lengkap
VIDEO PRAKTIKUM K3 DAN - Tidak menggunakan mulut untuk
PENGENALAN ALAT INSTRUMEN mengambil larutan bahan kimia,
Rencana kerja : melainkan menggunakan karet
- Judul praktikum bulb/rubber bulp/karet penghisap yang
- Hari/tanggal praktikum telah disediakan
- Tujuan praktikum - Tidak bermain gawai/HP dalam
- Prosedur percobaan laboratorium
- Data percobaan - Berhati-hati saat praktikum, bila terkena
bahan kimia segera hubungi PJP
Perlengkapan praktikum : (penanggung jawab praktikum) untuk
- Kain lap penanganan lebih lanjut
- Alat tulis - Jika ada peralatan yang pecah di meja
- Korek api kerja, bersihkan dengan menggunakan
- Kacamata pelindung sarung tangan dan dikumpulkan dalam
- Jas laboratorium satu wadah
- Buku rencana kerja - Jika ada peralatan yang pecah di lantai,
bersihkan menggunakan sapu dan pengki
Syarat masuk laboratorium :
- Jika terjadi gempa, jangan panik dan
- Mahasiswi berkerudung memasukan
ikuti arahan dari asisten untuk keluar
kerudung ke dalam jas laboratorium,
dari gedung dan berkumpul di titik
sedangkan yang tidak mengenakan
kumpul lapangan depan CCR
kerudung mengikat rambut ke belakang
- Setelah selesai praktikum, buang limbah
tanpa poni
percobaan sesuai jenisnya (limbah asam,
- Saat awal, pastikan alat yg akan
organik, basa) dalam jerigen yang telah
digunakan dalam keadaan baik dan
disediakan
bersih
- Cuci alat gelas yang digunakan
- Tidak diperkenankan datang terlambat,
menggunakan sabun dan air yang
disarankan 15 mnt sebelum mulai
mengalir
praktikum
- Keringkan alat gelas yang telah dicuci
- Tidak bermain dan bercanda di dalam
- Inventarisasi kembali alat sesuai dengan
laboratorium
daftar alat awal yang tersedia, jika ada
- Tidak makan dan minum di dalam
kerusakan akibat pecah segera hubungi
laboratorium
asisten
- Tidak menghirup bahan kimia secara
- Cuci tangan dengan sabun setelah
langsung, melainkan mengibaskannya ke
praktikum selesai
hidung
- Lepas jas laboratorium di luar
- Mereaksikan bahan yang menghasilkan
laboratorium
gas dan percikan di ruang asam
VIDEO PRAKTIKUM - Api berwarna kuning,
PENGENALAN ALAT BAGIAN I bercahaya terang, dan
berjelaga (menimbulkan
Materi : pengenalan peralatan dan instrumen sulang asam berwarna hitam).
laboratorium Terbentuk jika banyak gas
Tujuan : mengenalkan berbagai jenis dan sedikit udara. Tidak boleh
peralatan laboratorium sederhana dan digunakan untuk pemanasan
instrumen laboratorium serta kegunaannya atau reaksi, karena kurang
sebagai pendahuluan untuk percobaan panas dan mengotori alat yang
selanjutnya dipanaskan.
- Api berwarna biru terbentuk
➢ Peralatan pembakar jika banyak udara dan sedikit
1. Pembakar gas/gas burner gas. Api ini boleh digunakan
Fungsi : alat ini berfungsi untuk untuk pemanasan atau reaksi.
pemanasan Bagian api :
Alat ini memiliki bagian bagian - Kerucut luar merupakan
penting, diantaranya : api pengoksidasi,
- Pipa masuknya gas (di bawah) berwarna violet hampir
sebagai tempat masuknya gas tidak tampak
- Keran pengatur gas /main value - Kerucut dalam
(dasar bawah) untuk mengatur merupakan api pereduksi
banyaknya gas yang masuk berwarna biru
- Saluran/lubang masuknya oksigen Pembakaran hanya terjadi
atau udara / air vent (di bagian pada kerucut luar. Sedangkan
tengah), bagian ini bisa diatur pada kerucut dalam tidak
untuk mengatur jumlah udara yang terjadi pembakaran, karena
masuk (dengan cara diputar) terdapat gas-gas yang belum
- Gas berfungsi sebagai bahan terbakar sempurna.
