PENELITIAN
Abstract. Antibiotics are the first choice for infections treatment. Various studies
found that approximately 40-62 % of antibiotics are used inappropriately. This
situation raises the problem of resistance with all the consequences that are very
detrimental. This study aims to determine the pattern of bacterial resistance of S.
aureus, E. coli and P. aeruginosa to various antibiotics. This study is a descriptive
study of secondary data from the recording of the results of culture specimens
were examined in East Kalimantan Provincial Health Laboratory. Samples taken by
total sampling on data of sensitivity test of S. aureus bacteria, E.coli and
P.aeruginosa against various antibiotics. Data obtained samples of 78 isolates of
S. aureus, 43 isolates of E.coli and P.aeruginosa 20 isolates obtained from various
specimens. The result showed high resistance on S.aureus, E.coli and
P.aeruginosa against various antibiotics.
Keywords : Resistance, sensitivity, Antibiotics
PENDAHULUAN
Penyakit infeksi merupakan salah sebagian berasal dari komunitas
satu masalah kesehatan terbesar (Community Acquired Pneumoniae)
tidak saja di Indonesia, tapi juga di dan sebagian lagi dari rumah sakit
seluruh dunia. Selain virus sebagai (Hospital Acquired Pneumoniae) (1)
penyebabnya, bakteri juga tidak Menurut penelitan, bakteri pato-
kalah pentingnya dalam menyebab- gen penyebab infeksi nosokomial
kan penyakit infeksi. Penyakit infeksi yang paling umum adalah Staphy-
ini juga merupakan penyebab utama lococus aureus, Escherichia coli,
kematian di dunia. Infeksi terbanyak Pseudomonas aeruginosa, Entero-
(18%) terutama pada anak-anak di bacter sp, dan Klebsiela pneumonia
bawah lima tahun (balita) adalah (Tenant et al., 2005; Prabhu et al.,
infeksi saluran nafas akut. Dari 2006).
infeksi saluran nafas akut tersebut
11
Jurnal Mahakam Husada Volume IV No. 1 , Nopember 2015, Hal 1 -71
12
Jurnal Mahakam Husada Volume IV No. 1 , Nopember 2015, Hal 1 -71
13
Jurnal Mahakam Husada Volume IV No. 1 , Nopember 2015, Hal 1 -71
14
Jurnal Mahakam Husada Volume IV No. 1 , Nopember 2015, Hal 1 -71
15
Jurnal Mahakam Husada Volume IV No. 1 , Nopember 2015, Hal 1 -71
PEMBAHASAN
Dari uji saring yang dilakukan kaan paling tinggi adalah ter-hadap
terhadap bakteri S.aureus, E.coli antibiotik amikacin yaitu S.aureus
dan P.aeroginosa dengan menggu- (81,9%), E.coli (88,4%), dan P.aeru-
nakan berbagai antibiotik didapatkan ginosa (70,6%). Hasil penelitian ini
hasil kepekaan yang berbeda-beda sama dengan hasil penelitian yang
karena isolat yang diuji berasal dari dilakukan oleh Refdanita dkk tentang
pasien yang berbeda-beda juga. pola kepe-kaan kuman terhadap
Berdasarkan hasil pengolahan antibiotik di ruang rawat intensif RS
da-a didapatkan bahwa resistensi Fatmawati Jakarta Tahun 2001 –
bakteri terhadap antibiotik golongan 2002 dimana hasil uji kepekaan
aminoglikosida yang paling tinggi kuman terhadap antibiotika golongan
terhadap spectinomicin yaitu aminoglikosida kepekaan paling
S.aureus (100%), E.coli (100%) dan tinggi terhadap amikasin yaitu E.coli
P. aeroginosa (40%). Bakteri dapat (92.6%), Pseudomonas sp (75.0%).
resisten terhadap aminoglikosida Resistensi terhadap kuinolon
karena aminoglycosida modifying pada umumnya muncul akibat mu-
enzyme menginaktifkan antibiotik tasi titik yang merubah afinitas
dengan menambah group fosforil, subunit B DNA gyrase terhadap
adenil atau asetil pada antibiotik. antibiotik.
Pada bakteri gram negatif amino- Timbulnya resistensi terhadap
glycosida modifying enzyme terletak antibiotik golongan β-laktam (ter-
diluar membran sitoplasma. Modi- utama pada bakteri gram negatif)
fikasi dari antibiotik tersebut akan adalah dengan diproduksinya enzim
mengurangi transpor antibiotik ke β-laktamase. Enzim ini dapat
dalam sel sehingga fungsi antibiotik memecah cincin β-laktam, sehingga
akan terganggu. Sedangkan kepe- antibiotik tersebut menjadi tidak aktif.
16
Jurnal Mahakam Husada Volume IV No. 1 , Nopember 2015, Hal 1 -71
17