TINJAUAN PUSTAKA
2.1 UMUM
pesisir utara laut Jawa, sehingga potensi air tanah yang menjadi salah satu air baku
air baku. Pemerintah dengan PDAM Tirta Darma Ayu selaku perusahaan daerah air
program air bersih yang berasal dari PDAM. Air baku yang digunakan PDAM Tirta
Darma Ayu merupakan air yang berasal dari sungai Cimanuk. Tercatat sampai
dengan Agustus tahun 2017 kapasitas debit yang dialirkan mencapai 1.135 liter per
detik yang tersebar sebanyak 104.437 sambungan rumah. (PDAM Tirta Darma
Ayu, 2021)
Sumber air adalah tempat atau wadah alami dan/ atau buatan yang terdapat
pada diatas, atau di bawah permukaan tanah. (Peraturan Pemerintah Nomor 121
tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air) Indonesia yang berada di
wilayah iklim tropis hanya memiliki dua musim, penghujan dan kemarau. Pada
musim kemarau jumlah air terbatas. Tak jarang, beberapa wilayah di Indonesia
mengalami bencana kekeringan saat kemarau melanda. Aliran air juga terpengaruh
dari kegiatan tata guna lahan yang ada di pemukaan bumi. Penggunaan resapan dan
penahan air, seperti sumur resapan, waduk, dan danau yang mampu menahan dan
7
menampung hujan menjadi sangat bermanfaat kalakemarau datang. Sumur resapan,
waduk, dan danau menjadi sasaran utama mendapatkan air dikala kemarau.
Keberadaan air dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas resapan dan penampung air
secara baik dan benar, kebutuhan air saat kemarau dan kekeringajn bukan menjadi
sebagai berikut :
1. Air Laut
Air laut mempunyai rasa yang asin , karena adanya kandungan garam NaCl.
Kadar garam NaCl yang terdapat pada air laut mencapai 3% sehingga pada
terjadinya proses pengkaratan atau sering disebut dengan sifat korosif . Air
hujan juga mempunyai sifat lunak, sehingga akan boros terhadap permukaan
sabun.
8
3. Air Permukaan
Air menyatakan bahwa Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada
permukaan tanah.
4. Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada dibawah permukaan tanah didalam zone
jenuh dimana tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan
atmosfer. Air tanah terbagi atas air tanah dangkal dan air tanah dalam.
2. Mata Air
Mata air yaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah
Ketiga komponen tersebut akan menentukan jumlah dan struktur umur penduduk
di masa depan. Klasifikasi kelas wilayah sesuai Permen PU No. 18 Tahun 2007
9
Tabel 2. 1 Klasifikasi Kelas Wilayah
Kategori Jumlah Penduduk Jumlah Rumah
No
Wilayah (Jiwa) (buah)
1 Kota > 1.000.000 >200.000
2 Metropolitan 500.000-1.000.000 100.000-200.000
3 Kota Besar 100.000-500.000 20.000-100.000
4 Kota Sedang 10.000-100.000 2.000-20.000
5 Kota Kecil Desa 3.000-10.000 600-2.000
Sumber: Permen PU No. 18 Tahun 2007
Statistik menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18 Tahun 2007 adalah
Pn = P0 (1 + r ) n ......................................................................................... (1)
10
2.4 SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH
perlengkapan pipa
5. Sistem pengaliran
6. Reservoir distribusi
7. Pompa
8. Perhitungan hidrolis
Standar kebutuhan air bersih menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18
1. Kebutuhan Domestik
11
keperluan rumah tangga seperti mandi, mencuci, memasak, dan keperluan
lainnya yang dibutuhkan untuk lingkup sambungan rumah tangga dan kran
penduduk yang diberi air. Besar standar kebutuhan air bergantung pada
kota, karena setiap kategori kota memiliki kebutuhan air per orang per hari
Qd = Mn S ..................................................................................... (3)
Di mana:
seperti untuk fasilitas sosial yang menunjang aktifitas sosial seperti rumah
rumus:
12
Debit air yang dialirkan menuju pelanggan akan mengalami kehilangan hal
air (Qkeh) yang dapat ditolerir berkisar antara 20%-30% dari seluruh
kebutuhan air.
Qkeh ........................................................................................................=
Konsumsi unit
1. >150 150-120 90-120 80-120 60-80
sambungan rumah
(SR) L/o/h
Konsumsi unit
2. 20-40 20-40 20-40 20-40 20-40
hidran umum
(HU) L/o/h
Konsumsi unit
3. 20-30 20-30 20-30 20-30 20-30
non domestik
L/o/h (%)
4. Kehilangan air (%) 20-30 20-30 20-30 20-30 20-30
5. Faktor hari maksimum 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1
6. Faktor jam puncak 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
7. Jumlah jiwa per SR 5 5 5 5 5
8. Jumlah jiwa per HU 100 100 100 100 100
13
Sisa tekan di
9. 10 10 10 10 10
penyediaan distribusi
(mka)
10. Jam operasi 24 24 24 24 24
Volume reservoir (%
11. 20 20 20 20 20
max day demand)
aktifitas penggunaan air. Kriteria tingkat kebutuhan air pada masyarakat dapat
Kebutuhan harian rata-rata untuk domestik dan non domestik termasuk juga
perorang per hari dihitung dari banyaknya pemakaian air selama 24 jam.
Kebutuhan air harian maksimum adalah pemakaian air tertinggi pada hari
14
dirumuskan sebagai berikut:
Dimana:
Kebutuhan air jam puncak merupakan pemakaian air tertinggi pada jam-jam
tertentu selama periode satu hari. Kebutuhan air jam puncak dirumuskan
sebagai berikut:
Di mana:
15
2. Sisa tekan
Besar nilai sisa tekan menurut Zamzami, Azmeri dan Syamsidik dalam
Jurnal Arsip Rekayasa Sipil dan Perencanaan yaitu sebesar 5-80 meter.
3. Kehilangan Tekan
0- 15 m/km.
berikut:
1. Pipa Induk
puncak.
16
2. Pipa sekunder
konsumen
jenis pipa.
d. Kualitas dan bahan pipa sama atau lebih rendah dari pipa induk
3. Pipa pelayanan
4. Kekuatan dan daya tahan pipa terhadap tekanan baik dari dalam pipa
17
6. Ketersediaan ukuran diameter pipa di pasaran
pelayanan
Sehingga jenis pipa dapat dibedakan berdasarkan bahan dan daya tahannya
terhadap tekananan, berikut ini jenis pipa yang digunakan dalam distribusi air
berdasarkan bahan:
2. Cast Iron Pipe (CIP) dan Ductile Cast Iron Pipe (DCIP)
4. Steel Pipe
Berikut ini jenis pipa berdasarkan daya tahan terhadap tekanan, dibedakan
1. Kelas A, untuk pipa dengan daya tahan terhadap tekanan hingga 10 atm.
3. Kelas C, untuk pipa dengan daya tahan hingga lebih dari 30 atm.
penting yaitu:
18
1. Perencanaan jaringan dengan biaya yang serendah mungkin, dalam hal ini
dan teknis yang sulit. Medan yang sulit dimaksudkan terjadinya banjir,
tanah longsor dan gempa bumi yang dapat mengakibatkan pecahnya pipa.
2. Pemasangan pipa, baiknya mengikuti pola jalan raya atau jalan umum
dimininalkan jalur pipa melintasi jalan raya, sungai atau permukaan yang
kurang stabil untuk menjadi dasar pipa, dan daerah yang menjadi sumber
kontaminasi pengairan.
19
diharapkan menghindari penggunaan pompa. Namun apabila jalur
Sistem distribusi dapat berfungsi dan berjalan dengan baik tentunya dengan
1. Sambungan
2. Gate valve
3. Blok penahan
4. Pipa penguras
5. Pipa udara
6. Manhol
7. Meter air
Sistem pengalliran atau distribusi air bersih dapat dilakukan dengan tiga
cara yaitu cara gravitasi, cara pemopaan maupun gabungan antara keduanya.
Berikut penjelasan menurut Tri Joko dalam buku Unit Air Baku dalam Sistem
1. Cara gravitasi, cara ini dapat digunakan pada daerah yang sumber airnya
memiliki elevasi lebih tinggi dari daerah pelayanan, sehingga besar tekanan
20
cukup untuk mengalirkan air hingga ke konsumen yang dilayani.
2. Cara pemompaan, cara ini digunakan dengan maksud untuk mendorong air
efektif dalam menjangkau daerah pelayanan yang leboh luas, namun akan
sangat merugikan jika pompa mengalami kerusakan sehingga air tidak dapat
tersalurkan seluruhnya.
3. Cara gabungan, cara ini merupakan gabungan dari kedua cara sebelumnya
diperlukan selama periode pemakaian tinggi dan pada kondisi darurat, misal
ekonomi penduduknya akan menentukan jumlah dan ukuran pipa yang akan
3. Pemilihan jalur pipa, pemilihan jalur pipa yang baik akan menghasilkan
21
Sistem jaringan pipa distribusinya memiliki beberapa cara atau metode,
yang hanya bergantung pada pipa induk ini merupakan aliran air searah, di
mana dimensi pipa dari pipa induk akan semakin mengecil hingga ke hilir.
Pola cabang banyak digunakan pada daerah perkotaan dan daerah dengan
topografi berbukit.
2. Pola lingkaran (loop), pola ini merupakan sistem distribusi yang berbentuk
melingkar yang saling terhubung antara satu dengan yang lain, berbeda
dengan pola cabang yang alirannya satu arah, pola melingkar memiliki lebih
dari satu arah pengaliran sehingga tidak terdapat titik mati. Pola lingkaran
jaringan jalan saling berhubungan dan elevasi tanah yang relatif datar dan
luas.
3. Pola gabungan, pola ini merupakan sistem distribusi gabungan antara pola
2.14 RESERVOIR
22
konsumen. Reservoir menyimpan kelebihan air dari pipa transmisi saat penggunaan
air pelanggan berada di bawah rata-rata penggunaan air harian sehingga dapat
digunakan saat permintaan air pada jam puncak. Kemampuan reservoir juga dilihat
dua jenis tergantung dari peletakan reservoir terhadap muka tanah, yaitu elevated
reservoir (reservoir atas/ menara air) dan ground reservoir (reservoir bawah) yang
umumnya terbuat dari beton bertulang. Volume reservoir sendiri bergantung pada
volume air yang harus ditampung pada saat pemakaian minimum ditambah volume
air yang harus disediakan pada saat pengaliran jam puncak karena adanya fluktuasi
1. Pompa
2. Inlet
3. Penutup
4. Manhole
5. Tangga
6. Outlay
2.15 EPANET
komputer (model) yang melaksanakan simualsi hidraulik dan perilaku kualitas air
di dalam suatu jaringan pipa distribusi air minum (pipa bertekanan). Suatu jaringan
distribusi air minum terdiri dari pipa-pipa, node (percabangan pipa), pompa, tangki
23
air atau reservoir dan katup-katup. Output yang dihasilkan dari program EPANET
antara lain debit yang mengalir dalam pipa (lt/dtk), tekanan air dari masing-masing
serta degradasi unsur kimia yang ada dalam air di pipa distribusi
distribusi, detail desain, model kalibrasi hidrolik, analisa sisa khlor dan
1. Peta jaringan
3. Elevasi
8. Spesifikasi pompa
24
9. Beban masing-masing node
Serta data yang dikeluarkan atau output dari program Epanet 2.2 yaitu:
2.16 DEMNAS
permukaan bumi atau bagiannya yang terdiri dari himpunan titik-titik koordinat
dibangun dari beberapa sumber data meliputi data IFSAR (resolusi 5m),
DEMNAS yang dirilis dipotong sesuai dengan Nomor Lembar Peta (NLP) skala 1:
50.000 atau 1: 25.000, untuk setiap pulau atau kepulauan (Badan Informasi
Geospasial, 2021).
25