Anda di halaman 1dari 16

Ekonomi Akuntansi 2017

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA


POKOK PRODUKSI PAKAN
(Studi Kasus Pada Peternakan Hendy Farm di Kendal Tahun 2017)

Nanik Lestari1), Patricia Dhiana P2) , Rita Andini3)


1)
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Pandanaran Semarang
2) 3)
, Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Pandanaran Semarang

ABSTRACT
This research was conducted at Hendy Farm which is a chicken farm and chicken
feed producer unit with the aim of assisting the company in knowing the cost of production of
broiler feed and layier feed by redesigning the cost without reducing the quality of the
product, the company can determine the selling price per product unit appropriately. In
addition, to know the difference between the calculation results of activity-based costing with
traditional systems.
After calculation using activity-based costing method (ABC) found the cost difference
is lower than the calculation of traditional methods of both feed and feed laying. The use of
activity based costing method in the company is very helpful in allocating the cost incurred
by the company. All expenses incurred can be clearly known to use so as to allow for
correcting costs incurred during the production process.

Keyword: activity based costing, cost, cost of production.

ABSTRAKSI
Penelitian ini dilaksanakan di peternakan Hendy Farm yang merupakan unit usaha
peternakan ayam dan produsen pakan ayam dengan tujuan membantu perusahaan dalam
mengetahui harga pokok produksi pakan ayam pedaging dan petelur dengan mendesain ulang
biaya-biaya tanpa mengurangi kualitas dari produk tersebut, maka perusahaan dapat
menentukan harga jual per unit produk dengan tepat. Selain itu juga untuk mengetahui
perbedaan hasil perhitungan antara activity based costing dengan sistem tradisional.
Setelah dilakukan perhitungan menggunakan metode activity based costing (ABC)
didapatkan selisih harga pokok lebih rendah dibandingkan perhitungan metode tradisional
baik pakan pedaging maupun pakan petelur. Penggunaan metode activity based costing dalam
perusahaan sangat membantu dalam pengalokasian biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Semua biaya yang dikeluarkan dapat dengan jelas diketahui penggunaannya sehingga
memungkinkan untuk mengkoreksi biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.

Kata kunci: activity based costing, biaya, harga pokok produksi.

Universitas Pandanaran-Semarang

1
Ekonomi Akuntansi 2017

PENDAHULUAN Distorsi biaya ini harus bisa dihindari


Era globalisasi dan perdagangan bebas meskipun pada skala manufaktur
membawa perubahan bagi dunia usaha di tradisional. salah satu caranya dengan
Indonesia. Salah satu dampaknya bagi menentukan HPP secara akurat. Cara
industri dalam negeri yaitu semakin tersebut diharapkan dapat memberikan
ketatnya persaingan yang harus dihadapi. keuntungan lebih pada perusahaan.
Perusahaan tidak hanya harus mampu Penentuan biaya produksi menjadi
bersaing dengan perusahaan lokal saja tapi masalah yang harus dilakukan untuk
juga harus mampu bersaing dengan memberikan penentuan harga jual yang
perusahaan-perusahaan asing. tepat sehingga dapat menghasilkan laba
Kinerja ekonomi yang mengalami yang optimal. Biaya produksi sangat
pertumbuhan yang cukup tinggi menentukan laba rugi perusahaan, dengan
dibandingkan tahun 2016 adalah pada demikian apabila perusahaan kurang teliti
sektor perdagangan. Ini menunjukkan atau salah dalam penentuan biaya
bahwa semakin banyak persaingan di produksi, mengakibatkan kesalahan dalam
bidang perdagangan yang berkembang di menentukan laba rugi yang diperoleh
Indonesia. Meningkatnya persaingan perusahaan. Mengingat arti pentingnya
dalam industri sejenis mengakibatkan biaya produksi yang memerlukan
pasar untuk industri tersebut menjadi price ketelitian dan ketepatan, apalagi dalam
sensitive, dimana peningkatan atau persaingan yang tajam di industri seperti
penurunan harga yang relatif kecil dapat saat ini
mengakibatkan dampak yang signifikan Seiring banyaknya perusahaan
pada penjualan (Martusa & Adie, 2011). manufaktur dan teknologi yang semakin
Menyikapi hal tersebut, salah satu usaha maju, penggunan Activity Based Costing
yang mungkin dapat ditempuh oleh System dianggap dapat memenuhi
perusahaan adalah dengan mengendalikan kebutuhan manajemen dalam memperoleh
faktor-faktor dalam perusahaan, seperti informasi biaya secara relevan dan akurat
mengurangi dan mengendalikan biaya, (Akbar, 2011). Pada tahun 1980-an metode
tanpa harus mengurangi kualitas dan Activity Based Costing (ABC) menjadi
kuantitas produk yang telah ditetapkan. bahan pembicaraan yang menarik oleh
Pengendalian biaya akan lebih efektif bila kalangan akademik, konsultan maupun
biaya-biaya diklasifikasikan dan para manajer karena dianggap mampu
dialokasikan dengan tepat (Saputri, 2012) menutupi kelemahan metode tradisional.
Erlina (2002) menerangkan bahwa Metode ABC adalah sistem informasi
dalam sistem biaya tradisional, untuk biaya yang mengelola biaya berdasarkan
membebankan biaya ke produk digunakan aktivitas. Informasi tentang aktivitas
penggerak aktifitas tingkat unit (unit level diukur, dicatat, dan disediakan dalam
drivers), karena ini merupakan faktor yang shared database. Sistem ini didesain untuk
menyebabkan perubahan biaya sebagai dapat diterapkan dalam berbagai jenis
akibat perubahan unit yang diproduksi. perusahaan baik itu manufaktur, jasa,
Perusahaan manufaktur tradisional maupun dagang yang memiliki banyak
sebagian besar perusahaan menggunakan varian produk yang dibuat (Akbar, 2011).
alokasi biaya berbasis unit atau volume Menurut Ediwibowo (2004)
produk sedangkan jika pada perusahaan keunggulan ABC adalah yang pertama
manufaktur maju menggunakan cara dapat meyakinkan manajemen bahwa
tersebut maka mengakibatkan pembebanan mereka harus mengambil sejumlah
biaya yang terlalu tinggi atau terlalu langkah untuk menjadi lebih kompetitif
rendah pada suatu objek biaya atau secara simultan dapat mengurangi biaya,
mengakibatkan distorsi biaya. ABC dapat membantu dalam pengambilan
keputusan, membantu manajemen saat

Universitas Pandanaran-Semarang
2
Ekonomi Akuntansi 2017

berada dalam suatu posisi untuk pemilik usaha belumlah optimal, sehingga
melakukan penawaran kompetitif yang jika hal tersebut terjadi, maka penelitian
lebih wajar. Dengan analisis biaya yang ini juga mencoba memberikan satu
diperbaiki, manajemen dapat melakukan langkah perhitungan biaya produksi
analaisis yang lebih akurat mengenai dengan berdasarkan pada data-data yang
volume yang dilakukan untuk mencari ada dan membandingkannya dengan biaya
breakevent atas produk yang bervolume produksi yang digunakan oleh perusahaan.
rendah; Melalui analisis data biaya dan Alasan lain yang mendasari penulis
pola konsumsi sumber daya, manajemen untuk meneliti di peternakan Hendy Farm
dapat mulai merekayasa kembali proses adalah bahwa di perusahaan tersebut
manufcturing untuk mencapai pola belum menemukan metode yang tepat
keluaran mutu yang lebih efisien dan lebih dalam penentuan harga pokok
tinggi (Ediwibowo, 2004). produksinya. Masalah yang muncul adalah
Hendy Farm bergerak dalam bidang penetapan harga pokok produksi terkadang
usaha peternakan ayam dan produksi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
pakan yang berlokasi di kelurahan Bulu memasok dari supplier.
Gede kecamatan Patebon kabupaten Berdasarkan uraian diatas maka
Kendal. Berdasarkan survei, peternakan perumusan masalah pada penelitian ini
Hendy Farm hanya mencatat uang yang adalah Bagaimana perhitungan metode
diterima dan dikeluarkan, jumlah barang ABC untuk penentuan harga pokok
yang dibeli dan dijual, Namun pencatatan produksi pakan pedaging dan pakan
itu hanya sebatas pengingat saja. petelur pada peternakan Hendy Farm dan
Penentuan biaya produksi dibagi dengan Apakah ada perbedaan besarnya harga
kapasitas produk yang dihasilkan. pokok produksi dengan menggunakan
Demikian penggunaan cara tersebut masih perhitungan biaya tradisional dan
kurang mendukung dan tidak perhitungan metode ABC pada peternakan
menghasilkan biaya produk yang wajar. Hendy Farm.
Idealnya, Perhitungan biaya produksi
berdasarkan pengumpulan dan TINJAUAN PUSTAKA
penggolongan, sesuai dengan biaya Activity Based Costing (ABC)
produksi di dalam perusahaan. Dalam Activity Based Costing (ABC) adalah
penentuan biaya produksi, informasi yang pendekatan penentuan biaya produk
dibutuhkan oleh perusahaan adalah membebankan biaya ke produk atau jasa
informasi mengenai bahan baku, biaya berdasarkan konsumsi sumber daya oleh
tenaga kerja dan biaya overhead pabrik aktivitas. Dasar pemikiran penentuan biaya
(Mulyadi, 2005). Ketiga jenis biaya ini adalah bahwa produk atau jasa
tersebut harus ditentukan secara cermat, perusahaan dilakukan oleh aktivitas, dan
baik dalam pencatatan maupun akhirnya yang dibutuhkan tersebut
penggolongannya. Sehingga informasi menggunakan sumber daya yang
biaya produksi yang dihasilkan dapat menyebabkan timbulnya biaya. Sumber
diandalkan, baik penentuan harga jual daya dibebankan keaktivitas kemudian
produk maupun untuk perhitungan laba aktivitas dibebankan ke objek biaya
rugi periodik. berdasarkan penggunaannya. ABC
Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan hubungan sebab akibat
menganalisis penentuan harga pokok antara pemicu biaya (Cost Driver) dengan
produksi pakan pedaging dan pakan aktivitas (Rudianto, 2013)
petelur yang selama ini dilakukan oleh ABC merupakan metode penentuan
peternakan Hendy Farm. Asumsi awal HPP (product costing) yang ditujukan
adalah penggunaan metode yang masih untuk menyajikan informasi harga pokok
sangat sederhana yang digunakan oleh secara cermat bagi kepentingan

Universitas Pandanaran-Semarang
3
Ekonomi Akuntansi 2017

manajemen, dengan mengukur secara Sumber : Rudianto, 2013


cermat konsumsi sumber daya setiap
Konsep Dasar Sistem Activity Based
aktivitas yang digunakan untuk
menghasilkan produk (Mulyadi, 2003) Costing (ABC)
Activity Based Costing didefisinisikan Sistem ABC mengasumsikan bahwa
sebagai suatu sistem perhitungan biaya sumber daya pendukung dan tidak
dimana tempat penampungan biaya langsung mempunyai kemampuan untuk
overhead yang jumlahnya lebih dari satu menjalankan aktivitas-aktivitas, bukan
dialokasikan menggunakan dasar yang hanya sebagai pengumpul biaya yang
memasukkan satu atau lebih faktor yang nantinya harus dialokasikan ke produk
tidak berkaitan dengan volume (William seperti yang dilakukan sistem tradisional.
Carter, 2006) Asumsi lain dalam sistem ABC adalah
Dari definisi-definisi di atas penulis aktivitaslah yang mengkonsumsi sumber
dapat menarik kesimpulan bahwa sistem daya, dan produk sebagai hasil akhir dari
ABC merupakan suatu metode mengenai mengkonsumsi aktivitas tersebut. Aktivitas
sistem perencanaan biaya yang pemicu biaya (cost driver) yang terjadi
Dikembangkan untuk mengantisipasi sepanjang proses produksi seringkali tidak
kelemahan-kelemahan yang terdapat selalu berkaitan dengan volume produksi,
dalam sistem akuntansi biaya tetapi juga berhubungan dengan aktivitas
konvensional. Pokok perhatian ABC lain yang berkaitan dengan batch (batch
adalah aktivitas-aktivitas perusahaan, related activities), jumlah produksi
dengan penelusuran biaya untuk (product sustaining activities) maupun
menghitung harga pokok produk atau jasa, penggunaan bersama fasilitas perusahaan
yaitu aktivitas yang mengkonsumsi oleh semua produk yang dihasilkan
sumber daya dan produk atau jasa yang (facilities sustaining activities).
mengkonsumsi aktivitas. Sistem ABC juga melewati dua tahap.
Dapat dilihat perbedaan antara metode Pada tahap pertama biaya tidak langsung
perhitungan biaya ABC dan metode biaya ditelusuri ke masing-masing aktivitas yang
tradisional (Rudianto, 2013) pada tabel dijalankan oleh sumber daya pendukung.
dibawah ini: Dengan asumsi setiap produk memerlukan
aktivitas-aktivitas, selanjutnya pada tahap
Perbedaan antara penentuan harga
kedua biaya aktivitas tersebut dibebankan
pokok produk tradisional dengan
ke masingmasing produk berdasarkan
system ABC
Metode banyaknya konsumsi aktivitas pendukung
Penentuan oleh produk.
ABC
HPP Menurut Rudianto (2013) terdapat dua
Tradisional hal mendasar yang perlu dipertimbangkan
Tujuan Tingkat Pembebanan dan penting dipenuhi sebelum metode
persediaan biaya produksi ABC diterapkan dalam suatu badan usaha,
yaitu:
Lingkup Tahap produksi Tahap desain,
produksi,
1. Jumlah biaya yang tidak didasarkan
pengembangan pada volume produksi harus berupa
persentase yang signifikan dari biaya
Fokus Biaya bahan Biaya overhead overhead total. Jika dalam sebuah
baku, tenaga
kerja langsung perusahaan hanya terdapat biaya
overhead yang dipengaruhi oleh
Periode Periode akutansi Daur hidup volume produksi dari keseluruhan
produk
overhead pabrik, maka akuntansi biaya
Teknologi yang Metode manual Komputerisasi tradisional pun masih cukup memadai
digunakan dan informasi biaya yang dihasilkan

Universitas Pandanaran-Semarang
4
Ekonomi Akuntansi 2017

masih akurat sehingga penggunaan 2. Produk atau pelanggan jasa


system ABC kehilangan relevansinya. Produk menyebabkan timbulnya
Artinya ABC akan lebih baik permintaan atas dasar aktivitas untuk
diterapkan pada perusahaan yang biaya membuat produk atau jasa yang
overheadnya tidak hanya dipengaruhi diperlukan berbagai kegiatan yang
oleh volume produksi saja. menimbulkan sumber daya untuk
2. Perbandingan proporsi antara aktivitas melaksanakan aktivitas tersebut.
yang didasarkan pada volume produksi Aktivitas adalah pekerjaan yang
dan nonvolume produksi harus berbeda. dilakukan dalam suatu badan usaha.
Jika perbandingan antara kedua Aktivitas dapat berupa kegiatan, gerakan
aktivitas tersebut sama, itu berarti atau serangkaian pekerjaan. Aktivitas
semua biaya overhead tidak tepat dapat pula diartika sebagai kumpulan
karena hanya dibebankan ke produk tindakan yang dilakukan dalam organisasi
yang menggunakan pemicu biaya yang untuk tujuan penentuan biaya berdasarkan
didasarkan pada volume produksi dan aktivitas. Aktivitas adalah segala sesuatu
nonvolume produksi (memakai banyak yang menyebabkan konsumsi overhead.
cost driver). Apabila produk yang Biaya untuk melakukan aktivitas
dihasilkan sebuah perusahaan memiliki dibebankan ke produk yang menyebabkan
perbandingan konsumsi biaya yang aktivitas tersebut.
sama, maka system akuntansi biaya Sumber daya adalah unsur ekonomis
tradisional atau system ABC akan yang dibebankan atau digunakan dalam
membebankan biaya overhead dalam pelaksanaan aktivitas. Gaji dan bahan baku
jumlah yang sama. Jadi perusahaan merupakan contoh sumber daya yang
yang produksinya homogen digunakan untuk melakukan aktivitas.
(diversifikasi paling rendah) akan Unsur biaya adalah jumlah yang
menggunakan system tradisional dalam dibayarkan untuk sumber daya yang
menghitung biaya produk karena masih dikonsumsi oleh aktivitas dan terkandung
cukup memadahi. dalam cost pool.
Cost pool adalah aktivitas tertentu
Struktur Activity Based Costing (ABC) dimana biaya dikelompokkan. Departemen
Desain ABC difokuskan pada kegiatan, pada sebuah perusahaan sering kali
yaitu apa yang telah dilakukan oleh tenaga merupakan cost pool. Misalnya
kerja dan peralatan untuk memenuhi departemen perakitan dan pengepakan
kebutuhan pelanggan. Kegiatan adalah menjadi cost pool untuk biaya penanganan
segala sesuatu yang mengkonsumsi bahan, biaya pengepakan, biaya supervise,
sumber daya perusahaan. Dengan biaya pemakaian motor listrik dan
memusatkan perhatian pada kegiatan dan sebagainya.
bukannya departemen atau fungsi, maka Pemicu biaya (cost driver) adalah
sistem ABC akan dapat menjadi media faktor-faktor yang menyebabkan
untuk memahami, memanajemeni, dan perubahan biaya aktivitas. Cost driver
memperbaiki suatu usaha. Ada dua asumsi merupakan faktor yang dapat diukur yang
penting yang mendasari metode activity digunakan untuk membebankan biaya ke
based costing yaitu: aktivitas dan dari aktivas ke aktivitas
1. Aktivitas-aktivitas yang menyebabkan lainnya, produk atau jasa.
timbulnya biaya
Sumber daya pembantu atau sumber Perbedaan Sistem Activity Based Costing
daya tidak langsung menyediakan (ABC) dengan Sistem Biaya Tradisional
kemampuan untuk melaksanakan Sistem Activity Based Costing (ABC)
kegiatan bukan hanya sekedar menelusuri biaya ke produk melalui
penyebab adanya pemicu biaya aktivitas. Biaya overhead pabrik

