Anda di halaman 1dari 32

18

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Model Pembelajaran QuantumTeaching

1. Model Pembelajaran

a. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.

Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan

digunakan, termasuk didalamnya tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam

kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.1

Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi perancang

dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Untuk pemilihan model

ini sangat dipengaruhi dari sifat dan materi yang akan diajarkan, juga

dipengaruhi oleh tujuan yang akan dicapai dalam pengajaran tersebut

serta tingkat kemampuan peserta didik. Di samping itu pula, setiap model

pembelajaran selalu mempunyai tahapan-tahapan (saintaks) oleh peserta

didik dengan bimbingan guru.2

Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari

pada strategi, metode atau prosedur. Model pengajaran mempunyai empat

ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, medote dan prosedur. Ciri

tersebut antara lain:

1
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu; Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (KTSP), Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014, hlm. 51
2
Ibid.., hlm. 54
19

1) Rasional teoretik logis yang disusun oleh para pencipta atau

pengembangnya

2) Landasan dan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik

belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai)

3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil

4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat

tercapai3

b. Dasar Pertimbangan Pemilihan Model Pembelajaran

Sebelum menentukan model pembelajaran yang akan digunakan

dalam kegiatan pebelajaran, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan

guru dalam memilihnya, yaitu:

1) Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai. Pertanyaan-

pertanyaan yang dapat diajukan adalah:

a) Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dngan

kompetensi akademik, kepribadian, sosial dan kompetensi

vokasional atau yang dulu diistilahan dengan domain kognitif,

afektif atau psikomotor?

b) Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?

c) Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan

akademik?

2) Pertimbangan yang berhubugan dengan bahan atau materi

Aris Shohimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013, Yogyakarta: Ar-
3

Ruzz Media, 2014, hlm. 24


20

pembelajaran:

a) Apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum atau teori

tertentu?

b) Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan

prasyarat atau tidak?

c) Apakah tersedia bahan atau sumber-sumber yang relevan untuk

mempelajari materi itu?

3) Pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa

a) Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan tingkat kematangan

peserta didik?

b) Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat dan

kondisi peserta didik?

c) Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan gaya belajar peserta

didik?4

c. Ciri-Ciri Model Pembelajaran

Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.

Sebagai contoh, model penelitian kelompok disusun oleh Herbert

Thelen dan berdasarkab teori Jhon Dewey. Model ini dirancang untuk

melatih partisipasi dalam kelompok secara demokratis.

2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu, misalnya model

berpikir iduktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir

4
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta:
Rajawali Pers, 2014, Cet. 5, hlm. 133-134
21

iduktif.

3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajr di

kelas, misalnya model Synectic dirancang untuk memperbaiki

kreativitas dalam pelajaran mengarang.

4) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan:

a) Urutan langkah-langkah pembelajaran (syntax)

b) Adanya prinsip-prinsip reaksi

c) Sistem sosial

d) Sistem pendukung

Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru

akan melaksanakan suatu model pembelajaran.

5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak

tersebut meliputi:

a) Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur

b) Dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang

6) Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman

model pembelajaran yang dipilihnya.5

2. Model Pembelajaran Quantum Teaching

a. SejarahModelQuantumTeaching

Quantum Teachingadalah pengubahan belajaryang meriah, dengan

segala nuansanya.Quantum Teachingdimulaidi SuperCampyang

merupakan sebuah program percepatanQuantum Learningyang

ditawarkan LearningForum, yaitu sebuah perusahaan pendidikan


Ibid..,hlm. 136
5
22

internasional yang menekankan perkembangan keterampilan akademis

dan keterampilan pribadi. Selama duabelas hari menginap, siswa-

siswamulaiusia 9 tahun sampai 24 tahun memperoleh kiat-kiatyang

membantu merekadalam mencatat, menghafal, membacacepat, menulis,

berkreatifitas, berkomunikasi dan membina hubungan serta kiat-kiatyang

meningkatkan kemampuan mereka menguasaihal - halyang berkaitan

dalam kehidupan. Hasilnya menunjukkan bahwamurid-murid yang

mengikuti SuperCamp mendapatkan nilaiyang lebih baik,merekalebih

banyak berpartisipasi, dan lebih bangga akan diri mereka sendiri.

Quantum Teaching diciptakan berdasarkan teori-teori pendidikan

seperti Accelerated LearningolehLozanov, Multiple Intelligencesoleh

Gardner, Neuro-Linguistic Programming Learningoleh Grinder dan

Bandler, Socratic Inquiri, Cooperative Learningoleh Johnson dan

Johnson, dan Elements of Effective InstructionolehHunter.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dicermati bahwa Quantum

Teaching merupakan rangkaian dari teori-teori pendidikan yang dapat

memungkinkan terjadinya optimalisasi padaproses dan hasil pendidikan.

Quantum Teaching mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan

lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan

isi, dan memudahkan proses pembelajaran.6

b. Pengertian Model Pembelajaran QuantumTeaching(QT)

6
DePorter, DKK. Quantum Teaching: Mempraktikan Quantum Learning di Ruang-ruang
Kelas. Bandung: Kaifa, 2010,hlm. 32-33
23

Joicedan Weil mengungkapkan bahwa model pembelajaran dapat

dijadikan polapilihan, artinya guru boleh memilih model pembelajaran

yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajarannya.7Jadi

model pembelajaran merupakan suatu rencanayang dipilih oleh guru

sesuai pertimbangan tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

diinginkan.

Pembelajaran Quantum merupakan inovasi dari pengubahan

bermacam-macam interaksiyang adadi dalam dan di sekitar

momenbelajar. Istilah “Quantum” adalah interaksi yang mengubah

energi menjadi cahaya.Menurut DePorter pembelajaran Quantum adalah

“interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya”. 8Maksud

dari “energi menjadi cahaya” adalah mengubah semuahambatan-

hambatan belajaryang selamainidipaksakan untuk terus dilakukan

menjadi sebuah manfaat bagi siswasendiri dan bagi orang lain, dengan

memaksimalkan kemampuan dan bakat alamiah siswa.

Model Quantum Teachingyang dimaksud adalah suatu rencana

atau rancangan pembelajaranyang dipilih oleh guruyang

mengkonsentrasikan berbagai interaksi (mencakupunsur-unsur

belajarefektif)yang mempengaruhi kesuksesan siswabaik didalam

maupun di sekitar momen belajar. ModelQuantum Teachinginimembantu

agar proses pembelajaran berlangsung secarameriah sehingga

membangkitkanminat siswadalam belajar.


7
Ibid.., hlm. 330
Nandang Kosasih Dede Sumarna,Pembelajaran Quantum dan Optimalisasi Kecerdasan,
8

Bandung: PT Alfabeta, CV, 2013, hlm. 75


24

Jadi dapat dikatakan bahwa Quantum Teachingmerupakan

pengubahan belajaryang meriah dengan segala kaitan, interaksi, dan

perbedaanyang memaksimalkan suasanabelajar sertaberfokus

padahubungan dinamis dalam lingkungan kelas dan interaksiyang

mendirikan landasan dan kerangkabelajar.

c. Asas QuantumTeaching

Quantum Teachingbersandar padaasas “Bawalahdunia

merekakedunia kita, dan antarkan duniakitakedunia mereka.” Hal ini

menunjukkan, setiap bentuk interaksi siswa,setiap rancangan

kurikulum,dan setiap metodepembelajaran harus dibangun di atas prinsip

utamatersebut. Asas tersebut merupakan alasan dibalik segala

strategi,model, dan keyakinanQuantum Teaching.9

Asas utama Quantum Teachingbersandar pada konsep Bawalah

Dunia MerekakeDunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia

Mereka. Artinya bahwa pentingnya seorang guru untuk masuk ke dunia

siswa sebagai langkah pertama dalam proses pembelajaran.10Guru harus

dapat mengkaitkan apayang akan diajarkan dengan sebuah peristiwa,

pikiranatau perasaanyang diperolehdari kehidupan rumah, sosial, seni

atau rekreasi para siswakarenatindakan inimemudahkan guru untuk

memotivasi, membimbing, dan menuntun

parasiswamemahamikonsepyanglebih luas. Hal tersebut sejalan dengan

pendapat DePorter, dkk. bahwatindakan awal tersebut akan memberi izin


9
DePorter, DKK. Quantum...,hlm. 34
10
Luk Luk Nur Mufidah, Brain Baseed Theaching and Learning,Yogykarta: 2014, Cet. 1,
hlm. 73
25

guru untuk memimpin, menuntun dan memudahkan perjalanan siswa

menuju kesadaran dan ilmu pengetahuanyang luas.11

Dari uraian di atas, makadapat dikatakan bahwajikagurudapat

memasuki dunia siswamakagurusecaratidak langsung telah mendapatkan

izin dalam memimpin, menuntun, dan memudahkan siswauntuk

mengikuti dan memahami pelajaranyang akan diberikan.

Denganpengertiandan penguasaanyang lebih dalam,

makasiswadapatmembawa apayang merekapelajari kedalam dunia

merekadan menerapkannya.

d. PrinsipModel PembelajaranQuantumTeaching

Pembelajaran QuantumTeachingmemiliki prinsip-prinsipsebagai

berikut:

1) berbicara,artinyabahwaseluruh lingkungan kelas hendaknya dirancang

untuk dapat membawa pesan belajar yang dapat diterima oleh siswa,

ini berarti rancangan kurikulum dan rancangan pembelajaran guru,

informasi, bahasatubuh, kata-kata, tindakan, gerakan dan seluruh

kondisi lingkungan haruslah dapat berbicara membawa pesan-pesan

belajar bagi siswa.

2) Segalanya bertujuan, maksudnya semua pengubahan pembelajaran

tanpa terkecuali harus mempunyai tujuan-tujuan yang jelas dan

terkontrol.

3) Pengalaman sebelum pemberian nama, maksudnya sebelum siswa

belajar memberi nama (mendefenisikan, mengkonseptualisasi,


11
DePorter, DKK. Quantum..., hlm. 35
26

membedakan, mengkatagorikan) hendaknya telah memiliki

pengalaman informasi yang terkait dengan upaya pemberian nama

tersebut.

4) Mengakui setiap usaha, maksudnya semua usaha belajar yang telah

dilakukan peserta didik harus memperoleh pengakuan guru dan

peserta didik lainnya. Pengakuan ini penting agar peserta didik selalu

berani melangkah ke bagian berikutnya dalam pembelajaran.

5) Merayakan keberhasilan, maksudnya setiap usaha dan hasil yang

diperoleh dalam pembelajaran pantas dirayakan. Perayaan ini

diharapkan memberi umpan balik dan motivasi untuk kemajuan dan

peningkatan hasil belajar berikutnya.12

Dengan prinsip-prinsip seperti itu, makamekanisme

pembelajaran partisipatif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan

akan bisa dicapai, baik oleh siswa atau oleh guru. Sehingga tidak

adaketakutan padadiri siswasaat akan mengikutipembelajaran.

e. Kerangka ModelQuantumTeaching

Kerangkaperancangan pembelajaranQuantum kemudian

dinamakan dengan TANDUR. TANDUR merupakan singkatan dari

Tumbuhkan, Alami, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.13Penjelasan

masing-masing kata di atas adalah sebagai berikut.

1) Tumbuhkan

Tumbuhkan berarti sertakan diri mereka, pikat dan

12
Nandang Kosasih Dede Sumarna,Pembelajaran Quantum..., hlm. 78
13
DePorter, DKK. Quantum..., hlm. 331
27

puaskandengan AMBAK (Apakah

ManfaatnyaBagiKu).Artinyabahwatumbuhkan minatbelajar

siswadengan memberikan rasapuas padapertanyaan “Apakah Manfaat

BagiKu” (AMBAK)yangadapadapikiran mereka. Padatahap ini,

guruhendaknya menyampaikan tujuan pembelajaran dan

manfaatyangakan diperoleh setelah mempelajari

materiataumengingatkan materi penunjangyang sebelumnyasudah

diperoleh siswa. Oleh karenaitu, peran guru dalammemberikan

motivasi, semangat, dan rangsangan belajar kepadasiswamenjadi

halyang sangat penting.

