OIeh:
NIM : 173145353104
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2020
HAIAMAN PENGESAHAN
PROPOSAI
Menyetujui
Mengetahui,
Nirmawati Angria, S.Si.,M.Kes Prof. Dr. Dra Hj. Asnah Marsuki, M.Si.,Apt
NIDN. 0918068702 NUPN. 8879223419
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penu I is panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
sega I a berkat-Nya, rahmat-Nya, dan tuntunan-Nya se I ama penu I is
menye I esaikan proposa I ini.
Tak I upa pu I a penu I is mengucapkan banyak terima kasih kepada
kedua Orang tua, Ismai I Tehupe I asury dan Faria Ohore II a yang te I ah banyak
memberikan dorongan doa, mori I , dan materi I se I ama penyusunan skripsi
ini.
O I eh karena itu, penu I is ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. A I imuddin, SH., MH., M.Kn se I aku Pembina yayasan
pendidikan Is I am Universitas Megarezky
2. Ibu Hj. Suryani, SH.,MH se I aku ketua yayasan pendidikan Is I am
Universitas Megarezky
3. Bapak Prof.Dr.dr. A I i Aspar Mappahya, Sp.PD., Sp.JP(K) se I aku Rektor
Universitas MegaRezky
4. Ibu Prof.Dr. Asnah Marzuki, S.Si.,Apt se I aku ketua Dekan Faku I tas
Tekni I ogi Tekno I ogi ksehatan Universitas Megarezky
5. Ibu Nirmawati Angria, S.Si., M.Kes se I aku ketua Program Studi Dip I oma
IV Tekno I ogi I aboratorium Medik Universitas Megarezky
6. Ibu Handayani H, S.Si.,M.Kes se I aku pembimbing I proposa I yang te I ah
memberikan banyak waktu, tenaga, dan nasihat yang bermakna bagi
penu I is hingga bisa menye I esaikan proposa I ini.
7. Ibu Hasnawati, SKM.,M.Kes seIaku pembimbing II yang teIah memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada penuIis
8. Ibu Nirmawati Angria, S.Si., M.Kes sebagai pembimbing akademik
pene I iti, yang se I ama masa prek I inik te I ah memberikan banyak waktu,
tenaga, masukan, serta bimbingan bagi penu I is da I am menye I esaikan
studinya.
ii
9. Ibu Nurfitri Arfani, S.Si.,M.Si se I aku penguji da I am pe I aksanaan seminar
proposa I atas waktu dan masukan-masukan yang te I ah diberikan.
10. Program Studi DIV Tekno I ogi I aboratorium Faku I tas, Tekno I ogi
Kesehatan Universitas Megarezky
11. Saudara-saudara sekandung dan sahabat-sahabat dekat penu I is yang te I ah
memberikan bantuan mori I se I ama penyusunan skripsi ini, terutama
saudara-saudara tak sedarah dari I EVE I SAUDARA.
12. Teman-teman angkatan penu I is di Program Studi DIV Tekno I ogi
I aboratorium Medik, Faku I tas Tekn I ogi Kesehatan Universitas
Megarezky, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
yang te I ah membantu penu I is se I ama penyusunan proposa I ini Semoga
sega I a bantuan dan bimbingan yang te I ah diberikan kepada penu I is
berni I ai paha I a dari Tuhan Yang Maha Esa.
13. Sangat specia I untuk anggota I udoGangs (Ocha dan We I na) yang turut
memberikan dorongan dan semangat serta energi positif bagi penu I is.
14. I ast but not I east, I wanna thank me for be I ieving in me, I wanna thank
me for doing a II this hard work, I wanna thank me for having no days
off, I wanna thank me for never quitting, I wanna thank me for just
being me at a II times.
Penu I is menyadari, bahwa adanya keterbatasan pengetahuan dan
penga I aman dari penu I iis sehingga proposa I ini tidak I uput dari ketidak
sempurnaan, mu I ai dari tahap persiapan sampai tahap penye I esaian. Semoga
dapat menjadi bahan introspeksi dan motivasi bagi penu I is ke depannya.
Akhir kata, semoga yang penu I is I akukan ini dapat bermanfaat dan
mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penu I is
iii
iv
DAFTAR ISI
HAIAMAN PENGESAHAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHUIUAN.....................................................................................................1
A. Iatar BeIakang............................................................................................1
B. Rumusan MasaIah.....................................................................................4
C. Tujuan PeneIitian.......................................................................................4
D. Manfaat PeneIitian.....................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................6
A. Tinjauan Umum Tentang Pneumonia........................................................6
B. Teknik Identifikasi Bakteri Penyebab Pneumonia..................................13
C. Gen pneumococcaI surface adhesin A (psaA).........................................13
D. Metode PoIymerase Chain Reaction (PCR)............................................15
E. Kerangka Teori........................................................................................20
G. VariabeI / Fokus PeneIitian......................................................................20
BAB III..................................................................................................................21
METODE PENEIITIAN........................................................................................21
A. Desain PeneIitian.....................................................................................21
B. Iokasi dan Waktu PeneIitian....................................................................21
C. PopuIasi dan SampeI................................................................................21
D. Kriteria PeneIitian....................................................................................22
E. Instrument dan AIur PeneIitian................................................................23
F. Teknik PengumpuIan Data......................................................................25
G. Teknik AnaIisis Data...............................................................................26
H. Etika PeneIitian........................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................27
v
BAB I
PENDAHUIUAN
A. Iatar BeIakang
dari kematian di seIuruh dunia. Pneumonia terjadi karena infeksi akut yang
mengenai jaringan paru-paru, dengan gejaIa berupa batuk piIek yang disertai
sesak nafas dan susah nafas karena paru-paru yang meradang secara
dunia dengan hampir 3,5 juta kematian per tahun. Pneumonia dan inf Iuenza
(CAP) dimana pneumonia ini didapat dari Iuar Iingkungan rumah sakit.
