PENDAHULUAN
jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan rujukan yang
masyarakat, pelayanan ini bersifat dasar spesialistik dan sub spesialistik dengan
yang diberikan kepada pasien oleh Dokter dan tenaga kesehatan lainnya, yang
mana dengan adanya bukti tertulis tersebut maka rekam medis yang diberikan
1
dapat dipertanggungjawabkan, dengan tujuan upaya penunjang tertib
identitas pasien, pemeriksaan pengobatan tindakan dari rekam medis lain pada
pelayanan di rumah sakit baik rawat jalan, rawat jalan, rawat inap maupun
gawat darurat. Rekam medis adalah satu bagian yang ada di suatu rumah sakit,
sehingga secara otomatis rekam medis mempunyai peran yang sangat penting
medis ini, tidak hanya melayani pasien semata tetapi masih banyak hal-hal
urusan rekam medis, dapat mengetahui lebih jauh tentang konsep dasar pada
pelayanan rekam medis karena merupakan ujung tombak rekam medis yang
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
pengalaman.
nyata.
3
2. Bagi tempat PKL (Rumah Sakit)
mahasiswa.
E. Metode Penelitian
1. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
Dalam hal ini adalah hasil wawancara dengan bagian rekam medis.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak
Azwar, 2007: 91). Dalam hal ini berasal dari buku, majalah, surat
4
kabar, internet yang berhubungan dengan Rekam Medis di Rumah
Sakit Nabire.
sebagai berikut:
a. Metode Wawancara
b. Metode Observasi
c. Studi Kepustakaan
3. Jenis Penelitian
5
menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya untuk dapat
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang pengertian rumah sakit, rekam medis
dan kesehatan sebuah rumah sakit, pengertian rekam medis, sistem penyimpanan
rekam medis, tujuan dan kegunaan rekam medis, alur rekam medis dan staf rekam
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum rumah sakit
umum daerah kabupaten nabire (RSUD Kab. Nabire), fasilitas, visi dan misi
rumah sakit, rencana stratejik rumah sakit, jenis layanan serta informasi lain
6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi tentang hasil kegiatan praktek dan pembahasan
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari kegiatan yang penulis
lakukan dan beberapa saran yang mungkin diperlukan peserta (PKL) Praktek
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
BAB II
LANDASAN TEORI
dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini diartikan
sebagai “keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas,
tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang
dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat”.
catatan dan dokumen tentang keadaan pasien, namun kalau dikaji lebih dalam
rekam medis mempunyai makna yang lebih luas dari pada catatan biasa,
8
pencatatan data medik pasien selama pasien itu mendapat pelayanan medik di
rumah sakit. Dan dilangjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang
Medis adalah Direkture Rumah Sakit, pihak Direktur bertanggung jawab atas
orang yang tidak berhak. Isi rekam medis dimiliki oleh pasien yang wajib
sebagian atau seluruh Rekam Medik sebuah Rumah Sakit untuk kepentingan
perawatan lanjutan di institusi atau rumah sakit lain, yang dikirimkan cukup
rekam medis dapat dikenankan saksi oleh Dirjen Yanmed atau Direktur Rumah
9
B. Rekam Medik dan Kesehatan Sebuah Rumah Sakit
dan kesehatan di rumah sakit, baik dimasa lalu, masa kini maupun perkiraan
masa datang tentang apa yang akan terjadi. Aspek Hukum Peraturan Menteri
sanksi hukum bagi rumah sakit atau petugas kesehatan yang melalaikan dan
27).
Ada dua kelompok data rekam medik rumah sakit di sebuah rumah
sakit yaitu kelompok data medik dan kelompok data umum (Permenkes, 1992:
28)
1. Data Medik
paramedik dan ahli kesehatan yang lain (paramedis keperawatan dan para
Petunjuk teknis rekam medik rumah sakit sudah tersusun tahun 1992 dan
10
a. Rekam medis untuk pasien rawat jalan termasuk pasien gawat darurat
pasien diperiksa.
b. Rekam medik untuk pasien rawat inap, hampir sama dengan isi rekam
2. Data Umum
Data umum dihasilkan oleh kelompok kegiatan non medik yang akan
11
C. Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis
DiDalam uraian tujuan dan kegunaan rekam medik ini terdapat dua
Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan
rumah sakit. Tujuan rekam medis secara rinci akan terlihat dan analog
sebab kegunaan Rekam Medis itu sendiri (Dirjen Yankes, 1993: 10)
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain,
(Dirjen Yankes
1993: 10)
a. Aspek Administrasi
jawab sebagai tenaga medis dan para medis dalam mencapai tujuan
pelayanan kesehatan.
