuat membuat kerajinan tangan
pemanfaatan barang bekas
I. Penilaian Pembelajaran
A. Penilaian
1. Format Observasi
No Aspek Tingkat Jumlah
Kemampuan Nilai
1 2 3 4
1 Sikap saat diskusi
1. Mampu menyampaikan ide/gagasan
2. Menghargai pendapat siswa lain
2 Proses membuat kerajinan tangan dari
bahan bekas
1. Anggota kelompok aktif dalam mencari
bahan
2. Anggota kelompok aktif dalam diskusi
3. Anggota kelompok aktif dalam membuat
poster
4. Tepat waktu
3 Konten materi
1. Menjawab semua indikator
2. Isi materi benar sesuai kaidah keilmuan
3. Informasi mudah dibaca
4. Tampilan poster
4 Kegiatan Presentasi
1. Menggunakan bahasa yang baku dan
benar
2. Mampu menjawab pertanyaan
3. Materi yang disampaikan benar
Kriteria Penilaian :
1. Baik sekali 4 9,0 – 10,0 A
2. Baik 3 7,0 – 8,9 B
3. Cukup 2 5,5 – 6,9 C
4. Kurang 1 < 5,5 D
Nilai Akhir:
Perbesar
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Jutaan orang kehilangan pekerjaan akibat merebaknya pandemi COVID-19. Terbatasnya pergerakan
sektor industri telah membuat banyak perusahaan kesulitan secara finansial hingga merumahkan
pekerja.
ADVERTISEMENT
Menurut Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, ada sektor yang masih
berpeluang untuk menciptakan lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja. Salah satunya adalah
pengelolaan sampah yang hingga saat ini masih menjadi persoalan di Indonesia.
Luhut mengatakan, bila sampah tersebut dikelola dengan baik, ada potensi terbukanya jutaan
lapangan kerja. Industri daur ulang ini ia perkirakan mampu menyerap hingga 3,3 juta tenaga kerja.
"Penerapan ekonomi sirkular dalam pengelolaan bank sampah, membuka lapangan kerja lebih dari
120 ribu lapangan kerja baru dengan industri daur ulang, serta 3,3 juta pekerja informal pendukung,"
ujar Luhut saat meluncurkan Packaging Recovery Organization yang diinisiasi Praise, Selasa (25/8).
Perbesar
Luhut memberi contoh, Lombok menjadi salah satu daerah yang telah menerapkan praktik
pengelolaan sampah yang cukup baik. Pengelolaan bank sampah di Lombok, menurut Luhut, saat ini
mampu memberikan kesempatan kerja kepada 2 ribu kepala keluarga.
ADVERTISEMENT
Bank sampah yang dikelola secara serius itu, kata Luhut, mampu mengumpulkan serta menjual
sampah hingga 50 ton per tahun.
"Sebagai contoh bank sampah induk di Lombok yang memiliki nasabah lebih dari 2 ribu KK. Saya
sudah melihat sendiri, dilakukan sederhana, tapi betul-betul mereka komit untuk menyelesaikan itu,
dan menjadi sirkular ekonomi sendiri," pungkasnya.
"Mereka telah berhasil memilah, mengumpulkan, dan menjual sampah plastik sejumlah 50 ton per
tahun," sambung Luhut.
2. Buatlah kerajinan tangan dari barang bekas yang ada di sekitar tempat tinggalmu!
Dokumentasi pembelajaran