Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PKL SMK BORNEO LESTARI APOTEK RATU ELOK

LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN SISWA SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN(SMK) KESEHATAN BORNEO LESTARI
PADA APOTEK RATU ELOK
BANJARBARU

 OLEH:

  ASHVIA YUNIDA
QURATAAIN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


KESEHATAN BORNEO LESTARI BANJARBARU
TAHUN 2011/2012
LEMBAR PENGESAHAN

   Laporan praktek kerja lapangan local di Apotek Ratu Elok Banjarbaru. Waktu pelaksanaan
tanggal 23 Febuari – 12 Maret 2012, telah disetujui dan disahkan oleh :

               Pembimbing I                                                  Pembimbing II

        (Nurul Huda, S.Si.Apt)                                     (Azmi Yunarti, S.Pi)

  

Mengetahui:
Kepala Sekolah SMK Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru

(Sari Wahyunita, S.Farm, Apt)


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
karunia-Nya, sehingga penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Apotek RATU
ELOK dapat terselesaikan.
Penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini adalah salah satu syarat memenuhi
kopetensi kejuruan dan laporan ini juga sebagai bukti bahwa kami telah melaksanakan dan
menyelasaikan praktek kerja lapangan di Apotek RATU ELOK Banjarbaru.
Pelaksanaan PKL yang telah kami laksanakan tidak dapat terlaksana dengan baik apabila
tidak didukung serta dibantu oleh berbagai pihak yang telah membimbing, mendorong, serta
mengarahkan kami. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada :
1.            Ibu Sari Wahyunita,S.Farm,Apt selaku kepala sekolah SMK kesehatan borneo lestari
banjarbaru.
2.            Ibu Azmi Yunarti, S.Pi selaku guru pembimbing PKL.
3.            Seluruh guru SMK Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru yang telah membimbing kami selama
masa sekolah.
4.            Bapak Joharman, M.Si.Apt selaku pemilik apotek Ratu Elok.
5.            Ibu Nurul Huda, S,Si.Apt selaku Apoteker Pengelola Apotek Ratu Elok.
6.            Semua karyawan apotek Ratu Elok yang telah membantu dan memberikan bimbingan selama
PKL.
7.            Kedua Orang tua yang telah banyak mendukung baik moril maupun materil.
11.  Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu kami baik
dalam hal material maupun spiritual dalam pelaksanaan PKL dan dalam menyelesaikan laporan
ini.

Dalam menyusun laporan kerja praktek ini penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh
dari sempurna. Untuk itu penyusun mengharapkan saran, kritik dan masukan yang membangun
guna melengkapi kekurangan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat kepada
kita semua.

Banjarbaru,     Maret 2012


Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................…                     i
KATA PENGANTAR .....................................................................                    ii
DAFTAR ISI ...................................................................................          Iv
BAB  I         PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .........................................................          1
B.    Tujuan ......................................................................          3
1.                  Tujuan Umum .....................……...................           2
2.                  Tujuan Khusus ...............................................           2
C.     Manfaat  ....................................................................          4
              BAB II         LANDASAN TEORITIS
A.       Apotek ……..............................................................                     5
1.       Pengertian Apotek .................................                     5
2.       Tugas Dan Fungsi Apotek .....................         6
3.       Persyaratan Apotek ................................         7
4.       Personalia Apotek ................................. .        8
5.       Manajemen Apotek ................................         8
B.    Obat           .........................................................................                        9
            1.       Pengertian Obat ......................................        9
            2.       jenis-jenis obat ......................................          9
BAB  III      APOTEK RATU ELOK
A.   Sejarah Apotek ……………….......…………….....          14
B.    Tata Ruang Apotek ..................................................                     14
C.    Struktur Organisasi ..................................................          14
D.   Kegiatan Apotek ......................................................                     14
E.    Pengelolaan Apotek .................................................          17
       1.    Pengelolaan Umum ...........................................          18
       2.    Pengelolaan Obat ..............................................          18
              a. Perencanaan Barang ......................................          18
              b. Pengadaan Barang ........................................          19
              c. Penerimaan barang .......................................           19
              d.  Penyimpanan Barang ...................................          20
              e.  Penjualan ......................................................          21
              f.  Pencatatan ....................................................          21
              g.  Pelayanan Resep Dokter ..............................          21
              h.  Pelayanan Penjualan Bebas ..........................          21
              i    Pelayanan swamedikasi ................................          22
       3.    Pengelolaan Narkotika Dan Psikotropika .........          22
              a.  Pembelian ....................................................           22
              b.  Penyimpanan ................................................          23
              c.  Pengeluaran ..................................................          23
              d.  Laporan Penggunaan ....................................                     23
       4.    Pelayanan Kontrasepsi ......................................          23
       5.    Pelayanan Personalia ........................................          24
       6.    Pelayanan Informasi Obat ................................          24
F.    Pengembangan Apotek ............................................          24
              BAB IV            PENUTUP
A.       Kesimpulan ..............................................................          25
B.       Saran ........................................................................          25
              Daptar Pustaka ....................................................................................        26
BAB I
PENDAHULUAN

A.              LATAR BELAKANG


Memasuki era globlalisasi yang semakin pesat,dengan menuntut adanya perkembangan
disegala bidang,maka sangat dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dan handal dalam bidangnya
masing-masing. Maka dari itu,bidang kesehatan perlu ditingkatkan dalam melayani masyarakat
yang sekian lama semakin bertambah jumlah penduduknya. Upaya untuk mencapai tujuan
pebangunan bidang kesehatan tidak hanya diperlukan sarana dan prasarana yang memadai,tetapi
juga diperlukan tenaga kesehatan yang terampil dan berkualitas dalam jumlah yang cukup dan
merata penyebarannya diseluruh indonesia.
Pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan untuk memperoleh tenaga kesehatan yang
bermutu serta mampu mengemban tugas untuk mewujudkan perubahan, pertumbuhan dan
pembaharuan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat
serta optimal. Salah satu institusi pendidikan tenaga kesehatan yang menyediakan tenaga
keseahatan adalah SMK Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru, yang mehasilkan tenaga
kesehatan yang mampu bekerja sebagai pengelola pelaksana didalam sistem pelayanan kesehatan
khususnya dibidng farmasi. Sehingga perlu tenaga kesehatan yang terlatih, terampil dan mampu
mengembangkan diri sebagai tenaga kesehatan yang professional bedasarkan nilai nilai yang
dapat menunjang upaya pembangunan kesehatan.
Dengan demikian bedasarkan kaitan tugas pekerjaan farmasi dalam melangsungkan
berbagai proses kefarmasian, tidak sekedar membuat obat,melainkan juga menjamin serta
meyakinkan bahwa produk kefarmasian yang dihasilkan adalah bagian yang tidak terpisahkan
dari perkembangan bagi pasien. Mengingat kewenangan keprofesian yang dimilikinya, maka
dalam menjalankan tugasnya harus bedasarkan prosedur-prosedur kefarmasian demi mencapai
produk kerja yang memenuhi syarat ilmu pengetahuan kefarmasian, sasaran jenis pekerjaan yang
dilakukan serta hasil kerja akhir yang seragam tanpa mengurangi pertimbangan keprofesian
secara pribadi.
Selain hal diatas yang melatar belakangi kegiatan PKL, kurikulum SMK Kesehatan
Borneo Lestari juga sebagai landasan kuat untuk kegiatan PKL setiap tahunnya. PKL adalah
praktek kerja lapangan yang dikerjakan berkelompok untuk memberikan pengalaman praktis
penerapan bidang keahlian farmasi dengan mempelajari suatu sistem pada suatu
perusahaan/Rumah sakit / Apotek serta memberikan alternatif solusi atas permasalahan yang ada
dan melaporkannya dalam bentuk karya ilmiah.
Mengingat kewenangan keprofesian yang dimiliki siswa,maka dalam menjalankan
tugasnya harus berdasarkan prosedur-prosedur kefarmasian demi mencapai produk kerja yang
memenuhi syarat ilmu pengetahuan kefarmasian,sasaran jenis pekerjaan yang dilakukan serta
hasil kerja akhir yang seragam tanpa mengurangi pertimbangan keprofesian secara pribadi.
B.               TUJUAN
1.      Tujuan Umum
PKL bertujuan untuk memberikan pengalaman belajarterhadap siswa tantang pelayanan
kefarmasian dan managemen obat. Selain itu, untuk mmeningkatkan keterampilan dan wawasan,
baik teknis maupun human relation ship.
2.      Tujuan Khusus
Berdasarkan tujuan umum, maka dapat dirinci tujuan khusus Praktek Kerja Lapangan di
Rumah sakit dan apotek sebagai berikut:
1.      Memberikan pengalamaan lapangan kepada siswa didik tentang perencanaan kebutuhan obat,
dengan indikator pencapaian sebagai beriku.
a.       Siswa mampu mengidentifiasi dokumen perencanaan kebutuhan obat di apotek/ Rumah Sakit
b.      Siswa mampu mengidentifiasi jenis obat yang dibutuhkan oleh apotek  / Rumah Sakit
c.       Siswa mampu mengelompokkan abat berdasarkan diagnosa abat di Apotek / Rumah Sakit
2.      Memberikn pengalaman laapangan kepada siswa didik tentang pengadaan obat dengan indikator
pencapaiaan sebagai berikut.
a.         Siswa mampu melakukan persiapan dokumen pengadaan stok obat.
b.         Siswa mampu mengidentifikasi dokumen faktur pembelian obat di Apotek/Rumah Sakit.
c.         Siswa mampu mengelompokkan pembelian obat-obat berdasarkan data pembelian faktur di
Apotek/Rumah Sakit.
3.      Memberikan pengalaman lapangnan kerja siswa didik tentang penyimpanan dan distribusi obat,
dengan indikator pencapaian sebagai berikut.
a.         Siswa mampu mengelompokkan jenis obat.
b.         Siswa mampu membantu penyimpanan obat berdasarkan FIFO dan FEFO di Apotek/Rumah
Sakit.
c.         Siswa mampu membantu menyiapkan dokumen pengadaan stok obat.
4.         Memberikan pengalaman lapangan kepada siswa didik tentang pencatatan dan pelaporan obat,
dengan indikator pencapain sebagai berikut.
a.         Siswa mampu mengidentifikasi pencatatan regristrasi jenis obat.
b.         Siswa mampu membantu penyimpanan obat berdasarkan FIFO dan FEFO di Apotek/Rumah
Sakit.
c.         Siswa mampu membuat laporan tentang keluar masuk obat (kartu stok).
5.         Memberikan pengalaman lapangan kerja siswa didik tentang pelayanan obat dan pemberian
informasi obat kepada pasien, dengan indikator pencapaian sebagai berikut.
a.         Siswa mampu menerima resep.
b.         Siswa mampu membaca resep.
c.         Siswa dapat menyiapkan obat sesuai dengan resep di Apotek/Rumah Sakit.
d.        Siswa mampu meracik obat sesuai dengan resep.
e.         Siswa mampu membuat etiket resep.
f.          Siswa mampu membuat copy resep.
Siswa mampu melakukan validasi (kecocokan/kesesuaian) resep dengan obat, dan identitas
pasien.
g.         Siswa mampu menyerahkan resep sekaligus memberikan informasi terkait dengan cara
pemakaian obat.