12
b. Aspek Medis
c. Aspek Hukum
d. Aspek Keuangan
keuangan.
e. Aspek Penelitian
f. Aspek Pendidikan
13
g. Aspek Dokumentasi
kegunaan yang sangat luas, karena tidak hanya menyangkut antara pasien
1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahli lainnya yang
kepada pasien.
3. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit dan
pasien.
14
8. Menjadi sumber ingatan yang harus ingatan didokumentasikan, serta
sebagai
1. Sentralisasi
kebaikannya:
ruangan.
distandarisasikan.
15
Kekurangannya :
2. Desentralisasi
Kebaikannya:
Kekurangannya:
Secara teori cara sistem sentralisasi lebih baik dari pada cara sistem
berkaitan dengan situasi dan kondisi tersebut antara lain (Dirjen Yankes,
1993: 8)
16
2. Kemampuan dana Rumah Sakit yang dikelolah oleh Pemerintah Daerah.
Yankes, 1993: 8)
rekam medis yang diperlukan tetapi tidak ada dalam tempat penyimpanan
pada sore hari dan malam hari. Dokter-dokter, staf Rumah Sakit, pegawai-
a. Jumlah rekam medis yang dikeluarkan tiap hari dari rak penyimpanan
17
b. Jumlah permintaan darurat
Alur rekam medis pasien rawat jalan dari mulai pendaftaran hingga
Rawat Jalan.
register nama pasien, nomor Rekam Medis, identitas, dan data sosial
diberikan kepada pasien, yang harus dibawa apa pasien berobat ulang.
18
4. Petugas poliklinik mencatat pada buku Register Pasien Rawat Jalan nama,
F. Pengertian Arsip
Arsip aalah setiap catatan (record atau warkat) yang tertulis, tercetak,
atau ketikan, dalam bentuk huruf, angka atau gambar, yang mempunyai arti
dan tujuan tertentu sebagai bahan komunikasi dan informasi, yang terekam
komunikasi dan informasi, yang terekam pada kertas (kartu, formulir), kertas
film (slide, film-strip, mikro film), meia komputer (pita tape, piringan,
yang sudah sampai kepada era komputerisasi, maka arsip masa kini dapat
terekam pada kartas, kertas film (celluloid), dan media komputer (disket, pita
19
Karena itu sekarang terdapat 2 (dua) jenis arsip ditinjau dari sudut
1. Arsip otentik
Arsip otentik adalah arsip yang diatasnya terdapat tanda tangan asli
dengan tinta (bukan fotokopy atau film) sebagai tanda keabsahan dari isi
yang sah.
Arsip tidak otentik adalah arsip yang diatasnya tidak terdapat tanda tangan
asli dengan tinta. Arsip ini dapat berupa fotokopy, film, mikrofilm, keluaran
(output atau print-out) komputer, dan media komputer seperti disket dan
sebagainya.
1971: 43)
Badan-badan Pemerintah dalam bentuk corak apa pun, baik dalam keadaan
20
tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan
Pemerintah.
1. Arsip Dinamis
administrasi negara.
Jadi arsip Dinamis adalah semua arsip yang masih berada di berbagai
2. Arsip Statis
Arsip Statis adalah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk
21
Jadi arsip Statis adalah arsip-arsip yang disimpan di Arsip Nasional
(ARNAS) yang barasal dari arsip (dinamis) dari berbagai kantor. Arsip
G. Sistem Penyimpanan
dan penemuan warkat yang sudah disimpan dapat dilakukan dengan cepat
kata-tangkap (caption) dari warkat yang disimpan baik berupa huruf maupun
angka yang disusun menurut urutan tertentu. Pada dasarnya ada 2 (dua) jenis
urutan, yaitu urutan abjad dan urutan angka. Sistem penyimpanan yang
berdasarkan urutan abjad adalah sistem mana (sering disebut sistem abjad),
angka adalah sistem numerik, sistem kronologis dan sistem subjek numerik.
22
penyimpanan yaitu penyimpanan warkat yang belum selesai proses (File
File pending file tindak lanjut (follow-up file) adalahfile yang digunakan
ini terdiri dari map-map yang diberi label tanggal yang berlaku untuk 3
(tiga) bulan. Setiap bulan terdiri dari 31 map tanggal, yang meliputi 31
barulah warkat yang dipending itu disimpan pada file penyimpanan. File
pending biasanya ditempatkan pada salah satu laci dari almari arsip (filing
23
Kalau dirinci secara seksama, maka langkah-langkah atau prosedur
1. Pemeriksaan
terjadi bahwa surat yang belum ditandai sudah disimpan, maka pada
2. Mengindeks
subjek apa, atau kata tangkap lainnya surat akan disimpan, pada
sistem abjad kata tangkapnya adalah nama pengirim yaitu nama badan
pada kepala surat untuk jenis surat masuk dan nama individu untuk
jenis surat keluar dengan demikian surat masuk dan surat keluar akan
3. Memberi tanda
warna yang mencolok pada kata lengkap yang sudah ditentukan pada
akan disortir dan disimpan, disamping itu bila suatu saat nanti surat ini
24
kembali surat tersebut berdasarkan tanda (kode) penyimpanan yang
sudah ada.
4. Menyortir dahulu
5. Menyimpan
25
bilamana mempergunakan almari arsip, sedangkan bila menggunakan
dan surat balasan dalam bentuk arsip dan surat keluar maka
dari dan untuk satu koresponen disimpan jadi satu dalam map yang
Rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima
26
Rumah sakit kelas A adalah rumah sakit yang mampu memberi pelayanan
kelas A ini telah ditetapkan sebagai tempat pelayanan rujukan tertinggi (top
pelayanan kedokteran spesialis terbatas. Pada saat ini ada empat macam
kandungan.
Rumah sakit kelas D adalah rumah sakit bersifat transisi karena pada suatu
saat di tingkatkan menjadi rumah sakit bebas C pada saat ini kemampuan
kedokteran gigi. Sama halnya dengan rumah sakit kelas C, rumah sakit kelas
27
5. Rumah sakit kelas E
Rumah sakit kelas E adalah rumah sakit khusus (Spesialis Hospital) yang
ini banyak rumah sakit kelas E yang telah ditemukan rumah sakit kanker,
rumah sakit jantung, rumah sakit ibu dan anak dan lain sebagainya.
28
BAB III
Rumah Sakit Umu Daerah Kabupaten Nabire berdiri pada tahun 2002,
karena Kabupaten Nabire baru dibentuk pada tahun 2002. Sebelum menjadi
Kabupaten Nabire Puskesmas itu kini menjadi Rumah Sakit Umum Daerah
2006, 2004 : 1)
Rumah Sakit Kabupaten Nabire bisa dibilang Rumah Sakit yang baru
banyak. Oleh karena itu Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nabire akan
memperluas bahan atau lokasi untuk pembangunan dan akan menambah pula
29
hukum pembentukan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nabire adalah
Organisasi dan Tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nabire.
30
7. Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan.
Pemerintah yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, bersih, dan
(Renstra)
dengan Rencana Kinerja Tahun 2004 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan
31
C. Struktur Organisasi RSUD Kab Nabire
DIREKTUR
32
Sub Bagian Keuangan : adalah kepala bagian keuangan dan sistem
Sub. Bagian Rekam Medik : adalah kepala bagian penunjang medik yang
Rumah Sakit
di Rumah Sakit
pokok dan fungsinya telah mempunyai stratejik yang beriorentasi pada hasil
yang ingin dicapai selama kurun waktu 3 (tiga) tahun, yaitu untuk tahun
33
2004-2006 dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada
atau mungkin timbul. Rencana stratejik mencakup Visi dan Misi Rumah Sakit
Kabupaten Nabire.
Rencana Stratejik
RSUD Nabire 2004-
2006
Rencana Stratejik
RSUD Nabire 2004
Analisis
Strategi CapaianMasalah
Pemecahan
Kinerja 2004
Gambar 3.2
a. Pernyataan Visi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nabire akan diarahkan dan apa
34
perubahan kearah perbaikan. Perubahan tersebut dalam arti
2015”
harapan pasien.
35
c. Pernyataan Misi
masih abstrak terlihat pada Visi akan lebih nyata pada Misi tersebut.
organisasi dapat terlaksanan dan berhasil sesuai dengan Visi yang telah
kerjanya serta hasil yang akan diperolah dimasa yang akan datang.
sebagai berikut:
36
2. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Profesionalisme
Misi Ke 1
menetapkan :
1) Protap (SOP)
2) Asuhan keperawatan
3) Standar terapi
37
4) Standar pengobatan rasional
Misi Ke 2
Misi Ke 3
38
Untuk menunjang rumah sakit yang baik di rumah sakit umum daerah
tetapi juga SDM yang mampu menjalankan tugas pokok dan fungsi sesuai
dengan disiplin ilmu yang dimiliki, karyawan di rumah sakit umum daerah
Tabel 3.1
Daftar Nama-Nama Dokter
Tabel 3.2
Pegawai Tetap RSUD Kabupaten. Nabire
39
Nama Pendidikan Jumlah
40
1 Apoteker 13 orang
2 SKM 5 orang
3 D III Gizi 6 orang
4 Karya Kesehatan 12 orang
5 Manajemen Kesehatan 8 orang
2. Aspek Pemasaran
41
1. Strategi pemasaran yang utama
2. Target pasien
3. Aspek Keuangan
Tabel 3.3
Penerimaan RSUD Kabupaten Nabire
42
No Uraian Jumlah Keterangan
4. Aspek Operasional
a. Bangunan Fisik
43
Rumah sakit umum daerah Kabupaten Nabire berdiri diatas tanah
7. Klinik VCT
44
b. Fasilitas
1. Fasilitas Penunjang
b) Kantin 24 jam
Jumlah tempat tidur untuk tahun 2008 adalah 188 tempat tidur.
Tabel 3.4
Jumlah Tempat Tidur Setiap Ruang RSUD Kabupaten Nabire
45
No Ruang Tempat tidur
1 Mawar 6
2 Flamboyant 8
3 Cempaka 25
4 Anggrek 20
5 Kamboja 26
6 Melati 34
7 Sakura 30
8 Kemuning 13
9 Mahotama 20
10 ICCU 6
Jumlah 188
1. Radiologi
3. Farmasi
4. Gizi
5. Rehabilitas medik
6. Rekam medis
7. Tranfusi darah
46
d. Pelayanan kesehatan yang di berikan adalah :
a. Instalasi radiology
d. Instalasi farmai
e. Instalasi gizi
BAB IV
47
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
yang akan di rawat jalan, baik itu pasien baru maupun pasien lama.
oleh rumah sakit umum daerah Kabupaten Nabire, agar dapat menilai
pasien, oleh karena itu pengelolaan rekam medis mulai dari pencatatan
penerimaan pasien rawat jalan yang terdapat di rumah sakit umum daerah
48
3. Kartu kontrol pasien
4. Alat tulis
07,30 WIB
rawat jalan.
49
a. Unit kerja rekam medis.
b. Identitas pasien
50
4. Dokumen dan catatan yang digunakan di tempat penerimaan pasien
rawat jalan:
a. Komputer
sakit untuk keperluan berobat untuk itu berkas rekam medis harus diisi
dengan lengkap baik dan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku
dipergunakan untuk berobat, baik rawat jalan maupun rawat inap untuk
a. Persyaratan
1. Pasien baru
b. Sarana
1. Terminal komputer
2. Printer
51
4. Formulir riwayat klinik
c. Prasarana:
1998)
d. Prosedur
baru membuat :
a. Nama
b. Jenis kelamin
c. Umur
d. Tanggal lahir
f. Bangsa
g. Agama
h. Pekerjaan
i. Alamat lengkap
dimasukkan komputer
52
2. Prosedur penerimaan pasien lama rawat jalan.
Nabire yaitu:
a. Persyaratan
1. Pasien lama
2. Dokumen pengantar
b. Sarana
1. Terminal Komputer
2. Printer
3. Kartu pasien
c. Prosedur
pasien di komputer.