2) Alami

Unsurinimemberikan pengalaman kepadasiswadan mendorong

hasrat alami otak untuk “menjelajah”. Proses pembelajaran akan lebih

bermaknajika siswamengalami secaralangsung materiyang di ajarkan.

“Pengalaman dapat menciptakan ikatanemosional, menciptakan

peluang untuk pemberian makna, dan pengalaman

membangunkeingintahuan siswa.”14

3) Namai

Namaiyang dimaksudkan adalah tahap untuk menyediakan

katakunci dan mengajarkan konsep, keterampilan berpikir, dan

strategi belajaryang menjadi pesan pembelajaran. Berikan “data”tepat

ketika minat memuncak.15Dengan melakukan praktek secaralangsung


14
Made Wena,Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer.Jakarta: Bumi Aksara, 2011,
hlm. 165
15
Rusman,Model-model...,hlm. 331
28

makasiswa benar-benar bisamencari rumus, menghitung dan

memperoleh informasi baru (nama)yaitu dengan pengalamanyang

dialamisehinggamembuat pengetahuan yang diperoleh siswamenjadi

berarti.

4) Demonstrasikan

Demonstrasikan berarti berikan kesempatan bagimerekauntuk

mengaitkan pengalamandengan data baru,

sehinggamerekamenghayatidan membuatnyasebagai pengalaman

pribadi.Artinyabahwapadatahap iniguru memberikan peluang

kepadasiswauntuk menunjukkan kemampuannyadalam bentuk

aktivitas belajar seperti menjawab pertanyaan, mengerjakan soal

kepapan, mengajukan pertanyaan,dan memberikan pendapat atau

tanggapan.

5) Ulangi

Ulangi menunjukkan kepadasiswapengulanganmateriyang

diberikan dan menegaskankepadasiswabahwamerekabenar-benar tahu

tentang apayang merekapelajari. Maksudpengulangan tersebut tidak

hanyabisa dilakukan disekolah,namun bisajuga dirumah.

Mengulangmateri pembelajaranyang telah dibahas dalam

pembelajaran akan menguatkan koneksi saraf dan penguatan

konsepyang telah dipelajari sehingga akan selaludiingat siswa.


29

6) Rayakan

Rayakan berarti berikanpenghargaan atas prestasiyang positif,

sehingga terus diulangi. Memberikan pengakuan atas upayaatau

usahayang dilakukan siswabaikyang dilakukan secaraindividu

maupun berdiskusi. Perayaan berarti pemberian umpan balikyang

positif kepadasiswaatas keberhasilannyabaik berupapujian maupun

pemberian hadiah, tepuk tangan, ataupun bentuk lainnya untuk

memotivasi siswa agar belajarlebih giat lagi.

3. Langkah-langkah Penerapan Model Quantum Teaching

a. Kekuatan Ambak (Apa Manfaatnya Bagiku?)

Ambak adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental

antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan. Motivasi sangat

diperlukan dalam belajar karena dengan adanya motivasi maka keinginan

untuk belajar akan selalu ada. Pada langkah ini siswa akan diberi

motivasi oleh guru dengan memberi penjelasan tentang manfaat apa saja

setelah mempelajari suatu materi.

b. Penataan Lingkungan Belajar

Dalam proses belajar dan mengajar diperlukan penataan

lingkungan yang dapat membuat siswa merasa betah dalam belajarnya,

dengan penataan lingkungan belajar yang tepat juga dapat mencegah

kebosanan dalam diri siswa.


30

c. Memupuk Sikap Juara

Memupuk sikap juara perlu dilakukan untuk lebih memacu dalam

belajar siswa, seorang guru hendaknya jangan segan-segan untuk

memberikan pujian pada siswa yang telah berhasil dalam belajarnya,

tetapi jangan pula mencemooh siswa yang belum mampu menguasai

materi. Dengan memupuk sikap juara ini siswa akan lebih dihargai.

d. Bebaskan Gaya Belajarnya

Ada berbagai macam gaya belajar yang dipunyai oleh siswa, gaya

belajar tersebut yaitu: visual, auditorial dan kinestetik. Dalam Quantum

Teaching guru hendaknya memberikan kebebasan dalam belajar pada

siswanya dan janganlah terpaku pada satu gaya belajar saja.

e. Membiasakan Mencatat

Belajar akan benar-benar dipahami sebagai aktivitas kreasi ketika

sang siswa tidak hanya bisa menerima, melainkan bisa mengungkapkan

kembali apa yang didapatkan menggunakan bahasa hidup dengan cara

dan ungkapan sesuai gaya belajar siswa itu sendiri. Hal tersebut dapat

dilakukan dengan memberikan simbol-simbol atau gambar yang mudah

dimengerti oleh siswa itu sendiri, simbol-simbol tersebut dapat berupa

tulisan.

f. Membiasakan Membaca

Salah satu aktivitas yang cukup penting adalah membaca. Karena

dengan membaca akan menambah perbendaharaan kata, pemahaman,

menambah wawasan dan daya ingat akan bertambah. Seorang guru


31

hendaknya membiasakan siswa untuk membaca, baik buku pelajaran

maupun buku-buku yang lain.

g. Jadikan Anak Lebih Kreatif

Siswa yang kreatif adalah siswa yang ingin tahu, suka mencoba dan

senang bermain. Dengan adanya sikap kreatif yang baik siswa akan

mampu menghasilkan ide-ide yang segar dalam belajarnya.

h. Melatih Kekuatan Memori Anak

Kekuatan memori sangat diperlukan dalam belajar anak, sehingga

anak perlu dilatih untuk mendapatkan kekuatan memori yang baik.16

4. Kelebihan dan Kekurangan ModelPembelajaran Quantum Teaching

a. Kelebihan Quantum Teaching

1) Selalu berpusat pada apa yang masuk akal bagi siswa.

2) Menumbuhkan dan menimbulkan antusiasme siswa.

3) Adanya kerjasama.

4) Menawarkan ide dan proses cemerlang dalam bentuk yang enak

dipahamisiswa.

5) Menciptakan tingkah laku dan sikap kepercayaan dalam diri sendiri.

