Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Laura Gabriel Eugenia Juliana Batjo

NIM : 17061146
KELAS :D
TUGAS : Keperawatan dasar 1

Kasus Oksigenisasi
Seorang pria berusia 32 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan utama batuk-batuk,
mengeluarkan secret disertai sesak napas selama 2 minggu terakhir, namun tidak pilek. Perawat
melakukan pengkajian dan hasilnya ronkhi +/-, wheezing +/+. Selama pemeriksaan pasien
terlihat memegangi dadanya dan beberapa kali terbatuk.
Soal.
1. Klarifikasi istilah/konsep yang terdapat dalam kasus tersebut (bisa menggunakan kamus
keperawatan/kedokteran)
Jawaban :
- Ronkhi, yaitu nada rendah dan sangat kasar terdengar baik pada inspirasi maupun
ekspirasi. Ciri lainnya adalah akan hilang bila pasien disuruh batuk. Atau suara yang
dihasilkan saat udara melewati jalan nafas yang penuh cairan/mucus, terdengar saat
inspirasi maupun ekspirasi.
- Wheezing, bunyi musikal terdengar “ngiiii…ik” atau pendek ngiik. Atau suara
pernapasan frekuensi tinggi nyaring yang terdengar di akhir ekspirasi. Hal ini
disebabkan penyempitan saluran respiratorik distal.
- Secret, bahan yang dikeluarkan dari paru, bronchus, dan trachea melalui mulut.
2. Jelaskan permasalahan keperawatan yang terjadi pada kasus tersebut.
Jawaban :
1). Gangguan fungsi pernafasan berkurang/hilang
Sistem pernapasan sangat penting untuk kehidupan. Seluruh sistem pada tubuh
manusia hanya dapat berfungsi apabila sistem pernapasan berfungsi dengan baik. Akan
tetapi, seringkali terjadi gangguan-gangguan pada fungsi sistem pernapasan. Setiap
orang memiliki kemungkinan untuk terkena berbagai gangguan fungsi pernapasan.
Berikut adalah beberapa kelainan yang dapat mengganggu fungsi sistem pernapasan.
1. Faringitis
Faringitis adalah radang pada faring yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau
virus tertentu. Faringitas dapat terjadi karena terlalu banyak merokok. Tanda-
tanda penyakit ini adalah adanya rasa sakit jika menelan dan kerongkongan
terasa kering sekali.
2. Bronkitis
Bronkitis merupakan peradangan pada selaput lendir trakea dan saluran
bronkial. Gejala bronkitis ditandai batuk, demam, dan rasa sakit di bagian dada.

3. Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis merupakan infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri
tuberkulosa, yakni Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini ditandai denga
batuk-batuk yang disertai dahak yang berdarah. Penyakit ini dapat menular
dengan cepat jika tidak diobati secara intensif.

4. Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri atau virus.
Akan tetapi, dapat pula disebabkan oleh hal lainnya.

5. Difteri
Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Coryne bacterium diphterial.
Jika seseorang terkana penyakit ini, saluran pernapasan bagian atas akan terganggu.
Racun difteri dapat menyebar melalui aliran darah. Jika hal ini terjadi, selaput jantung
akan rusak, tubuh demam, mudah lelah, bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan.

6. Asma
Asma merupakan gangguan pada sistem pernapasan. Gejala penyakit ini adalah sukar
bernapas, batuk-batuk, dan terasa sesak di dada. Asma dapat disebabkan oleh alergi
terhadap suatu benda dan dapat dikarenakan pula faktor psikis (emosi dan stres).

7. Emfisema
Emfisema merupakan penyakit paru-paru turunan yang berpotensi menimbulkan
kematian. Emfisema timbul karena paru-paru kehilangan elastisitasnya. Akibatnya,
dinding antara alveolis pecah.
Penyebab utama emfisema adalah peningkatan aktivitas enzim elastase pada paru-paru.
Hal tersebut dipengaruhi oleh terjadinya pengurangan jumlah zat, seperti antitripsin
yang menghambat enzim proteolitik.

