Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTEK

TEKNIK PENGECORAN

Disusun Oleh

1. Rizqi Dwi Efendi (201954099)


2. Ainul Yaqin (201954097)
3. Anugrah Bayu Laksono (201954087)
4. Yogi Alfandi Fajar Irsyada (201954090)

Dosen Pengampu

Sugeng Selamet, ST,. MT

LABORATORIUM TEKNIK PENGECORAN LOGAM


PROGDI
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Judu : Laporan Praktikum Pengecoran


Klempok / Kelas :2/C
Progam Studi : Teknik Mesin
Fakultas : Teknik
Tanggal Pengesahan : April 2021

Menyetujui

Laboran Asisten Dosen

Abdul Ghofur Marcellino

Dosen pembimbing

Dr. Sugeng Selamet


PRAKARTA

Puji dan syukur penulis panjatkan le hadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas berkat

rahmat dan kasih-nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Pengecoran ini dengan

baik dan tepat waktunya. Laporan ini diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan tugas Praktek Pengecoran pada jurusan teknik program studi teknik mesin

UNIVERSITAS MURIA KUDUS.

Dalam proses penyusunan laporan praktek pengecoran ini, penulis banyak

mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

Kepada:

1. Bapak Dr. Sugeng S selaku Dosen pada mata kuliah Praktek Pengecoran;

2. Bapak Abdul Ghofur selaku Laboran pada mata kuliah Praktek Pengecoran;

3. Norman Marcellino selaku Asisten Dosen pada mata kuliah Praktek Pengecoran;

4. Teman- teman dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
DAFTAR ISI

Sampul depan laporan praktek pengecoran logam

Lembar pengesahan dosen pembimbing praktek

Prakata

Daftar isi
Bab I. Pendahuluan
1.1 Landasan teori teknik pengecoran logam
1.2 Maksud dan tujuan praktek
Bab II. Pelaksanaan praktek

2.1 Alat dan Bahan


2.2 Langkah-Langkah praktek
2.3 Gambar pola dan cetakan
2.4 Hasil dan Pembahasan
Bab III. Kesimpulan
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
Lampiran (dokumentasi praktek )
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Landasan teori teknik pengencoran logam


Pengecoran logam adalah suatu teknik pembuatan produk dimana logam itu di cairkan di
dalam tungku peleburan dengan suhu tertentu lalu di tuangkan dalam rongga cetakan yang
serupa dengan bentuk aslinya.
Salah satu metode pengecoran adalah menggunakan pasir cetak sebagai media cetakan
yang biasanya di sebut dengan sand casting.
Sand casting atau pengecoran yang menggunakan media pasir melibatkan langkah
langkah sseperti menempatkan pola dalam kumpulan pasir yang bertujuan menciptakan
lubang atau rongga, membuat sistem saluran, serta mengisi rongga cetak menggunakan
logam cair. Hingga sekarang proses pengecoran dengan cetakan pasir masih menjadi andalan
untuk industri-industri kecil
Klasifikasi pengecoran Berdasarkan umur suatu cetakan ada pengecoran yang
menggunakan cetakan sekali pakai (expandable mold) da nada juga yang mengunakan
cetakan permanen (permanent mold).
Sedangkan untuk cetakan sand casting termasuk dalam cetakan expandabele mode karna
hanya bisa digunakan satu kali saja karna cetakan akan di rusak saat pengambillan benda
Untuk membuat cetakan sand casting menggunakan pasir berjenis khhusus seperti pasir
sillika, pasir zircon / pasir hijau. Semaentara untuk perekat antara butir butir pasirnya dapat
menggunakan bentonit, resin, atau air gelas

2.1 Maksud dan tujuan

1. Mahasiswa mampu mengenali bahan dam alat yang di gunakan saat melakukan
pengecoran logam dengan metode cetak pasir / sand casting.
2. Mahasiswa mampu membuat cetakan menggunakan pasir cetak serta saluran
penuangan saluran turun dan saliran penambah.
3. Mahasiswa bisa mengidenfikasi paduan logam
4. Mengetahui perhitungan effesiensi coran dan membandingkan dimensi pola serta
dimensi produk.
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK

2.1 Alat dan bahan

1. Pola logam atau Pola uji fluiditas, pola produk.


Digunakan untuk menguji cairan fluida yang dihasilkan dari proses peleburan agar kita
bisa mengetahui kesempurnaan produk nantinya.
2. Pasir cetak.
Untuk membuat suatu cetakan dan juga pola suatu bahan tiruan sebenarnya, yang dimana
pasir ini menggunakan pasir silica atau pasir kali yang mempunyai kandungan…..
3. Pasir inti.
Suatu pasir yang terbuat dari pasir gemuk yang mengandung kadar lempung yang tinggi
baiasanya pasir ini digunakan untuk membuat inti atau rongga pada suatu model
pengecoran.
4. Binder air
5. Kuas
Untuk membersihkan serta meratakan bedak saat sebelum pasir halus dituangkan
kedalam cetakan
6. Penggaris
Sebagai pengukur panjang benda yang sudah jadi
7. Jangka sorong
Sebagai pengukur ketebalan suatu benda pengecoran yang sudah jadi
8. Air murni/aquades
Untuk mengukur berat di dalam air….
9. Burner pembakar inti
10. Dapur peleburan
11. Kowi
12. Ladel
13. Bahan logam
14. Gerinda dan kikir halus
15. Neraca digital 1/1000 gr
16. Gelas ukur/Pyrex
17. Menyiapkan pasir cetak yang telah di ayak untuk mendapatkan butir pasir
2.2 Langkah –langkah praktek
1. Menyiapkan pasir cetakan halus dan agak kasar untuk pembuatan cetakan yang
dimana pasir itu di ayak menggunakan mesh screen 100-150
2. Menyiapkan pola logam, flask kayu, pola saluran tuang dan inti ( jika diperlukan )
3. Membuat cetakan pasir dengan menggunakan pola logam untuk uji fluiditas dan
pola produk cor.
4. Melakukan proses peleburan untuk bahan paduan sesuai temperatur tuang yang
sesuai untuk menghemat waktu saatmelakukan tahapan 1-3 sabagian maha siswa
melakukan tahapan ke -4 ini.
5. Stelah semua tahapan 1-5 terselesaikan dengan baik maka selanjutnya melakukan
proses penuangan cairan logam dalam ctakan yang telah dibuat
6. Melakukan pembongkaran, pembersihan dan pengerjaan akhir terhadap produk
cor saat cor sudah dingin
7. Mengambil data dan melakukan pengamatan

Gambar diaragam alir teknik pengecoran logam dengan cetakan pasir

Gambar 1.1 diagram alir cetakan pasir


Bagian dari cetakan pasir terdiri pola, flask/rangka cetakan, inti, saluran tuang, dan saluran
penambah ditunjukkan oleh Gambar 2.2

Gambar 2.2 tahapan cetakan pasir

2.3 Gambar pola dan cetakan

2.4 Hasil pembahasan


Tabel 1 Data dan pengamatan produk uji fluiditas
Panjang fluiditas ( mm ) untuk tiap tebal rongga cetakan (mm)
Bahan paduan
yang dilebur

Al 12% Si 10 mm 128 mm 222 mm 399 mm 400 mm

Al 12% Si 0,5 mm 0,54 mm 0,58 mm 0,70 mm 1,60 mm

Foto macro produk :


Analisis jenis cacat produk yang terjadi :

Cacat produk dikarenakan cetakan yang digunakan tidak sesuai yaitu menggunakan
pasir silika, yang membuat cairan cor tidak dapat mengalir dengan sempurna di ketebalan
1,5 mm dan 2 mm.
Tabel 2. Data dan pengamatan pada produk cor
Bahan yang Temperatur tuang ( 0C ) Berat jenis produk cor Porositas (%)
dilebur (gr/cm3)

Al 12% Si 691˚C

Al 12% Si 691˚C

Foto macro produk

Analisis jenis cacat produk yang terjadi :


- Terjadiny ronga-ronga atau pori-pori di bagian luar yang di akibatkan terlalu
banyaknya cairaan yang keluar dari cetakan, lubang angin kurang memadai dan
tekanan di atas terlalu rendah terhadap bahan Sl 12% Si
Tabel 1. Data dan pengamatan metode cetak tekan

Gaya tekan =…………………….Newton


Bahan yang dilebur Temperatur tuang ( 0C ) Berat jenis produk cor (gr/cm3) Porositas (%)

Foto macro produk :

Analisis jenis cacat produk yang terjadi :

Gambar scant produk cor logam cetakan logam mengunakan zoom 5000
Analisis jenis cacat produk yang terjadi :
- Terjadiny ronga-ronga atau pori-pori di bagian luar yang di akibatkan terlalu
banyaknya cairaan yang keluar dari cetakan, lubang angin kurang memadai dan
tekanan di atas terlalu rendah terhadap bahan Sl 12% Si

Gambar scant produk cor logam cetakan pasir mengunakan zoom 5000

Analisis jenis cacat produk yang terjadi :

- Cacat produk dikarenakan cetakan yang digunakan tidak sesuai yaitu menggunakan
pasir silika, yang membuat cairan cor tidak dapat mengalir dengan sempurna dan
mungkin juga pada saat penuangan banyak bercambur dengan udara mengakibatkan
banyak porosi.

Kudus,..........................................

Tanda tangan/paraf
Laboran/Asdos praktek
Bab III
Kesimpulan
3.1 Kesimpulan
Pada praktikum proses pengecoran di hasilkan sebuah produk cor logam yang dikerjakan
dengan menggunakan bahan cor dan cetakan cor logam. Untuk menhindari hasil cor yang
berlubang/porosi dibutuhkan ketepatan leburan logam, waktu penuangan logam, cara
penuangan cairan logam dalam cetakan agar tingkat kegagalan/ porosi produk rendah.
Selain itu logam cair yang akan dituangkan pada cetakan tidak boleh terlalu panas/
mendidih melebihi batas yang di berikan karena jika terlalu mendidih logam akan lama
membeku yang mengakibatkan bercamcambur dengan udara sehingga membuat produk
porosi, pada saat penuangan ke dalam cetakan diusahan cairan cor mengalir dengaan
lamiran agar tidak bercampur dengan udara yang ada di dalam cetakan cor sehingga
produk cor rendah porosi.

3.2 saran

1. Untuk mesin di Laboratorium agar menyesuaikan mesin – mesinnya dengan teknologi yang
sedang berkembang saat ini.

2. Alat ukur berat agar di sediakan yang lebih relevan/ yang lebih spesifik dengan
produk cor yang di hasilkan

3. Menyediakan alat chek produk yang lebih baik.


Daftar Pustaka
Modul praktek teknik pengecoran logam

Lampiran
(Dokumentasi Praktek)

Anda mungkin juga menyukai