Anda di halaman 1dari 9

“LEMBAGA PERBANKAN”

Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Hukum Perbankan

Disusun oleh :

KELOMPOK 1

- Abdan Taqyanto (0204182091)

- Indra Gunawan (0204182108)

- Nisrina Thufailah NST (0204193129)

DOSEN PENGAMPU:

Sangkot Azhar Rambe, M.Hum

HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN
T.A. 2021

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat hamba-hamba-Nya.
Alhamdulillah karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Hukum perbankan. Adapun maksud dan tujuan kami disini yaitu menyajikan
beberapa hal yang menjadi materi dari makalah kami. Makalah ini membahas mengenai
“Lembaga Perbankan”. Makalah ini menggunakan bahasa yang mudah untuk dimengerti para
pembacanya. Semoga dengan dibuatnya makalah ini sekiranya dapat membawa maanfaat
berupa pengetahuan bagi pembaca.

Dan pada kesempatan ini pula kami ingin berterima kasih kepada Bapak Sangkot Azhar
Rambe, M.Hum selaku dosen pengampu, dan juga pada semua pihak yang turut serta dalam
pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa di dalam makalah kami ini masih terdapat banyak
kekurangan, kami mengharapkan kritik dan saran demi menyempurnakan makalah kami agar
lebih baik dan dapat berguna semaksimal mungkin. Akhir kata kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan dan
penyempurnaan makalah ini .

Kelompok I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................................................................

BAB I: PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan

BAB II: PEMBAHASAN ........................................................................................................................................

a. Ruang Lingkup Aspek Hukum Perbankan


b. Sumber Hukum Bank
c. Merger Likuidasi

BAB III: PENUTUP ................................................................................................................................................

a. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbankan merupakan lembaga keuangan yang bergerak mengelola jasa manajemen


keuangan masyarakat. Kecepatan, kemudahan, dan keamanan merupakan salah satu bentuk
layanan yang harus mampu diberikan oleh lembaga perbankan kepada para nasabahnya.
Lembaga keuangan menyediakan berbagai jasa keuangan bahakan dinegara maju sudah
merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat setiap kali transaksi, bank secara sederhana
dapat diartikan sebagai lemabag keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana
dari masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

Lembaga perbankan semakin mendapat kepercayaan masyarakat Indonesia hal ini


terbukti dengan semakin tumbuh dan berkembangannya bank mulai dari jenis hingga
bermacam-macam kegiatan operasional perbankan yang ditawarkan kepada masyarakat.
Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Pasal 1 angka 2 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank:

“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana ruang lingkup aspek hukum perbankan?


2. Apa sajakah sumber hukum bank yang berlaku di Indonesia?
3. Apa maksud dari merger likuidasi?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui ruang lingkup aspek hukum perbankan


2. Untuk mengetahui sumber hukum bank yang berlaku di Indonesia
3. Untuk mengetahui maksud dan arti dari merger likuidasi
BAB II
PEMBAHASAN

B. Sumber Hukum Bank


Sumber Hukum Perbankan Indonesia yang dimaksud di sini meliputi sumber hukum dalam
arti material maupun sumber hukum dalam arti formal. Sumber hukum dalam arti material
adalah sumber hukum yang menentukan isi hukum itu sendiri, yang terdiri dari jenis – jenisnya
sehingga bergantung dari sudut mana dilakukan peninjauannya, apakah dari sudut pandang
ekonomi, sejarah, sosiologi, filsafat, dan lain sebagainya.

Sumber hukum formal perbankan Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Undang - Undang Dasar 1945 (terutama pasal 33)


2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
3. Undang-Undang pokok di bidang Perbankan dan Undang-Undang sektoral yang terkait,
seperti:
a) Undang – undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang – undang
Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan
b) Undang – undang Nomor 3 tahun 2004 tentang perubahan atas Undang – undang Nomor
23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia
c) Undang – undang Nomor 24 tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai
Tukar; 15
d) Burgerlijk Wetboek (Kitab Undang – undang Hukum Perdata), terutama ketentuan Buku
II dan Buku III mengenai hukum jaminan dan Perjanjian
e) Wetboek Van Koophandel (Kitab Undang – undang Hukum Dagang), terutama ketentuan
buku I mengenai surat – surat berharga
4. Peraturan Pemerintah, Seperti, Peraturan Pemerintah Nomor 84 tahun 1998 tentang program
rekapitulasi bank umum.

Dibawah ini disebutkan berbagai peraturan perundang-undangan yang secara khusus


mengatur atau yang berkaitan dengan masalah perbankan dan kebanksentralan yang menjadi
sumber hukum perbankan di Indonesia Pada saat ini, di antaranya yaitu : 1
1
Hukum Perbankan, Djoni S.Gazali dan Rachmadi Usman hlm. 5-6
 

1. Undang-Undangan Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telahdiubah


dengan Undang - Undang Nomor 10 Tahun 1998 (disebut Undang-Undang Perbankan
yang diubah)
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah
diubah pertama dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 dan terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 sebagaimana
telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 (disebut UUBI)
3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang lalu lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar
4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan
sebgaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undangan Nomor 3 Tahun 2008 sebagaimana telah ditetapkan dengan Undang-Undang
Tahun 2009 (disebut UULPS)
5. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
6. Burgerlijk Wetboek (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata), terutama ketentuan dalam
Buku II dan Buku III mengenai jaminan kebendaan dan perjanjian
7. Wetboek Van Koophandel (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang), terutama ketentuan
dalam Buku I mengenai surat-surat berharga
8. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 Tentang Perusahaan Daerah
9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
10. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas, yang kemudian
diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
11. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggunan Atas Tanah Beserta
Benda-Benda yang Berkaitan dengan Tanah
12. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia
13. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 Tentang Sistem Resi Gudang.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai