Anda di halaman 1dari 21

JUDUL

PELAKSANAAN BAGI HASIL PADA BANK SYARIAH


DOSEN PENGAMPU :
Mansyur ,SE,M.SI

DI SUSUN OLEH :
NAMA : ROSMAN
NPM : 1961306003

PRODI KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MAHAKAM SAMARINDA
T.A 2021

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………….2

DAFTAR ISI………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN……………………….…………………4

A .LATAR BELAKANG MASALAH….…………………..4


B .RUMUSAN MASALAH………………………………...5
C. BATASAN MASALAH………………….………………5
D.TUJUAN
PENULISAN………………………………………………………….5
E. MANFAAT PENELITIAN………….……………………5

BAB II PEMBAHASAN

A.DASAR TEORI BUNGA BANK………………………….5


B.PELAKSANAAN BAGI HASIL BANK………………….15

BAB III PENUTUP

A.KESIMPULAN…………………………………………..19

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...20

Bab I
Pendahuluan

1.1  Latar Belakang


Dewasa ini Eksistensi Lembaga keuangan khususnya sektor perbankan menempati posisi

sangat strategis dalam menjembatani kebutuhan modal kerja dan investasi di sektor riil. Fungsi

utama sektor perbankan dalam infrastruktur kebijakan makro ekonomi adalah bagaimana

menjadikan uang efektif untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi.

Tersedianya sumber dana untuk dunia usaha dan didukung oleh kemudahan investasi

mendorong ekspansi usaha,khususnya oleh kelompok berskala besar akibatnya permintaan kredit

terus meningkat. Kebutuhan dana dalam negeri sangat besar untuk mengimpor barang-barang

modal dan barang-barang produksi. Dampaknya adalah,utang luar negeri swasta membengkak

ditambah dengan adanya krisis ekonomi global yang melanda Negara adi daya yang berakibat

meningkatnya nilai  dolar.

Hal ini membuat mata dari berbagai belahan dunia mulai mempercayai sistem ekonomi

syariah, dimana sebelumnya seluruh dunia mengarah pada sistem perbankkan konvensional

seperti yang kita ketahui yakni sistem bunga. Pandangan para pakar ekonomi sekarang mengarah

pada sistem bagi hasil yang merupakan satu cakupan dari sistem bagi hasil yang merupakan

metode dalam perbankan syariah. Inilah yang membuat kami tertarik untuk melakukan penulisan

makalah tentang sistem bunga dengan bagi hasil.

1.2  Rumusan Masalah

 Bagaimana perhitungan sistem bagi hasil bank syariah?

 Bagaimana sistem bunga pada Bank Konvensional?

 Apa saja keunggulan dan kekurangan sistem bunga bank yang dimiliki Bank  Konvensional?

 Apa saja Keunggulan dan Kekurangan system bagi hasil yang dimiliki Bank Syariah?

1.3  Batasan Masalah


Dalam makalah ini,penulis membahas tentang perhitungan bagi hasil Bank Syariah dan

bunga Bank Konvensional pada tabungan, serta perbedaan yang ada pada keduanya.

1.4 Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan ini adalah :

 Mengetahui perhitungan antara bagi hasil dengan bunga bank.

 Memperoleh gambaran sebenarnya dari perbedaan bagi hasil dan bunga bank.

 Mengetahui kelebihan bagi hasil dengan bunga bank.

1.5  ManfaatPenelitian  

       Dari tujuan penulisan diatas manfaat dari penulisan ini adalah bersifat akademis dan   

praktis yaitu :

 Manfaat akademis

          Penulis dapat mengetahui  sistem bagi hasil  bank syariah serta  memahami    sistem bunga

bank sehingga dapat menambah wawasan khususnya tentang   perbankan syariah.

 Manfaat Praktis

   Penulis dapat memberikan gambaran sebenarnya untuk memberikan alternatif yang baik 

bagi pihak yang ingin mengalokasikan dananya  melalui lembaga perbankan.

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Kerangka Teori


2.1.1 Pengertian Bank

         Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk

untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana

tersebut.

Jenis-Jenis Bank :

1. Bank Sentral

Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun

1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana,

mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan

pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu

sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia.