53
4. Jika kartu kontrol pasien hilang maka diganti dengan kartu yang
5000;
belum selesai atau masih proses (File Pending) dan penyimpanan warkat
1. Penyimpanan Sementara
file pending biasanya ditempatkan pada salah satu laci dari almari arsip
yang dipergunakan.
2. Penyimpanan Tetap
Tetapi pada penataan file yang banyak seperti pada bursa-bursa uang
54
misalnya maka langkah-langkah ini akan kelihatannya jelas. Untuk
beberapa orang, di mana surat yang akan disimpan berjalan dari satu
6. Pemeriksaan
terjadi bahwa surat yang belum ditandai sudah disimpan, maka pada
7. Mengindeks
subjek apa, atau kata tangkap lainnya surat akan disimpan, pada
sistem abjad kata tangkapnya adalah nama pengirim yaitu nama badan
pada kepala surat untuk jenis surat masuk dan nama individu untuk
jenis surat keluar dengan demikian surat masuk dan surat keluar akan
8. Memberi tanda
55
Langkah ini lazim juga disebut pengkodean, dilakukan secara
warna yang mencolok pada kata lengkap yang sudah ditentukan pada
akan disortir dan disimpan, disamping itu bila suatu saat nanti surat ini
sudah ada.
9. Menyortir dahulu
56
10. Menyimpan
dan surat balasan dalam bentuk arsip dan surat keluar maka
dari dan untuk satu koresponen disimpan jadi satu dalam map yang
warkat yang sudah disimpan dapat dilakukan dengan cepat bila mana
a. Sistem Penamaan
57
Prinsip utama yang harus ditaati oleh petugas pencatatan adalah
kemungkinan ini:
sudah bersuami.
statusnya.
58
Cara penulisan nama pasien menjadi sangat penting, artinya
diperlukan.
kembali.
59
menggunakan nomor keluar kartu indeks tidak dapat menolong
sukar ketahui.
sejelas mungkin.
lain :
3) Alamat
60
4) Nama ibu
5) Nama ayah
6) Jenis kelamin
7) Umur
8) Status perkawinan
10) Pekerjaan
dan dicantumkan alamat yang baru pada tempat yang kosong dan tanda
alamat yang terakhir. Karena kartu indeks utama pasien harus berada pada
tempatnya dan harus senantiasa memiliki data yang terbaru untuk setiap
penggunaan.
61
Sebelum menentukan suatu sistem yang akan dipakai, perlu
1. Sentralisasi
Yankes, 1993: 7)
Kebaikannya:
penyimpanan.
Kekurangannya :
62
c. Petugas menjadi lebih sibuk, karena harus menangani Unit
2. Desentralisasi
Kebaikan :
cepat
Kekurangan :
banyak.
63
a. Karena terbatasnya tenaga yang terampil, khususnya yang
Nabire
dan foto copy Kartu Askes 2 lembar, untuk dapat berobat atau
64
b. Pengguna Kartu Miskin
Kabupaten Nabire
c. Pasien Umum
65
memberikan biaya-biaya yang telah ditetapkan sebagai
berikut :
1) Pasien Baru
2) Pasien Lama
a) Nama lengkap
b) Alamat
c) Umur
66
Berdasarkan pembahasan tersebut, maka kekurangan
adalah :
sampul (map).
komputer.
Nabire adalah :
67
2. Alur pendaftaran pasien rawat jalan yang ada di RSUD
sopan.
68
B. Pembahasan
Teori Pelaksanaan
69
Yaitu menerima dokumen rekam
medis, memeriksa dan mengisi
atau catat hasil pemeriksaan
ringkasan riwayat penyakit pada
dokumen rekam medis saja.
