Ana, Deny, & Ida
Ana, Deny, & Ida
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat – Nyalah,
sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Pembuatan makalah ini juga tidak
lepas dari kerja keras kelompok kami. Makalah yang kami buat ini buat ini adalah mengenai
“Tautologi, Kontradiksi, dan Ekuivalensi”. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari
masih terdabat banyak kekurangannya. Akan tetapi, kami harap makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita sekalian.
Penulis
Daftar Isi
Halaman Judul……………………………………………………………………………...
Kata Pengantar……………………………………………………………………………...
Daftar Isi……………………………………………………………………………………
Bab 1 Pembukaan…………………………………………………………………………..
1. Latar Belakang………………………………………………………………………….
2. Rumusan Masalah………………………………………………………………………
3. Tujuan………………………………………………………………..............................
4. Manfan…………………………………………………………………………….........
Bab 2 Pembahasan………………………………………………………………………….
1. Tautologi………………………………………………………………………………..
2. Ekuivalensi……………………………………………………………………………...
3. Kuantor…………………………………………………………………………………
Bab 3 Penutup…………………………………………………………………....................
1. Kesimpulan…………………………………………………………………………......
2. Saran…………………………………………………………………………………....
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebuah proposisi majemuk disebut Tautologi jika ia benar untuk semua kasus,
sebaliknya disebut kontradiksi jika ia salah untuk semua kasus. Proposisi tautologi
dicirikan pada kolom terakhir pada tabel kebenarannya hanya memuat T. Proposisi
kontradiksi dicirikan dengan pada kolom terakhir pada tabel kebenarannya hanya memuat
F. Jika kolom terakhir memuat kumpulan dari T dan F disebut kontingen. Sedang dua
proposisi dikatakan ekuivalen secara logika jika nilai kebenaran dari kedua pernyataan
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
1. Tautologi
Perhatikan bahwa beberapa pernyataan selalu bernilai benar. Contoh pernyataan: “Junus
masih bujang atau Junus bukan bujang” akan selalu bernilai benar tidak bergantung pada
Jika p : junus masih bujang, dan ~p : junus bukan bujang, maka pernyataan diatas berbentuk
p ∨ ~p. (coba periksa nilai kebenarannya dengan menggunakan tabel kebenaran). Setiap
disebut tautologi.
Contoh :
a. p ~p
P ~ p
B B S B
S B B S
2. Ekivalen
Perhatikan kalimat: “Guru pahlawan bangsa” dan “tidak benar bahwa guru bukan pahlawan
bangsa”. Kedua kalimat ini akan mempunyai nilai kebenaran yang sama, tidak perduli
bagaimana nilai kebenaran dari pernyataan semula. (Coba periksa dengan menggunakan
table kebenaran).
Definisi : Dua buah pernyataan dikatakan ekivalen (berekivalensi logis) jika kedua
logis) adalah:
1. p ≡ p (Refleksi)
Sifat pertama berarti bahwa setiap pernyataan selalu mempunyai nilai kebenaran yang
sama dengan dirinya sendiri. Sifat kedua berarti bahwa jika suatu pernyataan mempunyai
nilai kebenaran yang sama dengan suatu pernyataan yang lain, maka tentu berlaku
sebaliknya. Sedangkan sifat ketiga berarti bahwa jika pernyataan pertama mempunyai nilai
kebenaran yang sama dengan pernyataan kedua dan pernyataan kedua mempunyai nilai
kebenaran yang sama dengan pernyataan ketiga maka nilai kebenaran pernyataan pertama
adalah sama dengan nilai kebenaran pernyataan ketiga. Jika pernyataan tertentu p ekivalen
dengan pernyataan q, maka pernyataan p dan q dapat saling ditukar dalam pembuktian.
Ingat pada pernyataan “segi tiga sama sisi” yang ekivalen dengan “segi tiga yang sudutnya
sama besar”. Dalam pembuktian pada geometri sering kali kita menggunakan kedua
pernyataan itu dengan maksud yang sama. Dua pernyataan dikatakan ekuivalen (ekuivalen
logis) jika untuk semua kemungkinan dari nilai-nilai kebenaran komponen-komponennya,
Untuk menyelidiki ekuivalen atau tidak ekuivalennya dua pernyataan majemuk, kita
menggunakan tabel kebenaran. Dua pernyataan majemuk P(p,q,....) dan Q(p,q,....) yang
Contoh :
1. Hukum Komutatif
2. Hukum asosiatif
3. Hukum distributive
4. Hukum identitas
a. p T p
b. p F p
5. Hukum ikatan
a. p F F
b. p T T
6. Hukum negasi
a. p ~p T
b. p ~p F
~(~p) p
8. Hukum idempotent
a. p p p
b. p p p
9. Hukum De Morgan
a. ~T F
b. ~F T
a. p ⇒ q ≡ ~q ⇒ ~p
b. ~ (p ⇒ q) ≡ p ~q
c. ~ (p ⇒ q) ≡ ~p v q
Contoh :
B B B B B B
B S S S B S
S B S B S S
S S B B B B
p≡q.
Contoh :
Penyelesaian:
3. Kontradiksi
Pernyataan ini selalu bernilai salah, tidak tergantung pada nilai kebenaran dari “Pratiwi
seorang mahasiswa” maupun “Pratiwi bukan mahasiswa”. Jika r : Pratiwi mahasiswa maka
~ r : Pratiwi bukan mahasiswa maka pernyataan di atas berbentuk r ~ r (Coba periksa nilai
bernilai salah, untuk setiap nilai kebenaran dari komponen-komponen disebut kontradiksi.
Karena kontradiksi selalu bernilai salah, maka kontradiksi merupakan ingkaran dari
p q ~q (p q) (p ⇒ ~ q) (p q) (p ⇒ ~ q)
B B S B S S
B S B S B S
S B S S B S
S S B S B S
Contoh :
a. ~[(~p ⇒ r) (p ⇒ ~q)] r
~ [(~ p ⇒ r) (p ⇒ ~ q)] r
S S B B B B B S S B S B
S S B B S B B S S B S S
S S B B B B B B B S S B
S S B B S B B B B S S S
S B S B B B S B S B S B
S B S S S B S B S B S S
S B S B B B S B B S S B
S B S S S B S B B S S S
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Tautology adalah suatu pernyataan majemuk yang nilai kebenarannya selalu benar, dua buah
pernyataan dikatakan ekuivalen jika kedua pernyataan itu mempunyai nilai kebenaran yang
sama, dan kontradiksi adalah suatu pernyataan majemuk yang nilai kebenarannya selalu salah.
2. Saran
Dalam makalah ini, banyak hal yang dapat kita pelajari. Seperti halnya yang sudah kami
harapkan dan sampaikan pada kata pengantar tugas makalah ini, yaitu semoga dengan
terselesainya makalah ini dapat menambah wawasan kita dan pemahaman kita mengenai
tautology, ekuivalensi, dan kontradiksi. Dan demikian makalah yang dapat kami buat.
Apabilah ada kata-kata yang kurang berkenan dihati atau belum sesuai dengan apa yang anda
harapkan, kami mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
kami agar dalam tugas-tugas selanjutnya, kami dapat menyelesaikannya dengan lebih baik lagi.