Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu dharma atau tugas pokok
dari suatu perguruan tinggi, termasuk STIKes Widya Nusantara Palu, disamping
Dharma pendidikan dan pengajaran serta dharma penelitian. Pelaksanaan Dharma
pengabdian kepada masyarakat yang dalam realisasinya juga melibatkan dua dharma
lainnya, diharapakan akan selalu ada keterkaitan bahkan kemanunggalan antara
perguruan tinggi dalam hal ini STIKes Widya Nusantara Palu dengan masyarakat.
Karena ini pulalah diharapkan ada upaya untuk dapat menghindari terjadinya
isolasi perguruan tinggi (STIKes Widya Nusantara Palu) dari masyarakat lingkungan
dan usaha-usaha tersebut dilaksanakan sesuai dengan tujuan pendidikan tinggi itu
sendiri.
Karena pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu tugas pokok
Perguruan Tinggi, maka pelaksanannya harus didukung oleh sivitas Akademik
Perguruan Tinggi tersebut dilandasi pemahaman yang benar tentang pengabdian kepada
masyarakat sesuai dengan PP 60/99 (BAB III psl 3 ayat 4) yang menyatakan bahwa :
pengabdian masyarakat merupakan kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan
dalam upaya memberkan sumbangan demi kemajuan masyarakat.
Harus disadari bahwa masyarakat, khususnya didaerah Palu sebagai Perguruan
Tinggi Keperawatan telah banyak meluluskan alumninya yang telah berkiprah di
berbagai Institusi baik itu kesehatan, pendidikan dan bahkan dipemerintahan serta telah
banyak berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Karena itu STIKes Widya Nusantara Palu dituntut untuk selalu mengupayakan
secara maksimal agar dapat menerapkan ilmu pengetahuan tersebut secara praktis dan
mampu memecahkan persoalan-persoalan yang tengah dihadapi oleh masyarakat
khususnya yang berkaitan denga derajat kesehatan masyarakat dalam kehidupan nyata
mereka sehari-hari. Dalam rangka meningkatkan hubungan dengan lingkungan
masyarakat khususnya Kota Palu Kelurahan Lasoani serta demi meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan mahasiswa maka STIKes Widya Nusantara Palu
membuat formasi kegiatan yang dibungus dengan nama kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN). Sebagai aplikasi dari kegiatan pengabdian masyarakat serta formulasi dari
kegiatan praktik keperawatan komunitas maka dalam kegiatan ini mahasiswa dituntut
untuk membina hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar baik itu secara
horizontal yaitu dengan pemerintah setempat maupun secara vertikal yaitu dengan
masyarakat.
Program KKN dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan prinsip dasar dan
prinsip pelaksanaan sebagimna diuraikan berikut : (1) Keterpaduan aspek Tri Dharma
Perguruan Tinggi: aspek pendidikan dan pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat
yang berbasis penelitian menjadi landasan dalam perencanaan, pelaksanaan dan tolak
ukur evaluasi KKN (2) Empati-Partisipatif: Program KKN dikembangkan untuk
meningkatkan kepekaan mahasiswa, dosen dan warga masyarakat terhadap berbagai
permasalahan dan isu-isu yang berkembang di masyarakat untuk ditelaah dan dianalisis
secara menyeluruh sehingga ditemukan penyelesaian yang komprehensif, realistis dan
tepat. Lebih dari itu, KKN dilaksanakan untuk menggerakan masyarakat dalam
pembangunan berkelanjutan atau penyelesaian suatu permasalahan nyata yang dihadapi
masyarakat tersebut secara holistik dan tuntas melalui berbagai kegiatan yang dapat
melibatkan, mengikutsertakan dan menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap
proses pembangunan. KKN dilaksanakan secara interaktif dan sinergis antara
mahasiswa dan masyarakat. Konsekuensinya, keterlibatan kedua belah pihak dalam
setiap kegiatan mutlak diperlukan.
Keterlibatan itu dimulai sejak perencanaan program kegiatan lapangan,
pelaksanaan, dan pengusahaan pendanaan. Untuk itu para mahasiswa dan pengelola
KKN harus mampu mengadakan pendekatan sosio-kultural terhadap masyarakat
sehingga lebih kooperatif dan partisipatif. (3) Komprohehensif-Komplementatif dan
berdimensi luas: KKN berfungsi sebagai pengikat, perangkum, penambah dan
pelengkap kurikulum yang ada (4) Realistis-Pragmatis: program-program kegiatan yang
direncakan pada dasarnya bertumpu pada permasalahan dan kebutuhan nyata di
lapangan, dapat dilaksanakan sesuai dengan daya dukung sumber data yang tersedia di
lapangan dan memberikan manfaat bagi masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang (5) Environmental defelopment: KKN dilaksanakan untuk melestaraikan
dan mengembangkan lingkungan fisik dan sosial untuk kepentinga bersama.
Pada tahun 2019 ini kegiatan Kerja Kuliah Nyata (KKN) STIKes Widya
Nusantara Palu Kelompok III (Tiga) ditempatkan di RW 06 RT 01, 02 dan RW 07 RT
01, 02 Kelurahan Panau Kecamatan Tawaeli Palu Utara. Rangkaian kegiatan KKN ini
dilaksanakan selama ≤ 4 minggu (27 hari) sejak tanggal 25 Februari – 25 Maret 2019.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka mahasiswa KKN mengambil
permasalahan mengenai apa masalah-masalah kesehatan yang terdapat di Desa
serta intervensi yang dapat dilakukan darimahasiswa KKN STIKES Widya
Nusantara Palu