6) Belajar terasa menyenangkan.

7) Ketenangan psikologi.

8) Motivasi dari dalam.

9) Adanya kebebasan dalam berekspresi.

10)Menumbuhkan idialisme, semangat dan cinta mengajar oleh guru.

b. Kekurangan Quantum Teaching


16
Nandang Kosasih Dede Sumarna,Pembelajaran Quantum..., hlm. 91-93
32

1) Memerlukan persiapan yang matang bagi guru dan lingkungan yang

mendukung.

2) Memerlukan fasilitas yang memadai.

3) Model ini banyak dilakukan di luar negeri sehingga kurang

beradaptasi dengan kehidupan di Indonesia.

4) Kurang dapat mengontrol siswa17

B. BelajardanHasilBelajar

1. Belajar

a. PengertianBelajar

Belajaradalahsuatuaktifitasmentalatau psikis,yang berlangsung

dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkanperubahan-

perubahandalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap.

Perubahan itu bersifat secara relativekonstandanberbekas18.

MenurutJamesO. Whittaker, belajar dapat didefinisikan

sebagaiprosesdi manatingkahlakuditimbulkanataudiubahmelalui

latihanataupengalaman.(Learningmaybedefinedas theprocessby which

behavior originates or is altered through training or experience).

HowardL. Kingsleyjugamendefinisikanbahwabelajaradalah proses

di mana tingkah laku (dalam artian luas) ditimbulkan atau

diubahmelaluipraktekataulatihan.(Learningistheprocessby which

behavior(inthebroadersense)isoriginatedor changedthrough

17
https://desykartikaputri. wordpress.com/ 2013/01/02/ makalah-model-pembelajaran-
quantum-teaching/ diakses pada tanggal 7 Februari 2019 pukul 15:00 WIB
18
W. S. Winkel,PsikologiPengajaran,Jakarta:PTGramedia,1987,hlm.36.
33

practiceortraining)19. Hilgard dan Bower dalam buku Theoris of

Learning(1957) juga mengemukakan bahwa belajar berhubungandengan

perubahan tingkahlaku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang

disebabkanolehpengalamannyayangberulang-ulangdalamsituasiitu, di

manaperubahantingkahlaku itutidakdapatdijelaskanataudasar

kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-

keadaansesatseseorang(misalnyakelelahan,pengaruhobat).

Daridefinisi-definisiyangdikemukakandi atas,dapat

dikemukakanadanyabeberapaelemenyang pentingyangmencirikan

pengertiantentangbelajar,yaitu:

1) Belajarmerupakansuatuperubahandalamtingkahlaku,di mana

perubahanitudapat mengarahkepadatingkahlakuyang lebihbaik,

tetapijugaada kemungkinanmengarahkepadatingkahlaku yang

lebihburuk.

2) Belajar merupakan suatu perubahan yangterjadi melalui latihan atau

pengalaman, dalam artiperubahan-perubahan yang disebabkanoleh

pertumbuhanataukematangantidakdianggap sebagai hasil belajar,

seperti perubahan-perubahan yang terjadi padadiriseorangbayi.

3) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif

mantap,harusmerupakanakhir daripadasuatuperiodewaktuyang

cukuppanjang. Berapalamaperiode waktuituberlangsung sulit

ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya

merupakanakhirdari suatuperiodeyangmungkinberlangsung berhari-


19
WastySoemanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta:PT.RinekaCipta,1984,hlm.98-99.
34

hari,berbulan-bulanatau bertahun-tahun. Ini berarti kita

harusmengenyampingkanperubahan-perubahantingkahlaku yang

disebabkanoleh motivasi,kelelahan,adaptasi,ketajamanperhatian

ataukepekaanseseorang,yang biasanyahanyaberlangsung sementara.

4) Tingkah laku yangmengalami perubahan karena belajar

menyangkutberbagaiaspekkepribadian,baik fisikmaupunpsikis,

seperti: perubahan dalampengertian,pemecahansuatu

masalah/berfikir, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap20.

Dengandemikiandapat disimpulkanbahwabelajarmerupakan

prosesdasardari padaperkembanganhidupmanusia.Denganbelajar,

manusiamelakukanperubahan-perubahan kualitatifindividusehingga

tingkahlakunyaberkembang.

b. Faktor-faktoryangMempengaruhiBelajar

Telahdijelaskanbahwabelajaradalahsuatuprosesyang

menimbulkanterjadinyasuatuperubahanatau pembaharuandalam

tingkahlaku. Sampaidimanakahperubahanitu

dapattercapaiataudengankatalain,berhasilbaik atautidaknyabelajar

itutergantungkepadabermacam-macam faktor.Adapunfaktor-faktor

itudibedakanmenjadiduagolongan,yaitu:

1) Faktor yang ada padadiri organisme itu sendiriyangdisebut

denganfaktorindividual.

20
M.Ngalim Purwanto, MP., Psikologi Pendidikan,
Bandung:PTRemajaRosdakarya,1984,hlm.84
35

2) Faktoryangadadiluarindividuyangdisebutdenganfaktorsosial.

Yangtermasukke dalamfaktorindividualantaralain: faktor

kematangan/pertumbuhan, kecerdasan,latihan,motivasidanfaktor

pribadi.Sedangkanyangtermasukfaktorsosialantaralain faktor

keluarga/keadaanrumahtangga,gurudancaramengajarnya,alat-

alatyangdipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan

kesempatanyangtersedia,danmotivasisosial21.