Universitas Pandanaran-Semarang
5
Ekonomi Akuntansi 2017

dibebankan ke tempat penampungan biaya Harga Pokok


atau pusat aktivitas yang homogeny bukan Harga pokok produksi adalah
ke departemen-departemen. Biaya dari Kumpulan biaya produksi yang terdiri dari
pusat aktivitas kemudian dibebankan ke bahan baku langsung, tenaga kerja
produk atau jasa. Perbedaan utama antara langsung, dan biaya overhead pabrik
sistem perhitungan berdasarkan volume ditambah persediaan produk dalam proses
dengan sistem Activity Based Costing awal dan dikurangi persediaan produk
(ABC) menurut Blocher (2007) sebagai dalam proses akhir.
berikut Harga pokok produksi terikat pada
Beberapa perbandingan antara sistem periode waktu tertentu. Harga pokok
biaya tradisional dan sistem biaya Activity produksi akan sama dengan biaya produksi
Based Costing (ABC) adalah sebagai apabila tidak ada persediaan produk dalam
berikut: proses awal dan akhir (Bustami, 2007).
1. Sistem Activity Based Costing (ABC) Menurut Mulyadi (2007) harga pokok
menggunakan aktivitas-aktivitas produksi adalah total biaya-biaya yang
sebagai pemacu biaya (cost driver) terjadi untuk mengolah bahan baku
untuk menentukan seberapa besar menjadi produk yang siap untuk dijual
konsumsi overhead dari setiap produk. Sedangkan harga pokok produksi menurut
Sedangkan sistem biaya tradisional Hansen (2006) mencerminkan total biaya
mengalokasikan biaya overhead barang yang diselesaikan selama periode
secara arbitrer berdasarkan satu atau berjalan. Biaya yang hanya dibebankan ke
dua basis alokasi yang non barang yang diselesaikan adalah biaya
reprersentatif. manufaktur bahan langsung, tenaga kerja
2. Sistem Activity Based Costing (ABC) langsung, dan overhead. Dari pendapat-
memfokuskan pada biaya, mutu dan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan
faktor waktu. Sistem biaya tradisional bahwa harga pokok produksi merupakan
terfokus pada performansi keuangan semua biaya-biaya yang seharusnya
jangka pendek seperti laba. Apabila dikeluarkan untuk memproduksi suatu
sistem biaya tradisional digunakan barang atau jasa yang dinyatakan dalam
untuk penentuan harga dan satuan uang.
profitabilitas produk, angka-angkanya Penentuan harga pokok produksi
tidak dapat diandalkan. bertujuan untuk mengetahui berapa
3. Sistem Activity Based Costing (ABC) besarnya biaya yang dikorbankan dalam
memerlukan masukkan dari seluruh hubungannya dengan pengolahan bahan
departemen persyaratan ini mengarah baku menjadi barang jadi yang siap untuk
ke integrasi organisasi yang lebih dipakai dan dijual. Penentuan harga pokok
baik dan memberikan suatu produksi sangat penting dalam suatu
pandangan fungsional silang perusahaan, karena merupakan salah satu
mengenai organisasi. elemen yang dapat digunakan sebagai
4. Sistem Activity Based Costing (ABC) pedoman dan sumber informasi bagi
mempunyai kebutuhan yang jauh pimpinan untuk mengambil keputusan
lebih kecil untuk analisis varian dari (Lambajang, 2013). Adapun tujuan
pada sistem tradisional, karena penentuan harga pokok produksi menurut
kelompok biaya (cost pools) dan Lambajang (2013) adalah :
pemacu biaya (cost driver) jauh lebih 1. Sebagai dasar dalam penetapan harga
akurat dan jelas, selain itu Activity jual.
Based Costing (ABC) dapat 2. Sebagai alat untuk menilai efisiensi
menggunakan data biaya historis pada proses produksi.
akhir periode untuk menghitung biaya 3. Sebagai alat untuk memantau realisasi
aktual apabila kebutuhan muncul. biaya produksi.

Universitas Pandanaran-Semarang
6
Ekonomi Akuntansi 2017

4. Untuk menentukan laba atau rugi sekunder dibebankan pada aktivitas-


periodik. aktivitas yang memakai outputnya.
5. Menilai dan menentukan harga pokok 4. Pembebanan Biaya pada Produk
persediaan. Setelah biaya dari aktivitas primer
6. Sebagai pedoman dalam pengambilan ditentukan, maka biaya tersebut dapat
keputusan bisnis. dibebankan pada produk dalam suatu
Menurut Mulyadi (2010) dalam proporsi sesuai dengan aktivitas
perusahaan berproduksi umum, informasi penggunaannya.
harga pokok produksi yang dihitung untuk Tahap atau prosedur sistem Activity
jangka waktu tertentu bermanfaat bagi Based Costing (ABC) menurut Supriyono
manajemen untuk : (2007:270) yaitu :
1. Menentukan harga jual produk. 1. Prosedur Tahap Pertama
2. Memantau realisasi biaya produksi. a. Penggolongan Berbagai Aktivitas
3. Menghitung laba atau rugi periodik. Berbagai aktivitas diklasifikasikan
kedalam beberapa kelompok aktivitas
Penerapan Sistem Activity Based Costing yang mempunyai hubungan fisik yang
(ABC) jelas dan mudah ditentukan.
Langkah-langkah dalam merancang b. Pengasosiasian Biaya dengan
sistem perhitungan biaya berdasarkan Aktivitas
aktivitas menurut Hansen (2006) Menghubungkan berbagai biaya
memerlukan empat tahap yaitu : dengan setiap kelompok aktivitas
1. Pengidentifikasian Aktivitas dan berdasar pelacakan langsung dan
Atributnya driver-driver sumber.
Melalui analisis aktivitas perusahaan c. Penentuan Kelompok-Kelompok
mengidentifikasi pekerjaan yang Biaya Homogen
dilakukannya untuk menjalankan operasi Kelompok biaya homogen
perusahaan. Pengidentifikasian aktivitas (homogeneous cost pool) adalah
biasanya dikerjakan dengan sekumpulan biaya overhead yang
mewawancarai para manajer atau para terhubungkan secara logis dengan
wakil dari area fungsional (departemen). tugas-tugas yang dilaksanakan dan
2. Pembebanan Biaya ke Aktivitas berbagai macam biaya tersebut dapat
Menentukan berapa banyak biaya diterangkan oleh cost driver tunggal.
untuk melakukan tiap aktivitas. Hal ini Jadi, aktivitas-aktivitas overhead
membutuhkan identifikasi sumber daya harus dihubungkan secara logis dan
yang dikonsumsi oleh tiap aktivitas. mempunyai rasio konsumsi yang sama
Pembebanan biaya sumber daya ke untuk semua produk. Rasio konsumsi
aktivitas dengan menggunakan yang sama menunjukkan eksistensi
penelusuran langsung dan penggerak dari sebuah cost driver. Cost driver
biaya. Jika sumber daya dibagi oleh harus dapat diukur sehingga overhead
beberapa aktivitas, maka pembebanan dapat dibebankan ke beberapa produk.
dilakukan melalui penelusuran penggerak d. Penentuan Tarif Kelompok
dan penggerak disebut penggerak sumber Tarif kelompok (pool rate) adalah
daya. Penggerak sumber daya adalah tarif biaya overhead per unit cost
faktor-faktor yang mengukur pemakaian driver yang dihitung untuk suatu
sumber daya oleh aktivitas. kelompok aktivitas. Tarif kelompok
3. Pembebanan Biaya Aktivitas pada dihitung dengan rumus total biaya
Aktivitas Lain overhead untuk kelompok aktivitas
Jika terdapat aktivitas sekunder maka tertentu dibagi dasar pengukur
akan muncul tahap biaya aktivitas aktivitas kelompok tersebut.

Universitas Pandanaran-Semarang
7
Ekonomi Akuntansi 2017

2. Prosedur Tahap Kedua dalam menentukan harga sewa kamar hotel


Biaya Overhead Pabrik (BOP) setiap (studi kasus pada hotel pandanaran
kelompok aktivitas dilacak ke berbagai semarang) menyatakan bahwa Perhitungan
jenis produk dengan menggunakan tarif menggunakan sistem ABC lebih akurat
kelompok yang dikonsumsi oleh setiap hasilnya dan dapat diterapkan untuk
produk. Sedangkan tahapan untuk menentukan harga sewa kamar
menerapkan Activity Based Costing (ABC) berdasarkan tipe kamar yang disediakan.
menurut Slamet (2007:104) yaitu : Ratna Wulansari (2012) dalam
penelitiannya yang berjudul perhitungan
a. Tahap Pertama harga pokok produksi dalam menentukan
1) Mengidentifikasi aktivitas harga jual dengan menggunakan activity
2) Membebankan biaya ke aktivitas based costing system (studi kasus pada
3) Mengelompokkan aktivtas sejenis perusahaan edytex jaya pekalongan)
untuk membentuk kumpulan menyatakan bahwa sistem ABC Dapat
sejenis menghasilkan harga pokok yang tepat
4) Menjumlahkan biaya aktivitas yang sehingga perusahaan dapat menentukan
dikelompokkan untuk harga jual dengan tepat
mendefinisikan kelompok biaya Zahro dkk (2015) dalam penelitiannya
sejenis yang berjudul Analisa Penentuan Harga
5) Menghitung kelompok tarif Pokok Produksi Dengan Metode Activity
overhead Based Costing (ABC) pada CV. Indah
b. Tahap Kedua Cemerlang Malang) Penggunaan metode
Biaya dari setiap kelompok overhead Activity Based Costing lebih akurat
ditelusuri ke produk, dengan menggunakan dibandingkan dengan metode tradisional.
tarif kelompok yang telah dihitung dengan Ardhi Aryanto (2017) dalam
rumus sebagai berikut : penelitiannya yang berjudul Analisis
Overhead dibebankan = tarif kelompok x unit Penerapan Activity-Based Costing System
driver yang dikonsumsi. Untuk Menentukan Harga Pokok Produksi
Penelitian Terdahulu Pada Perusahaan Merah Delima Bakery
Rusdiah Hasanuddin (2006) dalam Kota Kediri menyatakan bahwa Activity-
penelitiannya yang berjudul Analisa Based Costing System mampu
Penentuan Harga Pokok Produksi mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap
Berdasarkan Metode Activity Based jenis produk secara tepat berdasarkan
Costing (ABC) system pada PT. Industri konsumsi masing-masing aktivitas
Arta Makmur di Makasar. Metode ABC
adalah metode yang tepat untuk diterapkan METODE PENELITIAN
oleh perusahaan untuk mengalokasikan Jenis Penelitian
biaya overhead pabrik sebab biaya Rancangan penelitian yang digunakan
overhead yang mengalokasiannya adalah penelitian deskriptif yang berupa
berdasarkan nonunit memiliki persentase studi kasus. Penelitian deskriptif adalah
yang siginifikan dari total biaya overhead. penelitian yang menggambarkan mengenai
Selain itu, pemicu biaya (cost driver) yang bagaimana keadaan perusahaan tersebut
digunakan dalam pengalokasian biaya seperti sejarah perusahaan, struktur
overhead juga memiliki rasio yang organisasi, job description, visi dan misi
berbeda. Penerapan sistem ABC akan perusahaan, produksi perusahaan sampai
meningkatkan keakuratan perhitungan pada data-data yang dibutuhkan untuk
biaya manufaktur produk. dapat menentukan harga jual produk
Octavian Surya Pratiwi (2011) dalam dengan tepat dengan rancangan penelitian
penelitiannya yang berjudul Analisis yang digunakan dalam studi kasus. Pada
penerapan metode activity based costing umumnya penelitian deskriptif merupakan

Universitas Pandanaran-Semarang
8
Ekonomi Akuntansi 2017

penelitian non hipotesis. Adapun objek dilakukan dengan mengumpulkan,


penelitian adalah penerapan Activity Based mengklasifikasikan, serta
Costing (ABC) untuk menentukan harga menginterpretasikan data hasil pengolahan
pokok produksi pakan. untuk menggambarkan hasil penelitian dan
membandingkan perbandingan teknis (data
Tempat dan Waktu Penelitian sekunder) dengan keadaan yang
Dalam penelitian ini penelitian dilakukan sebenarnya pada perusahaan untuk
pada Peternakan Hendy Farm yang kemudian mengambil kesimpulan.
beralamat di Desa Bulugede RT 2 RW 5
Kec.Patebon Kabupaten Kendal Jawa HASIL DAN PEMBAHASAN
Tengah. Penelitian ini dimulai pada bulan Biaya Bahan Baku Pakan Bulan April
April 2017 – Juni 2017. 2017
jumlah harga
Jenis dan Sumber Data
bahan pemakai per Jumlah
Jenis Data unit
Baku an Per 1 unit biaya (Rp)
Data kuantitatif dalam penelitian ini
bulan (Rp)
merupakan data-data pendukung
perhitungan berupa pengeluaran Bungkil
Kg 6,573
peternakan pada bulan April 2017, biaya Kedelai 5,400 35,493,120
dalam setiap tindakan yang dilakukan MBM
dalam proses produksi dan banyaknya (Meat
Kg 3,484
jumlah produksi Bone
Meal) 8,300 28,917,200
Sumber Data Katul Kg 164 3,700 606,060
a. Data Primer Jagung Kg 14,014 4,350 60,960,900
peneliti menggunakan data primer jumlah
yang berupa wawancara langsung bahan 24,235 21,750 125,977,280
dengan bagian akuntansi dan bagian Baku
produksi Hendy Farm guna Sumber : Data Primer diolah, 2017
memperoleh informasi mengenai Unsur utama dari biaya yang pertama
pembagian aktivitas yang terdapat di adalah biaya bahan baku, dan bahan baku
perusahaan tersebut. Wawancara yang yang di gunakan dalam pembuatan pakan
dilakukan peneliti adalah wawancara ayam Perhitungan biaya bahan baku
dengan pedoman wawancara dengan sebesar Rp 125,977,280 sudah bersih
menggunakan pedoman (interview karena supplier datang mensuplai bahan
guide) dimaksudkan untuk wawancara baku sampai di gudang pembeli.
yang lebih mendalam dengan Unsur biaya yang kedua adalah biaya
memfokuskan pada persoalan- tenaga kerja dan upah tenaga kerja yang
persoalan yang akan diteliti. ada di peternakan Hendy Farm, antara lain:
b. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan dalam Jumlah dan Biaya Tenaga Kerja Bulan
penelitian ini adalah, laporan biaya April 2017
pengeluaran Hendy Farm serta Jumlah Jumlah Upah 1
dokumen lainnya yang berkaitan Bagian tenaga jam bulan
dengan penelitian ini Kerja kerja (Rp)
Produksi 1 7 jam 1,300,000
Teknik Analisa Data Finishing 1 7 jam 1,300,000
Teknik analisis data yang digunakan pada Jumlah 2 2,600,000
penelitian ini adalah metode deskriptif Sumber: peternakan Hendy Farm April
komparatif, yaitu suatu metode yang 2017

