Anda di halaman 1dari 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

CARA BALUT BIDAI

OLEH :

HESTI HESTURINI

PSIK 3.2

17.11.075

INSTITUTE KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA

FAKULTAS KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

T.A 2020
A. PEMBALUTAN
Pengertian
Membalut adalah tindakan untuk menyangga atau menahan bagian tubuh agar
tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.

Tujuan :
• menghindari bagian tubuh agar tidak bergeser pada tempatnya
• mencegah terjadinya pembengkakan
• menyokong bagian tubuh yang cedera dan mencegah agar bagian itu tidak
bergeser
• mencegah terjadinya kontaminasi

Alat dan bahan


• mitella adalah pembalut berbentuk segitiga
• dasi adalah mitella yang berlipat-lipat sehingga berbentuk seperti dasi
• pita adalat pembalut gulung
• plester adalah pembalut berperekat
• pembalut yang spesifik
• kassa steril

Prosedur pembalutan
1. perhatikan tempat atau letak yang akan dibalut dengan menjawab pertanyaan
ini:
a. bagian dari tubuh yang mana?
b. Apakah ada luka terbuka atau tidak?
c. Bagaimnan luas luka tersebut?
d. Apakah perlu membatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak?
2. pilih jenis pembalut yang akan dipergunakan dapat salah satu atau kombinasi
3. sebelum dibalut jika luka terbuka perlu diberi desinfeksi atau dibalut dengan
pembalut yang mengandung desinfeksi atau dislokasi perlu direposisi.
4. tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan:
• dapat membatasi pergeseran atau gerak bagian tubuh yang memang perlu
difiksasi
• sesedikit mungkin gerak bagian tubuh yang lain
• usahakan posisi balutan yang paling nyaman untuk kegiatan pokok penderita
• tidak menggangu peredaran darah, misalanya pada balutan berlapis-lapis yang
paling bawah letaknya di sebelah distal
• tidak mudah kendor atau lepas

Cara membalut:
1. Dengan mitella
a. salah satu sisi mitella dilkipat 3-4 cm sebanyak 1-3 kali
b. pertengahan sisi yang telah terlipat diletakkan di luar bagian yang akan dibalut,
lalu ditarik secukupnya dan kedua ujung sisi itu diikatkan
c. salah satu ujung yang bebas lainnya ditarik dan dapat diikatkan pada ikatan atau
diikatkan pada tempat lain maupun dapat dibiarkan bebas, hla ini tergantung pada
tempat dan kepentingannya.

2. Dengan plester
a. jika ada luka terbuka
• luka diberi obat antiseptic
• tutup luka dengan kassa
• baru lekatkan pembalut plester
b.jika untuk fiksasi
• balutan plester dibuat “strapping” dengan membebat berlapis-lapis dari distal ke
proksimal dan untuk membatasi gerakan tertentu perlu kita yang masing-masing
ujungnya difiksasi dengan plester.

B. PEMBIDAIAN
Bidai atau splak adalah alat dari kayu, anyaman kawat atau bahan lain yang kuat
tetapi ringan yang digunakan untuk menahan atau menjaga agar bagian tulang
yang patah tidak bergerak (immobilisasi) memberikan istirahat dan mengurangi
rasa sakit.
Sedangkan prinsip pembidaian adalah:
a. lakukan pembidaian di tempat dimana anggota badan mengalami cidera (korban
dipindahkan)
b. lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tuklang jadi tidak perlu harus
dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang
c. melewati minimal dua sendi yang berbatasan
Standart Operating Procedure
pembalutan dan pembidaian

Tahap Pre-Interaksi
a. Mengecek dokumentasi/data klien
b. Mencuci tangan
c. menyiapkan alat

Tahap Orientasi
a. Memberikan salam kepada paien, siapa nama pasien dan memperkenalkan diri
b. Memberitahu klien tujuan dan prosedur tindakan
c. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien

Tahap Kerja
a. Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya
b. Menanyakan keluhan utama klien
c. Memeriksa bagian tubuh yang akan dibalut, cedera dengan inspeksi dan palpasi
gerakan
d. Melakukan tindakan pra-pembalutan (membersihkan luka, mencukur, memberi
desinfektan, kasa steril)
e. Memilih jenis pembalutan yang tepat
f. Cara pembalutan dilakukan dengan benar (posisi dan arah balutan)

Tahap terminasi
a. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan (subyektif dan obyektif), hasil
pembalutan : mudah lepas, menggangu peredaran darah, mengganggu gerakan
lain)
b. Berikan reinforcement positif pada klien
c. Kontrak pertemuan selanjutnya (waktu, kegiatan, tampat)
d. Merapikan dan kembalikan alat
e. Mencuci tangan
f. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai