LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN SISWA SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN(SMK) KESEHATAN BORNEO LESTARI
PADA APOTEK RATU ELOK
BANJARBARU
OLEH:
ASHVIA YUNIDA
QURATAAIN
Laporan praktek kerja lapangan local di Apotek Ratu Elok Banjarbaru. Waktu pelaksanaan
tanggal 23 Febuari – 12 Maret 2012, telah disetujui dan disahkan oleh :
Mengetahui:
Kepala Sekolah SMK Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru
Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
karunia-Nya, sehingga penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Apotek RATU
ELOK dapat terselesaikan.
Penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini adalah salah satu syarat memenuhi
kopetensi kejuruan dan laporan ini juga sebagai bukti bahwa kami telah melaksanakan dan
menyelasaikan praktek kerja lapangan di Apotek RATU ELOK Banjarbaru.
Pelaksanaan PKL yang telah kami laksanakan tidak dapat terlaksana dengan baik apabila
tidak didukung serta dibantu oleh berbagai pihak yang telah membimbing, mendorong, serta
mengarahkan kami. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Sari Wahyunita,S.Farm,Apt selaku kepala sekolah SMK kesehatan borneo lestari
banjarbaru.
2. Ibu Azmi Yunarti, S.Pi selaku guru pembimbing PKL.
3. Seluruh guru SMK Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru yang telah membimbing kami selama
masa sekolah.
4. Bapak Joharman, M.Si.Apt selaku pemilik apotek Ratu Elok.
5. Ibu Nurul Huda, S,Si.Apt selaku Apoteker Pengelola Apotek Ratu Elok.
6. Semua karyawan apotek Ratu Elok yang telah membantu dan memberikan bimbingan selama
PKL.
7. Kedua Orang tua yang telah banyak mendukung baik moril maupun materil.
11. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu kami baik
dalam hal material maupun spiritual dalam pelaksanaan PKL dan dalam menyelesaikan laporan
ini.
Dalam menyusun laporan kerja praktek ini penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh
dari sempurna. Untuk itu penyusun mengharapkan saran, kritik dan masukan yang membangun
guna melengkapi kekurangan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat kepada
kita semua.
C. MANFAAT
Dengan melaksanakan praktek kerja lapangan, diharapkan para siswa dan siswi
mengetahui dan memahami peran, fungsi, serta tanggung jawab Asisten Apoteker di Apotek.
Asisten Apoteker memiliki kesiapan untuk memasuki dunia kerja perapotekan sebagai tenaga
Asisten Apoteker yang bersifat altruistic dan profesional karena telah memiliki bekal wawasan,
pengetahuan, keterampilan yang memadai dan telah memiliki gambaran nyata tentang
permasalahan-permasalahan yang ada diapotek.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Apotek
1. Pengertian apotek
Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dalam membantu mewujudkan
tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, selain itu juga sebagai tempat
pengabdian dan peraktek profesi apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian.
Menurut Peraturan Menteri No.1332/Menkes/SK/X/2002, yang menyatakan bahwa
apotek adalah salah satu tempat tertentu, tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian dan
penyaluran sediaan farmasi dan perbekalan farmasi kepada masyarakat.
(Anonim, Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, 2002).
Peraturan perundang-undangan perapotekan di Indonesia telah beberapa kali mengalami
perubahan. Dimulai dengan berlakunya Peraturan Pemerintah (PP) No.26 tahun 1965 tentang
pengelolaan dan perizinan Apotek, kemudian disempurnakan dalam Peraturan Pemerintah No.25
tahun 1980, beserta petunjuk pelaksanaannya dalam Peraturan.
Ketentuan-ketentuan umum yang berlaku tentang perapotekan sesuai Keputusan Menteri
Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2002 adalah sebagai berikut:
1) Apoteker adalah sarjana Farmasi yang telah lulus dan telahmengucapkan sumpah jabatan
apoteker, mereka yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai Apoteker
2) Surat Izin Apotek (SIA) adalah Surat Izin yang diberikan olehmenteri kepada apoteker atau
apoteker bekerja sama denganPemilik Sarana Apotek (PSA) untuk menyelenggarakan
apotek disuatu tempat tertentu.
3) Apoteker Pengelola Apotek (APA) adalah apoteker yang telahdiberi Surat Izin apotek
4) Apoteker pendamping adalah apoteker yang bekerja di apotek disamping Apoteker Pengelola
Apotek dan atau menggantikannya pada jam-jam tertentu pada hari buka apotek.
5) Apoteker pengganti adalah apoteker yang menggantikan Apoteker Pengelola Apotek selama
Apoteker Pengelola Apotek tersebuttidak berada ditempat lebih dari 3 bulan secara terus
menerus, telahmemiliki Surat Izin Kerja dan tidak bertindak sebagai Apoteker Pengelola Apotek
lain.
6) Asisten Apoteker adalah mereka yang berdasarkan peraturanPerundang - undangan yang
berlaku berhak melakukan pekerjaankefarmasian sebagai Asisten Apoteker.
7) Resep adalah Permintaan tertulis dari Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter Hewan kepada Apoteker
Pengelola Apotek (APA) untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku.
8) Sedian farmasi adalah obat, bahan obat, obat asli Indonesia, alat kesehatan dan kosmetika.
9) Alat Kesehatan adalah Instrumen Aparatus, mesin, Implan yang tidak mengandung obat yang
digunakan untuk mencegah, mengdiagnosis, menyembuhkan, dan meringankan penyakit,
merawat orang sakit serta pemulihan kesehatan manusia, dan atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh.
10) Perbekalan Kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk
menyelenggarakan semua peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan pengelolaan
Apotek.
11) Pelayanan kefarmasian adalah bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi Apoteker
dalam pekerjaan kefarmasian kepada pasien.
Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas, berupa empat
persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5 (lima) sentimeter, lebar 2 (dua) sentimeter
dan memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai berikut:
Ruangan Apotek Ratu Elok terdiri dari ruang tunggu pasien, ruang etalase, ruang
peracikan obat, ruang praktek dokter, WC, dan gudang. Pada tata ruang Apotek masih terdapat
beberapa kekurangan diantaranya adalah:
Ruang peracikan yang cukup sempit, berdampingan dengan lemari obat, adanya karyawan lain
yang lalu lalang mengambil obat, sehingga saat meracik merasa terganggu, kurang nyaman, dan
merasa kurang berkonsentrasi.
Kurangnya fasilitas pendingin ruangan, sehingga selama bekerja merasa gerah dan kurang
nyaman.
Untuk mencegah tumpang tindih kewajiban serta wewenang maka dengan adanya suatu
struktur organisasi sebuah Apotek akan memperjelas posisi yang ada di apotek Ratu Elok
Apoteker Pengelola
Apotek
Nurul Huda, S.Si . Apt
Asisten Apoteker
M. Maulidie alfiannoor S
Administrasi
Tania Qanita
Karyawan
Aty Zubaidah, Mila Sari, Rina Apriliana, Nuriyanah
Untuk mencegah tumpang tindih kewajiban serta wewenang maka dengan adanya suatu
struktur organisasi sebuah Apotek akan memperjelas posisi yang ada di apotek Ratu Elok
Pelayanan dengan resep terbagi menjadi dua yaitu, resep racikan dan resep non racikan.
a. Resep racikan
resep diterima kemudian dilihat keabsahan resepnya dari nama dokter, Surat Izin Praktek
(SIP) dokter, tandatangan dokter, kelengkapan resep, resep dikatakan lengkap apabila ada
tanggal penulisan resep, tanda R/ pada bagian kiri, nama obat, jumlah dan dosis obat, aturan
pemakaian / signa, nama , alamat dan umur pasien. Kemudian dilakukan pembayaran oleh
pasien. Setelah semua itu dilakukan selanjutnya dilakukan perhitungan dosis dan pemeriksaan
jumlah obat apakah telah sesuai dengan dosis yang diminta, kemudian obat digerus setelah obat
selesai digerus siapkan bungkus pulperes atau cangkang kapsul sesuai dengan permintaan dari
resep kemudian ditulis copy resep dan kwitansi jika diminta oleh pasien, setelah obat siap
kemudian tulis etiket yang tertera di plastik klip dan obat dimasukan kedalamnya. Sebelum obat
diserahkan obat dilakukan pengecekan ulang apakah obat, dosis obat, dan penulisan etiket sudah
sesuai dengan yang tertulis pada resep, jika sudah sesuai dengan resep lalu diserahkan
kepadapasien disertai dengan KIE.
b. Resep non racikan
Pelayanan resep dengan cara : resep (R/) di terima lalu dilihat keabsahan resepnya dari
nama dokter, Surat Izin Praktek (SIP) dokter, tandatangan dokter, kelengkapan resep, resep
dikatakan lengkap apabila ada tanggal penulisan resep, tanda R/ pada bagian kiri, nama obat,
jumlah dan dosis obat, aturan pemakaian / signa, nama , alamat dan umur pasien .Kemudian
dilakukan pembayaran oleh pasien. Setelah semua itu dilakukan selanjutnya menyiapkan obat
dan menulis etiket tulis juga copy resep dan kwitansi jika diminta oleh pasien, setelah obat siap
obat di serahkan kepada pasien, sebelum obat diserahkan obat dilakukan pengecekan ulang
apakah obat, dosis obat, dan penulisan etiket sudah sesuai dengan yang tertulis pada resep, jika
sudah sesuai dengan resep lalu diserahkan kepada pasien disertai dengan KIE.
Di Apotek Ratu Elok juga terdapat dua tempat praktek dokter, yaitu praktek dokter umun
dan dokter gigi yang melakukan pelayanan kesehatan kepada pasien.
Secara garis besar ada tiga hal yang sangat penting dalam pengelolaan Apotek Ratu Elok
yaitu:
Obat yang telah keluar akan dicatat di kartu stok obat yang telah diletakkan didalam kotak
obat. Obat-obat yang menggunakan kartu stok antara lain Narkotika, Psikotropika, Obat keras
dan Cairan Injesi / suntikan. Pencatatan obat bertujuaan untuk memudahkan keluar masuknya
obat dan mengetahui sisa stok obat.
g. Pelayanan Resep Dokter
Resep yang masuk diterima oleh Asisten Apoteker kemudian diteliti apakah obat yang
diresepkan tersedia di Apotek atau tidak, jika tersedia maka Resep diberikan harga sesuai dengan
harga yang berlaku di Apotek. Jika pembeli setuju dengan harga yang ditawarkan, maka resep
dikerjakan kemudian diberi etiket dan diperiksa kembali kemudian diserahkan kepada pasien
disertai dengan informasi mengenai aturan penggunaan obat. Bila diminta atau diperlukan
dibuatkan copy resep.
h. Pelayanan Penjualan Bebas
Selain pelayanan dengan resep penjualan obat diapotek Ratu Elok ada penjualan obat
tanpa resep dokter / bebas. Konsumen yang datang dapat langsung meminta obat bebas yang
diperlukan kemudian petugas menyerahkan barang dan menerima pembayaran dari konsumen
serta memberikan informasi yang di perlukan.
i. Pelayanan swamedikasi
Pelayanan swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat – obatan oleh individu
untuk mengobati penyakit atau gejala yang dapat dikenali sendiri. Swamedikasi sendiri bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi
masalah kesehatan secara tepat, aman, dan rasional. Dalam hal ini peranan Apoteker atau
asiaten Apoteker cukup penting dalam pengembangan upaya swamedikasi dimasyarakat agar
tidak terjadi penyalahgunaan dalam pemakaian obat.
Dalam swaka medikasi di Apotik ratu Elok ditangani oleh Asisten Apoteker atau
karyawan lainya. Pasien yang datang akan menyampaikan keluhan yang berhubungan dengan
kesehatan kepada Asisten Apoteker atau karyawan , Asisten Apoteker kemudian akan
memyampaikan pengobatan yang sesuai dengan keluhan pasien dan jika setuju pasien akan
diberikan obat yang dimintadisertai informasi yang diperlukan.
3. Pengelolaan narkotik dan psikotropika
Pengelolaan Narkotik dan Psikotropkia di Apotek Ratu Elok ditangani oleh Asisten
Apoteker yang ditunjuk dan bertanggungg jawab kepada Apoteker Pengelola Apotek.
Pengelolaan Narkotik dan Psikotropika di Apotek Ratu Elok sebagai berikut :
a. Pembelian
Pembelian Narkotik menggunakan Surat Pesanan khusus Narkotik dan hanya dipesan
kepada PBF Kimia Farma. Surat pesanan dibuat 4 rangkap yang telah dilegalisir di Dinas
Kesehatan Propinsi serta ditandatangani oleh Apoteker Pengelola Apotek. Setiap surat
pesanan Narkotik hanya berlaku untuk satu item obat. Sedangkan untuk obat Psikotropik
menggunakan Surat Pesanan biasa dan pemesanannya boleh dilakukan ke PBF yang
menyediakan obat tersebut.
b. Penyimpanan
Golongan obat Narkotika dan Psikotropika di Apotek Ratu Elok disimpan dalam lemari yang
sama, dengan ketentuan obat-obat tersebut tertutup baik dan lemari penyimpanan yang
memenuhi standar ketentuan penyimpanan narkotika dan psikotropika.
c. Pengeluaran
Pengeluaran Narkotik dan Psikotropika dilakukan atas permintaan Dokter, Apotek hanya
menerima resep asli dari dokter dan tidak menerima salinan resep yang berisi Narkotik dan
Psikotropika. Pengeluaran Narkotik dan Psikotropika dicatat dalam kartu stok yang meliputi
nama obat, jumlah obat yang keluar dan sisa obat. Untuk salinan resep yang berisi Narkotika dan
Psikotropika hanya bisa dilayani jika Apotek mempunyai atau menyimpan resep aslinya.
d. Laporan penggunaan
Laporan Narkotika dan Psikotropika dilakukan setiap bulannya. Laporan ini ditujukan kepada
Dinas Kesehatan Kota, Balai POM, Dinas Kesehatan Provinsi dan sebagai Arsip.
Laporan penggunaan Narkotika dan Psikotropika tersebut dibuat oleh Apoteker Pengelola
Apotek. Apabila laporan tersebut tidak dibuat setiap bulannya, maka kebijakan / toleransi bahwa
penggunaan Narkotika dan Psikotropika tersebut harus segera dibuat dalam waktu maksimal 3
bulan.
4. Pelayanan Kontrasepsi
Apotek Ratu Elok menyediakan beberapa jenis alat kontrasepsi antara lain :
● Pil KB, Kondom, Injeksi. Pelayanan informasi tentang kontrasepsi meliputi cara pemakaian dan
waktu pemakaian.