Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat – Nyalah,

sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Pembuatan makalah ini juga tidak

lepas dari kerja keras kelompok kami. Makalah yang kami buat ini buat ini adalah mengenai

“Tautologi, Kontradiksi, dan Ekuivalensi”. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari

masih terdabat banyak kekurangannya. Akan tetapi, kami harap makalah ini dapat bermanfaat bagi

kita sekalian.

Luwuk, Desember 2015

Penulis
Daftar Isi
Halaman Judul……………………………………………………………………………...
Kata Pengantar……………………………………………………………………………...
Daftar Isi……………………………………………………………………………………
Bab 1 Pembukaan…………………………………………………………………………..
1. Latar Belakang………………………………………………………………………….
2. Rumusan Masalah………………………………………………………………………
3. Tujuan………………………………………………………………..............................
4. Manfan…………………………………………………………………………….........
Bab 2 Pembahasan………………………………………………………………………….
1. Tautologi………………………………………………………………………………..
2. Ekuivalensi……………………………………………………………………………...
3. Kuantor…………………………………………………………………………………
Bab 3 Penutup…………………………………………………………………....................
1. Kesimpulan…………………………………………………………………………......
2. Saran…………………………………………………………………………………....
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sebuah proposisi majemuk disebut Tautologi jika ia benar untuk semua kasus,

sebaliknya disebut kontradiksi jika ia salah untuk semua kasus. Proposisi tautologi

dicirikan pada kolom terakhir pada tabel kebenarannya hanya memuat T. Proposisi

kontradiksi dicirikan dengan pada kolom terakhir pada tabel kebenarannya hanya memuat

F. Jika kolom terakhir memuat kumpulan dari T dan F disebut kontingen. Sedang dua

proposisi dikatakan ekuivalen secara logika jika nilai kebenaran dari kedua pernyataan

tersebut sama. Lambang untuk ekuivalen adalah “ ”.

2. Rumusan Masalah

 Bagaimana cara menentukan suatu Tautologi

 Bagaimana cara menentukan suatu Ekuivalensi

 Bagaimana cara menentukan suatu Kontradiksi

3. Tujuan

 Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan sebuah Tautologi

 Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan sebuah Ekuivalensi

 Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan sebuah Kontradiksi

4. Manfaat

 Agar kita dapat mengetahui bagaimana cara menentukan sebuah Tautologi

 Agar kita dapat mengetahui bagaimana cara menentukan sebuah Ekuivalensi

 Agar kita dapat mengetahui bagaimana cara menentukan sebuah Kontradiksi


BAB 2
PEMBAHASAN

1. Tautologi

Perhatikan bahwa beberapa pernyataan selalu bernilai benar. Contoh pernyataan: “Junus

masih bujang atau Junus bukan bujang” akan selalu bernilai benar tidak bergantung pada

apakah junus benar-benar masih bujang atau bukan bujang.

Jika p : junus masih bujang, dan ~p : junus bukan bujang, maka pernyataan diatas berbentuk

p ∨ ~p. (coba periksa nilai kebenarannya dengan menggunakan tabel kebenaran). Setiap

pernyataan yang bernilai benar, untuk setiap nilai kebenaran komponen-komponennya,

disebut tautologi.

Contoh :

a. p  ~p

P  ~ p

B B S B

S B B S

2. Ekivalen

Perhatikan kalimat: “Guru pahlawan bangsa” dan “tidak benar bahwa guru bukan pahlawan

bangsa”. Kedua kalimat ini akan mempunyai nilai kebenaran yang sama, tidak perduli
bagaimana nilai kebenaran dari pernyataan semula. (Coba periksa dengan menggunakan

table kebenaran).

Definisi : Dua buah pernyataan dikatakan ekivalen (berekivalensi logis) jika kedua

pernyataan itu mempunyai nilai kebenaran yang sama.

Pernyataan p ekivalen dengan pernyataan q dapat ditulis sebagai p ≡ q.

Berdasarkan definisi diatas, sifat-sifat pernyataan-pernyataan yang ekivalen (berekivalensi

logis) adalah:

1. p ≡ p (Refleksi)

2. jika p ≡ q maka q ≡ p (Simetri)

3. jika p ≡ q dan q ≡ r maka p ≡ r (Transitif)

Sifat pertama berarti bahwa setiap pernyataan selalu mempunyai nilai kebenaran yang

sama dengan dirinya sendiri. Sifat kedua berarti bahwa jika suatu pernyataan mempunyai

nilai kebenaran yang sama dengan suatu pernyataan yang lain, maka tentu berlaku

sebaliknya. Sedangkan sifat ketiga berarti bahwa jika pernyataan pertama mempunyai nilai

kebenaran yang sama dengan pernyataan kedua dan pernyataan kedua mempunyai nilai

kebenaran yang sama dengan pernyataan ketiga maka nilai kebenaran pernyataan pertama

adalah sama dengan nilai kebenaran pernyataan ketiga. Jika pernyataan tertentu p ekivalen

dengan pernyataan q, maka pernyataan p dan q dapat saling ditukar dalam pembuktian.

Ingat pada pernyataan “segi tiga sama sisi” yang ekivalen dengan “segi tiga yang sudutnya

sama besar”. Dalam pembuktian pada geometri sering kali kita menggunakan kedua

pernyataan itu dengan maksud yang sama. Dua pernyataan dikatakan ekuivalen (ekuivalen
logis) jika untuk semua kemungkinan dari nilai-nilai kebenaran komponen-komponennya,

kedua pernyataan majemuk itu mempunyai nilai kebenaran yang sama.