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terbentuknya pemahaman yang utuh dalam diri mahasiswa tentang kegiatan
kesehatan masyarakat baik secara institusi maupun terhadap masyarakat, dan
memberikan kesempatan kepada mereka untuk menerapkan ilmu pengetahuan
dan keterampilan yang diperoleh di bangku kuliah langsung di lapangan. Disisi
lain sekaligus sebagai bahan penelitian dalam rangka penyelesaian studi serta
pendidikan profesi keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) para mahasiswa mampu :
a. Mendeskripsikan suatu kegiatan menurut tujuan komponen-kkonen kegiatan
dan proses kegiatan.
b. Bekerjsama dalam tim untuk memecahkan masalah kesehatan masyarakat
c. Menentukan kebutuhan mengolah dan mennganalisis data.
d. Menemukan fakta, data, dan informasi di lapangan dijadikan sebagai bahan
penelitian dan pembuatan skripsi.
e. Menemukan dan menetapkan unit kerja dalam institusi yang dipersiapkan
dalam pelaksanaan pendidikan profesi keperawatan
D. Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
Hasil pendataan di RW 04 kelurahan lasoani Kec.Mantikulore Palu Timur,
merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan karena kita langsung
berinteraksi dengan masyarakat dan juga dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan, khususnya tentang asuhan keperawatan komunitas
b. Bagi masyarakat
Dapat mengetahui masalah kesehatan yang terjadi di RW 04 Kelurahan Lasoani
Kec. Mantikulore Palu Timur dan cara menanggulangi masalah kesehatan
tersebut.
c. Bagi institusi pendidikan
Hasil penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai
bahan bacaan diperpustakaan untuk menambah wawasan.
BAB II
RENCANA PROGRAM KERJA

A. Sejarah kelurahan lasoani


Pada zaman sebelum penjajahan Belanda, Kelurahan Lasoani dirintis dari cikal
bakal filosofi berdiri sebuah kampung yang terdiri dari beberapa dusun yang disebut
kampung mebere, kampung lengaru dan lain-lain, namun setelah penjajahan belanda
masuk ke wilayah ini kemudian disatukanlah semua dusun-dusun tersebut menjadi satu.
Kemudian masyarakat berembuk untuk memberikan nama kampung dengan nama
Lasoani, nama lasoani diambil dari nama pohon yang ada dikampung ini, karena pada
waktu itu pohon lasoani yang paling banyak ditemukan didaerah ini, pohon lasoani
sejenis pohon yang berduri yang merupakan ciri khas kampung ini.
Ciri utama pohon ini yaitu berduri disetiap batang, ranting dan daunnya, memiliki
daun yang relatif kecil seperti daun kelor namun sedikit lebih tebal dari daun kelor.
Menurut pemahaman sebagian masyarakat asli lasoani, ciri utama pohon lasoani yang
berduri disetiap batang, ranting dan daunnya, menunjukkan sifat masyarakat lasoani itu
sendiri yang tidak suka diganggu oleh pihak luar yang ingin membuat kekacauan atau
keributan dalam masyarakatnya. Jika respon dari luar masyarakat lasoani sangat cepat
bereaksi dalam menanggapi respon yang masuk. Dengan kata lain masyarakat lasoani
tidak suka diganggu oleh pihak luar.
Disamping sifat dan ciri khasnya yang berduri pohon lasoani juga dipercaya
sebagai obat tradisional, terutama untuk bahan baku pestisida alami dan dapat
digunakan untuk semua jenis tanaman. Hal ini telah dibuktikan oleh bebrapa orang
warga yang pernah menggunakannya sampai sekarang masih terus dimanfaatkan oleh
petani sebagai pestisida alami.
Dan seiring waktu komunitas kampung ini kemudian berevolusi menjadi
pemerintah Desa yang sebelumnya secara wilayah Administrasi masuk dalam lingkup
Kabupaten Donggala. Dalam perkembangannya seiring dengan beralihnya Kota
Administrasi Palu Kota Madya maka terjadi pula pembagian kawasan antara Kota Palu
dan Kabupaten Donggala maka Desa Lasoani secara Teritorial terkover dalam lingkup
batasan wilayah Palu Timur sehingga secara otamatis pada tahun 1981 beralih menjadi
kelurahan Lasoani dengan Kepala Desa terakhir yaitu Bapak Lahasan Yaliwa.
Kemudian Desa ini beralih menjadi nama kelurahan namun pemimpinnya tetap dijabat
oleh Bapak Lahasan Lahiwa sebagai Kepala Kelurahan Lasoani yang pertama.
Kelurahan Lasoani adalah merupakan salah satu kelurahan yang berada diwilayah
Kecamatan Mantikulore, yang semulanya Kelurahan Lasoani masuk wilayah
Kecamatan Palu Timur, dengan adanya pemakaran kecematan maka kelurahan Lasoani
masuk wilayah Kecamatan Mantikulore. Kelurahan yang berjarak  5 KM jarak tempuh
dari jantung Kota dan memiliki luas wilayah  369, 429 Ha.
Kelurahan Lasoani pernah dua kali menjadi juara 1 lomba Kelurahan Tingkat
Kota Palu pada tahun 2003 dan 2005, dan juara 2 tingkat provinsi yang pada waktu itu
Lurag Lasoani Bapak Kasim B. Latadundu, S.Sos.
BAB II
RENCANA PROGRAM KERJA

Anda mungkin juga menyukai