2. HasilBelajar

Hasilbelajartidakbisalepasdari tujuanpembelajarankarena keseluruhan

dari tujuan pendidikan dibagi atas hierarki22atau

taksonomimenurutBenjaminBloommenjaditigakawasan(dominan) yaitu:

Pertama,domainkognitifmencakupkemampuanintelektual

mengenallingkunganyangterdiriatas enammacamkemampuanyang

disusunsecarahierarkidariyang palingsederhanasampaiyangpaling kompleks

yaitupengetahuan, pemahaman, penerapan,analysis,

sintesis,penilaian.Kedua, domainafektif mencakupkemampuan-

kemampuanemosionaldalammengalamidan menghayatisesuatuhal

yangmeliputilimamacamkemampuanemosional disusun secara

hierarki23yaitu kesadaran, partisipasi, penghayatan nilai, pengorganisasian

nilai,dankarakterisasi diri.Ketiga, domain psikomotor yaitukemampuan-

21
Ibid.., hlm.102
22
Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: ARKOLA,
tt,hlm.227.Bahwahierarki mempunyaiartiBerurut-urutan;peringkat-tingkat,danseterusnya
23
Hierarkiyangdimaksudkanadalahpemecahan masalahyangmemerlukanpenguasaan
sejumlah aturan yang harus dipelajari sebelumnya. Lebih jelas baca bukunya …S. Nasution,
Berbagai Pendekatan dalam ProsesBelajardanMengajar, Jakarta:BumiAksara, 2008, Cet.
XII,hlm.178
36

kemampuan motorikmenggiatkan dan mengkoordinasikan gerakan terdiri

dari: gerakan refleks, gerakan dasar,kemampuan perseptual, kemampuan

jasmani,gerakanterlatih, dankomunikasinondiskursif24.

Kecenderungan manusia adalah selalu memperbaiki kualitas dan

kuantitasnya sendiri dengan tujuan bisa menjadi insan kamil

denganmenunjukkan outputselamaprosesbelajardijelaskandalam al-

Quransuratal-An’amayat165,yangberbunyi:




Artinya: Dan Dia-lah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-
khalifahdibumidanDiamengangkat(derajat)sebagiankamu di
atasyang lain,untukmengujimuatas(karunia)yang diberikan-
Nyakepadamu. Sesungguhnya uhanmu sangat
cepatmemberihukumandan sungguh,Dia MahaPengampun,
MahaPenyayang.(Q.S.Al-An’am:165)25.

Menurut AryGinanjarAgustianmenyebutkanbahwaoutput atau“hasil

yang diinginkan adalah akhlakul karimah”26. Dalam konteks

iniprosesbelajaryangdijalankan mencakuptujuan

pembelajarandanperubahankualitaskemampuankognitif,afektif,dan

psikomotorik. Ditegaskan olehMartinisYaminyangmengemukakan

tigakawasanranahbelajar,yaitu27:

24
AhmadHarir (3105009),PenerapanModel PembelajaranTutorSebayaUntuk
MeningkatkanHasiBelajarMatematikaPokokBahasanKubusDanBalokKelasVIII-ASemester II
MTsMiftahulFalahDemakTahunPelajaran2008/2009,Semarang:FakultasTarbiyahJurusan
Matematika,2009,hlm.24
25
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: PT Syaamil
CiptaMedia,1987,hlm.150
26
AryGinanjar Agustian,Rahasia SuksesMembangkitkan
ESQPOWERSebuahInnerJourneyMelaluiAl-Ihsan,Jakarta:ARGA,2006),Cet.IX,hlm.179.
27
MartinisYamin,StrategiPembelajaranBerbasisKompetensi,Jakarta:GaungPersada
Press,2006,Cet.IV,hlm.27-29.
37

a. KawasanKognitif

Orientasi kawasan kognitif ditekankan pada kemampuan

”berfikir”,yang mencakupkemampuanintelektualyang lebih

sederhana,yaitumengingatbahkansampaipada kemampuan

memecahkanmasalah sehinggakawasankognitifadalah sub taksonomi

yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari

tingkat pengetahuan sampai pada ketingkat yang paling tinggi yaitu

evaluasi. Kawasan kognitif terdiri dari tingkat pengetahuan, tingkat

pemahaman, tingkatpenerapan, tingkat analisis, tingkatsintesisdan

tingkatevaluasi.

b. KawasanAfektif

Kawasan afektif merupakan tujuan yang berhubungan

denganperasaan,emosi,sistemnilai,dan sikaphati(attitude)yang

menunjukkanpenerimaanatau penolakanterhadapsesuatu.Dan tujuan dari

kawasan afektif terdiri yang paling sederhana, yaitu

pemerhatiansuatufenomenasampaikepadayangkompleksebagai faktor

internal seseorang, seperti kepribadian dan hati nurani28.

Kawasanafektifmempunyaitujuanyangutuhterdiridari

tingkatpenerimaan(receiving), tingkat tanggapan(responding),

tingkatmenilai, tingkatorganisasi(organization) dan

tingkatkarakterisasi(chracterization).

c. KawasanPsikomotorik

28
Ibid...,hlm.32
38

Orientasi kawasan psikomotorikmembidikpada keterampilan

motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh,

atautindakan(action)yangmemerlukankoordinasiantarasyaraf

danotot.Tujuanpadakawasaninimenitikberatkan pada latihan menulis,

berbicara, dan olah raga serta bidang yang berkaitan dengan

keterampilanbukanpada penjelasan. Kawasan psikomotorikterdiri dari

gerakanseluruhbadan(grossbodymovement),

gerakanyangterkoordinasi(coordinationmovements) dan

komunikasinonverbal(nonverbalcommunication).

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian PendidikanAgama Islam

Bicaratentang pengertianPendidikanAgamaIslampadaumumnya

mengacu kepada termal-Tarbīyah,al-Ta'dīb, danal-Ta'līm. Dariketiga istilah

tersebut termyang popular digunakandalampraktikPendidikanIslamialah

termal-Tarbīyah,sedangkantermal-Ta'dībdanal-Ta'līmjarang sekali

digunakan.