bakar, sedangkan udara sebagai 3. Cawan porselin
oksidator. Fungsi : mereaksikan zat dalam suhu
- Spud sebagai lubang masuknya tinggi dan meng’abu’kan kertas
gas saring
Dengan mengatur keran masuknya 4. Pinggan porselin
gas dan lubang masuknya udara, Fungsi : untuk menguapkan larutan,
perbandingan antara gas dan mengkristalkan dan mensublimasikan
udara yang masuk dapat diubah zat
ubah. 5. Kaki tiga
2. Pembakar spirtus Fungsi : sebagai tungku pemanasan.
Fungsi : alat ini berfungsi untuk Diantara ketiga kakinya merupakan
pemanasan tempat api untuk pemanasan
Jenis api :
6. Kasa - Pipet volumetrik, berfungsi
Fungsi : sebagai alat perata panas mengambil cairan dengan
yang diletakan diatas kaki tiga volume tertentu yang tepat
7. Segitiga porselin - Pipet mohr, berfungsi
Fungsi : menopang wadah bahan mengambil cairan dengan
yang akan digunakan volume sembarang namun
8. Gegep (kayu dan besi) tepat/bermacam macam
Fungsi : sebagai alat bantu untuk volume
mengambil alat-alat yang tidak boleh - Buret, berfungsi untuk
diambil menggunakan tangan, seperti mengambil cairan dengan
wadah panas volume sembarang namun
tepat
VIDEO PRAKTIKUM
PENGENALAN ALAT BAGIAN Hal yang perlu diperhatikan
II dalam menggunakan alat gelas
➢ Peralatan gelas adalah melakukan pencucian
1. Tabung reaksi sebelum dan sesudah
Fungsi : mereaksikan cairan dalam menggunakannya.
jumlah yang sedikit - Sebelum menggunakan alat
2. Gelas piala/beaker gelas, kita perlu mencuci
Fungsi : mereaksikan cairan, dengan akuades kemudian
memanaskan cairan, dan membuat membilasnya dengan sedikit
endapan dalam jumlah yang besar cairan yang akan kita gunakan
3. Labu Erlenmeyer untuk reaksi.
Fungsi : fungsi sama seperti gelas - Setelah selesai menggunakan
piala, namun fungsi utamanya yaitu alat gelas, kita perlu
digunakan untuk titrasi mencucinya lagi
4. Gelas ukur menggunakan akuades
Fungsi : mengukur cairan dengan
tidak tepat
5. Labu takar VIDEO PRAKTIKUM
Fungsi : mengukur volume cairan PENGENALAN ALAT BAGIAN III
dengan jumlah tertentu dan untuk
membuat larutan dari padatan atau ➢ Instrumen laboratorium
cairan dengan konsentrasi tertentu 1. Hot plate
6. Pipet Fungsi : untuk pemanasan, kita
Fungsi : mengukur volume dengan dapat mengatur suhu hot plate
teliti dengan memutar tombol pengatur
Jenis pipet : suhu. Hot plate ini juga bisa
digunakan sebagai
stirrer/pengaduk. Tombol yang
satunya berfungsi mengatur - Kemudian ditekan tombol
kecepatan putaran stirrer CAL dan tunggu hingga
2. Vortex muncul tulisan CFM
Fungsi : menghomogenkan - Setelah muncul tulisan CFM,
campuran kita tekan tombol CFM
Cara penggunaan : - Kemudian kita angkat dan
- Tombol di tengah berfungsi bilas lagi menggunakan
mengatur kecepatan putaran akuades, lalu keringkan
- Kemudian tabung reaksi dengan tisu secara berhati hati
ditekan sehingga vortex - Masukkan batang elektroda ke
berputar dan larutan dalam larutan buffer pH 4
bercampur menjadi homogen - Kemudian tunggu hingga
3. pH meter muncul tulisan CFM, lalu
Fungsi : mengukur pH suatu cairan tunggu hingga tulisan CFM
.pH meter memiliki beberapa muncul
tombol pengaturan : - Setelah muncul, tekan kembali
- Tombol CAL (kalibrasi) tombol CFM
- Tombol CFM (konfirmasi) - Kemudian batang elektroda
- Tombol Δ°C (menaikkan dibilas kembali menggunakan
suhu) akuades, keringkan dengan
- Tombol ∇°𝐶 (menurunkan tisu
suhu) - Selanjutnya pH meter dapat
- Tombol MEM (menyimpan digunakan untuk mengukur
data) pH sampel dengan
- Tombol MR menyelupkan batang elektroda
hingga tercelup sampai batas
Selain tombol pengaturan, sensor ke dalam sampel
terdapat batang elektroda yang - Kemudian pH sampel akan
berfungsi sebagai sensor terbaca
pembaca. Ph yang dicelupkan ke 4. Neraca analitik/OHAUS
dalam larutan elektrolit. Sebelum Fungsi : menimbang bahan
melakukan pengukuran Ph maupun wadah yang akan
sampel, kita perlu melakukan digunakan pada percobaan. Bagian
kalibrasi pH meter. Langkah- neraca analitik :
langkah kalibrasi : - Tombol zero, untuk
- Membilas batang elektroda menghidupkan atau
menggunakan akuades mematikan neraca
- Setelah dibilas, dikeringkan - Tombol print, untuk mencetak
dengan tisu hasil yang terbaca
- Batang elektroda dicelupkan
ke dalam larutan buffer pH 7
- Tombol function, untuk - Pastikan bahan yang kita
mengubah mode ambil diletakan di tengah, dan
- Tombol tare, untuk kalibrasi tidak berceceran