C.               MANFAAT
Dengan melaksanakan praktek kerja lapangan, diharapkan para siswa dan siswi
mengetahui dan memahami peran, fungsi, serta tanggung jawab Asisten Apoteker di Apotek.
Asisten Apoteker memiliki kesiapan untuk memasuki dunia kerja perapotekan sebagai tenaga
Asisten Apoteker yang bersifat altruistic dan profesional karena telah memiliki bekal wawasan,
pengetahuan, keterampilan yang memadai dan telah memiliki gambaran nyata tentang
permasalahan-permasalahan yang ada diapotek.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A.          Apotek
1.                  Pengertian apotek
Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dalam membantu mewujudkan
tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, selain itu juga sebagai tempat
pengabdian dan peraktek profesi apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian.
              Menurut Peraturan Menteri No.1332/Menkes/SK/X/2002, yang menyatakan bahwa
apotek adalah salah satu tempat tertentu, tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian dan
penyaluran sediaan farmasi dan perbekalan farmasi kepada masyarakat.
(Anonim, Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, 2002).
Peraturan perundang-undangan perapotekan di Indonesia telah beberapa kali mengalami
perubahan. Dimulai dengan berlakunya Peraturan Pemerintah (PP) No.26 tahun 1965 tentang
pengelolaan dan perizinan Apotek, kemudian disempurnakan dalam Peraturan Pemerintah No.25
tahun 1980, beserta petunjuk pelaksanaannya dalam Peraturan.
Ketentuan-ketentuan umum yang berlaku tentang perapotekan sesuai Keputusan Menteri
Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2002 adalah sebagai berikut:
1)             Apoteker adalah sarjana Farmasi yang telah lulus dan telahmengucapkan sumpah jabatan
apoteker, mereka yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai Apoteker
2)             Surat Izin Apotek (SIA) adalah Surat Izin yang diberikan olehmenteri kepada apoteker atau
apoteker bekerja sama denganPemilik Sarana Apotek (PSA) untuk menyelenggarakan
apotek disuatu tempat tertentu.
3)             Apoteker Pengelola Apotek (APA) adalah apoteker yang telahdiberi Surat Izin apotek 
4)             Apoteker pendamping adalah apoteker yang bekerja di apotek disamping Apoteker Pengelola
Apotek dan atau menggantikannya pada jam-jam tertentu pada hari buka apotek.
5)             Apoteker pengganti adalah apoteker yang menggantikan Apoteker Pengelola Apotek selama
Apoteker Pengelola Apotek tersebuttidak berada ditempat lebih dari 3 bulan secara terus
menerus, telahmemiliki Surat Izin Kerja dan tidak bertindak sebagai Apoteker Pengelola Apotek
lain.
6)             Asisten Apoteker adalah mereka yang berdasarkan peraturanPerundang - undangan yang
berlaku berhak melakukan pekerjaankefarmasian sebagai Asisten Apoteker.
7)             Resep adalah Permintaan tertulis dari Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter Hewan kepada Apoteker
Pengelola Apotek (APA) untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku.
8)             Sedian farmasi adalah obat, bahan obat, obat asli Indonesia, alat kesehatan dan kosmetika.
9)             Alat Kesehatan adalah Instrumen Aparatus, mesin, Implan yang tidak mengandung obat yang
digunakan untuk mencegah, mengdiagnosis, menyembuhkan, dan meringankan penyakit,
merawat orang sakit serta pemulihan kesehatan manusia, dan atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh.
10)         Perbekalan Kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk
menyelenggarakan semua peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan pengelolaan
Apotek.
11)           Pelayanan kefarmasian adalah bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi Apoteker
dalam pekerjaan kefarmasian kepada pasien.

2.         Tugas dan fungsi apotek


Tugas dan fungsi apotek menurut pasal 2 peraturan pemerintah No.25 Tahun 1980, yaitu :
a.            Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah megucapkan sumpah jabatan.
b.           Sarana farmasi yang telah melakukan peracikan, perubahan bentuk pencampuran, dan
penyerahan obat atau bahan baku obat.
c.            Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus mendistribusikan obat secara luas dan merata.

3.         Persyaratan Apotek


Pendirian apotek harus memenuhi kententuan – kententuan atau persyaratan yang
berlaku(undang –undang persyaratan apotek) dan harus di penuhi guna mendapatkan izin agar
apotek yang kita rencanakan dapat beroprasi sesuai peraturan yang berlaku. Adapun persyaratan
dalam pendirian apotek diantaranya:
1.      Lokasi Apotek
a.       Lokasi  untuk apotik baru atau perpindahan apotek beserta jumlah dan jarak minimal antara
apotek yang di perkenalkan untuk suatu wilayah tertentu di tetapkan oleh menteri.
b.       Penentuan lokasi jumlah dan jarak apotek harus di pertimbangkan segi penyebaran dan
pemerataan pelayanan kesehatan jumlah penduduk dan dokter yang berperaktek.
2.       Bangunan
a.              Sarana / perasarana yang terdiri dari : ruang tunggu, ruang racik, ruang administrasi, ruang
APA, toilet, ruang sholat, ventilase, penerang, atap dan lantai, dinding, dan langit - langit.
b.             Kelengkapan seperti : alat pemadam kebakaran dan lampu cadangan sesuai peraturan.
3.             Perlengkapan
Perlengkapan seperti alat pembuatan, pengolahan, peracikan dan papan nama sesuai
peraturan.
a.              Papan nama yang dimaksud harus memuat :
                Nama apotek
                Nama Apoteker pengelola apotek (APA)
                Alamat apotek
                Nomor surat izin apotek
b.       Administrasi yang harus ada seperti :
                Kartu stock, nota penjualan, kwitansi, copy resep, dan surat pesanan (SP)
                Buku – buku (buku pembelian, buku penjualan, buku keuangan, buku harian)
                Buku – buku wajib apotek (F.I, ISO, Peraturan perundang- undangan,buku standar,IMO)
c.              Tenaga apotek seperti:
                Apoteker pengelola apotek (APA)
                Apoteker pendamping
                Asisten Apoteker
4.                  Personalia Apotek
Personalia di apotek sebaiknya terdiri dari :
                Apoteker  (SIK)
                Apoteker pendamping
                Asisten Apoteker
                Tenaga Administrasi, juru racik, dan keamanan
5.    Manajemen Apotek
Dalam mengelola sebuah apotek berlaku juga cara mengelola fungsi-fungsi manajemen
antaralain :
a.                  Fungsi planning, menyusun progam kerja untuk mencapai suatu tujuan (sasaran).
b.                  Fungsi organization, membagi-bagi pekerjaan yang ada di apotek dengan tugas, wewenang dan
tanggung jawab pada setiap fungsi.
c.                  Fungsi Actuating, melaksanakan progam kerja sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung
jawab serta sasaran yang akan di capainya.
d.                 Fungsi controlling, melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan sistem
operasional dan sasaran yang dicapai melalui indicator lengkap keberhasilan pada setiap fungsi.
B.           Obat
1.      Penertian Obat
obat adalah bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksutkan untuk digunakan dalam
menetapkan diaknosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit
atau gejala penykit, luka atau kelainan badaniah atu rohaniah pada manusia atau hewan dan
untuk memperelok atau memperindah bdan atau bagian badan mausia. (kep. Menkes RI No.
193/kab/ b.VII/71)
2.      Jenis-jenis Obat
a.                  Obat Bebas
Obat yang dapat dibeli dengan bebas dan tidak membahayakan bagi si pemakai dalam
batas dosis yang dianjurkan dan diberi tanda lingkaran bulat berwarna hijau dengan garis tepi
hitam.

b.                  Obat Bebas Terbatas


Obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter dalam bungkus aslinya dari
produsen / pabriknya dan diberi tanda bulat berwarna biru dengan garis tepi hitam serta diberi
peringatan (P no. 1 s/d P no.6) seperti berikut ini Misalnya : mixagrif,  combantrin, bodrex dll.

Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas, berupa empat
persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5 (lima) sentimeter, lebar 2 (dua) sentimeter
dan memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai berikut:
 

c.                  Obat Keras


Obat keras adalah semua obat yang meliputi :
                Mempunyai takaran atu dosis maksimum (DM) / yang tercantum dalm daftar obat keras yang
ditetapkan pemerintah.
                Diberi tanda khusus lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi hitam dan huruf “ K “
yang menyentuh garis tepinya.
                Semua obat baru kecuali dinyatakan oleh pemerintah (DEPKES RI) tidak membahayakan.
                Semua sediaan parental/ injeksi/ infus intravena.
Misalnya : yusimox, amoxicillin, sanprima, aciclovir, ambroxol dll.
 

d.         narkotika dan Psikotropika


Narkotika merupakan obat yang diperlukan dalam bagian pengobatan dan IPTEK yang
dapat menimbulkan ketergantungan dan ketagihan (adiksi) yang ssangat merugikan masyarakat
dan individu jika digunakan tanpa pembatasan dan pengawasan dokter. Misalnya : Candu/opium,
morfin,petidin,metadon,kodein, dll.
psikotropika Merupakan Obat yang mempengaruhi proses mental, merangsang, atau
menenangkan, mengubah pikiran, perasaan, atau kelakuan orang. Minsalnya golongnan ekstasi,
diazepam, barbital atau luminal.
Penyimpanan Narkotika dan psikotropika
Penyimpanan yang ada di apotek harus disimpan sesuai ketentuan yang ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan (Pasal 16 Undang-undang No. 9 tahun 1976).
Sebagai pelaksanaan pasal tersebut telah diterbitkan PERMENKES RI No.
28/MENKES/PER/I/1978 tentang Tata Cara Penyimpanan, yaitu:
Pada pasal 5 yang menyebutkan bahwa apotek harus mempunyai tempat khusus untuk
penyimpanan narkotika yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
                    Harus dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat.
                    Harus mempunyai kunci yang kuat.
                    Lemari dibagi dua masing-masing dengan kunci yang berlainan, bagian pertama dipergunakan
untuk menyimpan morfin, petidin, dan garam-garamnya, serta persediaan narkotika; bagian
kedua dipergunakan untuk menyimpan narkotika lainnya yang dipakai sehari-hari.
                    Apabila tempat khusus tersebut berupa lemari ukuran kurang dari 40 x 80 x 100 cm, maka
lemari tersebut harus dibaut pada tembok atau lantai.
Pada pasal 6, dinyatakan sebagai berikut:
                         Apotek dan rumah sakit harus menyimpan narkotika pada tempat khusus sebagaimana yang
dimaksud pada pasal 5, dan harus dikunci dengan baik.
                         Lemari khusus tidak boleh digunakan untuk menyimpan barang lain selain narkotika.
                         Anak kunci lemari khusus harus dikuasai oleh penanggung jawab/asisten apoteker atau pegawai
lain yang dikuasakan.
                         Lemari khusus harus ditaruh pada tempat yang aman dan tidak boleh terlihat oleh umum.

e.         Obat wajib apotek


Obat wajib apotek (OWA) adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker di apotek
tanpa resep dokter. Pada penyerahannya obat wajib apotek ini terhadap apoteker terdapat
kewajiban – kewajiban sebagai berikut :
a)           Memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat perpasien yang disebutkan dalam obat wajib
apotek yang bersangkutan.
b)           Membuat catatan pasien serta obat yang diserahkan.
c)           Memberikan informasi meliputi dosis dan aturan pakai, kontra indikasi, efek samping, dan lain –
lain yang perlu diperhatikan oleh pasien.