2 Pengorganisasian arsip:
RSUD Kabupaten Nabire
a. Sentralisasi menggunakan asas desentralisasi.
yaitu merupakan Yaitu penyimpanan arsip di masing-
masing unit untuk rawat jalan dan
penyimpanan arsip yang
rawat inap.
dipusatkan di satu unit kerja
yang lazim disebut Sentral
Arsip.
b. Desentralisasi yaitu
penyimpanan arsip yang di
unit masing-masing.
c. Kombinasi yaitu
gabungan dari sentralisasi dan
desentralisasi.
Rumah Sakit Umum Daerah
3. Sistem Penamaan rekam medis di Kabupaten Nabire menggunakan
rumah sakit umum sistem cara pemberian nomor yaitu
berbagai rumah sakit menyimpan
daerah Kabupaten Nabire: rekam medis berdasarkan nama pasien
nomor keluar atau kode diagnosa.
a. Sistem penamaan
yaitu nama pasien harus
lengkap, dengan demikian
nama pasien yang akan
tercantum di rekam medis
akan menjadi akan
diantaranya.
70
c. Sistem cara
pemberian Nomor yaitu
menurut nomor dan huruf
pertama nama pasien. Prosedur penyimpanan arsip pasien
RSUD Kabupaten Nabire adalah:
4 Prosedur penyimpanan arsip
a. Buku Ekspedisi Yaitu buku yang
a.
digunakan untuk mencatat segala
Pemeriksaan yaitu langkah
arsip yang masuk, sehingga
persiapan menyimpan
mempermudah petugas arsip
warkat dengan cara
untuk mencari arsip dan dapat
memeriksa setiap lembar
kita lihat apakah arsip tersebut
warkat untuk memperoleh
sudah ada atau belum.
kepastian bahwa warkat-
warkat bersangkutan a.
memang sudah siap untuk Assembling (kelengkapan) Yaitu
disimpan. langkah persiapan arsip dengan
cara memeriksa setiap lembar
b.
arsip untuk memperoleh kepastian
Mengindeks yaitu pekerjaan
bahwa arsip yang bersangkutan
menentukan pada nama apa
memang sudah siap untuk
atau subjek apa surat akan
mengikuti langkah selanjutnya.
disimpan. Penentuan kata
tangkap ini tergantung c. Menyortir yaitu mengelompokkan
kepada sistem penyimpanan warkat-warkat untuk persiapan
yang digunakan. kelangkah terakhir yaitu
penyimpanan.
c.
Memberi tanda yaitu d. Rak Penyimpanan yaitu langkah
Langkah ini lazim juga yang terahir dengan menyimpan
disebut pengkodean, di rak penyimpanan.
dilakukan secara sederhana
yaitu dengan memberi tanda
garis atau lingkaran dengan
warna mencolok pada kata
tangkap yang sudah
ditentukan pada langkah
pekerjaan mengindeks.
d.
Menyortir yaitu
mengelompokkan warkat-
71
warkat untuk persiapan
kelangkah terakhir yaitu
penyimpanan.
e.
Menyimpan yaitu
menempatkan dokumen
sesuai dengan sistem
penyimpanan dan peralatan
yang digunakan.
Sumber: Diolah
sistem penyimpanan telah sesuai dengan teori yang ada. Tetapi dalam
teori yang ada. Di dalam teori terdiri dari pemeriksaan, mengindeks, memberi
1. Kelebihan:
penyimpanan arsip.
2. Kekurangan:
penyimpanan arsip.
72
b. RSUD Kabupaten Nabire tidak ada langkah memberi tanda pada
arsip.
1. Kekurangan
2. Kelebihan
pengambilan arsip
73
BAB V
A. Kesimpulan
bahwa :
pasien rawat inap dan para tenaga kesehatan dibagian Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nabire sudah cukup baik, ada
74
2. Rumah Sakit yang ada di Nabire maka Rumah Sakit Umum Daerah
arsip di masing-masing unit untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap.
mencari arsip dan dapat kita lihat apakah arsip tersebut sudah ada
atau belum.
langkah selanjutnya.
B. Saran
75
3. Petugas Rekam Medis hendaknya dapat menerapkan teori Rekam
Medis dengan baik dan benar, karena bila terjadi kesalahan maka akan
5. Agar Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nabire dapat bersaing dan
76