6 - Desa - 20200922 - 022556
6 - Desa - 20200922 - 022556
Abstrak
Dusun Beji, Desa Tanjungrejo, Kabupaten Kudus merupakan sebuah wilayah yang
dipadati oleh beberapa sektor industr. Disamping itu juga terdapat banyak sumber daya alam
berupa tanaman rempah-rempah yang dapat dimanfaatkan bahan dasar pembuatan minuman
yang bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemic Covid-19.
Keberadaan tanaman rempah-rempah (jahe, temulawak, kunyit, serei) yang sengaja ditanam
warga sekitar dan bahkan dapat tumbuh liar diberbagai kondisi tropis ternyata dapat
bermanfaat sangat baik untuk tubuh kita jika diolah menjadi minuman. Tanaman rempah
tersebut mengandung senyawa curcuminoid yang berfungsi sebagai imunostimulator dalam
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu rempah – rempah seperti jahe, temulawak,
kunyit, serei mengandung antioksidan yang cukup tinggi sehingga dapat menangkal radikal
bebas pada tubuh kita. Kegiatan pengabdian dilakukan dalam rangka pelaksanaan KKN
Bersama Melawan Covid-19 Universitas Negeri Semarang 2020 dengan memberikan
edukasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai pengolahan tumbuhan rempah-rempah.
Tujuan pengabdian ini adalah memberikan informasi mengenai pengolahan rempah – rempah
menjadi minuman tradisional yang dapat meningkatkan imunitas tubuh dalam menghadapi
pandemi Covid-19. Pengabdian dilakukan dengan memberikan penjelasan tahapan proses
pembuatan, kemudian dilanjutkan dengan praktik secara langsung. Hasil dari pengabdian
masyarakat ini berupa minuman herbal rempah-rempah yang diharapkan dapat
meningkatkan imunitas tubuh masyarakat, kemudian dapat meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan dalam mengolah rempah – rempah khusunya pada masyarakat dusun Beji Desa
Tanjungrejo.
Kata kunci: herbal, rempah-rempah, imunitas, pandemi
Abstract
Beji Hamlet, Tanjungrejo Village, Kudus Regency is an area filled with several
industrial sectors. Besides that, there are also many natural resources in the form of spices
that can be used as basic ingredients for making drinks that are useful for increasing body
immunity during the Covid-19 pandemic. The existence of spice plants (ginger, ginger,
turmeric, lemongrass) which are deliberately planted by local people and can even grow
wild in various tropical conditions can be very good for our bodies if they are processed into
drinks. These spices contain curcuminoid compounds which function as immunostimulators
in boosting the immune system. In addition, spices such as ginger, ginger, turmeric,
lemongrass contain high enough antioxidants so that they can ward off free radicals in our
bodies. Community service activities are carried out in the context of implementing the
Collaborative Community Service Against Covid-19 Semarang State University 2020 by
providing education and training to the public regarding the processing of spice plants. The
purpose of this service is to provide information about processing spices into traditional
drinks that can increase the body's immunity in the face of the Covid-19 pandemic. The
service was carried out by providing an explanation of the stages of the manufacturing
process, then continued with direct practice. The result of this community service is in the
form of herbal spice drinks which are expected to increase the immunity of the community,
then can increase knowledge and skills in processing spices, especially in Beji hamlet,
Tanjungrejo Village
Keywords: herbs, spices, immunity, pandemic.
Pendahuluan tanaman yang memiliki antioksidan tinggi
Indonesia merupakan negara yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh
dengan keanekaragaman hayati baik flora (Helmalia, dkk. 2019). Peningkatan
dan fauna, sehingga rembah rempah kekebalan tubuh dapat menjadi bentuk
dengan mudah tumbuh di Indonesia. pertahanan dalam melawan korona virus.
Indonesia memiliki sumber daya flora Desa Tanjungrejo merupakan desa
sebesar 30.000 spesies dan terdapat 940 dengan luas lahan yang cukup besar,
spesies telah diketahui khasiatnya sehingga banyak warga desa yang
(Rukmana, 1995). Keberadaan rempah- menanam rempah – rempah tradisional
rempah di Indonesia pada zaman dahulu seperti jahe, sereh, laos, temulawak, dan
telah dimanfaatkan sebagai minuman kunyit. Bahkan biasanya dikirim ke luar
tradisional untuk mengobatai penyakit dan daerah. Ketersediaan rempah - rempah
diwariskan hingga saat ini (Mulyani, dkk. yang dapat dengan mudah ditemui disekitar
2016). Rempah- rempah merupakan warga, memiliki potensi untuk diolah
menjadi minuman tradisioanl. Salah satu (Cymbopogon ciratus) merupakan salah
cara mengolah tanaman rempah adalah satu rempah yang mengandung antioksidan
dengan menjadikannya suatu minuman yang dapat menangkal radikal bebas
herbal. Pada kesempatan ini bahan baku (Kusumaningrum, 2019). Jahe sendiri
minuman herbal yang diolah sebagai merupakan rempah-rempah yang memiliki
minman tradisional adalah kunyit, antioksidan tinggi dan mampu
temulawak, jahe, dan sereh. Minuman menghambat radikal bebas superoksida dan
tradisional rempah ini dapat meningkatkan hidroksil yang dihasilkan sel-sel kanker
imunitas tubuh dalam menghadapi dengan sangat efektif. Selain itu senyawa
pandemi covid-19. antioksidan anti inflammasi, analgesik, anti
Kunyit (Curcuma domestica Val.) karsinogenik dan kardiotonik. Sehingga
merupakan tanaman herbal yang keempat rempah tersebut dapat
mengandung senyawa curcumin sebesar 3- meningkatkan imunitas akibat adanya
14 %. Kurkumin merupakan pigmen antioksidan yang terkandung didalamnya
berwarna kuning yang mempunyai (Pebinigrum, dkk, 2018).
aktivitas biologis seperti antibakteri, Metode
antioksidan, dan antihepatoloksik (Dewi,
Berdasarkan permasalahan yang
dkk. 2016). Temulawak (Curcuma
dihadapi warga, yakni pandemi covid yang
xhantorriza) juga mengandung zat aktif
sedang marak saat ini dan juga
curcuminoide dan ukanon jenis A, B, C dan
pemanfaatan ladang tanaman rempah,
D yang berfungsi merangsang daya tahan
maka perlu dilakukan pelatihan, yang
tubuh. Tanaman ini di beberapa Negara
sekaligus sebagai sarana latihan dan
tertentu telah dipatenkan sebagai obat
praktek bagi para ibu-ibu warga dukuh Beji
untuk AIDS, namun sebenarnya fungsi
RT05/RW04, desa Tanjungrejo, Jekulo,
utama curcuminoide dan ukanon adalah
kabupaten Kudus. Kegiatan ini
untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
dilaksanakan pada bulan agustus tahun
Sehingga tanaman ini dikategorikan
2020. Proses tahapan pelatihan pembuatan
sebagai imunostimulator atau sebagai
minuman rempah yang dilakukan bersama
peningkat daya tahan tubuh (Pamadyo,
ibu ibu disajikan pada gambar 1
dkk. 2014). Sedangkan sereh
Penjelasan materi dan cara kerja proses pembuatan minuman rempah herbal
(membagikan materi agar mudah berbahan kunyit, temulawak, jahe, serai
dipahami) pada Gambar 2.
Mencoba hasil
Dipotong kecil
(mencicipi minuman yang telah dibuat)
Gambar 1. Tahapan pelatihan pembuatan minuman
herbal rempah - rempah bersama ibu
ibu rt05/rw04 Penumbukan/geprek
(keluar aroma)
Metode yang digunakan dalam
pengabdian menggunakan pendekatan
teknologi sederhana dimana menyesuaikan Perebusan
kondisi masyarakat sekitar disaat masa (Sekitar 10 menit)
pandemi supaya tepat guna pengabdian
pada lokasi sasaran dalam hal ini desa
Penyaringan
Tanjungrejo. Desa Tanjungrejo merupakan
(sisa bahan terpisah)
lokasi yang cukup cocok dilakukan
pelatihan dengan metode identifikasi,
penerapan, pelatihan serta evaluasi satu Penyajian
arah mengingat masyarakat sekitar yang Gambar 2. Langkah kerja pembuatan minuman
herbal rempah - rempah berbahan dasar
sudah cukup paham mengenai sumberdaya, kunyit, temulawak, jahe, serei
Tutup panci dan masak dengan api Gambar 1. Langkah langkah pembuatan
minuman rempah
sedang selama 10 menit
Edukasi pembuatan minuman
rempah-rempah diikuti ibu-ibu warga
Setelah 10 menit matikan kompor, dukuh Beji Rt 05 Rw 04 desa Tanjungrejo,
air akan berubah sedikit gelap dan Jekulo, kabupaten Kudus dengan penuh
airnya menyusut antusias. Pelatihan tidak hanya dilakukan
dengan memberikan contoh saja tetapi juga
ibu-ibu diberikan kesempatan untuk
mempraktekan secara langsung sesuai pada
gambar.3.
jumlah peserta terbatas untuk membatasi masyarakat yang telah dilakukan dalam
kontak sosial yang begitu besar. Selain itu rangka KKN Bersama Melawan Covid-19
pada kegiatan ini juga tentunya Universitas Negeri Semarang 2020, ibu-ibu
menjaga jarak aman, mengenakan masker, terlihat sangat antusias dalam mengikuti