F.                Obat Generik Berlogo


Obat esensial yang tercantum dalam daftar obat esensial (DOEN) yang mutunya terjamin
karena diproduksi sesuai dengan persyaratan cara pembuatan obat yang baik (CPOB) dan diuji
ulang oleh Pusat Pemeriksa Obat dan Makanan Departemen Kesehatan. Misalnya :dexanta,
kalmethason, microginon, imunos dll.

g.                  Obat paten


Obat paten adalah obat yang menggunakan merek atau nama dagang tertentu Misalnya :
mycoral, mefinal, ketekonazole, captopril,cefadroxil dll.
h.         Jamu
Bahan atau ramuan bahan yang merupakan bahn tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral
sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun -  temurun telah
digunakan untuk pengobatan secara pengalaman.
i.          Fito Farmaka
Adalah klim khasiat telah dibuktikan berdasarkan uji klinis dan telah di lakukan
standarisasi terhadap bahan baku yang yang digunakan dalam produk jadi.
BAB III
PEMBAHASAN
A.                  SEJARAH APOTEK RATU ELOK
Apotek ratu elok didirikan pada tahun 2006, dan terletak di Jl. H. mistar Cokrokusumo /
JL. Raya cancer No. 7 ruko Bumi Cahaya Bintang banjarbaru. Meskipun Apotek ini tergolong
masih baru tetapi Apotek Ratu Elok telah berkembang dengan baik, serta dapat memberikan
pelayanan perbekalan farmasi yang memuaskan kepada masyarakat.
B.                  TATA RUANG APOTEK

Ruangan Apotek Ratu Elok  terdiri dari ruang tunggu pasien, ruang etalase, ruang
peracikan obat, ruang praktek dokter, WC, dan gudang. Pada  tata ruang Apotek masih terdapat
beberapa kekurangan  diantaranya adalah:
                    Ruang peracikan yang cukup sempit, berdampingan dengan lemari obat, adanya karyawan lain
yang lalu lalang mengambil obat,  sehingga saat meracik merasa terganggu, kurang nyaman,  dan
merasa kurang berkonsentrasi.
                    Kurangnya fasilitas pendingin ruangan, sehingga selama bekerja merasa gerah dan kurang

nyaman.

C.                  STRUKTUR ORGANISASI

Untuk mencegah tumpang tindih kewajiban serta wewenang maka dengan adanya suatu
struktur organisasi sebuah Apotek akan memperjelas posisi yang ada di apotek Ratu Elok

Struktur Organisasi Apotek RATU ELOK


    
Pemilik Sarana Apotek
Joharman, M.Si.Apt

Apoteker Pengelola
Apotek
Nurul Huda, S.Si . Apt
      
Asisten Apoteker
M. Maulidie alfiannoor S

Administrasi
Tania Qanita
Karyawan
Aty Zubaidah, Mila Sari, Rina Apriliana, Nuriyanah

Gambar (i) . Struktur Organisasi Apotek RATU ELOK


D.                  KEGIATAN APOTEK

Untuk mencegah tumpang tindih kewajiban serta wewenang maka dengan adanya suatu
struktur organisasi sebuah Apotek akan memperjelas posisi yang ada di apotek Ratu Elok

  Pelayanan dengan resep terbagi menjadi dua yaitu, resep racikan dan resep non racikan.
a.    Resep racikan
resep diterima kemudian dilihat keabsahan resepnya dari nama dokter, Surat Izin Praktek
(SIP) dokter, tandatangan dokter, kelengkapan resep, resep dikatakan lengkap apabila ada
tanggal penulisan resep, tanda R/ pada bagian kiri, nama obat, jumlah dan dosis obat, aturan
pemakaian / signa, nama , alamat dan  umur pasien. Kemudian  dilakukan pembayaran oleh
pasien. Setelah semua itu dilakukan selanjutnya dilakukan perhitungan dosis dan pemeriksaan
jumlah obat apakah telah sesuai dengan dosis yang diminta, kemudian obat digerus setelah obat
selesai digerus siapkan bungkus pulperes atau cangkang kapsul sesuai dengan permintaan dari
resep kemudian ditulis copy resep dan kwitansi jika diminta oleh pasien, setelah obat siap
kemudian tulis etiket yang tertera di plastik klip dan obat dimasukan kedalamnya. Sebelum obat
diserahkan obat dilakukan pengecekan ulang apakah obat, dosis obat, dan penulisan etiket sudah
sesuai dengan yang tertulis pada resep, jika sudah sesuai dengan resep lalu diserahkan
kepadapasien disertai dengan KIE.
b.   Resep non racikan
Pelayanan resep dengan cara : resep (R/) di terima lalu dilihat keabsahan resepnya dari
nama dokter, Surat Izin Praktek (SIP) dokter, tandatangan dokter, kelengkapan resep, resep
dikatakan lengkap apabila ada tanggal penulisan resep, tanda R/ pada bagian kiri, nama obat,
jumlah dan dosis obat, aturan pemakaian / signa, nama , alamat dan umur pasien .Kemudian 
dilakukan pembayaran oleh pasien. Setelah semua itu dilakukan selanjutnya menyiapkan obat
dan menulis etiket tulis juga copy resep dan kwitansi jika diminta oleh pasien, setelah obat siap
obat di serahkan kepada pasien, sebelum obat diserahkan obat dilakukan pengecekan ulang
apakah obat, dosis obat, dan penulisan etiket sudah sesuai dengan yang tertulis pada resep, jika
sudah sesuai dengan resep lalu diserahkan kepada pasien disertai dengan KIE.
Di Apotek Ratu Elok juga terdapat dua tempat praktek dokter, yaitu praktek dokter umun
dan dokter gigi yang  melakukan pelayanan kesehatan kepada pasien.