Untuk menyelidiki ekuivalen atau tidak ekuivalennya dua pernyataan majemuk, kita

menggunakan tabel kebenaran. Dua pernyataan majemuk P(p,q,....) dan Q(p,q,....) yang

ekuivalen dinyatakan dengan lambang P(p,q,...) ≡ Q(p,q,....)

Contoh :

a. Implikasi ekuivalen dengan kontraposisi atau p ⇒ q ≡ ~q ⇒ ~p

b. Konvers ekuivalen dengan invers atau q ⇒ p ≡ ~p ⇒ ~q

Hukum Ekuivalensi Logika :

1. Hukum Komutatif

a. p q q p

b. p q q p

2. Hukum asosiatif

a. (p q) r p (q r)

b. (p q) r p (q r)

3. Hukum distributive

a. p (q r) (p q) (p r)

b. p (q r) (p q) (p r)

4. Hukum identitas

a. p T p

b. p F p
5. Hukum ikatan

a. p F F

b. p T T

6. Hukum negasi

a. p ~p T

b. p ~p F

7. Hukum negasi ganda

~(~p) p

8. Hukum idempotent

a. p p p

b. p p p

9. Hukum De Morgan

a. ~(p q) ~p ~q

b. ~(p q) ~p ~q

10. Hukum Penyerapan

a. p (p q) p

b. p (p q) p

11. Negasi T dan F

a. ~T F

b. ~F T

12. Hukum Ekuivalensi

a. p ⇒ q ≡ ~q ⇒ ~p
b. ~ (p ⇒ q) ≡ p  ~q

c. ~ (p ⇒ q) ≡ ~p v q

Contoh :

a. buktikan bahwa (p ⇔ q) dan (p ⇒ q) ^ (q ⇒ p) ekuivalen.

p q p⇔q p⇒q q⇒p (p ⇒ q)  (q ⇒ p)

B B B B B B

B S S S B S

S B S B S S

S S B B B B

Terdapat dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam membuktikan ekuivalensi

p≡q.

1. Menggunakan tabel kebenaran.

2. Salah satu kalimat diturunkan terus-menerus dengan menggunakan hukum-hukum

logika sehingga didapat kalimat yang lain.

Contoh :

1. Sederhanakanlah bentuk ~ (p  ~q)  (~p  ~q)

Penyelesaian:

~ (p  ~q)  (~p  ~q)


 ~ p  ~ ( ~q))  (~p  ~q) (Hukum De Morgan)

 ~ p  q)  (~p  ~q) (Hukum Negasi Ganda)

 ~ p  (q  ~q) (Hukum Distributif) 

~ p  T (Hukum Negasi)

~ p (Hukum Identitas)

3. Kontradiksi

Sekarang perhatikan kalimat : “Pratiwi seorang mahasiswa dan bukan mahasiswa”.

Pernyataan ini selalu bernilai salah, tidak tergantung pada nilai kebenaran dari “Pratiwi

seorang mahasiswa” maupun “Pratiwi bukan mahasiswa”. Jika r : Pratiwi mahasiswa maka

~ r : Pratiwi bukan mahasiswa maka pernyataan di atas berbentuk r ~ r (Coba periksa nilai

kebenarannya dengan menggunakan tabel kebenaran). Setiap pernyataan yang selalu

bernilai salah, untuk setiap nilai kebenaran dari komponen-komponen disebut kontradiksi.

Karena kontradiksi selalu bernilai salah, maka kontradiksi merupakan ingkaran dari

tautologi dan sebaliknya.

Bukti dengan tabel kebenaran:

Tabel kebenaran (p  q)  (p → ~ q):

p q ~q (p  q) (p ⇒ ~ q) (p  q)  (p ⇒ ~ q)

B B S B S S
B S B S B S

S B S S B S

S S B S B S

Contoh :

a. ~[(~p ⇒ r)  (p ⇒ ~q)]  r

~ [(~ p ⇒ r)  (p ⇒ ~ q)]  r

S S B B B B B S S B S B

S S B B S B B S S B S S

S S B B B B B B B S S B

S S B B S B B B B S S S

S B S B B B S B S B S B

S B S S S B S B S B S S

S B S B B B S B B S S B

S B S S S B S B B S S S
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Tautology adalah suatu pernyataan majemuk yang nilai kebenarannya selalu benar, dua buah

pernyataan dikatakan ekuivalen jika kedua pernyataan itu mempunyai nilai kebenaran yang

sama, dan kontradiksi adalah suatu pernyataan majemuk yang nilai kebenarannya selalu salah.

berdasarkan defenisinya masing-masing dapat disimpulkan bahwa tautology, ekuivalen dan

kontradiksi sangat penting dalam mempelajari ilmu matematik

2. Saran

Dalam makalah ini, banyak hal yang dapat kita pelajari. Seperti halnya yang sudah kami

harapkan dan sampaikan pada kata pengantar tugas makalah ini, yaitu semoga dengan

terselesainya makalah ini dapat menambah wawasan kita dan pemahaman kita mengenai

tautology, ekuivalensi, dan kontradiksi. Dan demikian makalah yang dapat kami buat.

Apabilah ada kata-kata yang kurang berkenan dihati atau belum sesuai dengan apa yang anda

harapkan, kami mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun

kami agar dalam tugas-tugas selanjutnya, kami dapat menyelesaikannya dengan lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai