Anda di halaman 1dari 2

8.

diagnosis banding

Berdasarkan hasil anamnesis, gejala yang dialami pasien yaitu demam, batuk, dan nyeri sendi
serta berdasarkan hasil pemeriksaan fisik didapatkan diagnosis banding yaitu:

- Suspek covid-19
Pada kasus covid-19, seseorang dapat dinyatakan sebagai suspect covid-19
jika memenuhi kriteria klinis berupa demam akut dan batuk atau terdapat 3 atau lebh
gejala akut (demam, batuk, kelelahan, sakit kepala, myalgia, nyeri tengorokan, pilek,
hidung tersumbat, sesak napas, mual muntah, dan penurunan kesadaran). Dan
memenuhi salah satu dari kriteria epidemiologis berupa pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat tinggal atau bekerja di tempat beresiko tinggi
penularan atau 14 hari terakhir sebelum timbul gejala berpergian ke negara/wilayah
Indonesia yang melaporkan transmisi lokal atau 14 hari terakhir sebelum timbul
gejala bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan baik melakukan pelayanan medis, dan
non-medis, serta petugas yang melaksanakan kegiatan investigasi, pemantauan kasus
dan kontak atau seseorang dengan ISPA Berat atau seseorang tanpa gejala
(asimtomatik) yang tidak memenuhi kriteria epidemiologis dengan hasil rapid antigen
SARSCoV-2 positif.1
Penyakit ini masuk kedalam diagnosis banding penyakit pasien dikarenakan
mempunyai gambaran klinis yang sama dengan gejala yang dialami pasien yaitu
demam, batuk, dan nyeri pada persendian. Diperkuat juga dengan adanya riwayat
kontak pasien dengan ayahnya yang mempunyai riwayat perjalanan keluar kota,
sehingga memungkinkan ayah pasien sebagai carrier Covid-19 yang menularkan
penyakit tersebut kepada pasien.1

- Suspek influenza tipe A atau B


Pada kasus influenza, seseorang dinyatakan sebagai suspect influenza jika
terdapat gejala influenza like ilness (demam, batuk, pilek, nyeri sendi, dan lain-lain)
ditambah salah satu dari kriteria yaitu dalam 7 hari terakhir melakukan kontak dengan
pasien berpeluang atau 7 hari terakhir melakukan perjalanan ke negara atau wilayah
yang terdapat satu atau lebih kasus influenza, atau tinggal di lingkungan yang terdapat
satu atau lebih kasus jangkitan virus yang ditetapkan.2
Penyakit ini masuk kedalam diagnosis banding penyakit pasien dikarenakan
mempunyai gambaran klinis yang sama dengan gejala yang dialami pasien yaitu
demam, batuk, dan nyeri pada persendian. Diperkuat juga dengan adanya riwayat
kontak pasien dengan ayahnya yang mempunyai riwayat perjalanan keluar kota,
sehingga memungkinkan ayah pasien sebagai carrier dari virus influenza yang sangat
berpotensi menularkan penyakit kepada pasien.2

Sumber:

1. Burhan, E., Dwi Santoso, dkk. Panduan Pedoman Tatalaksana Covid-19. 3rd ed.
Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia
(PERDATIN), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), 2020.pp.3-4.
2. Sembiring J, Sianipar O. EPIDEMIOLOGI DAN DIAGNOSIS KEDOKTERAN
LABORATORIK INFEKSI VIRUS H1N1. INDONESIAN JOURNAL OF
CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY. 2018;16(3):144

Anda mungkin juga menyukai