- Gelembung udara/waterpass - Setelah itu, tutup kaca dan
(lubang sebelah atas tombol), tunggu hingga stabil, lalu catat
untuk melihat apakah neraca nilainya
sudah sejajar atau rata - Keluarkan wadah berisi bahan
kimia, lalu tutup kembali kaca
Langkah-langkah menimbang : - Tekan tombol Tare, lalu
- Pastikan colokan belum tombol off
tersambung dengan listrik - Kemudian cabut dari
- Bersihkan lebih dahulu bagian sambungan listrik dan
dalam neraca bersihkan menggunakan kuas
- Lihat waterpass sudah tepat 5. Bulb
belum ditengah lingkaran, Fungsi : untuk memipet
dengan cara Bulb memiliki 3 katup :
menggeser/memutar bagian di - Katup A (paling atas), untuk
bawah kaki neraca mengeluarkan udara, caranya
- Setelah gelembung udara tepat dengan mengatupkan katup
di tengah, kita sambungkan A dan mengempiskan
dengan arus listrik bulbnya
- Lalu tekan tombol zero/on - Katup S (di bawah katup A),
- Kemudian tunggu 15 mnt untuk menyedot larutan
hingga stabil - Katup E (sebelah katup S
- Setelah stabil, kita masukan yang menyamping), untuk
wadah yang digunakan mengeluarkan cairan
menimbang bahan
- Kemudian catat nilainya jika Langkah-langkah mengisi
diperlukan pipet :
- Jika bobot wadah tidak - Ambil bulb, kemudian tekan
diperlukan, kita klik tombol katup A untuk mengeluarkan
Tare supaya nilainya kembali udara
ke 0.00 - Setelah mengempis, ambil
- Setelah itu, kita ambil bahan pipet dan pasangkan bulb di
yang akan ditimbang bagian atas pipet
- Kita buka kaca neraca, - Setelah terpasang, masukan
kemudian masukan bahan pipet ke dalam wadah berisi
yang akan ditimbang cairan yang akan kita ambil,
kemudian tekan katup s agar
cairan tersedot/masuk ke
dalam pipet sampai cairan meniskus (diagram
melebihi tanda tera lingkaran/cekungan) bawah
- Setelah melebihi tanda tera, - Kita perlu bantuan latar
seka menggunakan tisu, belakang gelap berwarna
kemudian ambil wadah dan hitam untuk membaca
keluarkan cairan hingga meniskus bawah pada cairan
sampai pada meniscus batas tidak berwarna
tera dengan cara menekan - Cara memegang cerat,
katup E sampai tepat tanda tangan kiri menahan, dan
tera tangan kanan memegang
- Pindahkan pada wadah yang putarannya, kemudian buka
diinginkan dengan posisi cerat secara perlahan agar
wadah dan pipet pada sudut larutan dapat turun
45° - Setelah beberapa menit,
- Tekan E, sehingga cairan tutup ceratnya kemudian
akan keluar baca meniscus akhir, missal
- Setelah keluar, pastikan 5-10 yg terbaca 5,33
dtk, kemudian kita goreskan - Selanjutnya keluarkan isi
ujung pipet pada wadah buret dengan cepat untuk
bagian dalam berapa saat , lalu tutup cerat,
6. Buret dan baca meniscus akhir
Cara penggunaan : yang terbaca ialah 11,71
- Terdapat cerat, pastikan cerat - Pengeluaran cairan secara
dalam keadaan tertutup cepat dapat mengakibatkan
(bentuk horizontal) tertinggalnya cairan pada
- Isi buret dengan akuades, dinding buret, sehingga
pastikan angka buret pembacaan meniscus
menghadap mata kita menjadi tidak akurat
- Masukan akuades
menggunakan corong Pembacaan buret menggunakan
- Masukan pada sembarang larutan berwarna KMnO4 0,1 M:
angka, pastikan bagian - Tuang kmno4 pada buret dgn
bawah cerat terisi akuades volum sembarang
dengan membuka cerat - Sebelum membaca meniscus
sampai bagian bawah cerat awal, pastikan bagian cerat
terisi penuh akuades lalu bawah terisi larutan kmno4
tutup kembali dgn penuh
- Akuades merupakan cairan - Setelah penuh, baca
tak berwarna sehingga meniscus awal dgn bantuan
pembaca skala pada background wrn putih
- Larutan kmno4 berwarna panjang gelombang yang
sehingga baca buret pada digunakan
meniscus atas - Kompartemen sampel, untuk
- Meniskus awal yg terbaca meletakan pipet berisi
adalah 2.35, kemudian buka larutan yg akan diukur
cerat untuk mengeluarkan 8. Cuvvet
kmno4 lalu tutup kmbali dan Fungsi : wadah untuk larutan
baca meniscus akhir yang yang akan kita ukur, batas
terbaca ialah 3.59 pengisian larutan pada cuvvet
- Larutan kmno4 yg tersisa sampai lingkaran berwarna putih
dalm buret dimasukan ke dan tanda vertikal putih harus
dalam wadah yg semula disesuaikan dngan tanda yg
7. Spektometer UV-VIS berada pada kompartemen
Fungsi: mengukur absorbance/ sampel
penyerapan suatu larutan pada 9. Penangas air
rentang panjang gelombang Fungsi : pemanasan suatu bahan
ultraviolet sampai sinar alfa. dengan menguapkan uap air.
Prinsip alat ini yaitu hukum Bagian :
Lambert Beer. Semakin pekat - Tombol besar, sebagai
warna suatu larutan, maka tombol on off
semakin banyak jumlah zat yang - Tombol kecil, untuk
diserap sehingga nilai mengatur suhu bersamaan dg
absorbance semakin tinggi tombol besar caranya
Bagian spektometer dan alat memencet tombol kecil dan
yang digunakan: memutar tombol besar
- Display, menunjukan nilai kemudian sesuaikan suhu dg
yg terbaca yang diinginkan
- Tombol mode, untuk - Buka penangas air, lalu
mengatur mode (T= masukan wadah yg terisi
transmittance, A bahan lalu tutup
=absorbance,
C=concentration, F=factor) Melalui percobaan ini, kita akan
- Tombol 100% T, untuk mengetahui bahwa setiap alat
mengatur nilai blangko dan instrument laboratorium
- Tombol 0% T memiliki fungsinya masing
- Tombol print, untuk masing.
mencetak
- Pengatur panjang
gelombang, untuk mengatur
PENGENALAN DAN PENANGANAN b. Berbahaya terhadap lingkungan
BAHAN KIMIA Dapat merusak atau mencemari lingkungan
Kebanyakan bahan kimia yang digunakan di tanah dan perairan. Cara mencegahnya yaitu
laboratorium berbahaya, seperti mudah meledak, limbah bahan kimia harus dibuang di tempat
mudah terbakar, beracun, iritasi, korosif, dan pembuangan limbah, serta jangan langsung
merusak lingkungan. Demi keselamatan kerja, kita dibuang ke tanah/air karena menyebabkan
perlu mengetahui bahaya yang mungkin terjadi, efek jangka panjang.
cara pencegahan, dan cara mengatasi. Contoh : Mangan (II) sulfat Mr=169,02
g/mol
Tujuan Percobaan : Mengenal berbagai bahan kimia
c. Beracun/Toxic
serta bahayanya dan sebagai pendahuluan
Bahaya bagi kesehatan jika terhirup, tertelan,
percobaan berikutnya.
dan terkena kulit. Cara mencegahnya yaitu
➢ Pengenalan Simbol Bahan Kimia menghindari kontak dengan tubuh.
Contoh : 1-Butanol Mr=74,12 g/mol
d. Mudah teroksidasi/oksidator
Dapat membakar bahan lain, penyebab
timbulnya api dan sulitnya pemadaman api.
Cara mencegahnya yaitu menghindari bahan
kimia tersebut dengan bahan yang mudah
terbakar atau bersifat reduktor.
Wadah bahan kimia terbuat dari plastik atau
Contoh : Litium nitrat Mr=68,94 g/mol
kaca. Masing-masing wadah dapat memiliki
e. Iritasi
satu atau beberapa simbol bahaya bahan kimia.
Dapat mengiritasi mata, kulit, dan saluran
Simbol-simbol tersebut, diantaranya :
pernapasan. Cara mencegahnya yaitu
a. Korosif
menghindari kontak dengan kulit an mata,
Dapat merusak jaringan tubuh, maka untuk
serta tidak menghirup uapnya.
mencegahnya harus menghindari kontak
Contoh : Tris amino metana Mr=121,04
langsung dengan mata, kulit, pakaian. Serta
g/mol
jangan hirup uapnya pada saat bernapas. Jika
f. Mudah meledak
salah satu bagian tubuh terkena bahan kimia
Umumnya meledak pada kondisi tertentu,
korosif, maka segera bilas dengan air
maka untuk mencegahnya yaitu menghindari
mengalir.
bahan kimia dari guncangan, gesekan,
Contoh : Asam asetat Mr=60,05 g/mol
percikan api, atau panas.
Contoh : Amonium dikromat Mr=252,07
g/mol
perhatikan apa yang terjadi dan warna apa
g. Mudah terbakar yang dihasilkan (ungu berasap)
Cara mencegahnya yaitu menghindari bahan 7. Masukkan juga 1 butir kecil logam kalium
kimia dari percikan api. Jika bahan kimia (K) ke dalam gelas piala kedua, perhatikan
tersebut mudah terbakar karena udara, maka apa yang terjadi (ungu berasap)
hindari kontak dengan udara. Dalam percobaan ini menggunakan tisu
Contoh : Dietil eter Mr=74,12 g/mol sebagai bahan organik.
- Asam sulfat memiliki sifat meng ‘arang’
➢ Pengenalan Bahan Kimia kan bahan organik, sehingga dapat
Mengenal bahan kimia berbahaya di lemari merusak bahan tisu jika terkena secara
asam, pastikan menggunakan APD (alat langsung. Warna hitam yang dihasilkan
pelindung diri seperti masker, sarung tangan, merupakan wujud pengarangan dari
dan kacamata pelindung. Langkah-langkah : bahan organik.
1. Siapkan tisu yang dilipat menjadi 4 bagian, - Kalium dikromat bersifat sebagai
lalu letakkan di masing-masing oksidator kuat dalam kondisi asam,
petridishes/cawan petri sehingga saat campuran asam sulfat dan
2. Tambahkan 1 tetes asam sulfat pekat/H2SO4 kalium dikromat bereaksi dengan tisu
ke tisu pertama, perhatikan apa yang terjadi maka akan merusak hingga melubangi
(bolong seperti terbakar warna hitam bagian tisu.
pinggirannya) - Indikator fenolftaelin digunakan untuk
3. Tambahkan 1 tetes asam sulfat pekat/H2SO4 membuktikan bahwa hasil reaksi logam
dan 1 tetes kalium dikromat/K2Cr2O7 pada alkali dengan air akan menghasilkan pH
tisu kedua, perhatikan apa yang terjadi larutan dalam kondisi basa yang ditandai
(bolong seperti terbakar warna kuning dengan perubahan warna larutan menjadi
pinggirannya) merah muda.
4. Selanjutnya melihat reaksi logam alkali jika
Terlihat bahwa :
dimasukkan ke dalam air. Gunakan logam
- Reaksi antara logam kalium dan air
kalium (K) dan natrium (Na), serta indikator
lebih reaktif dibandingkan dengan
fenolftaelin untuk melihat pH larutan yang
logam natrium yang ditandai dengan
dihasilkan bersifat asam atau basa
timbulnya percikan api. Hal ini
5. Ambil larutan fenolftaelin, tambahkan 2 tetes
dikarenakan ukuran jari-jari atom
masing-masing ke dalam gelas piala/beker
kalium > jari-jari logam natrium.
berisi akuades/air suling
Semakin besar jari-jari atom, maka daya
6. Kemudian masukkan 1 butir kecil logam
tarik antara inti atom dengan elektron
natrium (Na) ke gelas piala pertama,
terluar semakin melemah. Sehingga botol pereaksi. Penggunaan kedua jenis botol
energi yang dibutuhkan untuk pereaksi ini disesuaikan dengan sifat bahan
melepaskan elektron tersebut lebih pereaksinya, diantaranya:
rendah. Mudahnya pelepasan elektron - Botol pereaksi bening
inilah yang menyebabkan logam kalium Digunakan untuk bahan kimia yang tidak
lebih mudah bereaksi dengan air memiliki sensitifitas terhadap cahaya dan
dibandingkan logam natrium. sinar UV.
- Perubahan warna larutan dari bening - Botol pereaksi gelap
jadi merah muda, menunjukan larutan Dibuat secara khusus untuk menyimpan
tsb dalam kondisi basa setelah reaksi bahan kimia yang memiliki sensitifitas
berakhir. terhadap cahaya dan sinar UV.
Ket:
M = molaritas (M)
n = mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan (l)
Mr = massa molekul relatif (g/mol)
gr = massa suatu zat (gr)
- Persen bobot per bobot
Adalah bobot zat terlarut dalam gram dibagi
100 gr bobot larutan.
𝑏 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑔)
% = × 100
𝑏 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 (𝑔)
- Persen bobot per volume
Adalah bobot zat terlarut dalam satuan
gram dibagi 100 ml volume larutan.
𝑏 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑔)
% = × 100
𝑣 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 (𝑚𝑙)
- Molalitas
Adalah jumlah mol per bobot pelarut dalam
satuan kg.
𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑔)
𝑚=
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑘𝑔)
IKATAN KIMIA : IONIK DAN KOVALEN - Spritus
- Terampil membedakan senyawa ionik dengan - Tabung thiele (bentuk seperti huruf b)
- Mampu menjelaskan kaitan jenis ikatan dan - Klem (yang menghubungkan tabung thiele
ini adalah ikatan ionik dan ikatan kovalen. Dalam a. Siapkan sampel yang akan ditentukan titik
materi ikatan kimia adalah 6 percobaan yang akan lelehnya. Ambil sampel urea menggunakan
Dalam percobaan perbandingan titik leleh ada 2 dikeringkan dengan cara melipat kertas
dan senyawa kovalen. Perlu diketahui titik leleh b. Serbuk halus sampel yang telah dikeringkan
senyawa ionik tidak dapat ditentukan dimasukkan dalam pipa kapiler dengan cara
menggunakan alat-alat laboratorium yang menekan bagian ujung pipa kapiler pada
titik leleh senyawa tersebut. Oleh karena itu, c. Balikkan pipa kapiler lalu ketuk-ketuk
anda hanya diminta membandingkan titik leleh sebanyak 10 kali agar serbuk sampel
senyawa ionik dan senyawa kovalen. Berikut bergerak ke dasar pipa kapiler (memastikan
diberikan data titik leleh beberapa senyawa sampel terkemas dengan rapat dalam pipa
Oleh karena itu dalam percobaan ini kita hanya melebar, sehingga tidak memberikan data
akan menentukan titik leleh senyawa kovalen. yang akurat dalam penentuan kemurniaan
a. Siapkan 6 tabung reaksi, kemudian isi tabung - Tabung reaksi ke-4 dengan tabung reaksi
larutan natrium tiosulfat 0,1 N - Tabung reaksi ke-6 dengan tabung reaksi
Hasil :
1. Polimer Alam
Salah satu contoh polimer alam adalah protein yang tersusun atas monomer asam amino dengan
ikatan peptida sebagai penghubung antar monomer.
2. Polimer Sintetik
Salah satu contoh polimer sintetik adalah karet sintetik yang tersusun atas monomer isopren
melalui reaksi adisi.
Tujuan dalam percobaan ini yaitu mengidentifikasi sifat fisik dan ciri utama
polimer alam dan polimer sintetik.
1. Karet Sintetik
Alat yang di gunakan pinset, gelas ukur, gelas piala, jangka sorong, dan neraca analitik
Langkah - Langkah:
Setelah dilakukan perendaman dengan minyak tanah panjang, lebar, tebal dan massa karet
meningkat. Peningkatan ukuran karet nomor 3 > nomor 2 > nomor 1 hal ini dikarenakan pada karet
telah terjadi proses vulkanisasi yaitu penambahan ikatan taut silang dengan atom-atom sulfur.
Adanya ikatan taut silang menyebabkan karet memiliki struktur 3 dimensi dengan ruang kosong ,
ruang kosong ini dapat ditempati molekul-molekul yang lebih kecil, Hal inilah yang menyebabkan
karet ketika dimasukkan dalam minyak tanah ukurannya meningkat.
2. Protein
Alat yang digunakan dalam percobaan ini gelas ukur, 3 tabung reaksi, gelas piala, dan hot plate
Bahan yang digunakan albumin, asam klorida (HCL), dan Ferri klorida (FeCl3)
Langkah-Langkah :
- Siapkan 3 tabung reaksi langkah awal yang kita
- Kemudian masukkan albumin sebanyak 3 ml ke dalam masing-masing 3 tabung reaksi
- Tabung 1 ditambahkan asam klorida 2 tetes
- Tabung 2 dimasukkan dalam air pada suhu 100°
- Pada tabung 3 ditambahkan Ferri klorida sebanyak 2 tetes
Albumin yang diberi perlakuan penambahan asam klorida, ferri klorida dan pemanasan
menghasilkan endapan putih artinya protein telah terdenaturasi
Penambahan asam klorida pada albumin menyebabkan terjadinya pelepasan ikatan hidrogen
sehingga menghasilkan sedikit endapan putih
Penambahan Ferri klorida dan pemanasan mengakibatkan terjadinya pelepasan ikatan
peptida sehingga menghasilkan banyak endapan putih.
Kesimpulan dalam percobaan Karet Sintetik yang direndam dalam minyak tanah mengalami
penambahan ukuran akibat proses vulkanisasi.
Kesimpulan dalam percobaan Protein mengalami proses denaturasi akibat perubahan pH,
suhu, dan penambahan logam berat.
HUKUM GAS pingpong ini hanya dapat dilakukan secara
Melakukan salah satu percobaan hukum gas kualitatif, karena kita tidak mengetahui
yaitu “Hukum Charles”. Pada tahun 1780, berapa volume pasti dari sebuah pingpong.
fisikawan asal Perancis bernama Jacques Oleh karena itu dalam percobaan ini kita
Charles menemukan bahwa pada kondisi akan membuktikan Hukum Charles secara
Hukum Charles ini dapat dibuktikan a. Nyalakan alat penangas air, kemudian
a. Sediakan air yang dipanaskan di dalam b. Tunggu hingga suhu penangas air
gelas kimia menggunakan hot plate dan mencapai 45 °C. Setelah penangas air
b. Kemudian bola pingpong dipenyokkan air sampai penuh dan diposisikan secara
sebelah dan dimasukkan ke dalam air terbalik. Pastikan bahwa tidak ada
beberapa saat dapat dilihat bahwa bola c. Ukur suhu udara erlenmeyer awal
Hal ini karena tingginya temperatur d. Selanjutnya pipa J yang terhubung pada
pingpong bergerak sangat cepat dan ukur. Jangan lupa ujung pipa J ditutup
Membuat model molekul senyawa Pada tahun 1953, Watson dan Crick
benzena atau C6H6: mengusulkan bentuk dari DNA adalah
a. Model atom yang kita gunakan adalah double helix. DNA atau asam
model atom berwarna hitam untuk atom deoksiribonukleotida merupakan biopolimer
karbon, model atom yang berwarna putih yang mengandung informasi genetik. Unit
untuk atom hydrogen, model ikatan abu- terkecil dari DNA terdiri atas :
abu sedang untuk ikatan tunggal, dan - 1 molekul gula
model ikatan abu-abu panjang untuk - 1 molekul fosfat
ikatan ganda. - 1 molekul basa nitrogen (Nukleotida)
b. Buat untuk ikatan ganda duanya. Setelah
Pada percobaan ini diharapkan:
itu, sambungkan dengan ikatan tunggal
- Mampu memahami bentuk tiga dimensi
dan pasang atom hidrogennya.
dari DNA
c. Senyawa benzena dengan geometri
- Mampu menjelaskan molekul penyusun
molekulnya planar.
