Anda di halaman 1dari 20

Sumber Data Penduduk

(3)
Tiga cara memperoleh data Penduduk:
1. Sensus
2. Registrasi
3. Survei
SENSUS
Sensus, kadangkala juga disebut cacah jiwa
adalah sebuah proses mendapatkan informasi
tentang anggota sebuah populasi (tidak semua
populasi manusia). Sensus digunakan untuk
demokrasi (pemilu), pengumpulan pajak, juga
digunakan dalam ekonomi.
Menururt PBB (UN, 1958), dalam “Principles and
Recommendations for National Population Censuses”
mendefinisikam sensus penduduk sebagai keseluruhan
proses pencacahan dalam (collecting), pengumpulan
(compiling), penyusunan (tabulation) dan penerbitan
(publishing). Data demografi, ekonomi, dan sosial yang
menyangkut semua orang pada waktu tertentu di suatu
Negara atau suatu wilayah tertentu.
Sensus adalah cara pengumpulan data yang
dilakukan melalui pencacahan semua unit
populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia
untuk memperoleh karakteristik suatu populasi
pada saat tertentu. Sensus dilaksanakan
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun sekali
Sensus Penduduk

Sensus penduduk atau cacah jiwa, adalah suatu


proses keseluruhan dari pengumpulan, pengolahan,
penilaian, penganalisisan, dan penyajian data
penduduk yang menyangkut antara lain : ciri-ciri
demografi, sosial ekonomi, dan lingkungan hidup.
Ciri Khas Sensus Penduduk
 Bersifat individu, artinya informasi demografi dan sosial ekonomi
yang dikumpulkan berasal dari individu, baik sebagai anggota
rumah tangga maupun sebagai anggota masyarakat.
 Bersifat universal, artinya pencacahan bersifat menyeluruh.
 Pencacahan diselenggarakan serentak di seluruh Negara.
 Sensus penduduk dilaksanakan secara periodik yaitu pada tiap-tiap
tahun yang berakhiran angka kosong.
Data Sensus
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan bahwa informasi
yang harus ada dalam tiap-tiap sensus penduduk adalah :
 Geografi dan migrasi penduduk. .
 Rumah tangga.
 Karakteristik sosial dan demografi.
 Kelahiran dan kematian.
 Karakteristik pendidikan.
 Karakteristik ekonomi.
Macam-macam sensus
Sensus Penduduk, yang dilaksanakan pada
tahun berakhiran angka 0 (nol);
Sensus Pertanian, yang dilaksanakan pada tahun
berakhiran angka 3 (tiga);
Sensus Ekonomi, yang dilaksanakan pada tahun
berakhiran angka 6 (enam).
Waktu Pelaksanaan Sensus

Sensus dilaksanakan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun


sekali yang meliputi:
Sensus Penduduk, yang dilaksanakan pada tahun
berakhiran angka 0 (nol), seperti 1970, 1980, 1990, 2000.
Sensus Pertanian, yang dilaksanakan pada tahun
berakhiran angka 3 (tiga), seperti 1973, 1983, 1993, 2003.
Sensus Ekonomi, yang dilaksanakan pada tahun berakhiran
angka 6 (enam), seperti 1976, 1986, 1996, 2006.
Lembaga penyelenggara sensus
Badan yang mengurusi sensus adalah badan
pusat statistik atau yang lebih dikenal dengan
(BPS). BPS merupakan satu-satunya badan resmi
yang dibentuk pemerintah Negara Republik
Indonesia untuk bertugas sebagai surveier data-
data mengenai penduduk.
Karakteristik Sensus Penduduk
1. Bersifat individu (individual), baik sebagai anggota
rumahtangga maupun anggota masyarakat.
2. Bersifat universal, yang berarti menyeluruh
3. Diselenggarakan secara serempak.
4. Dilaksanakan secara periodik.
Kekurangan dalam Sensus Penduduk
1. Kesalahan cakupan ( errors of coverage), adalah kesalahan
di mana tidak semua penduduk tercacah, atau tercacah lebih
dari sekali.
2. Kesalahan isi pelaporan (errors of content), meliputi
kesalahan pelaporan dari responden.
3. Kesalahan ketepatan laporan (estimating errors), yang
terjadi karena kesalahan petugas atau responden itu
sendiri.
Tujuan Sensus Penduduk

Sensus penduduk memiliki tujuan untuk mencacah seluruh


penduduk yang ada di suatu negara. Sensus ini meliputi
penduduk de jure yaitu penduduk yang resmi berdomisili di
daerah tersebut dan penduduk de facto yaitu penduduk yang
tinggal di suatu wilayah pada jangka waktu tertentu, tetapi
tidak termasuk penduduk resmi bagi wilayah yang
bersangkutan.
Faktor penunjang sensus penduduk
Ada beberapa faktor yang ikut menentukan kualitas hasil
sensus penduduk terutama yang berkaitan dengan
pelaksanaan pencacahan di lapangan, antara lain sebagai
berikut:
Kerja sama atau partisipasi dari masyarakat.
Kondisi geografis dan topografis.
Kualitas petugas.
Kualitas penduduk sebagai responden sensus.
Perencanaan dan pelaksanaan.
Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk adalah pencatatan kejadian-
kejadian yang terjadi pada setiap saat, untuk
melengkapi data yang bersifat dinamis setelah
pelaksanaan sensus.
Registrasi penduduk biasanya bersifat pasif, artinya
kejadian dilaporkan untuk dicatatkan oleh pihak lain.
Seperti kejadian: kematian, kelahiran, pernikahan, dll.
REGISTRASI PENDUDUK

Registrasi penduduk adalah suatu kegiatan pencatatan


mengenai kelahiran hidup, kelahiran mati, kematian,
perkawinan, perceraian, adopsi, termasuk pengakuan
pengesahan, pembatasan, dan perpisahan yang dilakukan
secara terus-menerus dan berkesinambungan ( PBB
1955).
Proses Registrasi Penduduk
Untuk memperoleh data registrasi yang baik dan benar, PBB mensyaratkan beberapa
aturan seperti dikutip oleh Adi Oetomo, dkk. (1990) yakni sebagai berikut:
• Ada peraturan yang memaksa penduduk untuk melapor (compulsory of registration).
• Dilaksanakan oleh Badan Pemerintah.
• Ada sangsi hukum.
• Ada petugas yang melaksanakan pendaftaran.
• Keterangan yang dilaporkan.
• Khusus untuk melaporkan kelahiran dan kematian dianjurkan untuk memperhatikan
tanggal kejadian dan tempat pelaporan.
• Proses tabulasi dan penyajian data.
Survei Penduduk
Dalam bidang kependudukan survei dilakukan untuk
memperoleh data lebih terperinci dan spesifik serta untuk
memenuhi kebutuhan data antar sensus (Survei Penduduk
Antar Sensus atau SUPAS).
Maka dari itu dilakukanlah survei penduduk. Survei
penduduk sifatnya lebih terbatas dan informasi yang
dikumpulkan lebih luas dan mendalam
Survei Penduduk
Merupakan Pencarian data penduduk yang sifatnya
lebih terbatas sesuai dengan masalah yang sedang
dipelajari dan informasinya lebih luas serta
mendalam.
Dilakukan dengan mengambil sampel dalam bentuk
studi kasus.
Pelaksanaan Survei

Dilihat dari pelaksanaannya, survei hampir


sama dengan sensus. Perbedaan dari kedua
proses pencacahan tersebut terletak pada
waktu pelaksanaan, wilayah, dan jumlah
penduduk yang di data. Atau dengan kata
lain, survei adalah proses pencacahan
terhadap sampel penduduk di beberapa
wilayah yang dapat mewakili karakter
wilayah secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai