Anda di halaman 1dari 1

Pengantar Ilmu Sosial

Nama : Zhafira Khansa Amany


Nim : 01071190228
Teori Kemauan Bebas
“Manusia itu bisa bebas berbuat menurut kemauannya. Namun tetap diatur dan ditekan oleh hukum,
norma sosial, dan pendidikan.”

Dalam hukum Negara Indonesia UU Kesehatan 2009 (hlm. 28-30) pasal 75 menyebut setiap orang
dilarang melakukan aborsi (ayat 1) tetapi ada dua kelompok yang bisa dikecualikan.

Kelompok pertama adalah perempuan yang memiliki kedaruratan medis seperti sejak usia dini kehamilan,
yang bisa mengancam nyawa ibu atau janinnya, yang menederita penyakit genetik atau cacat bawaan.

Kelompok kedua adalah perempuan yang hamil karena paksaan/pemerkosaan dan dapat menyebabkan
trauma psikologis.

Teori yang saya pilih mengatakan manusia bisa bebas melakukan apa saja, tetapi sesuai hukum, norma,
dan aturan. Hukum di Indonesia mengatakan seseorang boleh melakukan aborsi dengan dua kondisi,
selain itu tidak boleh atau bisa di bilang melakukan pembunuhan/kejahatan. Dokter yang menangani
pasien untuk melakukan aborsi bukanlah Kejahatan. Terkecuali melakukan aborsi tanpa mempunyai
penyakit genetik/cacat. Dan terkecuali melakukan aborsi tidak di sebabkan hamil karena
pemaksaan/pemerkosaan. Dokter yang secara diam-diam melakukan aborsi tidak sesuai aturan hukum
disebut kejahatan atau ilegal. Menurut pasal 194 UU Kesehatan, “setiap orang yang dengan sengaja
melakukan aborsi tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar.” Pasal tersebut dapat
menjerat pihak dokter atau tenaga kesehatan yang sengaja melakukan aborsi ilegal, maupun pihak
perempuan.

Anda mungkin juga menyukai