Universitas Pandanaran-Semarang
9
Ekonomi Akuntansi 2017

Unsur utama dari biaya yang ketiga kg


adalah biaya overhead pabrik. Biaya Penyusutan
tersebut dibagi menjadi tiga bagian yaitu Mesin
bahan penolong, upah tak langsung dan Mixer 41,026 100%
biaya overhead lainnya. Penyusutan
Mesin jahit
Biaya Bahan Penolong Karung 6,154 100%
Bahan Penolong Jumlah Biaya (Rp) Jarum jahit
Garam 800,800 karung 5,200 100%
Minyak 3,900,000 Benang
jahit karung 52,000 100%
Kalsium 2,450,500 Jumlah
Enzyme 1,495,000 Biaya
18,106,579
Lysine 198,900 Overhead
Methionine 2,901,600 Pabrik
Sumber: peternakan Hendy Farm April
Threonine 637,000
2017
toxin binder 468,000
Jumlah Bahan Bahan Baku dan Bahan Penolong
12,851,800
Penolong Pakan Pedaging
Sumber: peternakan Hendy Farm April
2017 Jumlah Biaya Pakan
Bahan
pedaging (Rp)
Biaya overhead pabrik pada peternakan
Bungkil
Hendy Farm sebagai berikut : 25,552,800
Kedelai
MBM (Meat
Biaya Overhead Pabrik 21,148,400
Bone Meal)
Jumlah
Biaya Alokasi Katul 606,060
Jenis Biaya Overhead Ke Jagung 41,960,100
Pabrik Produk Garam 800,800
(Rp) Minyak 2,730,000
Biaya bahan 1,183,000
12,851,800 100% Kalsium
penolong
Enzyme 1,046,500
Biaya listrik 10,400 100%
Biaya air Methionine 2,538,900
50,000 100% 637,000
minum Threonine
Biaya bbm toxin binder 327,600
mesin mixer 1,560,000 100% Total 98,531,160
(solar) Sumber : Sumber data yang diolah, 2017
Biaya Perhitungan bahan baku dan bahan
100,000 100%
telepon penolong pakan pedaging dihitung per 100
Biaya ganti kg karena kapasitas mesin mixer dalam 1x
oli mesin 50,000 100% pengadukan adalah 100 kg
mixer
Biaya
pengiriman 2,600,000 100%
Biaya
karung / 50 780,000 100%

Universitas Pandanaran-Semarang
10
Ekonomi Akuntansi 2017

Alokasi Biaya Persiapan Pakan Sehingga penyusutan 1 bulan sebesar =


Pedaging Rp 10,256.41 x 4 = Rp 41,025.64
Telepon Untuk penyusutan mesin mixer pada
Bahan
alokasi pakan pedaging sebesar 0,7 x Rp
Rp % Rp % 41,025.64 = Rp 28,717.9 selama 1 bulan.
Biaya BBM yang digunakan pada
98,531,160.0 99.96 42,000.0 0.04
mesin mixer solar, dengan alokasi biaya
untuk mesin mixer adalah sebesar Rp
Jumlah Hpp / Unit 1,092,000 selama 1 bulan
Biaya ganti oli yang dialokasikan untuk
Rp % Rp % penggantian oli pada mesin mixer Rp
98,573,160.0 100.0 5,416 94,76 35,000 selama 1 bulan.
Alokasi biaya pada proses pengadukan
Sumber data : Data primer yang diolah, pakan pedaging yang memiliki biaya
2017 paling tinggi terhadap harga pokok
Alokasi biaya persiapan bahan pada produksi adalah biaya BBM untuk mesin
masing-masing produksi disesuaikan mixer sebesar 52,51 %, sedangkan biaya
dengan jumlah bahan yang digunakan per yang paling sedikit pada proses
unit produksi. Harga pokok produksi pada pengadukan adalah biaya penyusutan
cost driver persiapan bahan, alokasi biaya mesin mixer sebesar 1,38 %.
yang terkandung pada masing-masing
pembuatan pakan berbeda-beda. Alokasi Biaya Pengemasan Pakan
Komponen biaya cost driver pada Pedaging
persiapan bahan yang paling besar adalah Tenaga kerja pada aktivitas
biaya pembelian bahan baku yaitu sebesar pengemasan adalah berjumlah 1 orang
99,91%, sedangkan yang paling kecil yaitu pekerja dengan upah per hari 35,000 x 26
biaya Telepon sebesar 0,09%. hari = Rp 910,000 selama 1 bulan.
Biaya karung pada proses pengemasan
digunakan untuk, biaya listrik yang
Alokasi Biaya Pengadukan Pakan dialokasikan untuk aktivitas pengemasan
Pedaging sebesar Rp 7,280 selama 1 bulan.
Tenaga kerja pada pengadukan adalah Biaya listrik pada proses pengemasan
berjumlah 1 orang pekerja dengan upah digunakan untuk mesin jahit karung
per hari 35,000 x 26 hari = Rp 910,000 selama proses finishing, biaya yang
Biaya air minum untuk pekerja pada dialokasikan untuk pembelian karung
bagian pengadukan sebesar Rp 14,000 dapat dihitung berdasarkan jumlah
selama 1 bulan pemakaian pada pengemasan pakan
Biaya penyusutan mesin mixer dihitung pedaging, dengan perhitungan sebagai
berdasarkan harga perolehan di bagi berikut : Rp 18,200 kg/ 50 kg = 364 kg x
dengan masa pakai mesin, untuk mesin Rp 1,500 = Rp 546,000
yang dipakai peternakan Hendy Farm Biaya air minum untuk pekerja pada
seharga Rp 8,000,000 dengan masa pakai bagian pengemasan sebesar Rp 21,000
15 tahun , sehingga biaya penyusutannya selama 1 bulan.
mesin dapat diketahui dengan perhitungan Biaya jarum jahit pada proses
sebagai berikut : pengemasan digunakan untuk membeli
Rp 8,000,000 : 15 tahun = Rp 533,333 kebutuhan jarum dengan penggantian
per tahun setiap 5 ton atau 5,000 kg. biaya yang
Penyusutan dalam 1 minggu = Rp dialokasin untuk pembelian jarum dapat
533,333 : 52 minggu = Rp 10,256.41 dihitung berdasarkan jumlah pemakaian
pada pengemasan pakan pedaging sesuai