8. Keracunan Karbon Monoksida


karbon monoksida merupakan zat toksik yang mudah bereaksi dengan hemoglobin
membentuk karbonmonok-sihemoglobin (COHb). COHb tidak dapat mengikat oksigen.
Keracunan ini sering dianggap sebagai bentuk hipoksia anemik sebab terjadi defisiensi
hemoglobin yang berikatan dengan.
Afinitas hemoglobin terhadap karbon monoksida adalah 210 kali afinitas hemoglobin
untuk mengikat oksigen. Kemampuan karbonmonoksihemoglobin dalam melepaskan CO
sangat lambat. Gejala keracunan karbon monoksida hampir sama dengan hipoksia,
seperti sakit kepala dan mual. Pengobatan keracunan tersebut dapat dilakukan dengan
cara menghentikan kontak dengan CO dan menyediakan ventilasi yang cukup.
9. Amfisme
Amfisme adalah kesulitan bernapas karena terjadi pembengkakan paru-paru atau
pembuluh darah.

10. Kanker Paru-paru


Kanker paru-paru adalah rusaknya paru-paru akibat pertumbuhan sel yang tidak
terkandali sehingga menimbulkan kesulitan bernapas.
Risiko kanker paru-paru dapat meningkat karena kebiasaan merokok. Nikotin yang
terdapat pada tembakau dapat melapisi dan merusak dinding alveolus paru-paru. Pada
akhirnya, nikotin tersebut menjadi faktor penyebab kanker.

2). Pertukaran gas normal

ertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida terjadi di alveolus dan di sel
jaringan tubuh melalui proses difusi. Oksigen akan berdifusi masuk ke darah dalam
kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Kemudian, oksigen akan diikat oleh
hemoglobin. Hemoglobin adalah zat warna merah pada sel darah merah.

Difusi bergantung pada perbedaan dalam kualitas yang disebut tekanan parsial. Pada
waktu tekanan udara luar suatu atmosfer (760 mmHg), besarnya tekanan oksigen paru-
paru 150 mmHg, di arteri 100 mmHg, di vena 40 mmHg, dan di jaringan 40 mmHg,
sehingga oksigen dapat berdifusi ke sel-sel jaringan tubuh. Proses difusi berlangsung
sederhana, yaitu hanya dengan gerakan molekul-molekul secara bebas melalui membran
sel dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.

Kemudian oksigen diangkut oleh plasma darah dan hemoglobin (Hb). Oksigen yang
diangkut hemoglobin dalam bentuk oksihemoglobin dan oksimioglobin. Makin tinggi
tekanan parsial oksigen di alveolus, maka semakin banyak oksigen yang terikat oleh
hemoglobin. Sementara hanya 2-3% oksigen yang larut ke dalam plasma darah. Karbon
dioksida berdifusi ke aliran darah karena perbedaan tekanan darah.

Hemoglobin akan mengangkut oksigen ke jaringan tubuh yang kemudian akan berdifusi
masuk ke sel-sel tubuh untuk digunakan dalam proses respirasi. Proses difusi ini terjadi
karena tekanan parsial oksigen pada kapiler tidak sama dengan tekanan parsial oksigen di
sel-sel tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, oksigen digunakan untuk proses respirasi di dalam
mitokondria. Hasil dari respirasi menghasilkan karbon dioksida dan dibawa ke dalam
kapiler vena melalui difusi.

3). Pola nafas tidak efektif


Pertukaran udara inspirasi dan/atau ekspirasi tidak adekuat
4). Produksi sekret yang berlebihan
Lendir (mukus), baik di tenggorokan atau di hidung atau di tempat lain
sebenarnya memerankan peran penting bagi kesehatan. Mukus
dihasilkan oleh mulut, hidung, sinus, tenggorokan, paru-paru, dan saluran
cerna kita. Mukus beraksi sebagai lapisan pelindung yang melapisi
permukaan, mencegah jaringan di bawahnya dari kekeringan. Mukus juga
bekerja sebagai semacam kertas pelekat yang menangkap substansi
tidak diinginkan seperti bakteri dan debu sebelum mereka mencapai
tubuh, khususnya saluran udara yang sensitif. Mukus juga mengandung
antibodi yang membantu tubuh mengenali penyusup seperti bakteri atau
virus, enzim yang membunuh penyusup tersebut, dan protein untuk
membuat mukus menjadi lengket dan ramah bagi tubuh. Bahkan ketika
Anda sehat, tubuh Anda adalah mesin pembuat mukus sekitar 1-1,5 liter
perhari. Sebagian besar mukus tersebut menetes ke bawah tenggorokan
Anda dan Anda bahkan tidak menyadarinya. Namun, ada kalanya Anda
melihat mukus Anda - biasanya bukan karena produksinya yang
berlebihan tetapi karena konsistensinya yang berubah. Konsistensi mukus
yang menjadi semakin tebal dan lengket biasanya karena:

 pilek
 alergi
 kontak dengan iritan.
Rhinitis alergi adalah salah satu sebab yang paling umum yang ditandai
dengan hidung tersumbat, bersin-bersin, hidung berair, dan hidung
yang gatal. Hal ini terjadi terutama arena substansi kimia tubuh yang
disebut histamin dikeluarkan dari tempatnya. Pengobatan dengan anti
histamin seperti CTM cukup membantu. Namun jika keluhan tidak
membaik, disarankan Anda datang ke dokter Anda agar diagnosis
yang tepat untuk terapi yang tepat dapat Anda terima. Dokter akan
menanyakan riwayat penyakit Anda, menanyakan faktor-faktor alergi
yang mungkin, melakukan pemeriksaan fisik terutama hidung dan
tenggorokan dan mungkin juga menyarankan Anda tes alergi dengan
mengambil darah atau menempelkan alergen pada kulit. Berikut cara
untuk membersihkan mukus dari tenggorokan Anda yang dapat Anda
lakukan di rumah:
 Bersihkan dengan membatukkan
 kumur dengan air hangat dan garam. Larutkan satu sendok teh ke
dalam 8 pons air hangat
 minum banyak cairan sepanjang hari
o air hangat dengan lemon dan madu
o sup hangat
o air sejuk
 Coba terapi steam. Biarkan steam (uap air) hangat melewati sinus dan
tenggorokan Anda untuk melepaskan mukus yang bersarang di
saluran tersebut. Tutup dengan handuk kepala Anda dan hirup uap air,
atau mandi air hangat, atau bisa juga menggunakan pelembab
ruangan.

3. Lakukan analisis penyebab masalah keperawatan.


Jawaban :
- Kadar karbondioksia di dalam tubuh mengalami peningkatan
Kondisi ini secara otomatis akan menyebabkan kadar oksigen di dalam tubuh
menurun. Hal tersebut sering terjadi ketika metabolisme di dalam tubuh
memproduksi karbondioksida dengan waktu yang relative cepat.
- Asupan oksigen yang rendah
Kondisi tersebut bisa terjadi ketika seseorang mengalami gangguan pernapasan
seperti pneumonia, emfisema, dan penyakit sejenisnya juga dapat mengurangi
asupan oksigen ke dalam tubuh. Akibat pernpasan terganggu, tubuh kekurangan
suplai oksigen sesuai kebutuhannya.
- Kapasitas dalam alveoli paru-paru
Maksudnya seberapa lancar oksigen mampu melewati kapiler dan alveoli. Kondisi
tersebut biasanya dipengaruhi dengan tempat dimana orang berada. Misalnya di
dataran rendah atau dataran tinngi, dimana tingkat oksigen di tempat-tempat
tersebut memiliki perbedaan sehingga memungkinkan tubuh untuk kekurangan
oksigen

Anda mungkin juga menyukai