2. Bank Umum

Bank umum adalah lembaga keuangan uang menawarkan berbagai layanan produk dan

jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari

masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang

membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima

penitipan barang berharga, dan lain sebagainya.

3. Bank Perkreditan Rakyat / BPR

Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah

operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan kridit

pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan

pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana dalam sbi / sertifikat bank indonesia,

deposito berjangka, sertifikat / surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya.


2.1.2 Pengertian Bank Syariah

 Bank Syariah atau Bank Islam, merupakan salah satu bentuk dari perbankan nasional

yang mendasarkan operasionalnya pada syariat (hukum) Islam. Menurut Schaik (2001), Bank

Islam adalah sebuah bentuk dari Bank modern  yang didasarkan pada hukum Islam yang sah,

dikembangkan pada abad pertama Islam, menggunakan konsep berbagi risiko sebagai metode

utama, dan meniadakan keuangan berdasarkan kepastian.

 2.1.3 Pengertian Bagi Hasil

Sistem  Bagi Hasil merupakan sistem di mana dilakukannya perjanjian atau ikatan

bersama di dalam melakukan kegiatan usaha. Di dalam usaha tersebut diperjanjikan adanya

pembagian hasil atas keuntungan yang akan di dapat antara kedua belah pihak atau lebih. Bagi

hasil dalam sistem perbankan syari’ah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kapada

masyarakat, dan di dalam aturan syari’ah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus

ditentukan terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya penentuan porsi bagi

hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan

adanya kerelaan (An-Tarodhin) di masing-masing pihak tanpa adanya unsur paksaan.

Mekanisme perhitungan bagi hasil yang diterapkan di dalam perbankan syari’ah terdiri dari dua

sistem, yaitu:

1.Profit Sharing

Profit sharing menurut etimologi Indonesia adalah bagi keuntungan. Dalam kamus ekonomi

diartikan pembagian laba. Profit secara istilah adalah perbedaan yang timbul ketika total

pendapatan (total revenue) suatu perusahaan lebih besar dari biaya total (total cost).
Pada perbankan syariah istilah yang sering dipakai adalah profit and loss sharing, di mana

hal ini dapat diartikan sebagai pembagian antara untung dan rugi dari pendapatan yang diterima

atas hasil usaha yang telah dilakukan.   

Sistem profit and loss sharing  dalam pelaksanaannya merupakan bentuk dari perjanjian

kerjasama antara pemodal (Investor) dan pengelola modal (enterpreneur) dalam menjalankan

kegiatan usaha ekonomi, dimana di antara keduanya akan terikat kontrak bahwa di dalam usaha

tersebut jika mendapat keuntungan akan dibagi kedua pihak sesuai nisbah kesepakatan di awal

perjanjian, dan begitu pula bila usaha mengalami kerugian akan ditanggung bersama sesuai porsi

masing-masing.

Kerugian bagi pemodal tidak mendapatkan kembali modal investasinya secara utuh

ataupun keseluruhan, dan bagi pengelola modal tidak mendapatkan upah/hasil dari jerih

payahnya atas kerja yang telah dilakukannya. 

Keuntungan yang didapat dari hasil usaha tersebut akan dilakukan pembagian setelah

dilakukan perhitungan terlebih dahulu atas biaya-biaya yang telah dikeluarkan selama proses

usaha. Keuntungan usaha dalam dunia bisnis bisa negatif, artinya usaha merugi, positif berarti

ada angka lebih sisa dari pendapatan dikurangi biaya-biaya, dan nol artinya antara pendapatan

dan biaya menjadi balance. Keuntungan yang dibagikan adalah keuntungan bersih (net profit)

yang merupakan lebihan dari selisih atas pengurangan total cost terhadap total revenue.   

2. Revenue Sharing 

              Revenue Sharing berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua kata yaitu, revenue

yang berarti;hasil, penghasilan, pendapatan. Sharing adalah bentuk kata kerja dari share yang

berarti bagi atau bagian. Revenue sharing berarti pembagian hasil, penghasilan atau pendapatan.
             Revenue di dalam arti perbankan. Yang dimaksud dengan revenue bagi bank adalah

jumlah dari penghasilan bunga bank yang diterima dari penyaluran dananya atau jasa atas

pinjaman maupun titipan yang diberikan oleh bank.

                  Revenue pada perbankan Syari'ah adalah hasil yang diterima oleh bank dari penyaluran

dana (investasi) ke dalam bentuk aktiva produktif, yaitu penempatan dana bank pada pihak lain.

Hal ini merupakan selisih atau angka lebih dari aktiva produktif dengan hasil penerimaan bank.

             Perbankan Syari'ah memperkenalkan sistem pada masyarakat dengan istilah Revenue

Sharing, yaitu sistem bagi hasil yang dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana tanpa

dikurangi dengan biaya pengelolaan dana.

             Lebih jelasnya Revenue sharing dalam arti perbankan adalah perhitungan bagi hasil

didasarkan kepada total seluruh pendapatan yang diterima sebelum dikurangi dengan biaya-biaya

yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Sistem revenue sharing berlaku

pada pendapatan bank yang akan dibagikan dihitung berdasarkan pendapatan kotor (gross sales),

yang digunakan dalam menghitung bagi hasil untuk produk pendanaan bank.

      Jenis-jenis Akad Bagi Hasil:

a.       Musyarakah (Joint Venture Profit & Loss  Sharing)

adalah mencampurkan salah satu dari macam harta  dengan harta lainnya sehingga tidak dapat

dibedakan di antara keduanya. Dalam pengertian lain musyarakah adalah akad kerjasama antara

dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan

kontribusi dana (atau amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan

ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

b.      Mudharabah(Trustee Profit Sharing)


adalah suatu pernyataan yang mengandung pengertian bahwa seseorang memberi modal niaga

kepada orang lain agar modal itu diniagakan dengan perjanjian keuntungannya dibagi antara dua

belah pihak sesuai perjanjian, sedang kerugian ditanggung oleh pemilik modal.

 2.1.4 Pengertian Bunga Bank

Bunga Bank adalah tambahan yang dikenakan untuk transaksi pinjaman uang yang

diperhitungkan dari pokok pinjaman tanpa mempertimbangkan pemanfaatan / hasil pokok

tersebut, berdasarkan tempo waktu dan diperhitungkan secara pasti dimuka berdasarkan

persentase yang ditentukan oleh pihakyang memberikan pinjaman.

  2.1.5 Rukun Mudharabah

Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di mana pemilik modal

(shahibul amal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu

perjanjian di awal. Bentuk ini menegaskan kerja sama dengan kontribusi seratus persen modal

dari pemilik modal dan keahlian dari pengelola.

Jenis-jenis Mudharabah :

a.                         Mudharabah Mutlaqah: Dimana shahibul maal memberikan keleluasaan penuh kepada

pengelola (mudharib) untuk mempergunakan dana tersebut dalam usaha yang dianggapnya baik

dan menguntungkan. Namun pengelola tetap bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan

sesuai dengan praktek kebiasaan usaha normal yang sehat (uruf)


b.                        Mudharabah Muqayyadah: Dimana pemilik dana menentukan syarat dan pembatasan

kepada pengelola dalam penggunaan dana tersebut dengan jangka waktu, tempat, jenis usaha dan

sebagainya.

Rukun Mudharabah :

a.                         Pemilik Modal (Shahibul amal)

b.                        Pengelol.a Modal (Mudharib)

2.1.6 Prinsip Dasar Bank Syariah

                  Prinsip dasar bank syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank

dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan

lainnya yang sesuai dengan syariah.

2.1.7 Prinsip Operasi Bank Syariah

1.     Prinsip Keadilan Prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan

pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama antara Bank dan Nasabah.

2.     Prinsip  KemitraanBank Syariah menempatkan nasabah penyimpanan dana, nasabah

pengguna dana, maupun Bank pada kedudukan yang sama dan sederajat dengan mitra usaha. Hal

ini tercermin dalam hak, kewajiban, resiko dan keuntungan yang berimbang di antara nasabah

penyimpan dana, nasabah pengguna dana maupun Bank. Dalam hal ini bank berfungsi sebagai

intermediary institution lewat skim-skim pembiayaan yang dimilikinya.


3.     Prinsip  Keterbukaan Melalui laporan keuangan bank yang terbuka secara

berkesinambungan, nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan dana dan kualitas manajemen

bank

4.     Univeralitas Bank dalam mendukung operasionalnya tidak membeda-bedakan suku, agama,

ras dan golongan agama dalam masyarakat dengan prinsip Islam sebagai rahmatan lil'alamiin.

2.1.8 Fungsi Bank Syariah

Fungsi Bank konvensional adalah intermediary antara pihak yang kelebihan dana dengan

pihak yang membutuhkan  dana. Selain menjalankan fungsi jasa keuangan,Bank Syariah juga

mempunyai fungsi yang berbeda dengan bank konvensional. Fungsi Bank Syariah yang lain

yaitu :

  a. Manajer Investasi

  Merupakan investasi dari pemilik dana yang terhimpun,karena besar Kecilnya

pendapatan bagi hasil yang diterima oleh pemilik dana yang terhimpun sangat tergantung pada

keahlian,kehati-hatian,dan profesionalisme dari bank syariah.

            b. Investor

    Bank Syariah menginvestasikan dana yang tersimpan pada bank tersebut dengan jenis

pola investasi yang sesuai dengan syariah. Investasi yang sesuai syariah  meliputi akad

mudharabah, akad salam, akad istishna’,     akusisi pengendalian atau kepentingan lain dalam

mendirikan perusahaan, memperdagangkan produk, investasi saham yang dapat

diperjualbelikan.   

            c. Jasa keuangan


  Bank syariah memberikan layanan kliring,transfer,pembayaran gaji dan sebagainya

seperti letter of guarantee,dan wire transfer.

d. Fungsi Sosial

  Bank syariah memberikan pelayanan social melalui dana Qord dan dana sumbangan

sesuai dengan prinsip islam.

 2.1.9 Perbedaan Perbankan Syariah dan Konvensional

Tabel perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional


        

No Bank Syariah Bank Konvensional


1. Berinvestasi pada usaha yang Bebas Nilai
halal
2. Atas dasar bagi hasil, margin Sistem bunga
keuntungan dan fee
3. Besaran bagi hasil beubah-ubah Besarannya tetap
tergantung kinerja usaha
4. Profit dan falah oriented Profit oriented
5. Pola hubungan kemitraan Hubungan debitur-kreditur
6. Ada Dewan Pengawas Syariah Tidak ada lembaga sejenis
2.1.10 Perbedaan Sistem Bunga Bank dengan Sistem Bagi Hasil

Tabel Sistem Bunga Bank dengan Bagi Hasil

No. Sistem Bunga Sistem Bagi Hasil


1 Penentuan suku bunga dibuat pada Penentuan besarnya resiko bagi
waktu akad dengan pedoman harus hasil dibuat pada waktu akad
selalu untung untuk pihak Bank dengan berpedoman pada
kemungkinan untung dan rugi
2 Besarnya prosentase berdasarkan Besarnya nisbah (rasio) bagi hasil
pada jumlah uang (modal) yang berdasarkan pada jumlah
dipinjamkan keuntungan yang diperoleh
3 Tidak tergantung kepada kinerja Tergantung kepada kinerja usaha.
usaha. Jumlah pembayaran bunga Jumlah pembagian bagi hasil
tidak mengikat meskipun jumlah meningkat sesuai dengan
keuntungan berlipat ganda saat peningkatan jumlah pendapatan
keadaan ekonomi sedang baik
4 Eksistensi bunga diragukan Tidak ada agama yang meragukan
kehalalannya oleh semua agama keabsahan bagi hasil
termasuk agama Islam
5 Pembayaran bunga tetap seperti Bagi hasil tergantung kepada
yang dijanjikan tanpa keuntungan proyek yang
pertimbangan proyek yang dijalankan. Jika proyek itu tidak
dijalankan oleh pihak nasabah mendapatkan keuntungan maka
untung atau rugi kerugian akan ditanggung bersama
oleh kedua belah pihak

2.2 Alat Analisis

            Penulis menggunakan alat analisis  perhitungan bagi hasil:

 Pendapatan Bagi Hasil = Jmlh hari  X  %Rate Return  X   Jmlh So Tabungan
                                                                                         365

               Pendapatan  Bunga = Jmlh Hari   X   %Bunga   X   Jmlh So.Tabungan
                                                                                  365

                Bagi Hasil =  % Nisbah  X  Distribusi Bagi Hasil

Rate Return = BBH  X  Jumlah Hari dalam 1 tahun  X  100%


                                      SRH                   Jumlah Hari

  Keterangan :    BBH = Bonus Bagi Hasil


                                     SRH = Saldo Rata-rata Harian Pihak ke-3

  
 

3.1 Pembahasan sistem bagi hasil dan bunga Bank

3.1.1 Data Perhitungan

Dalam pembahasan ini kami mengambil contoh di Bank Syariah Mandiri.

Perlu diketahui Nisbah adalah perbandingan pembagian pendapatan antara nasabah dengan Bank

Syariah dilihat pada Revenue Sharing Distribution.


Berikut daftar nisbah bagi hasil pada BSM untuk produk tabungan BSM :

Daftar Nisbah Bagi Hasil Bagi Pihak Ke-3 Bank Syariah Mandiri

Produk Nasabah Bank Syariah Bank Syariah


Tabungan 40% 60%
BSM

Distribusi Pendapatan Bagi Hasil Dana Pihak Ke-3


Revenue Sharing Tabungan BSM bulan November dan Desember 2007
Dalam Jutaan Rupiah

Bulan Saldo Akhir Saldo Rata-Rata Distribusi Bagi


Hasil
November 3,239,766,246,140.03 3,192,876,814,302.83 33,761,327,610.91
2007
Desember 3,521,286,120,794.53 3,349,631,993,046.93 37,444,107,476.56
2007

3.1.2 Perhitungan Bagi Hasil dan Bunga Bank Yang Diterima Nasabah
A. Perhitungan Bagi Hasil Bank Syariah Mandiri
Langkah-langkah :

1. Bagi Hasil =  % Nisbah  X  Distribusi Bagi Hasil

2. Rate Return = BBH   X  Jumlah Hari dalam 1 Tahun   X  100%


SRH                Jumlah Hari

 
Bulan November 2007 :

1. Bagi Hasil =  40%  X Rp.33,761,327,610.91


      =  Rp.13,504,531,040.00

2.    Rate Return =     Rp.13,504,531,040.00       X  365  X  100%


                                Rp. 3,192,876,814,302.83      30
                           =  5.15%

Bulan Desember 2007 :


1. Bagi Hasil = 40%  X Rp. 37,444,107,476.56
       = Rp.14,977,642,990.00

2. Rate Return =       Rp.14,977,642,990.00      X  365  X  100%


Rp. 3,349,631,993,046.93         31
                                = 5,26%

Persentase Pendapatan Bagi Hasil Tabungan BSM Tahun 2007

Bulan % Pendapatan Bagi Hasil


November 5,15%
Desember 5,26%

B. Persentase Suku Bunga yang Diterima Nasabah Bank Konvensional

Persentase Suku Bunga Tabungan Mandiri Konvensional

Batasan Saldo Suku Bunga Per Tahun


< Rp.1.000.000,00 0%
>= Rp.1.000.000,00 - < Rp.5.000.000,00 2%
>= Rp.5.000.000,00 - < Rp.50.000.000,00 2.5%
>= Rp.50.000.0000,00 - 2.75%
>= Rp.100.000.000,00 - 3%
>= Rp.500.000.000,00 - 3%
>= Rp. 1 M 4%

3.1.3 Contoh Transaksi Tabungan BSM dan Perhitungan Pendapatan Yang


          diterima Nasabah.

 Contoh Transaksi Tabungan BSM

Azay defgan melakukan transaksi tabungan BSM pada bulan November dan Desember  dengan
rincian sebagai berikut :
 
Laporan Rekening Tabungan Bulan November
Tanggal Kode Mutasi Saldo
Debit Kredit
01/11 1 - Rp.3.000.000,00 Rp.3.000.000,00
05/11 4 Rp.500.000,00 - Rp.2.500.000,00
15/11 2 Rp.600.00,00 - Rp1.900.000,00
19/11 3 - Rp.400.000,00 Rp.2.300.000,00

Laporan Rekening Tabungan Bulan Desember


Tanggal Kode Mutasi Saldo
Debit Kredit
01/12 1 - Rp.2.000.000,00 Rp.2.000.000,00
15/12 3 - Rp.1.000.000,00 Rp.3.000.000,00
25/12 2 Rp.500.000,00 - Rp.2.500.000,00
30/12 4 Rp.500.000,00 - Rp.2.000.000,00

Keterangan : 1 = Setoran Tunai


               2 = Tarik Tunai
               3 = Transfer Tunai
               4 = Transfer Keluar

 Perhitungan Pendapatan Bagi Hasil

Pd Nasabah = Jumlah Hari  X  % Rate Return  X  Jumlah Saldo Tabungan


                                                         365

Bulan November :

[01/11 – 05/11]         =   4 hari  X  5.15%  X Rp. 3.000.000,00       =  Rp. 1.693,15
                                                                      365    
[05/11 – 15/11]         =  10 hari  X  5.15%  X Rp.2.500.000,00       =  Rp. 3.527,40
                                                                       365
[15/11 – 19/11]         =   4 hari   X  5.15%  X  Rp.1.900.000,00      =  Rp. 1.072,33
                                                                       365
[19/11 – 30/11]         =  11 hari  X  5.15%  X Rp.2.300.000,00       =  Rp. 3.569,73 +  
                                                                      365
Pendapatan Bagi Hasil yang diterima Azay defgan bulan November         =  Rp. 9.862,61

Bulan Desember :
[01/12 – 15/12]         =  14 hari  X  5.26%  X Rp. 2.000.000,00    =  Rp. 4.035,07
                                                                      365
[15/12 – 25/12]         =  10 hari  X  5.26%  X Rp. 3.000.000,00    =  Rp. 4.323,29
                                                                       365
[25/12 – 30/12]         =   5 hari   X  5.26%  X  Rp. 2.500.000,00   =  Rp. 1.801,37
                                                                       365
[30/12 – 31/12]         =  1 hari  X  5.26%  X  Rp.2.000.000,00      =  Rp.    288,22 +  
                                                                      365
Pendapatan Bagi Hasil yang diterima Rian bulan Desember        =  Rp. 10.447,95

 Perhitungan Pendapatan Bunga Bank


Disamping menabung di BSM, Azay juga menabung di Bank Mandiri Konvensional.
Dimisalkan transaksi yang terjadi sama dengan transaksi yang terjadi di BSM.
Jika Bank Konvensional menggunakan metode saldo harian :

       Bunga = Jumlah hari  X  %Bunga   X   Jumlah Saldo Tabungan


                                                            365
 Bulan November :
[01/11 – 05/11]         =   4 hari  X  2%  X Rp. 3.000.000,00     =  Rp.   657,53
                                                           365   
[05/11 – 15/11]         =  10 hari  X  2%  X Rp.2.500.000,00     =  Rp.1.369,85
                                                           365
[15/11 – 19/11]         =   4 hari   X  2%  X  Rp.1.900.000,00    =  Rp.   416,44
                                                           365
[19/11 – 30/11]         =  11 hari  X  2%  X Rp.2.300.000,00     =  Rp. 1.386,30 +  
                                                           365
Pendapatan Bunga yang diterima azay bulan November         =  Rp. 3.830,13

Bulan Desember :
[01/12 – 15/12]         =  14 hari  X  2%  X Rp. 2.000.000,00    =  Rp. 1.534,25
                                                          365
[15/12 – 25/12]         =  10 hari  X  2%  X Rp. 3.000.000,00    =  Rp. 1.643,84
                                                           365
[25/12 – 30/12]         =   5 hari   X  2%  X  Rp. 2.500.000,00   =  Rp.    684,93
                                                           365
[30/12 – 31/12]         =   1 hari  X  2%  X  Rp.2.000.000,00     =  Rp.    109,59 +  
                                                          365
Pendapatan Bunga yang diterima Azay bulan Desember          =  Rp.  3.972,61
3.2 Rangkuman Hasil Penulisan

3.2.1 Pengujian Hipotesis Antara Bagi Hasil dengan Bunga Bank


               Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara bagi hasil

dengan bunga bank.

Perbandingan Pendapatan Bagi Hasil dan Bunga Bank

Bulan Bagi Hasil Bunga


      November Rp.9.862,61 Rp.3.830,13
Desember Rp.10.447,95 Rp.3.972,61

Analisis  : a.  Mean Pendapatan Bagi Hasil Azay Per Bulan = Rp.10.155,28

b.  Mean Pendapatan Bunga Bank Azay Per Bulan = Rp.3.901,37

c.  Selisih Pendapatan Bagi Hasil dengan Bunga = Rp.6.253,91

3.2.2 Perbedaan Pendapatan yang Diterima Nasabah Bank Syariah dengan  Bank

Konvensional.

 Dari perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa dengan menggunakan system bagi hasil

bank syariah lebih menguntungkan dibandingkan dengan system bunga bank. Untuk lebih

memperjelas perbedaan pendapatan yang diterima nasabah pada Bank Syariah Mandiri dan Bank
Mandiri Konvensional dapat dilihat dalam tabel perbandingan nilai bagi hasil dan bunga bank

yang diterima Azay pada bulan November dan bulan desember.

Perbandingan Nilai Bagi Hasil dengan Bunga Bank

Bagi Hasil Bunga Bank


Bulan November Bulan November

Total Saldo yang diterima Azay pada Total Saldo yang diterima Azay pada

bulan November : bulan November :

Rp. 2.300.000,00 + Rp.9.862,61 Rp. 2.300.000,00 + Rp.3.830,13

= Rp. 2.309.862,61 = Rp. 2.303.830,13


Bulan Desember Bulan Desember

Total Saldo yang diterima Azay pada Total Saldo yang diterima Azay pada

bulan Desember : bulan Desember :

Rp.2.000.000,00 + Rp.10.447,95 Rp.2.000.000,00 + Rp. 3.972,61

= Rp.2.010.447,95 = Rp. 2.003.972,61

Perbedaan pendapatan bagi hasil dan bunga bank pada bulan  November dan bulan

Desember. Dan dapat diambil kesimpulan bahwa pendapatan tabungan di Bank Syariah lebih

besar dibandingkan dengan pendapatan tabungan di Bank Konvensional.

 
  
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Sehubungan dengan tujuan penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan ;

 Pendapatan Bagi Hasil nasabah yang menabung di Bank Syariah dihitung menggunakan

Revenue Sharing sedangkan Pendapatan nasabah yang menabung di Bank Konvensional

dihitung menggunakan Suku bunga.

 Pada Bank Syariah imbalan nasabah tergantung pada :


Pendapatan Bank
Tingkat Pengembalian
Nominal Tabungan Nasabah
Saldo Rata-rata
Jangka Waktu Tabungan

 Sedangkan pada Bank Konvensional imbalan yang diterima nasabah tergantunga pada :
 Suku Bunga
 Nominal Tabungan
 Jangka Waktu Tabungan

 Kelebihan dan Kelemahan :

Bagi Hasil
Kelebihan : Imbalan yang diterima lebih besar dibandingkan dengan bunga tabungan.
Kelemahan: Nasabah ikut menanggung kerugian jika bank mengalami rugi.
Bunga Bank
Kelebihan : Nasabah mengetahui saldo akhir yang akan diterima.
Kelemahan : Tingkat bunga selalu berfluktuasi

DAFTAR PUSTAKA

Amin Wijaya Tunggal .Kamus Manajement Keuangan dan Akuitansi perbankan Jakarta : Rineka
cipta 1997

Amir Mahmud dan Rukmana,Bank syariah : Teori kebijakan dan Studi Empiris Indonesia,
Bandung Erlangga 2010
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah , Jakarta : Kencana Prada Media Group 2009

Anda mungkin juga menyukai