Anda di halaman 1dari 15

PVC Pipe Joint With Chemical & Mechanical Method

Disusun Oleh :

Nama : JIMMY WAHYUDI

NIM : D021191044

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem perpipaan terus berkembang kearah yang lebih baik. Pada mulanya
manusia memindahkan air dari sungai ke rumah dengan menggunakan ember. Lalu
berkembang dari satu orang menjadi banyak orang yang berurutan sehingga proses
pengambilan air menjadi lebih mudah. Melalui analogi sederhana ini manusia berfikir
untuk lebih mengefisienkan waktu dan tenaga maka dibuatlah distribusi melalui
sistem perpipaan.

Saat ini sistem perpipaan sudah amat maju, sebagai contoh sistem perpipaan yang
dibuat untuk menghantarkan minyak dari satu negara ke negara lain melalui sistem
perpipaan bawah laut (offshore) sehingga dengan sistem ini akan menghemat lebih
banyak waktu, meskipun kendala yang akan dihadapi lebih banyak .

Semakin banyak penggunaan pipa dalam aspek kehidupan manusia maka semakin
banyak diperlukan ahli-ahli dibidang pemipaan. Umumnya bagian perpipaan dan
detailnya merupakan standar dari unit, seperti ukuran diameter, jenis katup, fitting,
penyangga pipa, dan lain sebagainya. Sehingga dengan demikian akan terdapat
keseragaman ukuran antara satu dengan yang lainnya. Di pasaran sendiri, sudah terdapat
beberapa jenis pipa dengan ukuran dan bahan-bahan tertentu sesuai dengan kebutuhan
seperti dari bahan Carbon Steel, PVC (Polyvinil Chloride), Stainless Steel, dan lain-lain.

Polivinili Klorida (PVC) adalah polimer termoplastik urutan ketiga dalam hal
jumlah pemakaian di dunia. Di seluruh dunia, lebih dari 50% PVC diproduksi dan
dipakai dalam dunia konstruksi. Sebagai bahan bangunan, PVC relative murah, tahan
lama, dan mudah dirangkai. Penggunaan pipa jenis PVC sendiri banyak digunakan oleh
perusahaan-perusahaan sebagai pendistribusian air. Demikian juga dengan kebutuhan air
pada rumah tangga, penggunaan pipa ini paling banyak digunakan baik untuk penyaluran
air bersih maupun sanitasi. Dikarenakan proses instalasi yang mudah serta praktis, maka
pipa jenis ini menjadi pilihan yang sangat ideal bagi proyek seperti perumahan.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam hal ini, penulis berusaha untuk menjelaskan mengenai Pipa PVC secara
sederhana dan membatasi ruang lingkup penjelasan agar pembaca dapat
memahami dengan mudah apa yang akan dibahas di dalam artikel ini, sehingga
terciptalah rumusan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana sejarah pembuatan pipa PVC ?
b. Apa-apa saja jenis sambungan pada pipa ?
c. Bagaimana cara penyambungan pada pipa PVC ?
d. Berikan contoh kasus penyambungan pipa PVC dengan menggunakan metode
Chemical dan Mechanical Joint ?

1.3 Tujuan Masalah


a. Untuk Mengetahui Sejarah dari Pembuatan Pipa PVC.
b. Untuk Mengetahui Jenis-jenis Sambungan Pada Pipa.
c. Untuk Mengetahui Cara-cara Penyambungan pada Pipa PVC.
d. Untuk Mengetahui contoh dari penyambungan pipa dengan metode Chemical
dan Mechanical Joint.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Pembuatan PVC

PVC ditemukan secara tidak sengaja oleh Henri Victor Regnault pada tahun 1853
dan Eugen Baumann di tahun 1872. Di awal abad ke-20, ahli kimia Rusia, Ivan
Ostromislensky dan Frittz Klatte dari perusahaan kimia Jerman Griesheim-Elektron
mencoba menetapkan penggunaan PVC sebagai produk komersial. Tetapi, kesulitan
pengkakuan bahan menghalangi usaha mereka. Pada tahun 1926, Waldo Semon dan
perusahaan B. F. Goodrich mengembangkan metode menjadikan PVC benar-benar
plastik, dengan menambahkan berbagai, bahan tambahan. Hasilnya, PVC menjadi lebih
fleksibel dan lebih mudah diproses yang lalu mencapai penggunaan secara luas.

