Anda di halaman 1dari 1

[TOPIK KHUSUS]

Pada masa sekarang, seluruh predikat Yogyakarta luluh mejadi satu dan berkembang menjadi satu
dimensi baru : Yogyakarta Sebagai Daerah Tujuan Wisata. Keramah tamahan yang tulus, khas
Yogyakarta, akan menyambut para wisatawan. Perananya sebagai kota Perjuangan, daerah Pelajar dan
Pusat Pendidikan, serta daerah Kebudayaan, ditunjang oleh panorama yang indah, telah mengangkat
Yogyakarta sebagai Daerah yang menarik untuk dikunjungi dan mempesona untuk disaksikan.
Yogyakarta memiliki jalan yang ikonik sebagai wisata yakni jalan Malioboro. Dalam bahasa Sansekerta,
kata “malioboro” bermakna karangan bunga. itu mungkin ada hubungannya dengan masa lalu ketika
Keraton mengadakan acara besar maka jalan malioboro akan dipenuhi dengan bunga. Kata malioboro
juga berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang bernama “Marlborough” yang pernah tinggal
disana pada tahun 1811-1816 M. Perkembangan pada masa Belanda membuat Malioboro digunakan
sebagai sarana untuk meningkatkan perekonomian daerah Yogyakarta, mereka juga membangun
fasilitas penunjang seperti stasiun utama (1887) di Jalan Malioboro. Sekarang ini Malioboro merupakan
jalan pusat kawasan wisatawan terbesar di Yogyakarta, dengan sejarah arsitektur kolonial Belanda yang
dicampur dengan kawasan komersial Cina dan kontemporer.

Kreator: Firman & Beg

Catatan: Kami tidak memiliki ilustrasi ini.

Sumber Media: Uniqpost.

Referensi: Arsyad, Lincolin. 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi

Daerah, Jogjakarta: BPFE.

Isdarmanto, I. (2015). Structuring Malioboro Environmentally Friendly Refers To The Tourism Behavior.
Jurnal Kepariwisataan, 9(2), 89-97.

Anda mungkin juga menyukai