DNA dan titik sambung ikatannya
Membuat model molekul dari reaksi
Model molekul yang digunakan pada
pembakaran metana:
percobaan ini adalah model molekul
a. Terdapat 1 mol metana direaksikan
berbentuk pipa. Dalam satu set terdapat:
dengan 2 mol oksigen menghasilkan 1
- 8 basa nitrogen pirimidina, terdiri atas 4
mol gas CO2 dan 2 mol H2O.
pipa biru sitosina dan 4 pipa hijau timina
b. Dari sini dapat dilihat bahwa jumlah
- 8 basa nitrogen purina, terdiri atas 4 pipa
atom yang ada di sebelah kiri sebanding
jingga adenina dan 4 pipa kuning
dengan jumlah atom yang ada di sebelah
guanina
kanan.
- 16 pipa putih sebagai gugus fosfat
- 16 penghubung hitam sebagai purina hanya dapat berikatan
deoksiribosa hidrogen dengan basa pirimidina.
- 8 pipa/batang putih sebagai ikatan Ini merupakan bentuk molekul DNA
hidrogen yang belum terpilin. Setelah dipilin,
maka akan melihat bentuk dari
Langkah-langkah merangkai model
DNA sebagai double helix yang
molekul DNA:
terpilin.
a. Pasangkan pipa putih sebagai gugus
- DNA dapat mengalami mutasi,
fosfat dengan penghubung hitam sebagai
mutasi ini mengakibatkan
gugus deoksiribosa. Dipasangkan terus
ketidaknormalan dari suatu
hingga membentuk 8 pengikat hitam.
organisme. Sebagai contoh adalah
b. Lakukan hal yang sama untuk 8 pengikat
orang yang terkena kanker atau pun
hitam sisanya, sehingga kita memiliki
terkena radiasi nuklir. Mutasi DNA
dua rantai utama.
tidak selalu dinilai negatif, ada juga
c. Pasangkan basa adenina pipa berwarna
yang sengaja melakukan mutasi
jingga dengan basa timina pipa berwarna
DNA untuk mendapatkan varietas
hijau menggunakan batang putih sebagai
baru, seperti buah-buahan tanpa biji.
penghubung.
d. Dilanjutkan dengan menghubungkan
basa guanine pipa berwarna kuning
dengan basa sitosina pipa berwarna biru.
e. Lakukan hal yang sama hingga selesai.
f. Perlu diperhatikan bahwa:
- Adenina selalu berpasangan dengan
timina
- Sitosina selalu berpasangan dengan
guanine
- Basa basa purina tidak mungkin
saling berikatan. Begitu juga basa
basa pirimidina untuk saling
berikatan. Karena konfigurasi
molekul dan gugus fungsi basa
REDOKS ❖ Contoh reaksi redoks yang merugikan
Istilah redoks berasal dari dua konsep yaitu pengkaratan besi atau korosi besi.
yaitu reduksi dan oksidasi. Reaksi oksidasi
yaitu reaksi yang melibatkan pelepasan
elektron, pelepasan hidrogen, atau
penangkapan oksigen, sehingga terjadi
kenaikan bilangan oksidasi. Sebaliknya,
reaksi reduksi ditandai dengan penurunan
bilangan oksidasi karena adanya Hal ini terjadi karena teroksidasinya
penangkapan elektron, penangkapan logam besi dengan oksigen yang ada di
hidrogen, atau pelepasan oksigen. Reaksi lingkungan, sehingga menghasilkan
redoks memiliki banyak peran dalam oksida besi. Korosi ini sangat merugikan
kehidupan sehari-hari baik yang karena merusak banyak peralatan dan
menguntungkan maupun yang merugikan. bangunan yang terbuat dari besi.
❖ Korosi besi
- Logam Al dapat bereaksi
Alat dan bahan yang digunakan:
dalam larutan yang
- Amplas
mengandung ion Cu, Fe, dan
- Elektroda karbon
Zn. Hal ini karena Al memiliki
- Elektroda besi
potensial reduksi yang lebih
- Tabung U
kecil dibandingkan logam-
- Sumber daya listrik
logam tersebut. Hal ini
- Bahan yang digunakan:
dibuktikan dengan adanya
- Aquades
gelembung gas yang terbentuk
- Indikator fenolftalein
pada ion logam tersebut.
