Anda di halaman 1dari 2

RANGKUMAN BAB 3 : PASAR MODAL INDONESIA

Bursa efek (pasar modal) yang terbesar di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang juga
dikenal dengan nama asingnya sebagai Jakarta Stock Exchange (JSX).

SEJARAH PASAR MODAL DI INDONESIA


Periode Pertama (1912-1942) : Periode Jaman Belanda.
Periode Kedua (1952-1960) : Periode Orde Lama.
Periode Ketiga ( 19977-1988) : Periode Orde Baru.
Periode Keempat (1989- Mei 1995) : Periode Bangun Dari Tidur yang Panjang.
Periode Kelima (Mulai Mei 1995): Periode Otomatisasi.
Periode Keenam (Mulai Agustus 1997-September 1998): Krisis Moneter.
Periode Ketujuh (Mulai Juli 2000) : Tanpa Warkat.
Periode Kedelapan (Mulai Oktober 1998-Desember 2002) : Penyambungan.
Periode Kesembilan (Mulai Januari 2003-Januari 2008): Kebangkitan Kembali.
Periode Kesepuluh (Mulai Oktober 2007): Bursa Efek Indonesia.
Periode Kesebelas (Mulai Akhir Januari 2008-Maret 2009): Krisis Global.
Periode Keduabelas (April 2009-Agustus 2011): Kejayaan.
Periode Ketigabelas (Agustus 2011-Juni 2012): Stagnasi.
Periode Keempatbelas (Juni 2012-Mei 2013): Kembali Berjaya.
Periode Kelimabelas (Juni 2013-Juni 2014): Ketidakpastian Tapering AS.

BAPEPAM-LK
BAPEPAM-LK Mempunyai tugas untuk mengatur, mengarahkan dan mengawasi kegiatan
sehari-hari pasar modal. BAPEPAM-LK juga mempunyai tugas merumuskan kebijakan di
bidang lembaga keuangan seperti misalnya membuat dan meyakinkan pelaksaan peraturan ,
kebijakan, standar, norma dan pedoman kriteria dan prosedur dibidang pasar modal, dan
menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan bagi Emiten dan Perusahaan Publik.
OTORITAS JASA KEUANGAN
Menurut Pasal 1 UU NO 21 Tahun 2011, OJK mempunyai fungsi: (1) pengaturan (regulation),
(2) pengawasan (supervision), (3) pemerikasaan (inspection), (4) penyidikan (investigation).
PROSEDUR PENDAFTARAN SEKURITAS DI BEI
Prosedur pendaftaran sekuritas di BEI meliputi tiga tahapan yaitu: persiapan diri, memperoleh
izin registrasi dari BAPEPAM-LK, melakukan penawaran perdana ke publik (initial public
offering) dan memasuki pasar sekunder dengan mencatatkan efeknya di bursa.
SISTEM PERDAGAN DI BEI
Transaksi perdagangan di BEI menggunakan order-driven market system dan sistem lelang
kontinyu (countinous auction system).
Order-driven market system yaitu bahwa pembeli dan penjual sekuritas yang ingin melakukan
transaksi harus melalui broker.
Sistem lelang kontinyu (countinous auction system) yaitu harga transaksi ditentukan oleh
penawaran (supply) dan permintaan (demand) dari investor. Untuk sistem manual, harga
penawaran penjualan (ask price) dan harga permintaan pembelian (bid price) dari investor
diteriakkan oleh broker di lantai bursa.
INDEKS PASAR MODAL
BEI memiliki beberapa indeks, yaitu indeks harga saham gabungan (IHSG), indeks liquid 45
(ILQ-45), indeks-indeks IDX (Indonesia Stocks Exchange) Sektoral, indeks Jakarta Islamic
Index (JII), indeks Papan Utama dan Indeks Papan Pengembangan, indeks Kompas 100, indeks
BISNIS-27, indeks PEFINDO25, indeks SRI-KEHATI, indeks Saham Syariah Indonesia
(Indonesia Sharia Stock Index atau ISSI), dam Indeks IDX30, Infobank 15, Smintra 18, MNC36.
PENYELESAIAN TRANSAKSI
Setelah transaksi perdagangan terjadi di lantai bursa, pekerjaan yang panjang di belakang bursa
masih menunggu setelahmya. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan administrasi, pembayaran dan
penerbitan setifikat kepemilikan. Proses penyelesaian pekerjaan ini disebut dengan kliring dan
perusahaan yang dipercaya untuk menaganinya adalah PT Kliring Pinjaman Efek Indonesia
(KPEI) (sebelumnya adalah PT Kliring Deposit Efek Indonesia (KDEI) dan PT Kustodian
Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Sistem netting yaitu sistem yang dapat menghitung penghasilan neto (net) dari dana dan efek
terhadap seluruh transaksi yang dilakukan oleh anggota bursa pada saru hari kerja bursa.
Sistem Pemindahbukuan merupakan pemindah-tanganan suatu sekuritas tidak diikuti dengan
penerbitan setifikat secara fisik, tetapi cukup dilakukan pemindahbukuan posisi kepemilikan
secara elektronik.

Anda mungkin juga menyukai