Anda di halaman 1dari 14

Measurement , Vol.11 No.

1 : 51-64
Maret 2017
P-ISSN 2252-5394

ANALISA PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM


MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PROJECT
ROV’s PADA PT. OCEANEERING
BATAM

ANALYSIS OF IMPLEMENTATION OF IN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM


DETERMINING PROJECT PRODUCTION PRICES
ROV's IN PT. OCEANEERING
BATAM

Evi Apriyani1, Jayana Salesti2


1
(Akuntansi, Ekonomi, Universitas Riau Kepulauan, Indonesia)
2
(Akuntansi, Ekonomi, Universitas Riau Kepulauan, Indonesia)
1
evi.economi13@gmail.com

Abstrak

Penggunaan satu penggerak biaya dalam menentukan harga pokok produksi dinilai belum mampu menelusuri biaya
secara akurat. Sistem biaya berdasarkan aktivitas dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan dari sistem
tradisional karena pembebanannya didasarkan pada aktivitas yang dilakukan sehingga memberikan informasi
biaya yang akurat. Banyak metode dalam penentuan harga pokok produksi salah satunya yaitu metode Activity
Based Costing System. Metode ini dianggap mampu menutupi kelemahan dari metode yang lebih dulu ada yaitu
metode biaya tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana perbedaan penentuan harga
pokok produksi antara metode akuntansi biaya tradisional dan metode Activity Based Costing System di
PT.Oceaneering Batam. Data dan informasi diperoleh dengan mewawancarai pihak-pihak terkait serta melakukan
observasi secara langsung terhadap aktivitas produksi yang dilakukan perusahaan dalam menghasilkan produk.
Data yang diperoleh dianalisis dengan melakukan perhitungan-perhitungan menggunakan metode akuntansi dan
hasil dari perhitungan tersebut dibandingkan dengan teori-teori yang relevan serta menarik kesimpulan.
Berdasarkan hasil perhitungan harga pokok produksi dengan metode Activity Based Costing System
diperoleh harga pokok produksi sebesar IDR 1.863.923.159,- yang lebih kecil bila dibandingkan dengan
metode perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan perusahaan yaitu sebesar IDR 1.891.271.616,-.
Perbandingan dari kedua metode tersebut memperoleh selisih sebesar IDR 27.348.457,-.

Kata Kunci ; Harga Pokok Produksi, Activity Based Costing System

Abstract

The use of a cost driver in determining the cost of production is considered not able to accurately trace costs.
Activity-based costing systems can be used to overcome the disadvantages of traditional systems because their
loading is based on activities performed so as to provide accurate cost information. There are many methods in

51
Measurement , Vol.11 No. 1 : 51-64
Maret 2017
P-ISSN 2252-5394

determining the cost of production one of them is the Activity Based Costing System method. This method is
considered to be able to cover the weakness of the existing method is the traditional cost method. This study aims to
analyze how the difference between determining the cost of production between traditional cost accounting methods
and Activity Based Costing System method in PT.Oceaneering Batam. Data and information obtained by
interviewing the relevant parties and make a direct observation of the production activities undertaken by the
company in producing the product. The data obtained were analyzed by performing calculations using accounting
methods and the results of those calculations were compared with the relevant theories as well as drawing
conclusions. Based on the calculation of cost of production by Activity Based Costing System method, the cost of
production amounted to IDR 1.863.923.159, - which is smaller when compared to the method of calculating the cost
of goods manufactured by the company amounted to IDR 1.891.271.616, -. The comparison of the two methods
earns a difference of IDR 27.348.457, -.