E.                  PENGELOLAAN APOTEK


Selama Apotek Ratu Elok berdiri telah dilakukan upaya-upaya pengelolaan Apotek
dengan baik, agar Apotek ini terus berkembang dan dapat bertahan dengan adanya pesaing-
pesaing baru dibidang perapotekan.
Sistem pengelolaan Apotek Ratu Elok sesuai dengan fungsi dan tugas Apotek meliputi :
 ●         Membuat, mengelola, meracik, mengubah bentuk, mencampur  obat dan bahan obat  untuk 
melayani  resep  Dokter yang berpraktek di
            apotek dan resep dari luar Apotek Ratu Elok, serta menyerahkan kepada /pasien.
●          Memberi pelayanan langsung tanpa resep khusus untuk obat bebas dan obat bebas terbatas.
●          Menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi, meliputi obat, bahan obat dan
alat-alat kesehatan.

Secara garis besar ada tiga hal yang sangat penting dalam pengelolaan Apotek Ratu Elok
yaitu:

1.                   Pengelolaan Administrasi dan Umum


                         Pengelolaan administrasi dan umum di Apotek Ratu Elok sebagian besar dilakukan
oleh administrasi diapotek karna telah dipercaya oleh pemilik apotek dalam hal keuangan, tetapi
ada juga AA yang membantu, baik dalam penjualan melalui resep maupun obat bebas. Laporan
keuangan kemudian dibukukan setiap hari dan dilakukan rekap setiap bulanan dan tahunan.
           Pemasukan Apotek Ratu Elok antara lain berasal dari penjualan obat bebas (OTC)  dan
penjualan obat melalui resep. Pengeluaran antara lain untuk pembelian perbekalan farmasi, gaji
karyawan, pembayaran hutang  dan pajak.
2.         Pengelolaan Obat
a.        Perencanaan Barang
                    Untuk memenuhi kebutuhan pembeli, dilakukan suatu kegiatan perencanaan barang,
tentunya dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomis. Barang disini meliputi obat, bahan
obat dan alat-alat kesehatan yang diperdagangkan oleh Apotek Ratu Elok. Perencanaan barang
yang akan dilaksanakan perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti perbekalan farmasi yang
laris terjual, obat-obat yang sering diresepkan oleh dokter dan juga mempertimbangkan diskon
serta bonus yang ditawarkan oleh PBF tertentu.
b.          Pengadaan Barang
           Pengadaan  Barang  dilakukan  setiap  hari  dengan  order  ke  PBF melalui salesman 
yang  datang  setiap  hari,  untuk  melaksanakan  pengadaan barang  di Apotek Ratu Elok harus
diketahui oleh Apoteker kemudian dilaksanakan oleh asisten Apoteker atau karyawan.
Sebelum melakukan kegiatan pengadaan barang perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
  1.   Buku Order / Buku Defecta / Buku Habis.
  2.    Rencana Anggaran pembelian
  3.    Daftar harga terakhir.
4.    Pemilihan PBF   yang  sesuai dengan pertimbangan  diskon   jangka waktu pembayaran,
pelayanan yang baik dan tepat waktu serta kualitas barang.
              Pada dasarnya buku defecta / buku Habis memuat tentang barang yang sudah habis dan
barang yang sudah menipis persediannya. Berdasarkan buku defecta tersebut kemudian
dilakukan pemesanan barang ke PBF dengan menggunakan Surat Pesanan (SP) yang
ditandatangani oleh Apoteker Pengelola Apotek. Surat Pesanan obat bebas tersebuat dibuat 2
rangkap, satu untuk PBF dan satu untuk arsip pembelian apotek.
c.         Penerimaan Barang
           Pada saat penerimaan barang, salesman membawa SP disertai faktur pembelian sebanyak
4 lembar, dua lembar untuk PBF, satu lembar untuk penagihan dan satu lembar untuk apotek.
Faktur ini dibuat sebagai bukti yang sah dari pihak kreditur mengenai transaksi penjualan barang,
surat pesanan digunakan untuk mencocokan barang yang dipesan dengan barang yang dikirim.
Maka dilakukan penggecekan barang terlebih dahulu. Apabila barang yang datang telah sesuai
dengan pemesanan, Apoteker Pengelola Apotek atau Asisten Apoteker yang menerima
menandatangani faktur dan memberi cap apotek sebagai bukti penerimaan barang.
        Untuk barang yang memiliki masa kadaluarsanya sudah dekat dilakukan perjanjian terlebih
dahulu, apakah barang tersebut boleh dikembalikan atau tidak, dengan waktu pengembalian yang
telah ditentukan.
d.      Penyimpanan Barang
                        Penyimpanan barang di Apotek Ratu Elok secara umum digolongkan menjadi tiga
yaitu :
           Obat Bebas, Generik / Obat Paten, Obat non Narkotik dan Obat lain   yang tidak  memerlukan 
kondisi  penyimpanan  tertentu, disusun menurut fungsi atau kegunaan juga dibedakan
berdasarkan bentuk sediaannya.
        Obat-obat yang memerlukan kondisi  penyimpanan  pada  suhu yang    dingin disimpan    
dalam    lemari    Es,    Misalnya  : Suppositoria, Injeksi tertentu, dan beberapa alat kontrasepsi.
            Obat   Narkotika   dan   Psikotropika,   disimpan  dalam  lemari khusus dan sesuai dengan
ketentuannya.
                        Penyimpanan pesediaan barang / obat di Apotek Ratu Elok diperuntukan bagi obat
yang  pergerakannya cepat ( fast moving )  yaitu obat dan bahan obat yang paling banyak dan
cepat terjual dan sering digunakan dan diresepkan oleh Dokter. Dengan adanya penyimpanan
barang, maka persediaan barang dapat terkontrol sehingga dapat mencegah terjadinya
kekosongan.
                        Untuk sediaan Narkotika dan Psikotropika, disimpan secara terpisah, yaitu didalam
lemari khusus yang memiliki dua pintu yang dilengkapi kunci dan selalu dalam keadaan
terkunci. Lemari penyimpanan tersebut hanya dibuka jika terdapat permintaan resep terhadap
obat-obatan tersebut.
                e.     Penjualan
                        surat keputusan mentri kesehatan No. 280/1980 pasal 24 menyatakan bahwa harga
obat dengan jasa Apotek ditekan serendah mungkin berdasarkan sturuktur harga yang ditetapkan
oleh Menteri Kasehatan atas asal usul panitia terdiri atas wakil-wakil Dirjen POM, Industri Obat
lain-lain. Struktur harga yang ditetapkan oleh Gabungan Pengusaha Farmasi (GPF) dan disetujui
oleh pemerintah yaitu harga eceran tertinggi kepada konsumen yang tidak boleh dicamuri
pedagang eceran. 
F.          Pencatatan

Obat yang telah keluar akan dicatat di kartu stok obat yang telah diletakkan didalam kotak
obat. Obat-obat yang menggunakan kartu stok antara lain Narkotika, Psikotropika, Obat keras
dan  Cairan Injesi / suntikan. Pencatatan obat bertujuaan untuk memudahkan keluar masuknya
obat dan mengetahui sisa stok obat.
g.    Pelayanan Resep Dokter
           Resep yang masuk diterima oleh Asisten Apoteker kemudian diteliti apakah obat yang
diresepkan tersedia di Apotek atau tidak, jika tersedia maka Resep diberikan harga sesuai dengan
harga yang berlaku di Apotek. Jika pembeli setuju dengan harga yang ditawarkan, maka resep
dikerjakan kemudian diberi etiket dan diperiksa kembali kemudian diserahkan kepada pasien
disertai dengan informasi mengenai aturan penggunaan obat. Bila diminta atau diperlukan
dibuatkan copy resep.
h.         Pelayanan Penjualan Bebas
            Selain pelayanan dengan resep penjualan obat diapotek Ratu Elok ada penjualan obat
tanpa resep dokter / bebas. Konsumen yang datang dapat langsung meminta obat bebas yang
diperlukan kemudian petugas menyerahkan barang dan menerima pembayaran dari konsumen
serta memberikan informasi yang di perlukan.
i.           Pelayanan swamedikasi
            Pelayanan swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat – obatan oleh individu
untuk mengobati penyakit atau gejala yang dapat dikenali sendiri. Swamedikasi sendiri bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi
masalah kesehatan secara tepat, aman, dan rasional.  Dalam  hal ini peranan Apoteker atau
asiaten Apoteker cukup penting dalam pengembangan upaya swamedikasi dimasyarakat agar
tidak terjadi penyalahgunaan dalam pemakaian obat.
            Dalam  swaka medikasi di Apotik ratu Elok ditangani oleh Asisten Apoteker atau
karyawan lainya. Pasien yang datang akan menyampaikan keluhan yang berhubungan dengan
kesehatan kepada Asisten Apoteker atau karyawan , Asisten Apoteker kemudian akan
memyampaikan pengobatan yang sesuai dengan keluhan pasien dan jika setuju pasien akan
diberikan obat yang dimintadisertai informasi yang diperlukan.
3.                       Pengelolaan narkotik dan psikotropika
               Pengelolaan Narkotik dan Psikotropkia di Apotek Ratu Elok ditangani oleh Asisten
Apoteker yang ditunjuk dan bertanggungg jawab kepada Apoteker Pengelola Apotek.
Pengelolaan Narkotik dan Psikotropika di Apotek Ratu Elok sebagai berikut :
a.          Pembelian
     Pembelian Narkotik menggunakan  Surat Pesanan khusus Narkotik dan hanya dipesan 
kepada PBF Kimia Farma. Surat pesanan dibuat 4 rangkap  yang  telah  dilegalisir  di  Dinas
Kesehatan Propinsi serta ditandatangani  oleh  Apoteker Pengelola  Apotek. Setiap  surat
pesanan Narkotik hanya berlaku untuk satu item obat. Sedangkan untuk obat Psikotropik
menggunakan Surat Pesanan biasa dan pemesanannya boleh dilakukan ke PBF yang
menyediakan obat tersebut.
b.                  Penyimpanan
     Golongan obat  Narkotika dan Psikotropika di Apotek Ratu Elok disimpan dalam lemari yang
sama, dengan ketentuan obat-obat tersebut tertutup baik dan lemari penyimpanan yang
memenuhi standar ketentuan penyimpanan narkotika dan psikotropika.
c.                   Pengeluaran
     Pengeluaran Narkotik dan Psikotropika dilakukan atas permintaan Dokter, Apotek hanya
menerima resep asli dari dokter dan tidak menerima salinan resep yang berisi Narkotik dan 
Psikotropika. Pengeluaran Narkotik  dan Psikotropika dicatat dalam kartu stok yang meliputi
nama obat, jumlah obat yang keluar dan sisa obat. Untuk salinan resep yang berisi Narkotika dan
Psikotropika hanya bisa dilayani jika Apotek mempunyai atau menyimpan resep aslinya.
            d.         Laporan penggunaan
                              Laporan Narkotika dan Psikotropika dilakukan setiap bulannya. Laporan ini ditujukan kepada
Dinas Kesehatan Kota, Balai POM, Dinas Kesehatan Provinsi dan sebagai Arsip.
                              Laporan penggunaan Narkotika dan Psikotropika tersebut dibuat oleh Apoteker Pengelola
Apotek. Apabila laporan tersebut tidak dibuat setiap bulannya, maka kebijakan / toleransi bahwa
penggunaan Narkotika dan Psikotropika tersebut harus segera dibuat dalam waktu maksimal 3
bulan.
4.          Pelayanan Kontrasepsi
              Apotek Ratu Elok menyediakan beberapa jenis alat  kontrasepsi antara lain :
                ●    Pil KB, Kondom, Injeksi. Pelayanan informasi tentang kontrasepsi meliputi cara pemakaian dan
waktu pemakaian.

5.          Pelayanan Personalia


                       Apotek Ratu Elok memiliki personalia sejumlah 7 orang yang terdiri dari    :
           Apoteker                                                              :    1   orang.
           Asisten Apoteker                                                  :    1   orang
           Pelayanan Pembelian Obat Bebas                          :    4   orang
           Keuangan                                                             :    1   orang
6.                     Pelayanan Informasi Obat
              Pelayanan Informasi obat di Apotek Ratu Elok dilakukan oleh Apoteker pengelola
Apotek atau Asisten Apoteker bila Apoteker Pengelola Apotek tidak berada ditempat. Pelayanan
informasi obat dilaksanakan dalam rangka memberikan pelayanan kefarmasian yang lebih baik
kepada pasien mengenai fungsi / kegunaan obat, efek samping yang ditimbulkan akibat
penggunaan obat, cara pemakaian dan waktu pemakaiannya. Dalam memberikan pelayanan
informasi obat seorang Apoteker Pengelola Apotek atau Asisten Apoteker memberikan informasi
obat ini terbuka untuk umum segala sesuatu mengenai obat dan ini tidak dipungut biaya.
F.                 PENGEMBANGAN APOTEK
      Upaya pengembangan Apotek dilakukan dalam rangka pelaksanaan fungsi dan peranan
Apotek yang lebih baik utamanya dalam pengelolaan Apotek, meliputi :
   1.       Pelayanan obat yaitu meningkatkan penjualan dengan dapat   melayani semua permintaan
obat, baik obat bebas maupun obat resep            dengan cepat dan tepat sehingga penolakan resep
tidak terjadi.
  2.       Pelayanan Informasi mengenai perbekalan Farmasi yaitu pelayanan    Informasi obat kepada
masyarakat yang menginginkannya.
BAB IV
PENUTUP
A.              Kesimpulan
                  Dari hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Apotek Ratu Elok  dari tanggal 24 februari –
12 maret dapat di simpulkan bahwa :
1.           Apotek Ratu Elok telah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik sesuai dengan peraturan
yang berlaku, mulai dari administrasi , keuangan, sistem pengadaan dan penyimpanan obat,
pelaporan, serta pelayanan obat kepada masyarakat.
2.           Perkembangan Apotek Ratu Elok selama ini cukup baik karena didukung oleh lokasi yang
strategis dan fasilitas yang baik, serta dedikasi karyawan serta manajemen pemasarannya.
B.       Saran
              Dari hasil praktek kerja lapangan (PKL) di apotek Ratu Elok pada tanggal 24 februari –
12 maret kami menyarankan agar :
1.           Perlu diadakan peningkatan pelayanan obat kepada masyarakat dan pihak yang membutuhkan
terutama pelayanan mengenai informasi obat baik untuk obat dengan resep maupun obat tanpa
resep.
2.           Kerjasama antar Apotek ratu Elok dengan SMK Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru,  agar 
terus   dikembangkan   serta   dipertahankan   untuk   tahun - tahun  selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2003. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No. 679/MENKES/SK/X/2003,
TENTANG Izin Kerja Asisten Apoteker. Jakarta: Menkes RI
_______, 2003.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No. 1332/MENKES/SK/X/2002, Tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek .Jakarta : Menkes RI
_______, 2003. Keputusan Menteri kesehatan  Republik Insonesia  No. 193/kab/ b.VII/71, tentang
pengertian pengertian obat. Jakarta :  Menkes RI
_______,  PERATURAN MENTRI KESEHATAN  REPUBLIK INDONESIA,  No. 28/MENKES/PER/I/1978,
tentang Tata Cara Penyimpanan Narkotika. Jakarta: Menkes RI
_______, 2006 . ilmu resep. Jakarta : syamsuni
_______, 2011. Laporan praktek kerja lapangan borneo lestari. Banjarbaru
Badan POM, 2006.Pedoman CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK. Republik Indonesia : Badan POM

Anda mungkin juga menyukai