- Larutan kalium ferisianida
Meskipun pada larutan garam,
(K3(Fe(CN)6)) 1M
besi dan zinc, gelembung gas
yang terbentuk sangat sedikit
Langkah-langkah:
bahkan hampir tidak bisa
a. Bersihkan elektroda besi yang
terlihat.
akan digunakan dengan amplas
- Sebaliknya tidak ada reaksi
b. Isi tabung U dengan aquades
yang terjadi antara logam Al
hingga hampir penuh
dengan ion logam Mg dan Na.
c. Masukkan ke dalam masing-
Hal ini karena potensial reduksi
masing tabung U larutan
logam Al lebih besar daripada
fenolftalein 2 tetes dan larutan
logam-logam tersebut, sehingga
kalium ferisianida 5 tetes
Al tidak dapat mereduksi Mg
d. Perhatikan bahwa fenoftalin
dan Na.
hanya diteteskan pada mulut
tabung U yang akan - Pada tabung ukur pertama terjadi
dimasukkan elektroda karbon perubahan di anode dari larutan
dan kalium ferisianida kuning menjadi larutan hijau dan
diteteskan pada tabung U yang perubahan di katoda dari tidak
akan dimasukkan elektroda besi berwarna menjadi merah muda.
e. Perlu diketahui bahwa capit Pada anode terjadi reaksi
merah bertanda positif, oksidasi besi dan pada katode
sedangkan capit hitam bertanda terjadi reaksi reduksi air.
negatif - Pada tabung ukur kedua diamati
f. Pada tabung ukur pertama bahwa tidak ada perubahan
dihubungkan capit merah pada warna pada katode, tetapi muncul
elektroda besi dan capit hitam gelembung-gelembung gas
pada elektroda karbon begitu juga pada anode.
g. Pada tabung ukur kedua
dihubungkan capit merah pada Reaksi yang terjadi pada anode dan
elektroda karbon dan capit katode adalah sebagai berikut:
hitam pada elektroda besi
h. Pada tabung ukur ketiga tidak
dihubungkan arus listrik
i. Nyalakan sumber daya listrik,
kemudian amati perubahan-
perubahan yang terjadi pada
ketiga tabung ukur
Pada prinsipnya, reaksi yang terjadi
j. Elektroda yang dihubungkan
pada sel elektrolisis dapat terjadi
pada kutub positif sebagai
dengan adanya arus listrik. Oleh
anode, sedangkan elektroda
karena itu, pada tabung ketiga tidak
yang dihubungkan pada kutub
ada terjadi perubahan apapun karena
negatif sebagai katode
elektroda besi dan elektron karbon
tidak dihubungkan pada sumber
Dari hasil pengamatan dapat dilihat
daya listrik.
bahwa:
❖ Aplikasi redoks sederhana
Alat dan bahan yang digunakan: sedangkan medium direduksi
- Gelas piala menjadi iodida
- Lumpang
- Sudip Reaksinya seperti berikut:
- Bahan yang digunakan:
- Aquades
- Povidone-iodine (betadine)
Reaksi redoks yang terjadi antara
- Vitamin C
asam askorbat dan iodin ini akan
Langkah-langkah:
mengakibatkan hilangnya iodin
a. Siapkan 2 gelas piala yang
terlarut di dalam air dan air akan
masing-masing diisi sebanyak
menjadi tidak berwarna. Prinsip ini
30 ml aquades
dimanfaatkan untuk menjernihkan
b. Teteskan sebanyak 5 tetes
air dalam instalasi air minum. Iodin
larutan povidone-iodine
biasa digunakan untuk membunuh
(masing-masing gelas)
bakteri, jamur, dan virus. Dengan
c. Haluskan 1 tablet vitamin C
ditambahkan asam askorbat, maka
menggunakan alu dan lumpang
iodin akan dinetralkan bau, warna
hingga menjadi serbuk
dan rasa sehingga air minum dapat
d. Masukkan serbuk vitamin C ke
dikonsumsi.
dalam gelas piala yang kedua
dan amati perubahan yang
Kesimpulan:
terjadi
- Reaksi redoks dapat terjadi
e. Gelas piala yang pertama
secara spontan ditandai dengan
dibiarkan sebagai kontrol
adanya gelembung gas,
f. Bila dalam larutan povidone-
perubahan warna, atau mengikis
iodine ditambahkan vitamin C,
logamnya tanpa diberikan
maka akan terjadi reaksi antara
energy tambahan dari luar
asam askorbat yang terkandung
sistem
di dalam vitamin C dengan ion
- Pada reaksi redoks terdapat zat
iodin. Asam askorbat dioksidasi
yang mengalami oksidasi dan
menjadi asam dehidroaskorbat,
zat yang mengalami reduksi.
Dari percobaan yang telah kita
lakukan, zat yang teroksidasi
dapat diamati dengan adanya
perubahan zat dari padatan
menjadi ion. Sedangkan, zat
yang tereduksi dapat diamati
dengan adanya perubahan dari
ion menjadi padatan atau gas
- Korosi logam terjadi di anode,
yang mana logam mengalami
oksidasi. Oleh karena itu korosi
dapat dicegah dengan
menggunakan logam yang
memiliki potensial reduksi lebih
kecil daripada logam yang ingin
dilindungi sebagai anode. Pada
percobaan korosi besi kita dapat
mencegah terjadinya korosi besi
dengan logam Al, Mg, atau Zn
sebagai anode dan Fe sebagai
katode
- Prinsip redoks dapat
diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari, seperti untuk
pencegahan korosi besi dan
juga pemanfaatan pada
penjernihan air