Walau pertama kali ditemukan pada tahun 1872, ketika secara tak sengaja orang
menemukan serbuk putih dalam botol berisi gas vinil klorida yang terekspose oleh sinar
matahari. Orang harus menunggu 54 tahun berikutnya hingga ditemukannya teknik
pemanfaatan polivinil klorida, serbuk putih yang biasa disebut PVC itu. Usaha
pemanfaatan PVC awalnya banyak menemui jalan buntu karena sifatnya yang mudah
rusak jika dipanaskan padahal pemanasan merupakan cara pengolahan yang paling logis,
mengikuti analogi pengolahan besi, gelas, serta beberapa bahan polimer organik yang
ketika itu sudah ditemukan. Pada tahun 1926, seorang peneliti pada perusahaan ban,
BFGoodyear dalam usaha mencari usaha formulasi lem untuk merekatkan karet ke logam
menemukan bahan elastomer thermoplastic pertama di dunia ( bahan elastis yang dapat
diubah bentuknya jika dipanaskan ) ketika memanaskan PVC dalam cairan tricresyl
phosphate atau dalam dibutyl phthalate. Yang terjadi adalah bahwa PVC dapat
bercampur dengan sempurna (miscible) dengan masing-masing zat yang kemudian lazim
disebut plasticizer itu, menghasilkan bahan baru dengan sifat yang dapat direkayasa,
mulai dari keras, ketika hanya sedikit plasticizer dicampurkan dengan PVC, hingga yang
sangat elastis, ketika komponen terbesar dalam pencampuran itu adalah plasticizer.

Terobosan teknis ini merupakan awal dari revolusi penggunaan PVC sebagai
komoditi plastik yang melibatkan penggunaan plasticizer guna mempermudah
pemrosesesannya serta memberi sifat elastisitas yang cocok untuk berbagai aplikasi
seperti kulit imitasi, plastic untuk alas meja, dan sebagainya. Terobosan teknis kedua
berupa berkembangnya teknologi mesin pemroses PVC sehingga dimungkinkan
pemrosesan tanpa kandungan plasticizer. Kini mayoritas pengguna PVC adalah pada
aplikasi tanpa plasticizer tersebut terutama dibidang konstruksi, seperti berbagai jenis
pipa untuk air bersih maupun untuk air limbahdomestik, pembungkus (isolator),dll. Bisa
dibilang PVC adalah bahan plastic yang paling luwes karena dapat diformulasi dan
diproses menjadi produk dengan sifat yang sangat berbeda, mulai dari yang paling keras
seperti pipa, hingga yang lunak dan fleksibel.

