Anda di halaman 1dari 13

NEGARA, KEKUASAAN,

DAN
OTORITAS

Dra. Devy Stany Walukow, M.Hum, M.Si


Pengertian Negara

1. Aristoteles (384-322 SM) tulisan ‘Politica’: negara


polis, negara masih dalam suatu wilayah yang kecil
sehingga warga negara dapat diikutsertakan dalam
musyawarah (ecclesia).

2. Agustinus, membedakan negara dalam dua


pengertian, yaitu civitas dei yang artinya negara
Tuhan, dan civitas terrena atau civitas diaboli yang
artinya negara duniawi.

3. Nicollo Machiavelli (1469-1527) merumuskan


negara sebagai negara kekuasaan, dalam bukunya Il
Principle. Ia terkenal karena ajarannya tentang
tujuan yang dapat menghalalkan segala cara.
4. Georg Jellinek, mengatakan bahwa
negara adalah organisasi kekuasaan dari
sekelompok manusia yang telah
berkediaman di wilayah tertentu.
5. Kranenburg, negara adalah organisasi
yang timbul karena kehendak dari suatu
golongan atau bangsanya sendiri.
6. J. Michael Strada, negara sebagai blok
bangunan analitis :
o Negara dan Pembagian Kerja
o Revolusi
o Negara ditengah-tengah dunia
Konsep Kekuasaan
◦ Kekuasaan : kemampuan untuk mempengaruhi seseorang
untuk melakukan sesuatu yang bahkan tidak ingin ia
lakukan melalui paksaan.
◦ Kekuasaan adalah wewenang dalam bentuk aktif.
Wewenang adalah potensi yang ada pada seseorang untuk
berkuasa.
◦ Legitimasi adalah pengakuan keabsahan atas kekuasaan.
Seseorang memiliki wewenang dan berinteraksi dengan
orang lain tidak dapat dikatakan punya kekuasaan pada
orang lain apabila dia tidak mengakui relasi dan
wewenangnya.
◦ Ada 3 macam legitimasi :
a. Legitimasi religius : sumber legitimasi untuk berkuasa
berasal dari argumentasi
transendental.
b. Legitimasi elitis : legitimasi berasal dari kemampuan
khusus yang dimiliki oleh seseorang
atau sekelompok orang.
c. Legitimasi demokratis : legitimasi berasal dari kedaulatan
rakyat.
Teori – teori ttg
kekuasaan
 Menurut maclever ttg piramida kekuasaan (tiga pola umum sistem lapisan) :
1.      Tipe kasta
Tipe kasta adalah sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku.
Garis pemisah antara masing-masing lapisan hampir tak mungkin ditembus.
2.      Tipe oligarkis
Tipe oligarkis adalah tipe berdasarkan pd pembedaan kelas-kelas sosial ditentukan
oleh kebudayaan masyarakat, terutama pada kesempatan yang diberikan kepada para
warga untuk memperoleh kekuasaan-kekuasaan tertentu. Kedudukan para warga pada
tipe oligarkis masih didasarkan pada kelahiran ascribed status tetapi individu masih
diberi kesempatan untuk naik lapisan.
◦ Kaum industri : pedagangan dan keuangan memegang peran penting. Tetapi ada
kesempatan bagi warga lapisan menengah untuk menjadi penguasa.
◦ Variasi tipe oligarkis dijumpai pada negara-negara yang berdasarkan pd bentuk
paham totalitarisme : kekuasaan yang sebenarnya berada di tangan partai politik
pemegang kekuasaan.
3.      Tipe demokratis
Tipe demokratis menunjukkan kenyataan akan adanya garis pemisah antar lapisan
yang yang sifatnya tidak tetap. Masyarakat mengalami perubahan sosial. Terpenting
adalah kemampuan dan kadang-kadang juga faktor keberuntungan.
Model pluralis menafsirkan kekuatan dalam
Bebarapa Model Negara: masyarakat berasal dari representasi
kepentingan beragam kelompok yang
Pluralisme berbeda dalam masyarakat. Model ini
mengasumsikan bahwa dalam masyarakat
Keberagaman demokratis, sistem pemerintahan bekerja
untuk menyeimbangkan kepentingan
Perbedaan berbagai kelompok dalam masyarakat.
Kesepakatan
Model ini berasal dari Karl Marx dikembangkan dari teori konflik. Karl Marx, kelas
Persatuan dominan atau berkuasa, mengontrol semua institusi utama dalam masyarakat, dan
negara hanyalah sebuah instrumen dimana kelas penguasa menjalankan latihan
kekuasaannya.
Pandangan Marxis; negara menekankan kekuatan kelas atas terhadap kelas bawah,
Elit Kekuasaan dan kelompok elit terhadap seluruh penduduk. Negara, menurut Marx bukan untuk
perwakilan, lembaga rasional, tetapi merupakan ekspresi dari kehendak kelas
Birokrasi penguasa.
Teori Marx diuraikan lagi oleh C. Wright Mills yg mempopulerkan istilah elite
Kepatuhan kekuasaan. Mills menyerang model pluralis, dengan alasan bahwa struktur kekuatan
sebenarnya terdiri dari orang-orang baik yang diposisikan di tiga bidang; ekonomi,
Kesetiaan pemerintah, dan militer. Ketiga lembaga dianggap sebagai benteng dari elite
kekuasaan.

