Anda di halaman 1dari 4

Mengenal Proses Aktualisasi Diri dan

Karakteristiknya
(2)
04 May 2020|Asni Harismi
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Seorang wanita yang sedang bercanda dengan orang-orang di sekitarnya


Pernahkah Anda mendengar istilah aktualisasi diri? Aktualisasi diri dapat dikatakan sebagai
puncak kematangan dan kedewasaan seseorang ketika ia mampu memanfaatkan potensi yang
dimiliki, namun juga mengetahui batasan atau kekurangan yang ada pada dirinya.
Aktualisasi diri merupakan bagian dari teori hierarki kebutuhan yang dijabarkan oleh Abraham
Maslow. Menurut Maslow, seseorang akan mencapai aktualisasi diri ketika ia sudah memenuhi
kebutuhan yang lebih dasar, yakni kebutuhan dasar (sandang, pangan, papan, dan rasa aman)
serta kebutuhan psikologis (merasa dicintai dan bangga atas pencapaian pribadi).Pendapat dari
pakar psikologi lainnya menyatakan aktualisasi diri juga bisa dicapai meski seseorang masih
memiliki ‘lubang’ pada kebutuhan dasar dan psikologisnya. Mereka berpendapat aktualisasi diri
lebih menggambarkan sikap seseorang yang sangat positif terhadap perkembangan dan kesehatan
dirinya dibanding mencapai kesempurnaan, sukses, atau kebahagiaan tertentu.

Proses aktualisasi diri


Menurut ahli, aktualisasi diri sangat erat hubungannya dengan kesehatan mental yang positif.
Makanya, orang yang telah mencapai aktualisasi diri lebih senang mengejar kebahagiaan dan
prestasi pribadi ketimbang menuruti nafsu dan tekanan sosial yang mengarah
kepadanya.Meskipun demikian, tidak ada orang yang lahir sudah pada level aktualisasi diri.
Kondisi psikologi ini didapat melalui proses yang panjang, bahkan bertahun-tahun, tidak
memandang usia, ras, atau gender.Hal yang membuat seseorang mengalami aktualisasi diri
berbeda-beda, misalnya:

 Menjalani hidup seperti anak-anak, yakni menyerap semua hal (baik dan buruk) yang ada
di lingkungan
 Tidak bermain aman dan bersemangat mencoba hal-hal baru
 Mendengarkan kata hati dan pikiran sendiri, bukan hanya berdasarkan pada suara
mayoritas atau tradisi yang berlaku
 Menghindari kepura-puraan dan selalu jujur pada diri sendiri maupun orang lain
 Bertanggung jawab dan bekerja keras
 Tidak takut membuat keputusan yang tidak populer, sekalipun keputusan tersebut
bertentangan dengan mayoritas
 Mengenali kelemahan Anda sendiri.

Mencapai aktualisasi diri bukan berarti Anda telah berubah menjadi manusia yang sempurna.
Anda tetap bisa jadi orang humoris atau sembrono, tapi tetap fokus dalam mewujudkan potensi
yang Anda miliki.

Karakteristik aktualisasi diri


Maslow menyatakan jumlah orang yang telah berada pada level aktualisasi diri hanya 1 persen
dari populasi dunia. Mereka yang telah berada pada level aktualisasi diri ini akan terlihat
mengalami perubahan pola pikir yang lebih matang dibanding sebelumnya.Salah satu karakter
yang paling terlihat dari orang ini ialah mereka merasa dunia tidak berbatas. Mereka sangat
visioner, suka menjajal hal-hal baru, namun tidak melupakan bahwa mereka juga punya
kekurangan sehingga masih membutuhkan bantuan orang lain.Aktualisasi diri akan
memunculkan beberapa karakteristik berikut:

 Realistis

Orang yang telah mencapai aktualisasi diri tidak takut untuk mengambil langkah yang berisiko.
Namun, ia melakukannya berdasarkan hitungan yang realistis sehingga tidak bertindak secara
gegabah.
 Tidak diskriminatif

Aktualisasi diri membuat seseorang dapat menerima dirinya sendiri maupun orang lain dengan
apa adanya. Mereka juga memperlakukan orang lain dengan sama baiknya serta tidak
memandang status, latar belakang, kondisi sosial-ekonomi, maupun budayanya.

 Berjiwa sosial

Orang yang telah berada pada level aktualisasi diri memiliki etika personal dan tanggung jawab
yang besar pada diri dan lingkungannya. Membantu sesama adalah salah satu cara mereka untuk
mencapai kebahagiaan.

 Mandiri

Meski memiliki jiwa sosial, orang dengan aktualisasi diri sangatlah mandiri. Ia dapat tetap
merasa bahagia tanpa harus mengorbankan kebahagiaan orang lain.

 Menghargai privasi

Orang dengan aktualisasi diri sangat menghargai privasi. Saat-saat kesendirian inilah yang
membuat mereka menyadari potensi maupun nilai diri sendiri yang dapat dioptimalkan untuk
kesejahteraaan diri maupun lingkungannya.

 Selera humor yang baik

Menjadi matang atau dewasa dengan aktualisasi diri bukan berarti mereka tidak punya sense of
humor. Namun, mereka lebih suka ‘menertawakan diri sendiri’ dibanding menjadikan
kekurangan orang lain sebagai bahan candaan.

 Spontan

Aktualisasi diri akan membuat seseorang lebih terbuka, tidak kaku, dan spontan dalam
menjalankan norma-norma yang ada di sekitarnya. Namun, mereka juga mampu menunjukkan
perilaku yang luhur dan tidak menyinggung adat-istiadat setempat.

 Menghargai proses

Orang dengan aktualisasi diri mengukur keberhasilan berdasarkan proses yang dilalui, bukan
semata soal hasil yang dicapai. Selama ada kemajuan dan mereka menikmati proses tersebut,
maka bisa dibilang tujuan dari perjalanan mereka telah tercapai.

Contok aktualisasi diri


Aktualisasi diri dapat dilakukan oleh berbagai usia dan profesi, contohnya:
 Seorang seniman yang tidak pernah mendapat untung dari karya seninya, tetapi ia masih
melukis karena memenuhi hobinya dan membuatnya bahagia.
 Seorang wanita yang menemukan kegembiraan saat mencapai penguasaan dalam hobi
khusus.
 Seorang ayah yang mendapatkan tujuan dari membesarkan anak-anaknya untuk menjadi
kekuatan positif di dunia.
 Seorang karyawan di lembaga nonprofit yang menggunakan keterampilannya yang terus
meningkat untuk meningkatkan kehidupan orang lain.

Baca Juga

Gejala Gangguan Kepribadian Ganda, Bisa Datang Tanpa Disadari5 Cara Mengendalikan Emosi
agar Tetap TenangMengenal Apa Itu Sarkasme dan Cara Menghadapinya
Mencapai aktualisasi diri tidak mudah. Sebagai langkah awal, jagalah kesehatan mental Anda
agar selalu positif karena faktor ini sangat erat kaitannya pencapaian aktualisasi diri.

Anda mungkin juga menyukai