Keywords ; Cost of Goods Production, Activity Based Costing System

PENDAHULUAN menghitung harga pokok produk dengan


tepat sehingga produk tidak overcosted
Memasuki era globalisasi dan
(dibebani biaya lebih dari yang seharusnya)
perdagangan bebas membawa perubahan
dan juga tidak undercosted (dibebani biaya
bagi dunia usaha di Indonesia. Salah satu
kurang dari yang seharusnya). Perusahaan
dampaknya bagi industri dalam negeri yaitu
jasa khususnya perusahaan jasa konstruksi
semakin ketatnya persaingan yang harus
adalah salah satu yang juga harus bersaing
dihadapi. Perusahaan tidak hanya harus
dalam persaingan global yang semakin lama
mampu bersaing dengan perusahaan lokal
semakin pesat perkembangannya guna
saja tapi juga harus mampu bersaing dengan
mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan-perusahaan asing. Untuk alasan
perusahaan.
ini, perusahaan-perusahaan di Indonesia
Dalam Activity Based Costing (ABC)
harus mampu menciptakan fondasi yang
System , biaya hanya akan dibebankan ke
kuat bagi perusahaannya.
produk apabila ada alasan yang mendasar
Suatu perusahaan mempunyai tujuan
bahwa biaya tersebut dipengaruhi oleh
menjaga kelangsungan hidup perusahaan,
produk yang dibuat. Dalam sistem
melakukan pertumbuhan serta dapat
tradisional, biaya overhead diasumsikan
meningkatkan profitabilitas dari waktu
proposional dengan jumlah unit yang
kewaktu. Semakin derasnya arus teknologi
diproduksi. Namun pada kenyataannya
dan informasi menuntun setiap perusahaan
banyak sumber data atau biaya-biaya yang
untuk dapat mempertahankan kelangsungan
timbul dari aktivitas-aktivitas yang tidak
hidup perusahaan tersebut dalam persaingan
berhubungan dengan volume produksi.
global. Perkembangan teknologi maju di
Metode perhitungan biaya produksi
bidang informasi telah menimbulkan
berdasarkan aktivitas atau Activity Based
dampak yang sangat komplek bagi suatu
Costing (ABC) yang akan membantu pihak
perusahaan.
manajemen untuk mengalokasikan biaya
Perusahaan dapat menetapkan harga
overhead yang lebih akurat. Dibandingkan
jual dengan tepat apabila perusahaan dapat

52
Measurement , Vol.11 No. 1 : 51-64
Maret 2017
P-ISSN 2252-5394

dengan akuntansi biaya tradisional, ABC Rumusan Masalah


memiliki penerapan penelusuran biaya yang Berdasaran uraian pada latar belakang
lebih menyeluruh. Perhitungan biaya produk diatas, maka penelitian ini bermaksud untuk
tradisional menelusuri hanya biaya bahan mengukur tingkat efektivitas dan efisiensi
baku langsung dan biaya tenaga kerja perhitungan harga pokok produksi project
langsung ke setiap unit output. dengan sistem biaya activity-based costing.
Penggunaan metode akuntasi biaya Adapun yang menjadi rumusan masalah
tradisional dapat menyebabkan terjadinya dalam penelitian ini adalah :
distorsi biaya pada perhitungan harga pokok 1. Bagaimana penentuan harga pokok
produksi. Produk yang dihasilkan produksi pada PT. Oceaneering
perusahaan dapat mengalami kekurangan Batam ?
biaya (undercosting) atau mengalami 2. Bagaimana penentuan harga pokok
kelebihan biaya (overcosting). Pembebanan produksi menggunakan sistem Activity
biaya yang kurang akurat yang disebabkan Based Costing ?
oleh metode akuntansi biaya tradisional 3. Bagaimana perbandingan antara
yang selama ini diterapkan oleh perusahaan perhitungan harga pokok produksi
akan berpengaruh dalam menetapkan harga dengan metode perusahaan dan Activity
pokok produksi per unit. Based Costing system ?
Perhitungan harga pokok produksi
per unit yang telah ditetapkan oleh Tujuan Penelitian
perusahaan akan berpengaruh terhadap Adapun tujuan dari dilakukannya
harga jual produk, apabila perusahaan penelitian ini adalah :
menetapkan harga jual yang terlalu tinggi 1. Untuk mengetahui bagaimana
maka membuat konsumen akan beralih penentuan harga pokok produksi
kepada perusahaan yang sejenis lainnya dan pada PT.Oceaneering Batam?
apabila perusahaan menetapkan harga jual 2. Untuk mengetahui bagaimana penentuan
yang terlalu rendah maka perusahaan akan harga pokok produksi menggunakan
mengalami kerugian. sistem Activity Based Costing ?
Jika biaya yang digunakan oleh 3. Untuk mengetahui bagaimana per-
perusahaan tidak dikendalikan dengan baik, bandingan antara perhitungan harga
maka perusahaan tidak akan mampu pokok produksi dengan metode
mempertahankan kelangsungan hidupnya, perusahaan dan Activity Based Costing
disinilah letak efisiensi biaya pada aktivitas system ?
produksi dititikberatkan. Adanya kebutuhan
untuk melakukan efisiensi mendorong
Manfaat Penelitian
perusahaan untuk melakukan pembebanan Adapun manfaat penelitian ini adalah :
biaya yang akurat atas aktivitas yang 1. Secara Teoritis
dilakukannya.

53
Measurement , Vol.11 No. 1 : 51-64
Maret 2017
P-ISSN 2252-5394

Hasil penelitian diharapkan dapat TINJAUAN PUSTAKA


memberikan informasi kepada pihak Pengertian Akuntansi Biaya
lain yang berkepentingan dalam rangka Menurut (Mulyadi, 2014:7 dalam Ayu
penentuan harga pokok produksi di Esa Dwi Prastiti,2016) akuntansi biaya
PT.Oceaneering Batam, serta dapat adalah suatu sistem informasi yang
memperkaya ilmu menghasilkan informasi biaya dan
pengetahuan dibidang akuntansi informasi operasi suatu organisasi atau
terutama yang berkepentingan dalam perusahaan yang digunakan sebagai dasar
rangka penetuan Harga Pokok Produksi. dalam pengukuran, penganalisis,
pelaporkan, dan pengambilan keputusan.
2. Secara Praktis Menurut (Supriyono, 2012:12 dalam Ayu
a. Bagi Perusahaan Esa Dwi Prastiti,2016) informasi biaya yang
Memberikan masukan tentang biasa dihasilkan oleh akuntansi biaya sangat
penggolongan biaya yang lebih tepat bermanfaat bagi manajemen perusahaan
bagi perusahaan. karena sebagai dasar pengambilan
b. Bagi Peneliti keputusan manajemen dalam mencapai
Memberikan pengetahuan menge-nai tujuan perusahaan. Menurut Hogren dkk
ABC system serta memperoleh (2008 : 33), pengertian biaya adalah :
pengetahuan dalam bidang akun- “Sumber yang dikorbankan (sacrified) atau
tansi biaya dan akuntansi mana- dilepaskan (Forgone) untuk mencapai
jemen dalam menghitung HPP. tujuan tertentu”. dibutuhkan sebagai alat
c. Peneliti Selanjutnya tukar untuk memperoleh sejumlah
Memberikan pengetahuan tamba-han kombinasi dari produk dan pelayanannya”.
mengenai penerapan activity-based Dari definisi diatas dapat dikatakan
costing system dalam upaya bahwa akuntansi biaya merupakan bagian
meningkatkan efisiensi biaya integral dengan akuntansi manajemen,
produksi perusahaan guna dilaku- karena akuntansi biaya menghasilkan
kannya penelitian lebih lanjut. informasi biaya yang diperlukan oleh
d. Universitas akuntansi manajemen guna memberikan
Memberikan karya ilmiah yang pertimbangan kepada manajer untuk
dapat digunakan untuk berbagai keperluan keputusan tertentu.
kepentingan pada Universitas
Riau Kepulauan (UNRIKA) Biaya dan Klasifikasinya
Batam ,khususnya fakultas Menurut Mulyadi (2014:13-16 dalam
Ekonomi. Ayu Esa Dwi Prastiti,2016) dalam akuntansi
biaya, biaya digolongkan dengan berbagai
macam cara. Maka biaya dapat digolongkan
sebagai berikut :

54
Measurement , Vol.11 No. 1 : 51-64
Maret 2017
P-ISSN 2252-5394

a. Penggolongan menurut objek penge- tarif tunggal (antara output jam mesin,
luarannya. jam tenaga kerja, ataupun biaya bahan).
b. Penggolongan biaya menurut fungsi Perhitungan biaya produk tradisional
pokok dalam perusahaan. hanya menelusuri pada biaya bahan baku
c. Penggolongan biaya menurut hubungan dan tenaga kerja langsung. Biaya bahan
biaya dengan sesuatu yang dibiayai. baku dan tenaga kerja langsung tersebut
d. Penggolongan biaya menurut perilakunya ditelusuri kesetiap unit atau berdasarkan
dalam hubungannya dengan perubahan alokasi biaya per unit.
volume kegiatan.
e. Penggolongan biaya atas dasar jangka Kelebihan Sistem Tradisional
waktu manfaatnya. Adapun kelebihan sistem akuntansi
biaya tradisioanl adalah :
Sistem Biaya Tradisional a. Mudah diterapkan
Akuntansi biaya tradisional terdiri b. Mudah untuk diaudit
atas tiga elemen yaitu biaya bahan baku, c. Sesuai dengan prinsip akuntansi yang
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya berlaku umum.
overhead pabrik. Biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung merupakan Keterbatasan Sistem Biaya Akuntansi
biaya langsung sehingga tidak menimbulkan Sistem akuntansi tradisional pada
masalah pembebanan produk. Sistem dasarnya memiliki beberapa kekurangan
tradisional bisa merupakan sistem yang membuat kurang efektif dalam
perhitungan satu atau dua tahap. Sistem menentukan dan menyediakan informasi
biaya tradisional biasanya menggunakan biaya serta pembebanan biaya overhead
tahap hanya apabila jika departemen atau dengan hanya berdasarkan pada volume
pusat biaya lain dibuat (Carter, 2009:533). (jumlah unit). Ketika volume (jumlah unit)
berubah, biaya tenaga kerja langsung
Konsep Dasar Sistem Biaya Tradisioanl maupun biaya overhead juga berubah
Menurut Blocher (2007:1:8) secara proporsional terhadap perubahan
pengertian sistem biaya tradisional jumlah unit tersebut. Semakin banyak waktu
adalah sebagai berikut : “Sistem kerja tenaga kerja yang dibutuhkan berarti
penentuan harga pokok tradisional semakin meningkat biaya overhead untuk
menggunakan tarif overhead untuk biaya lain-lain.
beberapa departemen yang digunakan
mengalokasikan biaya overhead pabrik ke Activity Based Costing System
produk atau jasa berdasarkan volume Activity Based Costing adalah sistem
output”. Sistem biaya tradisional akuntansi yang berfokus pada aktivitas-
merupakan sistem yang pengalokasian aktivitas yang dilakukan untuk
biaya overhead pabriknya menggunakan menghasilkan produk atau jasa. Aktivitas

55
Measurement , Vol.11 No. 1 : 51-64
Maret 2017
P-ISSN 2252-5394

(activity) adalah setiap kejadian atau 1. Cost Caused


transaksi yang merupakan pemicu biaya Biaya ada penyebabnya dan penyebab
(cost driver) yakni, bertindak sebagai biaya adalah aktivitas.
factor penyebab (causal factory) dalam 2. The Causes of cost can be managed
pengeluaran biaya dalm organisasi. Penyebab terjadinya biaya (yaitu
Dunia dan Abdullah (2012:318 Aktivitas) dapat dikelola. Pengelolaan
dalam Danang Rahmaji, 2013) Activity- terhadap aktivitas memerlukan berbagai
Based Costing System atau sistem biaya informasi tentang aktivitas.
berdasarkan aktivitas dapat didefinisikan
Hirarki Biaya Dalam Activity Based
sebagai suatu sistem pendekatan
Costing System
perhitungan biaya yang dilakukan
berdasarkan aktivitas-aktivitas yang ada di Mursyidi (2010:288 dalam Danang
perusahaan. Simamora (2012:117 dalam Rahmaji, 2013) ada empat hirarki biaya
Danang Rahmaji,2013) sistem penentuan dalam sistem Activity-Based Costing, yaitu:
1. Output unit-level cost
biaya pokok berbasis aktivitas (activity-
2. Batch-level cost
based costing system) ialah sistem
3. Product (or services)
akuntansi yang terfokus pada aktivitas- sustaining cost
aktivitas yang dilakukan untuk 4. Facility-sustaining cost
menghasilkan produk atau jasa.
Manfaat Activity Based Costing System
Konsep Dasar Activity Based Costing Manfaat penerapan sistem Activity
System Based Costing system menurut Dunia dan
Sistem Activity Based Costing adalah Abdillah (2012:328), sebagai berikut :
suatu sistem akuntansi yang terfokus pada 1. Membantu mengidentifikasi ketidak
aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk efisienan yang terjadi dalam proses
menghasilkan produk atau jasa. produksi, baik perdepartemen, per
produk,ataupun peraktivitas.
Aktivitas merupakan tindakan yang 2. Membantu pengambilan keputusan
diambil atau pekerjaan yang dilakukan dengan lebih baik karena perhitungan
dengan peralatan atau dengan orang dan biaya atas suatu objek biaya menjadi
bagi orang lain. Oleh karena itu, lebih akurat.
pengidentifikasian aktivitas biasanya 3. Membantu mengendalikan biaya
dikerjakan dengan mewawancarai para (terutama biaya overhead pabrik) kepada
manajer atau para wakil dari area kerja level individual dan level departemental.
fungsional (departemen).
Kelemahan Activity Based Costing System
Mulyadi (2007: 52 ) mengungkapkan Selain adanya beberapa manfaat,
dua falsafah yang melandasi Activity-Based Activity Based Costing System juga memiliki
Costing System yaitu : kelemahan yaitu :

56
Measurement , Vol.11 No. 1 : 51-64
Maret 2017
P-ISSN 2252-5394

a. Alokasi tidak sama Metode Perhitungan HPP


b. Mengalokasikan Biaya Metode perhitunga harg apokok
c. Mahal dan mengabiskan waktu produksi menurut Mulyadi (2014:17)
merupakan cara memperhitungkan unsur-
Pengertian Harga Pokok Produksi
unsur biaya dalamharga pokok produksi dan
Dunia dan Abdullah (2012 : 24) dapat dilakukan dengan dua pendekatan,
yaitu :
adalah biaya-biaya yang terjadi sehubungan
dengan kegiatan manufaktur. Adapun 1. Metode Full Costing
pengertian harga pokok produksi menurut
Blocher, Stout, Cokins (2011:125) dalam 2. Metode Variabel Costing
bukunya manajemen biaya adalah sebagai Penelitian Terdahulu
berikut: “Harga pokok produksi (cost of
goods manufactured) adalah biaya dari 1. Agnes Fransisca Adie (2011), dalam
produk yang selesai diproduksi dan tesisnya yang berjudul Peranan Activity
dipindahkan keluar dari akun persediaan Based Costing System Dalam
barang dalam proses pada periode tersebut”. Perhitungan Harga Pokok Produksi Kain
Harga pokok produksi sering juga disebut yang Sebenarnya Untuk Penetapan Harga
dengan biaya produksi yang merupakan Jual, memaparkan bahwa Pembebanan
penjumlahan dari tiga unsur biaya biaya tidak langsung dengan menggu-
bahan langsung, biaya tenaga kerja dan nakan Activity Based Costing System
biaya overhead. dapat menghasilkan perhitungan harga
pokok produk dan harga jual yang
Elemen Harga Pokok Produksi berbeda dibandingkan perhitungan
Aspek-aspek yeng terdapat dalam perusahaan. Perhitu-ngan harga pokok
harga pokok produksi meliputi elemen biaya produk menggunakan Activity Based
produksi sebagai berikut : a. Costing Systemdapat memperlakukan
Biaya Bahan Baku (Direct Material) biaya tidak langsung dengan
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct tepat,sehingga menghasilkan perhitungan
Labour) harga pokok produksi yang tepat pula.
c. Biaya Tidak Langsung (Overhead) Dengan perhitungan harga pokok produk
yang tepat dan penetapan mark up yang
Secara umum harga pokok produksi tepat, perusahaan dapat menetapkan
merupakan penjumlahan elemen-elemen harga jual produk dengan tepat.
yang terkandung didalamnya :
2. Ayu Esa Dwi Prastiti (2016), dalam tesis
nya yang berjudul Analisis Penentuan
Harga Pokok Produksi Dengan Metode
Activity Based Costing System (Studi
Kasus Pada CV. Indah Cemerlang

57
Measurement , Vol.11 No. 1 : 51-64
Maret 2017
P-ISSN 2252-5394

Malang), memaparkan bahwa Activity diolah dalam dokumen perusahaan seperti


Based Costing System adalah metode sejarah singkat perusahaan, struktur
yang dapat mengurangi distorsi biaya organisasi, serta data keuangan yang
berkaitan dengan pembahasan biaya dalam
yang terjadi dalam perhitungan akuntansi
aktivitas perusahaan. Menurut Sugiyono
biaya tradisional. Distorsi biaya terjadi (2012:225),
pada akuntansi biaya tradisional karena
pada sistem biaya tradisional hanya Metode Pengumpulan Data
menggu- nakan satu pemicu biaya yaitu
unit yang diproduksi sebagai dasar untuk 1. Penelitian Lapangan (field research)
menentukan berapa biaya overhead suatu
a. Observasi, teknik pengumpulan data
produk.
yang dilakukan dengan cara melihat
METODOLOGI PENELITIAN secara langsung objek penelitian.
Objek / Subjek Penelitian
b. Pengumpulan data tertulis, dengan
Objek yang dijadikan penelitian
meminta data berupa biaya – biaya
bagi penulis adalah PT. Oceaneering
yang dikeluarkan perusahaan dalam
Batam yang merupakan perusahaan jasa
kegiatan operasional.
yang bergerak di sektor industri bawah
laut. Perusahaan ini terletak di Bintang 2. Penelitian Kepustakaan (Library
Industrial Park II, Lot 606-610 Tanjung Research)
Uncang - Kota Batam, Provinsi
Penelitian kepustakaan yaitu, penelitian
Kepulauan Riau. Penelitian dilakukan
yang dilakukan dengan mengumpulkan
pada bulan Januari 2017 sampai dengan
dan mempelajari teori-teori yang
selesai.
berhubungan dengan penelitian, yaitu
seperti mempelajari buku-buku, jurnal
Jenis dan Sumber Data ataupun referensi yang berkaitan
Jenis data yang digunakan dalam
dengan masalah yang diteliti.
penelitian ini ialah jenis penelitian
deskriptif kualitatif, yaitu metode analisis Teknik Analisis Data
yang digunakan dengan menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau 1. Menghitung Harga Pokok Produksi
menggambarkan data yang telah terkumpul dengan metode perusahaan (sistem
sebagaimana adanya dari sumber yang tradisional)
didapat. 2. Menyusun perhitungan harga pokok
Sumber data yang digunkan ialah produksi menurut sistem Activity
sumber data sekunder. Data sekunder
merupakan sumber data yang tidak Based Costing
memberikan informasi secara langsung 3. Membandingkan hasil perhitungan
kepada pengumpul data. Data yang harga pokok produksi yang dihitung
diperoleh merupakan data yang sudah berdasarkan sistem perusahaan

58
Measurement , Vol.11 No. 1 : 51-64
Maret 2017
P-ISSN 2252-5394

dengan harga pokok produksi yang produksi meliputi elemen biaya produksi
dihitung dengan metode Activity sebagai berikut :
Based Costing system kemudian
menghitung selisihnya. 1. Pemakaian Bahan Baku

PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
PT.Oceaneering merupakan peru-
sahaan asing , yang bergerak dalam bidang 2. Pemakaian Tenaga Kerja Langsung
jasa konstruksi khususnya konstruksi bawah
laut. Perusahaan ini terletak di kawasan
Bintang Industrial Park II Lot 606-610,
Tanjung Uncang – Batam. PT.Oceaneering
Batam berdiri pada tanggal 10 November
2005 sampai dengan sekarang.
Ringkasan data produksi satu unit ROV’s
PT. Oceaneering yang berada di
Batam, merupakan perusahaan cabang dari
OCEANEERING International Inc, yang
merupakan salah satu perusahaan migas
terbesar dari Negara Amerika Serikat yang 3.Pemakaian Biaya Tidak Langsung
tepatnya berlokasi di Houston, Texas.
OCEANEERING Internasional berdiri pada
tahun 1969 dan berfokus pada pengerjaan
konstruksi dibawah laut.

Hasil Penelitian

Perhitungan HPP dengan Metode


Perusahaan

Perhitungan harga pokok produksi


harus dilakukan dengan tepat dan
memperhatikan semua aspek yang
berhubungan dengan harga pokok produksi.
Oleh karena itu perlu diketahui aspek-aspek Berdasarkan data biaya PT.
apa saja yang terdapat dalam harga pokok Oceaneering Batam, maka dapat diperoleh
data pemakaian Biaya Overhead Pabrik.

59
Measurement , Vol.11 No. 1 : 51-64
Maret 2017
P-ISSN 2252-5394

Rincian jumlah pemakaian Biaya Overhead dari sumber daya ke aktivitas yang
Pabrik yang digunakan untuk satu unit mengkonsumsinya.
ROV’s Complete System dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :

2. Tahap Kedua

Perhitungan biaya Overhead pabrik Tahap kedua menentukan Harga Pokok


dengan tarif tunggal terdiri dari dua tahap. Produksi berdasarkan aktivitas adalah
Berikut tahapan-tahapan dalam melakukan membebankan tarif kelompok berdasrkan
perhitungan biaya Overhead pabrik : Cost Driver perusahaan dilacak ke
1. Tahap Pertama berbagai jenis produk.
Tarif tunggal berdasarkan unit produk

= IDR 226.128.159,-

1 unit

= IDR 226.128.159,- per unit

Berdasarkan pembebanan biaya


overhead pabrik yang telah dilakukan, maka
2. Tahap Kedua
perhitungan Harga Pokok Produksi dengan
ROV's Complete System
menggunakan Activity Based Costing System
Elemen Biaya Biaya Total (Rp) Jumlah (Unit) Biaya per unit (Rp) pada PT.Oceaneering Batam dapat disajikan
Biaya Utama IDR 1,665,143,457 1 IDR 1,665,143,457 sebagai berikut :
Biaya Overhead
(807,400,000 x 1) IDR 226,128,159 1 IDR 226,128,159
Jumlah IDR 1,891,271,616 IDR 1,891,271,616

Perhitungan HPP Dengan Metode ABC


pada PT.Oceaneering Batam

1. Tahap Pertama

Tahap pertama menentukan Harga Pokok


Produksi berdasarkan Activity Based
Costing System adalah menelusuri biaya

60
Measurement , Vol.11 No. 1 : 51-64
Maret 2017
P-ISSN 2252-5394

Perbandingan Metode Perusahaan Harga Pokok Produksi dengan


(sistem tradisional) dengan Activity Based menggunakan metode perusahaan dapat
Costing System dalam menentukan Harga dilihat pada tabel dibawah ini :
Pokok Produksi
Perbandingan Harga Pokok
Produksi metode perusahaan dengan
Activity Based Costing System dapat dilihat
pada tabel berikut :