Model negara otonom; menafsirkan negara


sebagai unsur utama dari konstituen. Dari
perspektif ini, negara mengembangkan
Negara Otonom kepentingan sendiri, berusaha
mempromosikan independensi kepentingan
Kemandirian lain dan masyarakat yang diduga berfungsi.
Negara tidak mencerminkan kebutuhan
Ketaatan kelompok dominan, seperti teori yang
dikemukakan Marx. Hal tersebut hanyalah
organisasi administratif untuk kepentingan
Konsolidasi pribadi, seperti kompleksitas pemeliharaan
birokrasi dan perlindungan hak-hak istimewa.
Teori negara otonom mencatat negara
cenderung tumbuh dari waktu ke waktu,
termasuk kemungkinan ekspansi di luar batas-
batas mereka.
Sejarah Civil Society atau Masyarakat Madani

Civil society merupakan suatu


Civil
komunitassociety merupakan
politik suatusepert
yang beradab
komunitas politik yang
olehberadab sepert
yang dicontohkan
yangyang
dicontohkan oleh
masyarakat
masyarakat
kota
kota Cicero
memiliki kode hukum sendiri
yang memiliki
(Cicero,kode hukum
106-43 SM)sendiri pencetus
(Cicero, 106-43 SM)
istilah
civil
society

Konsep masyarakat madani selain


Konsep masyarakat
civil society madani selain
yaitu tamadhun
civil society yaitu
(masyarakat tamadhun
yang berperadaban),
(masyarakat yang berperadaban),
Al Madinah al fadhilah (Madinah
Alsebagai
Madinah al fadhilah
Negara (Madinah
Utama).
sebagai Negara Utama).
Piagam Madinah merupakan bukti kuat betapa majunya suatu
masyarakat madani.

Dua Nilai Dasar Piagam Madinah:

Kesederajatan dan
Inklusivme atau
keadilan keterbukaan

dijabarkan

konsistensi,
keseimbangan, moderat,
dan toleran.
◦ Ada tiga institusi sebagai bentuk
utama pemerintahan masyarakat
(keluarga, gereja dan Negara),
ditambah dengan lingkup
kebebasan individu dan
pemerintahan sendiri. Masing- Negara dan
masing institusi ini memiliki peran Kekuasaan
atau fungsi tertentu dan otoritas Menurut
yang tepat untuk itu. Masing-
masing menerima kewenangannya
Stephen C.
dari firman Allah, bukan dari Perks
bidang lain atau institusi. Lingkup
keluarga, Gereja dan Negara
adalah yang utama institusi sosial.
◦ Mandat Budaya : Tatanan sosial
 Menurut Margaret L. Andersen dan Howard F. Taylor :
otoritas adalah kekuatan yang mengandung arti adanya wewenang dan dirasakan
oleh orang lain sebagai sesuatu yang sah, dan muncul tidak hanya dari
pelaksanaan kekuasaan, tetapi dari kepercayaan konstituen bahwa kekuasaan
adalah sah.

 Menurut Max Weber :


o Otoritas Tradisional

Pola lama yang didirikan untuk memberikan orang-orang atau kelompok tertentu
kekuasaan yang sah dalam masyarakat. Contoh : monarki.

o Otoritas Kharismatik
Otoritas
Daya tarik pribadi seorang pemimpin, sering diyakini memiliki hadiah khusus,
bahkan kekuatan magis, dan atribut pribadi yang dianggap menginspirasi
pengabdian dan ketaatan. Contoh : tokoh masyarakat adat.

o Otoritas Legal-Rasional

Otoritas Legal-Rasional berasal dari aturan dan peraturan, biasanya ditulis


sebagai undang-undang, prosedur, atau kode etik. Penguasa mendapatkan
otoritas yang sah melalui pemilihan atau pengangkatan sesuai dengan aturan
masyarakat. Contoh : Polisi, Hakim, Pekerja sosial, dll
Kekuatan  (kerajaan, kekuasaan,
takhta, penguasa) yang memiliki
pengaruh yang sangat penting
Otoritas
terhadap iman dan ketaatan Menurut
Michael W.
Kelley
◦ Allah sebagai Pencipta
Otoritas
Menurut
Poythress

Anda mungkin juga menyukai