DI SUSUN OLEH :
NAMA : ROSMAN
NPM : 1961306003
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………….2
DAFTAR ISI………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN……………………….…………………4
BAB II PEMBAHASAN
A.KESIMPULAN…………………………………………..19
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...20
Bab I
Pendahuluan
sangat strategis dalam menjembatani kebutuhan modal kerja dan investasi di sektor riil. Fungsi
utama sektor perbankan dalam infrastruktur kebijakan makro ekonomi adalah bagaimana
Tersedianya sumber dana untuk dunia usaha dan didukung oleh kemudahan investasi
mendorong ekspansi usaha,khususnya oleh kelompok berskala besar akibatnya permintaan kredit
terus meningkat. Kebutuhan dana dalam negeri sangat besar untuk mengimpor barang-barang
modal dan barang-barang produksi. Dampaknya adalah,utang luar negeri swasta membengkak
ditambah dengan adanya krisis ekonomi global yang melanda Negara adi daya yang berakibat
Hal ini membuat mata dari berbagai belahan dunia mulai mempercayai sistem ekonomi
syariah, dimana sebelumnya seluruh dunia mengarah pada sistem perbankkan konvensional
seperti yang kita ketahui yakni sistem bunga. Pandangan para pakar ekonomi sekarang mengarah
pada sistem bagi hasil yang merupakan satu cakupan dari sistem bagi hasil yang merupakan
metode dalam perbankan syariah. Inilah yang membuat kami tertarik untuk melakukan penulisan
Apa saja keunggulan dan kekurangan sistem bunga bank yang dimiliki Bank Konvensional?
Apa saja Keunggulan dan Kekurangan system bagi hasil yang dimiliki Bank Syariah?
bunga Bank Konvensional pada tabungan, serta perbedaan yang ada pada keduanya.
Memperoleh gambaran sebenarnya dari perbedaan bagi hasil dan bunga bank.
1.5 ManfaatPenelitian
Dari tujuan penulisan diatas manfaat dari penulisan ini adalah bersifat akademis dan
praktis yaitu :
Manfaat akademis
Penulis dapat mengetahui sistem bagi hasil bank syariah serta memahami sistem bunga
Manfaat Praktis
Penulis dapat memberikan gambaran sebenarnya untuk memberikan alternatif yang baik
BAB II
DASAR TEORI
Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk
untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana
tersebut.
Jenis-Jenis Bank :
1. Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun
1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana,
pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu
2. Bank Umum
Bank umum adalah lembaga keuangan uang menawarkan berbagai layanan produk dan
jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari
masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang
membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima
Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah
operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan kridit
pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan
pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana dalam sbi / sertifikat bank indonesia,
Bank Syariah atau Bank Islam, merupakan salah satu bentuk dari perbankan nasional
yang mendasarkan operasionalnya pada syariat (hukum) Islam. Menurut Schaik (2001), Bank
Islam adalah sebuah bentuk dari Bank modern yang didasarkan pada hukum Islam yang sah,
dikembangkan pada abad pertama Islam, menggunakan konsep berbagi risiko sebagai metode
Sistem Bagi Hasil merupakan sistem di mana dilakukannya perjanjian atau ikatan
bersama di dalam melakukan kegiatan usaha. Di dalam usaha tersebut diperjanjikan adanya
pembagian hasil atas keuntungan yang akan di dapat antara kedua belah pihak atau lebih. Bagi
hasil dalam sistem perbankan syari’ah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kapada
masyarakat, dan di dalam aturan syari’ah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus
ditentukan terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya penentuan porsi bagi
hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan
Mekanisme perhitungan bagi hasil yang diterapkan di dalam perbankan syari’ah terdiri dari dua
sistem, yaitu:
1.Profit Sharing
Profit sharing menurut etimologi Indonesia adalah bagi keuntungan. Dalam kamus ekonomi
diartikan pembagian laba. Profit secara istilah adalah perbedaan yang timbul ketika total
pendapatan (total revenue) suatu perusahaan lebih besar dari biaya total (total cost).
Pada perbankan syariah istilah yang sering dipakai adalah profit and loss sharing, di mana
hal ini dapat diartikan sebagai pembagian antara untung dan rugi dari pendapatan yang diterima
Sistem profit and loss sharing dalam pelaksanaannya merupakan bentuk dari perjanjian
kerjasama antara pemodal (Investor) dan pengelola modal (enterpreneur) dalam menjalankan
kegiatan usaha ekonomi, dimana di antara keduanya akan terikat kontrak bahwa di dalam usaha
tersebut jika mendapat keuntungan akan dibagi kedua pihak sesuai nisbah kesepakatan di awal
perjanjian, dan begitu pula bila usaha mengalami kerugian akan ditanggung bersama sesuai porsi
masing-masing.
