M2 - Liquid Edited
M2 - Liquid Edited
Kerja Emulgator
Menstabilkan emulsi → menempati antar permukaan antara tetesan dan batas eksternal → mengurangi tegangan antar
permukaan → meningkatkan proses emulsifikasi selama pencampuran.
Jenis-jenis Emulgator
Emulgator Alami (Tipe O/W)
• Minyak leman 10% jumlah emulsi
• PGA/gom yang digunakan ½ kali jumlah
Dengan lemak lemak, kecuali Oleum Ricini 1/3 x nya
• Air yang digunakan untuk korpus emulsi 1 ½ x
PGA
Dengan Parafin liquidum, balsam, kreosot,
guaicol dan lemak padat (cera, oleum
PGA/gom yang digunakan 1 x jumlahnya
Dari cacao, parafin solidum) dan
PGA
tumbuhan minyak atsiri
Dengan extractum spissum Gom 2,5,% x total emulsi
Dengan minyak lemak + minyak atsiri + zat (Gom ½ x minyak lemak) + (1 x minyak atsiri) +
yang larut dalam minyak (1 x zat larut dalam minyak )
Dengan camphor, menthol, thymol
Gom 5 x beratnya
dan salol
Dengan bahan obat mempunyai BJ Digunakan gom ¾ x minyak, air 1 ½ x gom
tinggi (Bromoform, Chloroform)
Dengan lecoris aseli (minyak ikan) Gom 30 % dari bobot minyak
Tragakan Digunakan air corpus 20 x tragakan
Agar- agar
Chondrus
Pektin, metilselulosa,
CMC 1-2%
Nilai HLB
Contoh:
Pada pembuatan 100ml emulsi tipe o/w diperlukan
emulgator dengan harga HLB 12. Sebagai emulgator
dipakai campuran Span 20 (HLB 8,6) dan tween 20 (HLB
16,7) sebanyak 5 gram. Berapa gram masing-masing berat
Span 20 dan Tween 20?
HLB Campuran:
Berapa HLB campuran dari resep berikut :
R/ Tween 80% 70% (HLB = 15)
R/ Span 80% 30% (HLB = 4,5)
Ketidakstabilan Emulsi
1. Creaming - reversible
2. Coalesens dan Cracking (breaking) - irreversible
Rusak/pecahnya emulsi karena bagian film meliputi partikel rusak. Butir minyak berkoalesensi atau bersatu
menjadi fase tunggal yang memisah, dikarenakan:
a. Kimia penambahan alkohol, perubahan pH, penambahan elektrolit (CaO / CaCl2 eksikatus)
b. Fisika pemanasan, pendinginan, penyaringan, pengadukan
c. Biologi terjadi fermentasi bakteri, jamur atau ragi
3. Inversi Fase
Diakibatkan jika adanya perubahan suhu, menggunakan peralatan kotor, pencampuran tidak sesuai,
penambahan bahan lain yg merubah kelarutan emulgator
Metode Pembuatan
Dispersi Presipitasi
Serbuk terbagi halus dalam pembawa (umumnya air) - Zat yang akan didispersikan dilarutkan dalam pelarut
Notes: organik (etanol, ppg, peg)
- Sukar saat mendispersikan serbuk kedalam cairan pembawa - Larutan zat diencerkan dengan larutan pensuspensi dalam
karena adanya udara/lemak/sudut kontak terlalu besar air terbentuk endapan halus
- Sudut kontak ± 90°C mengambang dan serbuk bersihfat Notes:
hidrofob - Adanya pembasahan serbuk didapatkan inti partikel
- Untuk menurunkan tegangan permukaan +wetting yang lebih halus sehingga memperlambat rasio kekeruhan.
agent/levigating agent - Pada dispersi langsung bentuk partikel masih kasar dan
mempercepat rasio kekeruhan
Rekonstitusi
Suspensi dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu suspensi yang siap digunakan atau yang dikonstitusikan dengan jumlah air
untuk injeksi atau pelarut lain yang sesuai sebelum digunakan.
Untuk BA tidak stabil dalam air
Menghindari masalah stabilitas fisik (perubahan pH/viskositas/bentuk polimorf/inkom dengan pembawa, caking)
Formulasi sediaan menurunkan berat sediaan akhir
Ketidakstabilan Suspensi