Universitas Pandanaran-Semarang
11
Ekonomi Akuntansi 2017

kebutuhan, dengan perhitungan sebagai Pengemasan Pengiriman


berikut : Rp 18,200 kg / 5,000 kg = 3,64
kg x Rp 1,000 = Rp 3,640 Rp % Rp %
Biaya benang jahit pada proses
pengemasan sama dengan kebutuhan 1,528,628 1.47 1,848,000 1.78
jarum jahit, yaitu digunakan untuk
membeli kebutuhan benang dengan
penggantian setiap 5 ton atau 5,000 kg. Unit Jumlah Hpp / Unit
biaya yang dialokasikan untuk pembelian Produksi Rp % Rp %
benang dapat dihitung berdasarkan jumlah
18,200 104,029,506 100.00 5,716 100.00
pemakaian pada pengemasan pakan
pedaging sesuai kebutuhan, dengan Sumber data : Data primer yang diolah,
perhitungan sebagai berikut : Rp 18,200 kg 2017
/ 5,000 kg = 3,64 kg x Rp 10,000 = Rp
36,400 Harga Pokok Pakan Pedaging Per Unit
Untuk penyusutan mesin jahit pada Dengan Sistem Tradissional
alokasi pakan pedaging sebesar 0,7 x Rp Bahan Baku
Unit Produksi
6,153.85 = Rp 4,307.8 selama 1 bulan. Rp %
Alokasi biaya pada proses pengemasan 18,200 98,531,160 93.76
pakan pedaging yang memiliki biaya
paling tinggi terhadap harga pokok BTKL BOP
produksi adalah biaya tenaga kerja
sebesar 59,53 % , sedangkan biaya yang Rp % Rp %
paling sedikit pada proses pengemasan 1,820,000 1.73 4,732,000 4.50
adalah biaya jarum jahit sebesar 0,24 %.
Jumlah Hpp / Unit
Alokasi Biaya Pengiriman Pakan Rp % Rp %
Pedaging 105,083,160 100.00 5,774 100.00
Biaya untuk jasa pengiriman pada Sumber data : Data primer yang diolah,
pakan pedaging yang dikeluarkan selama 1 2017
bulan adalah sebesar Rp 1,820,000. Bahan Baku dan Bahan Penolong
Biaya telepon yang dialokasikan untuk Pakan Petelur
proses pengiriman pada produksi pakan
Jumlah Biaya Pakan
pedaging adalah sebesar Rp 28,000 No. Bahan
petelur (Rp)
Alokasi biaya pada proses pengiriman
pakan pedaging yang memiliki biaya Bungkil
1 9,940,320
paling tinggi terhadap harga pokok Kedelai
produksi adalah biaya kirim sebesar 98,48 MBM (Meat
2 7,768,800
% , sedangkan biaya yang paling sedikit Bone Meal)
adalah biaya telepon sebesar 1,52 %. 4 Jagung 19,000,800
8 Minyak 1,170,000
Harga Pokok Pakan Pedaging Per Unit 9 Kalsium 1,267,500
Dengan sistem Activity Based Costing 10 Enzyme 448,500
Pengadukan
Persiapan Bahan 11 Lysine 198,900
( Mixer)
12 Methionine 362,700
Rp % Rp %
14 toxin binder 140,400
98,573,160 94.76 2,079,718 2.00 Total 40,297,920
Sumber : data yang diolah. 2017

Universitas Pandanaran-Semarang
12
Ekonomi Akuntansi 2017

Alokasi Biaya Persiapan Pakan Petelur


Jumlah Hpp / Unit
Bahan Telepon
Rp % Rp % Rp % Rp %
40,297,920 99.96 18,000 0.04 655,126 100.00 84.0 1.54
Sumber data : Data primer yang diolah,
Jumlah Hpp / Unit 2017
Rp % Rp %
Alokasi Biaya Pengiriman Pakan
100.0 5,16
40,315,920 94.52 Petelur
0 9
Biaya kirim Telepon
Sumber data : Data primer yang diolah, Rp % Rp %
2017
780,000 98.48 12,000 1.52
Alokasi Biaya Pengadukan Pakan
Petelur
Jumlah Hpp / Unit
Tenaga Kerja Air Minum Rp % Rp %
792,000 100 102 1.86
Rp % Rp % Sumber data : Data primer yang diolah,
390,000 43.76 6,000 0.67 2017
Harga Pokok Pakan Petelur Per Unit
Dengan sistem Activity Based Costing
Penyusutan
BBM mesin Pengadukan
Mesin Persiapan Bahan
( Mixer)
Rp % Rp % Rp % Rp %
12,308 1.38 468,000 52.51 40,315,920 94.52 891,308 2.09

Hpp / Pengemasan Pengiriman


Ganti Oli Jumlah
Unit Rp % Rp %
% Rp Rp % 655,126 1.54 792,000 1.86
1.68 891,308 114.3 2.09
Sumber data : Data primer yang diolah, Unit Jumlah Hpp / Unit
2017 Produ
Alokasi Biaya Pengemasan Pakan ksi Rp % Rp %
Petelur 7,800 42,654,354 100 5,469 100
Tenaga Kerja Listrik karung / 50kg Sumber data : Data primer yang diolah,
2017
Rp % Rp % Rp %
390,000 59.53 3,120 0.48 234,000 35.72 Harga Pokok Pakan Petelur Per Unit
Dengan Sistem Tradissional

Air Minum Jarum Jahit Unit Bahan Baku


Rp % Produksi Rp %
Rp % Rp %
15600 2.38 7,800 40,297,920 93.49
9,000 1.37 1,560 0.24