2.2 Jenis-Jenis Sambungan Pada Pipa


Sambungan pipa atau fitting ini secara garis besar terbagi menjadi 2 jenis, adapun
jenis jenis sambungan pipa tersebut yaitu:
✓ Welded Component yaitu fitting yang digunakan bersifat tetap. Artinya
pipa disambung dengan di las, sehingga sambungannya menjadi tetap dan tidak
dapat dibuka. Fitting jenis ini terbagi lagi menjadi 2, yaitu:
• Butt welded component, proses pengelasannya langsung pada bagian butt
dari pipa dan fitting.
• Socketwelded component, proses pengelasannya dilakukan pada bagian
fillet dari pertemuan antara pipa dan fitting. Hal ini dikarenakan sebelum di
las pipa dimasukkan terlebih dahulu ke bagian socket dari fitting tersebut.
Kelebihan : Sambungan yang paling sempurna jika dilihat dari sisi
pencegahan bocor dan ketahanan akan tekanan fluida yang mengalir adalah
menyambung langsung dengan las.
Kekurangan : Tetapi dengan las membuat sambungan itu bersifatpermanen
yang bukan merupakan hal baik jika sambungan itu butuh dilepas untuk
perawatan atau perbaikan. Las juga tidak bisa diaplikasikan jika ada bagian
dalam yang tidak tahan akan suhu tinggi yang dihasilkan proses las.
✓ Threaded Component atau Fitting yang berulir. Dengan menggunakan fitting jenis
ini pipa yang disambung dapat di buka kembali. Dan ini memudahkan untuk
proses maintenance.
a. Sambungan Soket (Socket Weld Pipe Joint)
Sambungan tipe ini mengunakan soket, artinya pipa yang satu lebih besar
dari pipa yang lain, kemudian pipa yang kecil di masukan ke pipa yang
diameternya lebih besar. Kalau anda pernah melihat sambungan antar pipa
paralon, mirip seperti itulah sambungannya. Untuk metal, biasanya seperti
sambungan pada pipa AC.
Keuntungan sambungan soket adalah lebih mudah di paskan (alighment) daripada
yang welding, karena tinggal memasukan pipa ke pipa yang lain. Lalu keuntungan
kedua, tidak ada material dari las di dalam pipa, jadi pipa ini bersih.
Kelemahannya adalah karena pemasangan ini dimasukan dari pipa satu ke yang
lain, jadi bisa terjadi celah diantara pipa. Hal ini dapat menyebabkan korosi, jadi
untuk pengunaan pipa yang korosif tidak dapat memanfaatkan sambungan jenis
ini.

Sambungan Socket Sambungan Socket


b. Sambungan Ulir (Screwed Pipe Joint )
Sambungan jenis ulir ini, seperti halnya pada pipa pipa ledeng. Ia
mengunakan ulir untuk merekatkan dua pipa. keuntugan mengunakan sambungan
ulir ini, ia mudah di aplikasikan di lapangan dan ia bisa di aplikasikan manakala
pengelasan tidak di ijinkan karena dapat menimbulkan bahaya kebakaran
misalnya. Kerugiannya, sambungan bisa saja bocor kalau seal (perapat) yang
digunakan tidak baik. Tidak dapat di gunakan untuk service yang korosif.
Kekuatan pipa turun karena ulir sudah memakan ketebalan pipa.
Penyambungan ini dilakukan pada pipa bertekanan tak terlalu tinggi.
Umumnya pipa dengan sambungan ulir digunakan pada pipa dengan uliran
(threaded joint), seperti menyambung baut dengan mur.

Sambungan Ulir

c. Sambungan Flange (Flange Pipe Joint)


Sambungan dengan mengunakan flange juga banyak digunakan dalam
system pemipaan. Sambungan flange adalah sambungan yang mengunakan flange
sebagai koneksi yang menghubungan atar pipa satu dengan pipa yang lain. Flange
adalah mekanisme pengencangan yang tidak permanen, ia bisa di bongkar dan
dipasang dengan memanfaatkan baut sebagai media pengencang. Pipa yang
mengunakan flange sebagai sambungannya, biasanya pipa tersebut nantinya akan
dilakukan maintenance, jadi agar mudah di bongkar dan dipasang kembali.
Flange adalah istilah untuk salah satu jenis sambungan yang digunakan saat
menyambung antara pipa dan elemennya dengan katup, bejana, pompa dan
lainnya. Kedua ujung pipa yang akan disambung dipasang flens kemudian diikat
dengan baut, Sesama flange direkatkan dengan baut dan mur.
Kelebihan : Karena adanya kekasaran pada permukaan metal,sambungan
metal dengan metal tidak akan mencegah kebocoran. Karena itulah dibutuhkan
juga gasket diantara flange untuk menutupi celah-celah kecil dari kekasaran
permukaan flange sehingga tidak bocor sama sekali.

Sambungan Flange

2.3 Cara Penyambungan pada Pipa PVC

Terdapat 4 cara penyambungan pada pipa PVC, yaitu :

a. Chemical Joint
Sesuai dengan namanya, penyambungan ini menggunakan bahan kimia,
dalam hal ini lem (solvent cement). Tapi harus diingat bahwa metode ini hanya
bisa diaplikasikan untuk pipa jenis PVC saja. Chemical joint dianggap sebagai
cara yang paling praktis dan ekonomis untuk digunakan di Indonesia.
b. Mechanical Joint
Mechanical Joint adalah penyambungan dengan mengandalkan ulir atau
baut sebagai perekat antar-pipa. Untuk melakukan metode ini, kedua ujung pipa
disambung dulu dengan fitting berulir, baru kemudian fitting disambungkan
dengan cara diputar mengikuti ulir tersebut.
Selain ulir, mechanical joint juga bisa dilakukan dengan menggunakan baut
yang dikombinasikan dengan fitting flange adaptor/stub end. Penyambungan ini
biasa dilakukan untuk dua pipa yang berbeda material, misal antara pipa plastik
dan pipa logam.
c. Heat Fusion
Heat Fusion mengandalkan panas untuk menyambungkan dua pipa.
Caranya adalah dengan melelehkan ujung pipa, kemudian disambungkan dengan
pipa lain. Ada tiga jenis heat fusion, yaitu poly fusion untuk pipa PPR, butt fusion
untuk pipa PE atau PA, dan electro fusion yang dapat digunakan untuk pipa PPR,
PE serta PA. Dibutuhkan alat dan ahli khusus untuk melakukan heat fusion ini.
d. Rubber Ring Joint
Rubber Ring Joint adalah proses penyambungan paling sederhana, hanya
menggunakan cincin karet yang terdapat pada soket pipa untuk merekatkan
sambungan pipa PVC dan PVC-O. Diperlukan semacam pelumas untuk
mempermudah pemasangannya.

2.4 Contoh Penyambungan Pipa PVC dengan menggunakan metode


Chemical dan Mechanical Joint
Seperti yang kita ketahui, pipa PVC adalah salah satu pipa yang tidak tahan
terhadap panas, dimana pipa ini hanya dapat bertahan hingga di suhu 60 °C,
setelah melewati suhu 60 °C bagian dalam pipa perlahan-lahan akan melunak
hingga menyebabkan pipa akan meleleh akibat suhu yang terlalu tinggi. Sehingga
pipa PVC tidak dapat disambungkan dengan metode las.
Penggunaan metode chemical dan mechanical joint merupakan salah satu
cara yang paling efektfif dalam menyambungkan dua buah pipa, hal ini
dikarenkan metode ini tidak membuat perubahan fisik ataupun terjadi reaksi
kimia terhadap pipa PVC sehingga metode ini aman dan juga metode ini sangat
praktis dan mudah untuk diaplikasikan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Chemical Joint adalah proses
penyambungan dengan menggunakan bahan kimia dimana bahan kimia yang
dimaksudkan adalah lem (lem pipa), sedangkan Mechanical Joint adalah proses
penyambungan antar pipa dengan menggunakan ulir ataupun baut sebagai
perekat antar pipa.
Salah satu contoh penyambungan pipa PVC dengan menggunakan metode
Chemical dan Mechanical Joint terjadi pada proses penyambungan keran air.
Dimana proses penyambungan antara keran air dengan Pipa yang terhubung
dengan tempat penampungan air atau dari pompa air, kebanyakan menggunakan
metode ini (bila pipa yang digunakan adalah pipa PVC).
Mula-mula pipa yang telah terhubung langsung dengan tempat
penampungan air akan dirancang sedemikian rupa sehingga nantinya proses
pengaliran air menuju daerah yang diinginkan tidak akan terhambat ataupun tidak
terjadi penggunaan pipa yang berlebih yang nantinya akan memperlambat aliran
fluida. Setelah berhasil menentukan rancangan pipa yang tepat, maka pipa
membutuhkan sambungan kepada sebuah katup yang nanti katup tersebut lah
yang dapat membuka ataupun menutup aliran fluida yang mengalir. Di sini pipa
membutuhkan sambungan berupa Faucet Elbow yang nantinya akan
menghubungkan pipa dengan katup. Adapun jenis katup yang akan digunakan
haruslah memiliki ulir pada sisi penyambunganya, seperti kran air plastic.
Kemudian di sisi Faucet Elbow yang tidak memiliki ulir, akan disambungkan
dengan pipa dengan metode Chemical Joint yakni Lem Pipa, sedangkan pada sisi
Faucet Elbow yang memiliki ulir akan disambungkan dengan katup
menggunakan metode Mechanical Joint dimana Mechanical Joint yang dimaksud
disini adalah ulir yang berada pada keran air dan pada sisi lain dari Faucet
Elbow. Lalu kemudian kran air tersebut akan disambungkan dengan cara diputar
masuk pada sisi Faucet Elbow hingga pas agar tidak terjadi kebocoran ataupun
kelonggaran pada katup. Berikut adalah skema gambarnya :