Perhitungan HPP dengan Metode Activiy


Based Costing pada PT.Oceaneering
Batam
Dari perhitungan diatas dapat Dilihat dari hasil perhitungan Harga
diketahui bahwa hasil perhitungan Harga
Pokok Produksi metode Activity Based
Pokok Produksi dengan Activity Based
Costing System menunjukkan hasil yang
Costing System untuk satu unit ROV’s
lebih rendah dari perhitungan dengan
Complete System adalah sebesar IDR menggunakan sistem tradisional yang
1.863.923.159,-. Dari hasil tersebut jika digunakan perusahaan saat ini. Adapun
dibandingkan dengan metode perusahaan
jumlah dari perhitungan Harga Pokok
yang saat ini masih menggunakan sistem
Produksi dengan menggunakan metode
tradisional, maka Activity Based Costing Activity Based Costing System ialah sebesar
System memberikan hasil yang lebih kecil IDR 1.863.923.159. Activity Based Costing
dalam menetukan Harga Pokok Produksi
System merupakan sistem biaya
satu unit ROV’s Complete System. Dengan
akuntansi yang menyediakan informasi
jumlah selisih diantara kedua metode secara akurat sehingga informasi tersebut
perhitungan sebesar IDR 27.348.457,. dapat digunakan sebagai dasar untuk
penetapan harga jual dari satu unit ROV’s
Complete system. Adapunn perhitungan
Pembahasan Harga Pokok Produksi dengan
Perhitungan HPP dengan Metode menggunakan metode Activity Based
Perusahaan pada PT.Oceaneering Batam Costing System dapat dilihat pada tabel
Sistem tradisional menggunakan dibawah ini :
jumlah unit yang diproduksi sebagai dasar
dalam perhitungan Harga Pokok Produksi .
Dengan sistem tradisional diperoleh hasil
perhitungan Harga Pokok Produksi per unit
ROV’s Complete System adalah sebesar
IDR 1.891.271.616,-. Adapun perhitungan

61
Measurement , Vol.11 No. 1 : 51-64
Maret 2017
P-ISSN 2252-5394

dibebankan pada satu Cost Driver saja yaitu


jumlah unit produksi. Akibatnya terjadi
distorsi pada pembebanan biaya Overhead
pabrik. Pada metode Activity Based
Costing System biaya Overhead pabrik pada
produk dibebankan pada beberapa Cost
Driver sehingga Activity Based Costing
System mampu mengalokasikan biaya
aktivitas ke setiap produk secara tepat
Perbandingan Metode Perusahaan berdasarkan konsumsi masing-masing
(sistem tradisional) dengan Activity Based aktivitas.
Costing System dalam menentukan Harga
Pokok Produksi pada PT.Oceaneering
KESIMPULAN DAN SARAN
Batam.
Kesimpulan
Berdasarkan dari kajian teoritis dan
Berdasarkan hasil penelitian dan
analisis data yang telah dilakukan maka
pembahasan yang dilakukan pada
dapat diketahui bahwa secara keseluruhan
PT.Oceaneering Batam, maka dapat diambil
Activity Based Costing System memberikan
kesimpulan sebagai berikut :
hasil yang lebih kecil dari perhitungan
1. Perhitungan Harga Pokok Produksi pada
dengan menggunakan metode perusahaan
PT. Oceaneerign Batam masih
(sistem tradisional). Adapun rincian
menggunakan sistem tradisional. Sistem
perbandingan Harga Pokok Produksi
tradisional membebankan semua elemen
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
biaya produksi tetap maupun biaya
produksi variabel kedalam Harga Pokok
Produksi. Sistem tradisional
membebankan biaya Overhead pabrik
menggunakan tarif tunggal berdasarkan
Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah unit produksi, yaitu total biaya
bahwa Activity Based Costing System Overhead pabrik dibagi dengan jumlah
memberikan hasil yang lebih rendah jika unit produksi. Harga perhitungan Harga
dibandingkan dengan hasil perhitungan Pokok Produksi per unit ROV’s
dengan menggunakan sistem tradisional. Complete System dengan menggu-nakan
Perbedaan yang terjadi antara Harga Pokok metode perusahaan (sistem
Produksi berdasarkan sistem tradisional dan tradisional) adalah sebesar IDR
Activity Based Costing System disebabkan 1.891.271.616,-.
karena pembebanan biaya Overhead pabrik 2. Perhitungan Harga Pokok Produksi pada
pada produk. Pada sistem tradisional biaya PT. Oceaneering Batam dengan Activity-
Overhead pabrik pada produk hanya Based Costing System dilakukan dalam

62
Measurement , Vol.11 No. 1 : 51-64
Maret 2017
P-ISSN 2252-5394

dua tahap. Tahap pertama adalah Based-Costing System menampakkan


menelusuri biaya dari sumber daya ke hasil yang relatif lebih besar dari pada
aktivitas yang mengkonsumsinya. Tahap Harga Pokok Produksi dengan sistem
ini terdiri dari: mengidentifikasi dan tradisional, namun sebaiknya PT.
menggolongkan aktivitas ke dalam Oceaneering Batam mengevaluasi
empat level aktivitas, menghubungkan kembali sistem pembebanan biayanya
berbagai biaya dengan berbagai aktivitas, dalam menentukan Harga Pokok
menentukan Cost Driver yang tepat Produksi karena Harga Pokok Produksi
untuk masing-masing aktivitas, akan mempengaruhi posisi produk di
menentukan kelompok-kelompok biaya pasar.
(Cost Pool) yang homogen, menentukan
tariff kelompok. Tahap kedua adalah 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
membebankan tarif kelompok Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya
berdasarkan Cost Driver. Biaya menggunakan obyek penelitian yang
overhead pabrik ditentukan berdasarkan lain, peneliti tidak terpaku pada
tarif kelompok dan Cost Driver yang perusahaan jasa saja. Peneliti dapat
digunakan. Hasil perhitungan Harga menggunakan perusahaan manufaktur
Pokok Produksi per unit ROV’s atau perusahaan konsultan agar
Complete System dengan menggunakan memperoleh informasi yang lebih
Activity-Based Costing System diperoleh bervariasi.
hasil Harga Pokok Produksi sebesar IDR
1.863.923.159,-.
3. Activity-Based Costing System DAFTAR PUSTAKA
memberikan hasil lebih rendah dari
sistem tradisional pada harga satu unit Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya.
ROV’s Complete System dan memiliki Edisi Empat Belas. Jakarta: Penerbit
selisih dengan sistem tradisional sebesar Salemba Empat.
IDR 27.348.457,-. Esa Dwi Prastiti, Ayu. 2016. Analisis
Penentuan Harga Pokok Produksi Dengan
Saran Metode Activity Based Costing System.
Berdasarkan kesimpulan yang telah Jurnal Administrasi Bisnis. Volume 39
dikemukakan di atas, maka terdapat No.1. Malang: Universitas Brawijaya.
beberapa saran yang dapat digunakan Fransisca Adie, Agnes. 2011. Peranan
sebagai bahan pertimbangan pengambilan Activity Based Costing System Dalam
kebijakan, saran tersebut antara lain: Perhitungan Harga Pokok Produksi
1. Bagi Pihak PT.Oceaneering Batam Kain yang Sebenarnya Untuk
Harga Pokok Produksi pada PT. Penetapan Harga Jual. No.04.
Oceaneering Batam dengan Activity

63
Measurement , Vol.11 No. 1 : 51-64
Maret 2017
P-ISSN 2252-5394

Bandung: Universitas Kristen


Maranatha.
Halim, Abdul, dkk. Akuntansi Manajemen.
Edisi Dua. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta.
Helmy Maulana, Ardi. 2016. Analisis
Activity Based Costing System (ABC
System) Sebagai Dasar Menentukan
Harga Pokok Kamar Hotel. Jurnal
Administrasi Bisnis. Volume 30 No.1.
Malang: Universitas Brawijaya.
Herman, Edi. 2013. Akuntansi Manajemen
Suatu Orientasi Praktis. Jakarta:
Penerbit Mitra Wacana Media.
Nurul Pawiyataningrum, Agustina. 2014.
Penerapan Activity Based Costing
(ABC) System Untuk Menentukan
Harga Pokok Produksi. Jurnal
Administrasi Bisnis. Volume 10 No.
1. Malang: Universitas Brawijaya.
Stevie Siswanto, Andrew. 2010.
Perbandingan Penerapan Sistem
Activity Based Costing dan Job Order
Costing Sebahai Alternatif Dalam
Penentuan Kos Barang Terjual yang
Lebih Akurat Dalam Industri Jasa.
Jurnal Bisnis, Manajemen, dan
Ekonomi. Volume 9 No.11. Bandung:
Universitas Kristen Maranatha.
Sugiri, Slamet, dan Bogat Agus Riyono.
2008. Akuntansi Pengantar I. Edisi
Tujuh. Yogyakarta: Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN.
Supriyono, 2010. Akuntansi Biaya.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

64

Anda mungkin juga menyukai