Terlepasdariperbedaanpenggunaantermyang tigaini(al-Tarbīyah,al-

Ta'dīb, danal-Ta'līm), maknadariketiga termdiatas, secaraterminologi,para

ahliPendidikan Islamtelahmencoba menformulasikan pengertianPendidikan

Islam. Di antara pendapat para ahli adalah:

a. Zakiah Darajat menjelaskanpendidikan AgamaIslamadalah usahaberupa

bimbingan danasuhanterhadapanak didikagarkelaksetelahselesai

pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran Agama


39

Islam serta menjadikannyasebagaipandanganhidup (wayof life).Yang

dilaksanakan berdasarkanajaran AgamaIslam. Sertamenjadikanajaran

AgamaIslamitusebagai suatu pandanganhidupnyademikeselamatan hidup

didunia maupun di akhiratkelak.29

b. AhmadTafsirmendefinisikanPendidikanIslamsebagaibimbinganyang

diberikanolehseseorang kepadaseseorangagariaberkembang secara

maksimalsesuaidengan ajaranIslam. Biladisingkat, Pendidikan Islam

ialah bimbingan terhadapseseorang agar iamenjadiMuslimsemaksimal

mungkin.30

c. Achmadimemberikanpenjelasanbahwayang dimaksuddenganPendidikan

Islamadalahsegalausahauntukmemeliharadanmengembangkanfitrahmanu

siasertasumberdayamanusiayang adapadanyamenujuterbentuknya

manusiaseutuhnya(insān kamīl) sesuaidengan normaIslam.31

d. Zuhairini, Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar, yakni kegiatan

bimbingan ke arah pembentukankepribadian pesertadidik

secarasistematis dan pragmatis,supayasesuaidengan

ajaranIslam,sehinggaterjadinya kebahagiaan duniadan akhirat.32

Jelaslah bahwa proses kependidikan merupakan rangkaian usaha

membimbing, mengarahkan potensihidup manusiayang berupa

kemampuan belajar,sehinggaterjadilah perubahandidalamkehidupan


29
Zakiah Daradjat, MetodikKhususPengajaranAgamaIslam, Jakarta:Bumi
Aksara,1995, hlm.50
30
AhmadTafsir,IlmuPendidikandalamPerspektifIslam, Bandung:RemajaRosdakarya,
1992,hlm.32
31
Ahmadi,IdeologiPendidikanIslamParadigmaHumanismeTeosentris, Yogyakarta:
PustakaPelajar,2005, hlm.31
32
ZakiahDaradjat,PendidikanAgamaIslam, Solo:Ramadhani,1993,hlm.11
40

pribadinyasebagaimakhluk individudan sosialsertadalamhubungannya

dengan alamsekitardimanaiahidup.Prosestersebutsenantiasaberada

dalamnilai-niolaiIslami,yaitunilai-nilaiyangmelahirkannorma-norma

syariahdan akhlak al-karimah.33

Daripendapattokohdiatasdapatlahdisimpulkanbahwa Pendidikan

AgamaIslamadalahusahasadarorangdewasaMuslimyang berimandan

bertakwamengarahkandanmembimbing pertumbuhansertaperkembangan

fitrah(kemampuandasar)anakdidikmelaluiajaranAgamaIslamkearah

pertumbuhan dan perkembangannyayanglebih baik.

Pendidikansecarateoritismengandung pengertian"memberimakan"

(opvoeding) kepadajiwa anakdidiksehingga

mendapatkankepuasanrohaniah,

jugaseringdiartikandenganmenumbuhkankemampuandasarmanusia. Bila

ingindiarahkankepadapertumbuhansesuaidenganajaranIslam,makaharus

berproses

melaluisistemPendidikanIslam,baikmelaluikelembagaanmaupun melalui

sistem kurikuler.Esensi daripadapotensi dinamisdalam setiapdiri

manusiaterletak padakeimanan/kenyakinan, ilmu pengetahuan,akhlak

(moralitas)danpengamalannya,yang

keempatnyamerupakanpotensiesensial yang

menjaditujuanfungsionalPendidikanIslam.Karenanya,dalamstrategi

Pendidikan Islam, keempatpotensidinamisyangesensial tersebut menjadi

titik pusatdari lingkaranprosesPendidikan Islamsampaikepada


33
MuzayyinArifin,FilsafatPendidikanIslam, Jakarta:BumiAksara,2014,hlm.15
41

tercapainyatujuan akhir Pendidikan Islam,yakniterbentuknya manusia

dewasa yang mukmin/Muslim,muhsīn, muchlisīndan muttaqīn.34

2. Dasar PendidikanAgama Islam

Sebagaikegiatanyang bergerak dalamusahapembinaankepribadian

Muslim,tentuPendidikanIslammemerlukanasas ataudasaryangdijadikan

landasan kerja. Dengan dasar ini akan memberikan arah bagipelaksanaan

kegiatanpendidikanyang diprogramkan.Dalamhalini,dasaryang menjadi

acuanPendidikanIslamhendaknyamerupakansumber nilaikebenarandan

kekuatan yang dapat mengantarkanpesertadidikke arahpencapaiantujuan

pendidikan.DasarPendidikanIslamialahIslamdengansegalaajarannyayang

tertuangdalamAlqurandan Sunnah (hadis) Rasulullah SAW.35

DalampandanganIslam,segalasesuatuyang dilaksanakan,tentulah

memilikidasarhukumbaikituyang berasaldaridasarnaqlīyahmaupundasar

aqliyah. Begitu juga halnya dengan pelaksanakan pendidikan pada

anak.

Berkaitandenganpelaksanaanpendidikananak,dapatdibacafirmanAllahdalam

Surahan-Nahl/16:78):




Artinya:Dan Allahmengeluarkan kamudariperutibumudalam Keadaantidak
mengetahuisesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agarkamu bersyukur. 36

34
M. Arifin,IlmuPendidikanIslam , Jakarta:BumiAksara,1993,hlm.32.
35
HeryNoerAly,IlmuPendidikanIslam, Jakarta:LogosWacanaIlmu,1999,hlm. 30
36
Departemen AgamaRI,AlqurandanTerjemahnya, Jakarta:BumiAksara,
2009,hlm.275.
42

Berdasarkanayattersebut,dipahamibahwaanak lahir dalamkeadaan

lemahtakberdayadantidakmengetahui (tidakmemilikipengetahuan)apapun.

Akan tetapiAllah membekali anakyangbaru lahir tersebutdengan

pendengaran, penglihatandanhatinurani(yakniakalyang

menurutpendapatyangsahih pusatnyaberadadihati).

Penetapan Alquran dan Hadissebagai dasar Pendidikan Islam, hal

ini dikarenakankebenaranyang

terdapatdalamkeduadasartersebutdapatditerima oleh nalar manusiadan

dapatdibuktikan dalamsejarah ataupengalaman

kemanusiaan.Sebagaipedoman,Alqurantidak

adakeraguanpadanya,terpelihara kesucian dan kebenarannya. Demikian

juga dengan kebenaran Hadis sebagai dasar keduabagiPendidikanIslam.

Dalamkedudukannyasebagaidasar Pendidikan Islam, sunnah

Rasulmempunyaiduafungsi, yaitu;pertama,

menjelaskansistemPendidikanIslamyang terdapatdalamAlqurandan

menjelaskan hal-halyang tidak terdapatdidalamnya. Kedua,menyimpulkan

metode pendidikan dari kehidupan Rasulullah bersama sahabat,

perlakuannya terhadap anak-anak, dan pendidikan keimanan yangpernah

dilakukannya.37

3. TujuanPendidikanAgamaIslam

Pendidikan AgamaIslampadasekolah umumbertujuan meningkatkan

keimanan, ketakwaan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa

37
AbdurrahmanAn-Nahwali,Prinsip-PrinsipdanMetodePendidikanIslam, Bandung:
Diponegoro,1992, hlm.47.
43

terhadap ajaranislamsehinggamenjadimanusiamuslimyang

bertakwakepadaAllahSwt

sertaberakhlakmuliadalamkehidupanpribadi,bermasyarakat,berbangsa,dan

bernegara.38

Kompetensidasarberisikemampuanminimalyang harusdikuasaioleh

siswaselamamenempuh Pendidikan AgamaIslam adalah kompetensiyang

berorientasi pada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan

pengetahuan

kognitifdalamrangkamemperkuatkeimanandanketakwaankepada Allah

SwtsesuaidenganajaranIslam. Kemampuan-kemampuanyang tercantum

dalamkomponen kemampuan dasar umumyangharusdicapai, yaitu39:

a. Berimankepada AlahSwt dan limarukun imanyanglain dengan

mengetahui fungsi dan hikmahnya serta terrefleksi dalam sikap, prilaku

danakhlakpesertadidik dalamdimensivertikalmaupun horizontal.

b. Dapatmembaca,menulis danmemahamiayat-ayatAlquranserta

mengetahuihukumbacaannyadan mampumengimplementasikan

dalamkehidupan sehari-hari.

c. Mampuberibadahdenganbaiksesuaidengantuntutansariat Islam baik

ibadah wajib maupunibadah sunat.

d. Dapat meneladanisifat, sikap,dan keprbadian Rasulullah, sahabat,dan

tabi‘in sertamampu mengambilhikmah darisejarahperkembangan

Islamuntuk kepentingan hidup sehari-hari masakinidan masadepan.

38
Nazaruddin,ManajemenPendidikanAgamaIslam(Yogyakarta:Teras,2007,hlm.13
39
PeraturanMenteriPendidikanNasionalNomor22Tahun2006tentangStandar isi
44

e. MampumengamalkansistemmuamalatIslamdalamtatakehidupan

bermasyarakat, berbangsadan bernegara.

SenadayangdiungkapkanAly

HeryNoerbahwatujuanPendidikanIslam ialah menanamkan takwadan

akhlakserta menegakkankebenaran dalamrangka membentuk

manusiayang berpribadidan berbudiluhurmenurutajaranIslam. Tujuan

PendidikanIslampadaintinya merupakanpenjabarandaritujuanhidup

manusiayaitu memperolehkeridhaan Allah.Dengandemikian, tujuanakhir

PendidikanIslamialahterciptanyamanusiayang

diridhaiAllah,yaknimanusia

yangmenjalankanperananidealnyasebagaihambadan khalīfahAllahsecara

sempurna.40

PendidikanIslambertolakdaripandanganIslamtentang

manusia.Alquran menjelaskan bahwamanusiaadalahmakhlukyang

mempunyaifungsigandayang sekaligus mencakuptugaspokokpula.

Fungsipertamamanusiasebagaikhalīfah Allah

diBumi.SebagaimanafirmanAllahdalamQSal-Baqarah/2:30yang

berbunyi:


Artinya: Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para
Malaikat: "Sesungguhnya aku hendakmenjadikan seorang
khalifah dimuka bumi.41
Maknainimengandungartibahwa manusiadiberiamanahuntuk

40
HeryNoerAly,IlmuPendidikan...,hlm.78
41
DepartemenAgamaRI,Alqurandan...,hlm.6
45

memelihara, merawat,memanfaatkan serta melestarikan alamraya. Agar

terlaksanafungsikehalifahan tersebutdengan baik,

makamanusiamestimemiliki

duasyaratpokokpula.Pertama,syaratkeilmuan.Manusia mesti

memilikiilmu pengetahuanagardiadapat memakmurkanalamsemesta,

merawatdan melestarikan serta mengambilmanfaat. Syaratkedua,

memiliki moraldan akhlak. Alamsemestayang

dipercayakankepadamanusiauntukmenjaganya,merawat, dan

memanfaatkannyaharuslah memilikikomitmen moral. Betapabanyak

kerusakanalam terjadidisebabkanulah tanganmanusiayang

tidakbertangung jawab. Kerusakan alam akan berdampak negatif bagi

manusia.

Fungsikedua,manusiaadalahmakhlukAllahyang ditugasiuntuk

menyembahdan mengabdi kepada-Nya. Halinitermaktub dalamQSaż-

Żāriyāt/51:56yangberbunyi:


Artinya:Danakutidakmenciptakanjindanmanusiamelainkansupayamerek

a mengabdi kepada-Ku.42

Untuk tercapai keduanya fungsi tersebut yang terintegrasi dalam

diri pribadimuslim,diperlukankonseppendidikanyangkomprehensif

yangdapatmengantarkan pribadi muslim kepada tujuan akhir pendidikan

yang ingin dicapai.43

42
DepartemenAgamaRI,Alqurandan...,hlm.523
43
HaidarPutraDaulaydanNurgayaPasa,PendidikanIslamDalamMencerdaskanBangsaJ
akarta:RinekaCipta,2012,hlm.35
46

D. Penelitian Relevan

Penelitian mengenai penerapan model pembelajaran yang lebih

cenderungmerupakan penelitian aspek psikologis dari suatu sistem atau

struktur.Banyakpenelitianterdahulu yang telahmelakukanpenelitiandalam

rangkameningkatkanhasilbelajar,unsur relevannya dengan penelitian yang

penulis lakukan adalah sama-sama dengan menggunakan model pembelajaran

Quantum Teaching, tetapi dengan materi yang berbeda diantaranya:

1. Penelitian yang dilakukan oleh ErniIsmiatun yang berjudul

PenerapanStrategiPembelajaranQuantumTeachingUntuk Meningkatkan

MinatBelajarPAISiswaKelasVIIDdiSMPN2PandakBantul. (Skripsi: Jurusan

Pendidikan AgamaIslamFakultasTarbiyahUINSunanKalijaga

Yogyakarta,2010, tidak diterbitkan).

Hasilpenelitianmenunjukkan:PenerapanStrategipembelajaranQuantum

Teachingdapatmeningkatkanminat belajarPAIsiswakelasVIIDSMPN2

PandakBantul.Minatbelajarsiswamengalamipeningkatan darisiklusI,siklusII

dansiklusIII.DenganditerapkannyaStrategipembelajaranQuantum Teaching

minat siswa meningkat dan termasuk dalam kategori baik. Hal ini juga

ditunjukkan denganadanyapeningkatan tiapaspek,Aspekadanyaperhatiandan

antusiasme

siswadalammengikutipembelajaranmengalamipeningkatandengan

persentasepada siklusIsebesar79,55%siklusII sebesar82,79%dan pada siklus

IIIsebesar85,47%. AspekRasaSenang SiswaTerhadapGurudanMateri

persentasenyapadasiklusIsebesar 71,47% siklusII76,47% ,danpadasiklusIII


47

sebesar 80,59%.Aspek Keterlibatan siswa dalam pembelajaran pada

siklus I sebesar75,59%siklussebesarII78,68% danpadasiklusIII

sebesar82,50%. AspekKesadaranAkanAdanya ManfaatpadasiklusI

sebesar73,97% siklusII sebesar78,82%danpada siklusIIIsebesar85,44%.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Nilfitra yang berjudul

PenerapanModelPembelajaranQuantumTeachingdalam

MeningkatkanMotivasiBelajarSiswa Pada Mata

PelajaranPendidikanAgamaIslam MateriKeteladanan

SifatNabiAdamASdiSDN003SukajadiPekanbaru”. (Skripsi Jurusan

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Suska Pekanbaru, 2013,

tidak diterbitkan) Adapun hasil penelitiannya adalah

hasilobservasipadagejalaawal motivasibelajarsiswa diperolehrata-rata

persentase55,4dengankategoriKurangbaik.Kemudianberdasarkam

hasilobservasi pada

sikluspertamayangmenunjukkanbahwatingkatmotivasibelajar

siswamencapai denganrata-ratapersentase60,4dengankategoriCukupbaik.

SedangkanpadasiklusII terjadi peningkatanmencapaimotivasibelajarsiswa

diperolehrata-ratapersentase73,4 dengankategoribaik.

3. Penelitian yang dilakukan oleh AryAntari, GustiAyu. 2014. Dengan judul

Penerapan Model Quantum Teaching sebagai Upaya Meningkatkan

Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Kubus dan Balok

pada Siswa Kelas VIIIF SMP Negeri 2 Ubud Tahun Pelajaran 2013/2014.

Adapun hasil penelitiannya adalah Berdasarkan hasilwawancaradengan


48

salah seorang guru matematikayaitu bapakIDewa Made Oka, S. Pd selaku

guru mata pelajaran matematika di kelas VIII F SMP Negeri 2 Ubud pada

tanggal 20 Januari 2014, diperoleh informasi bahwa rata-rata nilai prestasi

belajar, daya serap, dan ketuntasan belajar untuk mata pelajaran matematika

siswa kelas VIII F SMP Negeri 2 Ubud pada tes akhir semester ganjil tahun

pelajaran 2013/2014 masing-masing sebesar: 55; 55% dan 46,67%. peserta

kategori berturut-turut sebesar: “12,44” dan “15,99” dengan kategori “cukup

aktif” dan “aktif”. Rata-rata nilai prestasi belajar siswa daya serap (DS), dan

ketuntasan belajar (KB) pada siklus I dan siklus II berturut-turut sebesar:

69,07; 69,07%; dan 63,33%; dan 78,17; 78,17%; dan 86,67%. Daya serap

(DS) dan ketuntasan belajar (KB) dari siklus I ke siklus II berturut-turut

sebesar: 13,17%; 13,17% dan 36,86%. (3) Rata-rata persentase

keterlaksanaan pembelajaran (KP) pada siklus I dan siklus II berturut-turut

sebesar: 79,17% dan 91,67%. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan

dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar

siswa dalam pembelajaran kubus dan balok melalui penerapan model

Quantum Teaching pada siswa kelas VIII F SMP Negeri 2 Ubud tahun

pelajaran 2013/2014.

E. KerangkaPemikiran

Gambar2.1KerangkaBerfikir

Pembelajaran Pendidikan Penerapan model


Agama Islam Quantum Teaching

Hasil Belajar
49

PembelajaranPendidikan Agama Islam di Sekolah Dasarakan

semakinmeningkatpemahamandanpengalamansiswapada materi menganalisis

makna Asmaul Husna (Al-Kariim dan Adl)jikaditerapkan Model

PembelajaranQuantum Teaching. HalinidikarenakanPengaruhMetode

Pembelajaran Quantum Teachingadalah modelyang

membimbing,membantu,dan mengaktifkan siswa dengan

menemukanintidarimateriyangtelahdisampaikandalampembelajaran.

F. HipotesisPenelitian

Berdasarkanpermasalahandan kerangka teoritis sebelumnya,maka

hipotesis penelitianini adalah adaPengaruhModel PembelajaranQuantum

TeachingTerhadap Hasil Belajar Pendidikan AgamaIslam Siswa Kelas X Pada

Jurusan Otomatis Tata Kelola Perkantoran (OTKP) 1 di SMK Negeri Lubuk

Sikaping Kabupaten Pasaman.

Anda mungkin juga menyukai