1. Mula-mula pipa yang terhubung langsung


dengan penampungan air akan dirancang sedemikan
rupa sehingga fluida dapat bergerak dengan lancar
menuju daerah yang dituju.

*Pipa yang terhubung langsung dengan penampungan


air

2. Proses Perancangan Pipa yang tepat akan


membuat aliran fluida tidak terhambat dan
meminimalisir penggunaan pipa hingga ke tempat
yang dituju.
3. Gambar dari Faucet Elbow yang nantinya akan
menjadi Fitting (Penyambung) antara pipa dengan
kran air (Valve).

4. Gambar dari Keran Air Plastik yang nantinya


akan digunakan sebagai katup yang bisa membuka
dan menutup aliran fluida.
Mechanical
Joint
Pipa yang
tersambung
dengan
Penampungan
air

Chemical
Joint

5. Hasil Akhir dari Penyambungan antara Pipa dengan Keran Air Plastik (Katup)
dimana Faucet Elbow berperan sebagai Fitting (penyambung)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a. PVC ditemukan secara tidak sengaja oleh Henri Victor Regnault pada tahun
1853 dan Eugen Baumann di tahun 1872. Pada tahun 1926, Waldo Semon dan
perusahaan B. F. Goodrich mengembangkan metode menjadikan PVC benar-
benar plastik, dengan menambahkan berbagai, bahan tambahan. Hasilnya, PVC
menjadi lebih fleksibel dan lebih mudah diproses yang lalu mencapai
penggunaan secara luas.
b. Terdapat 3 jenis sambungan yaitu, sambungan Socket (Socked Weld Pipe Joint
), sambungan Ulir (Screwed Pipe Joint) dan sambungan Flange (Flange Pipe
Joint) dimana dari ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing.
c. Ada 4 cara dalam penyambungan pipa PVC, yaitu Mechanical Joint, Chemical
Joint, Heat Fusion, Rubber Ring Joint dimana 2 diantaranya yaitu Mechanical
Joint dan Chemical Joint merupakan cara penyambungan yang paling sering
digunakan.
d. Adapun contoh penyambungan PVC dengan menggunakan metode
Chemical dan Mechanical Joint terjadi pada proses penyambungan keran air
dengan pipa yang tersambung langsung dengan penampungan air ataupun pipa
yang terhubung langsung dengan pompa.
Daftar Pustaka

http://eprints.umm.ac.id/38831/2/BAB%20I.pdf

https://www.academia.edu/34564661/BAB_I_LATAR_BELAKANG

https://dokumen.tips/documents/makalah-pembuatan-pvc.html

https://dokumen.tips/documents/makalah-pipa-kelompok-2.html

https://www.kelistrikanku.com/2020/03/jenis-sambungan-pipa.html

https://www.merdeka.com/properti/4-cara-penyambungan-pipa-plastik-yang-
tepat.html

Anda mungkin juga menyukai