Kerugian bagi pemodal tidak mendapatkan kembali modal investasinya secara utuh
ataupun keseluruhan, dan bagi pengelola modal tidak mendapatkan upah/hasil dari jerih
Keuntungan yang didapat dari hasil usaha tersebut akan dilakukan pembagian setelah
dilakukan perhitungan terlebih dahulu atas biaya-biaya yang telah dikeluarkan selama proses
usaha. Keuntungan usaha dalam dunia bisnis bisa negatif, artinya usaha merugi, positif berarti
ada angka lebih sisa dari pendapatan dikurangi biaya-biaya, dan nol artinya antara pendapatan
dan biaya menjadi balance. Keuntungan yang dibagikan adalah keuntungan bersih (net profit)
yang merupakan lebihan dari selisih atas pengurangan total cost terhadap total revenue.
2. Revenue Sharing
Revenue Sharing berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua kata yaitu, revenue
yang berarti;hasil, penghasilan, pendapatan. Sharing adalah bentuk kata kerja dari share yang
berarti bagi atau bagian. Revenue sharing berarti pembagian hasil, penghasilan atau pendapatan.
Revenue di dalam arti perbankan. Yang dimaksud dengan revenue bagi bank adalah
jumlah dari penghasilan bunga bank yang diterima dari penyaluran dananya atau jasa atas
Revenue pada perbankan Syari'ah adalah hasil yang diterima oleh bank dari penyaluran
dana (investasi) ke dalam bentuk aktiva produktif, yaitu penempatan dana bank pada pihak lain.
Hal ini merupakan selisih atau angka lebih dari aktiva produktif dengan hasil penerimaan bank.
Perbankan Syari'ah memperkenalkan sistem pada masyarakat dengan istilah Revenue
Sharing, yaitu sistem bagi hasil yang dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana tanpa
Lebih jelasnya Revenue sharing dalam arti perbankan adalah perhitungan bagi hasil
didasarkan kepada total seluruh pendapatan yang diterima sebelum dikurangi dengan biaya-biaya
yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Sistem revenue sharing berlaku
pada pendapatan bank yang akan dibagikan dihitung berdasarkan pendapatan kotor (gross sales),
yang digunakan dalam menghitung bagi hasil untuk produk pendanaan bank.
adalah mencampurkan salah satu dari macam harta dengan harta lainnya sehingga tidak dapat
dibedakan di antara keduanya. Dalam pengertian lain musyarakah adalah akad kerjasama antara
dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana (atau amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan
kepada orang lain agar modal itu diniagakan dengan perjanjian keuntungannya dibagi antara dua
belah pihak sesuai perjanjian, sedang kerugian ditanggung oleh pemilik modal.
Bunga Bank adalah tambahan yang dikenakan untuk transaksi pinjaman uang yang
tersebut, berdasarkan tempo waktu dan diperhitungkan secara pasti dimuka berdasarkan
Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di mana pemilik modal
(shahibul amal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu
perjanjian di awal. Bentuk ini menegaskan kerja sama dengan kontribusi seratus persen modal
Jenis-jenis Mudharabah :
a. Mudharabah Mutlaqah: Dimana shahibul maal memberikan keleluasaan penuh kepada
pengelola (mudharib) untuk mempergunakan dana tersebut dalam usaha yang dianggapnya baik
dan menguntungkan. Namun pengelola tetap bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan
kepada pengelola dalam penggunaan dana tersebut dengan jangka waktu, tempat, jenis usaha dan
sebagainya.
Rukun Mudharabah :
Prinsip dasar bank syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank
dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan
1. Prinsip Keadilan Prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan
pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama antara Bank dan Nasabah.
pengguna dana, maupun Bank pada kedudukan yang sama dan sederajat dengan mitra usaha. Hal
ini tercermin dalam hak, kewajiban, resiko dan keuntungan yang berimbang di antara nasabah
penyimpan dana, nasabah pengguna dana maupun Bank. Dalam hal ini bank berfungsi sebagai
berkesinambungan, nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan dana dan kualitas manajemen
bank
ras dan golongan agama dalam masyarakat dengan prinsip Islam sebagai rahmatan lil'alamiin.
Fungsi Bank konvensional adalah intermediary antara pihak yang kelebihan dana dengan
pihak yang membutuhkan dana. Selain menjalankan fungsi jasa keuangan,Bank Syariah juga
mempunyai fungsi yang berbeda dengan bank konvensional. Fungsi Bank Syariah yang lain
yaitu :
a. Manajer Investasi
pendapatan bagi hasil yang diterima oleh pemilik dana yang terhimpun sangat tergantung pada
b. Investor
Bank Syariah menginvestasikan dana yang tersimpan pada bank tersebut dengan jenis
pola investasi yang sesuai dengan syariah. Investasi yang sesuai syariah meliputi akad
mudharabah, akad salam, akad istishna’, akusisi pengendalian atau kepentingan lain dalam
diperjualbelikan.
d. Fungsi Sosial
Bank syariah memberikan pelayanan social melalui dana Qord dan dana sumbangan
Pendapatan Bagi Hasil = Jmlh hari X %Rate Return X Jmlh So Tabungan
365
Pendapatan Bunga = Jmlh Hari X %Bunga X Jmlh So.Tabungan
365
Perlu diketahui Nisbah adalah perbandingan pembagian pendapatan antara nasabah dengan Bank
Daftar Nisbah Bagi Hasil Bagi Pihak Ke-3 Bank Syariah Mandiri
3.1.2 Perhitungan Bagi Hasil dan Bunga Bank Yang Diterima Nasabah
A. Perhitungan Bagi Hasil Bank Syariah Mandiri
Langkah-langkah :
Bulan November 2007 :
Azay defgan melakukan transaksi tabungan BSM pada bulan November dan Desember dengan
rincian sebagai berikut :
Laporan Rekening Tabungan Bulan November
Tanggal Kode Mutasi Saldo
Debit Kredit
01/11 1 - Rp.3.000.000,00 Rp.3.000.000,00
05/11 4 Rp.500.000,00 - Rp.2.500.000,00
15/11 2 Rp.600.00,00 - Rp1.900.000,00
19/11 3 - Rp.400.000,00 Rp.2.300.000,00
Bulan November :
[01/11 – 05/11] = 4 hari X 5.15% X Rp. 3.000.000,00 = Rp. 1.693,15
365
[05/11 – 15/11] = 10 hari X 5.15% X Rp.2.500.000,00 = Rp. 3.527,40
365
[15/11 – 19/11] = 4 hari X 5.15% X Rp.1.900.000,00 = Rp. 1.072,33
365
[19/11 – 30/11] = 11 hari X 5.15% X Rp.2.300.000,00 = Rp. 3.569,73 +
365
Pendapatan Bagi Hasil yang diterima Azay defgan bulan November = Rp. 9.862,61
Bulan Desember :
[01/12 – 15/12] = 14 hari X 5.26% X Rp. 2.000.000,00 = Rp. 4.035,07
365
[15/12 – 25/12] = 10 hari X 5.26% X Rp. 3.000.000,00 = Rp. 4.323,29
365
[25/12 – 30/12] = 5 hari X 5.26% X Rp. 2.500.000,00 = Rp. 1.801,37
365
[30/12 – 31/12] = 1 hari X 5.26% X Rp.2.000.000,00 = Rp. 288,22 +
365
Pendapatan Bagi Hasil yang diterima Rian bulan Desember = Rp. 10.447,95
Bulan Desember :
[01/12 – 15/12] = 14 hari X 2% X Rp. 2.000.000,00 = Rp. 1.534,25
365
[15/12 – 25/12] = 10 hari X 2% X Rp. 3.000.000,00 = Rp. 1.643,84
365
[25/12 – 30/12] = 5 hari X 2% X Rp. 2.500.000,00 = Rp. 684,93
365
[30/12 – 31/12] = 1 hari X 2% X Rp.2.000.000,00 = Rp. 109,59 +
365
Pendapatan Bunga yang diterima Azay bulan Desember = Rp. 3.972,61
3.2 Rangkuman Hasil Penulisan
Analisis : a. Mean Pendapatan Bagi Hasil Azay Per Bulan = Rp.10.155,28
3.2.2 Perbedaan Pendapatan yang Diterima Nasabah Bank Syariah dengan Bank
Konvensional.
Dari perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa dengan menggunakan system bagi hasil
bank syariah lebih menguntungkan dibandingkan dengan system bunga bank. Untuk lebih
memperjelas perbedaan pendapatan yang diterima nasabah pada Bank Syariah Mandiri dan Bank
Mandiri Konvensional dapat dilihat dalam tabel perbandingan nilai bagi hasil dan bunga bank
Total Saldo yang diterima Azay pada Total Saldo yang diterima Azay pada
Total Saldo yang diterima Azay pada Total Saldo yang diterima Azay pada
Perbedaan pendapatan bagi hasil dan bunga bank pada bulan November dan bulan
Desember. Dan dapat diambil kesimpulan bahwa pendapatan tabungan di Bank Syariah lebih
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pendapatan Bagi Hasil nasabah yang menabung di Bank Syariah dihitung menggunakan
Sedangkan pada Bank Konvensional imbalan yang diterima nasabah tergantunga pada :
Suku Bunga
Nominal Tabungan
Jangka Waktu Tabungan
Bagi Hasil
Kelebihan : Imbalan yang diterima lebih besar dibandingkan dengan bunga tabungan.
Kelemahan: Nasabah ikut menanggung kerugian jika bank mengalami rugi.
Bunga Bank
Kelebihan : Nasabah mengetahui saldo akhir yang akan diterima.
Kelemahan : Tingkat bunga selalu berfluktuasi
DAFTAR PUSTAKA
Amin Wijaya Tunggal .Kamus Manajement Keuangan dan Akuitansi perbankan Jakarta : Rineka
cipta 1997
Amir Mahmud dan Rukmana,Bank syariah : Teori kebijakan dan Studi Empiris Indonesia,
Bandung Erlangga 2010
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah , Jakarta : Kencana Prada Media Group 2009