Universitas Pandanaran-Semarang
13
Ekonomi Akuntansi 2017

BTKL BOP menggunakan sistem tradisional


Rp % Rp % produksi pakan petelur Hendy Farm
sebesar Rp 5,526 per unit. Sehingga
780,000 1.81 2,028,000 4.70
didapatkan selisih perhitungan sebesar
Rp 57,5 per unit (kg)
Jumlah Hpp / Unit 3. Terdapat perbedaan antara perhitungan
Rp % Rp % menggunakan metode tradisional
43,105,920 100 5,526 100 dengan metode activity based costing
Sumber data : Data primer yang diolah, yang dapat dilihat dengan adanya
2017 selisih. Pada produk pakan pedaging
diketahui selisihnya adalah sebesar Rp
Perbandingan Perhitungan HPP dengan 1,053,654 dan pada produk pakan
Metode ABC dan Tradisional petelur diketahui selisihnya adalah
sebesar Rp 451,566.
HPP Produksi (Rp) Hal ini menunjukkan bahwa
Produk
Tradisional ABC dengan menggunakan metode activity
Pakan based costing lebih efisien dibandingkan
105,083,160 104,029,506
Pedaging dengan metode tradisional, perusahaan
Pakan
43,105,920 42,654,354 juga dapat lebih rinci mengelompokkan
Petelur
biaya dan mengetahui aktivitas-aktivas
Harga Per Unit yang terdapat pada proses produksi yang
Tradisional ABC dapat dibebankan ke produk.
5,774 5,716
5,526 5,469
Keterbatasan
Selisih
% Penelitian ini dirasakan oleh peneliti
HPP Total HPP per unit
1,053,654 57.89 1.00 telah dilakukan secara optimal, namun
451,566 57.40 1.04 demikian peneliti merasa dalam hasil
penelitian ini masih ada beberapa
Sumber data : Data primer yang diolah, 2017 keterbatasan, yaitu penelitian ini berhenti
pada perhitungan HPP saja. Perhitungan
PENUTUP metode ABC yang dilakukan oleh peneliti
SIMPULAN juga belum sepenuhnya tepat dalam
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan beberapa biaya yang pada
pembahasan pada penelitian ini, maka aktivitasnya belum biasa dipisahkan secara
selanjutnya dapat disimpulkan bahwa : detail sesuai dengan tarif kegunaan
1. Harga pokok produksi dengan sistem berdasarkan hitungan satuan dan
Activity Based Costing pada produksi kegunaannya antara kebutuhan pribadi dan
pakan pedaging Hendy Farm sebesar perusahaan, seperti pada biaya telepon,
Rp 5,716 per unit (kg) Sedangkan jika biaya air minum dan listrik. Oleh karena
menggunakan sistem tradisional itu, untuk penelitian yang akan datang
produksi pakan pedaging Hendy Farm diharapkan untuk meneruskan penelitian
sebesar Rp 5,774 per unit (kg) sehingga secara lebih terperinci.
didapatkan selisih perhitungan sebesar
Rp 58,1 per unit (kg) Saran
2. Harga pokok produksi dengan sistem Berdasarkan simpulan dari hasil
Activity Based Costing pada produksi penelitian di atas, maka peneliti
pakan petelur Hendy Farm sebesar Rp menyarankan sebagai berikut:
5,469 per unit. Sedangkan jika

Universitas Pandanaran-Semarang
14
Ekonomi Akuntansi 2017

1. Bagi peternakan Hendy Farm, hasil Alternatif Dalam Perhitungan


penelitian sistem biaya berdasarkan Harga Pokok Produksi (Studi
aktivitas tersebut diharapkan dapat Kasus Pada PT. Wangsa Jatra
memberikan masukan pemikiran Lestari Surakarta). Universitas
khususnya pada produksi pakan dengan Sebelas Maret.
mengevaluasi kembali sistem
pembebanan biayanya dalam Hansen, Don R. dkk. 2006. Management
menentukan harga pokok produksi yang Accounting. Jakarta: Salemba
lebih akurat terutama dalam Empat
menghadapi persaingan harga dan
mempengaruhi posisi produk di pasar. Hasanudi.R.2006. Analisa Penentuan
Dan juga perlu adanya ketelitian Harga Pokok Produksi
terhadap pembagian biaya berdasarkan Berdasarkan Metode Activity
kelompok mengingat aktivitas yang ada Based Costing (ABC) system pada
di perusahaan cukup banyak. PT. Industri Arta Makmur di
2. Bagi peneliti lain yang akan melakukan Makasar. STIE YPUP Makasar
penelitian sejenis yang menggunakan
subjek usaha kecil, mikro dan Lambajang, A. A. (2013). Analisis
menengah, khususnya yang perhitungan biaya produksi
memproduksi produk lebih dari satu menggunakan metode Variabel
jenis produk. Penelitian selanjutnya costing pt. Tropica cocoprima.
diharapkan lebih komprehensip atau
menyeluruh dalam mengkalkulasi biaya Mulyadi. 1999. Akuntansi Biaya.
baik biaya produksi maupun biaya non Yogyakarta: Aditya Media
produksi sehingga diperoleh hasil
penelitian yang lebih akurat. Mulyadi. 2003. Activity Based Cost
System. Yogyakarta: UPP AMP
DAFTAR PUSTAKA YKPN.
Akbar, M. 2011. Penerapan Metode
Activity Based Costing System Mulyadi. 2007. Activity-Based Cost
Dalam Penentuan Harga Pokok System. Yogyakarta: UPP STIM
Kamar Hotel Pada Hotel Coklat YKPN.
Makassar. Universitas Hasanudin
Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: PT RINEKA Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya, Edisi 5.
CIPTA Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN
Blocher, dkk .2007. Manajemen Biaya.
Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi. 2010. Akuntansi Manajemen (3rd
ed.). jakarta: salemba empat
Bustami, B. (2007). Akuntansi Biaya :
Teori dan Aplikasi. jakarta: graha ilmu. Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen.
Jakarta : Erlangga.
Carter, William, dkk. 2006. Cost Setyaningsih.S.L. 2011. Analisis
Accounting. Jilid 1. Jakarta: penentuan harga pokok produksi
Salemba Empat. berdasarkan sistem activity based
Ediwibowo, D. F. (2004). Penerapan
Activity Based Costing Sebagai

Universitas Pandanaran-Semarang
15
Ekonomi Akuntansi 2017

costing(abc) pada pabrik roti harga jual dengan menggunakan


(sumber rejeki). UNNES activity based costing system (studi
kasus pada perusahaan edytex jaya
Slamet, Achmad. 2007. Penganggaran. pekalongan). UDINUS
Perencanaan & Pengendalian
Usaha. Semarang: UNNES Press Zahro.dkk. 2015. Analisa Penentuan
Harga Pokok Produksi Dengan
Supriyono, R.A. 2007. Manajemen Biaya. Metode Activity Based Costing
Suatu Reformasi Pengelolaan (ABC) pada CV. Indah Cemerlang
Bisnis Yogyakarta: BPFE Malang). UNIBRAW Malang

Wulansari.R. 2012. Perhitungan harga


pokok produksi dalam menentukan

Universitas Pandanaran-Semarang
16

Anda mungkin juga menyukai