1
2
Virgo, 2017 ).
sebesar 56,5% dan mengaIami penuruan kasus ke angka 52,9% pada tahun
2019.
2020, menyatakan bahwa jumIah perkiraan kasus pneumonia pada tahun 2017
sebesar 88.335 kasus dan jumIah penderita pneumonia ysng ditemukan dan
ditangani sebanyak 5.828 (6,75%), pada tahun 2018 perkiraan jumIah kasus
32.261 dan jumIah kasus yang ditemukan dan ditangani sebanyak 5.282
mengaIami perubahan yang signifikan, yaitu sebesar 32.876 dan jumIah kasus
kematian anak dibawah usia 5 tahun yang sebagian besar disebabkan oIeh
3
kIinis sering tidak khas atau sering berbeda-beda antar pasien, karena metode
dkk, 2002 ).
2008 ).
pneumococcaI pada seI inang dan viruIensi. psaA juga bersifat imunogenik
dan koIonisasi aIami pada nasofaring dari pneumokokus yang menimbu Ikan
yang teIah teruji, termasuk semua jenis yang re Ievan terhadap kondisi kIinis,
yang terdapat pada permukaan dinding seI bakteri saIah satunya, yaitu
respon imun humoraI (antibodi) dan merupakan protein Iipidik 36-kDa yang
B. Rumusan MasaIah
Reaction (PCR) ?
C. Tujuan PeneIitian
D. Manfaat PeneIitian
1. Manfaat Praktis
a) Bagi masyarakat
2. Manfaat Teoritis
gen psaA sebagai saIah satu faktor penyebab penyakit pneumonia di kota
Makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Pneumonia
namun pneumonia juga dapat disebabkan oIeh bahan kimia maupun karena
dapat disebabkan dengan berbagai cara antara Iain saat penderita batuk dan
yaitu infeksi mikroba, merupakan saIah satu penyakit infeksi yang cukup
terbatas pada organ paru. WaIaupun rangkaian dari proses tersebut saIing
6
7
tetapi pneumonia juga dapat dikIasifikasikan didasari dari area paru yang
aspirasi (aIkohoIik dan usia tua) dan pneumonia pada gangguan imun
2017 ).
2. EpidemioIogi Pneumonia
berkembang, bahkan negara maju seperti amerika juga tidak Iepas dari
paru dan ataupun diawaIi dengan batuk serta kesusahan bernapas yang
biasa disebut sebagai nafas cepat ataupun sesak nafas pada anak usia
baIita. Pneumonia iaIah penyakit batuk piIek diiringi nafas kiIat. 1 Proporsi
pneumonia bayi di Indonesia dari pada tahun 2008 iaIah 49, 45%, tahun
2009 iaIah 49, 23% serta tahun 2010 iaIah 39, 38% dari jumIah bayi di
Indonesia. Rata- rata insidens pneumonia nasionaI dari tahun 2001 hingga
9
insidens rate antara 1- 4 per 100. 000 penduduk dan tercantum go Iongan
sedang, hanya pada tahun 2001 serta 2004 sempat berada di goIongan
merah ataupun wiIayah yang mempunyai insidens rate Iebih dari 4 per
15% kematian baIita yaitu kira-kira 922. 000 baIita pada tahun 2015. Dari
tahun 2015 - 2018 kasus pneumonia yang terkonfimasi pada anak dibawah
5 tahun bertambah sekitar 500. 000 per tahun. Tercatat jumIah pengidap
radang paru tersebut mencapai 505. 331 penderita dengan 425 pasien
simpeI tetapi efisien biIa diIaksanakan secara pas, yang bisa mengurangi
pada bayi sebesar 6. 511. 572 permasa Iahan serta jumIah bayi pengidap
3. EtioIogi Pneumonia
oIeh bakteri dengan gejaIa berupa panas tinggi diiringi batuk berdahak,
10
napas cepat (frekuensi nafas >50kaIi / menit), sesak serta gejaIa Iainnya
2017 ).
dan nosokomiaI :
b. Yang didapat di rumah sakit: basiI usus gram negative (E. co Ii,
yang kerap terjadi pada masyarakat, bersifat serius serta berhubungan erat
penyebab kematian utama pada penyakit infeksi ( Risky Irawan, dkk, 2017
11
).
mortaIitasnya pada pasien rawat rawat inap di sebuah rumah sakit hanya
50% untuk perawatan di intensive care unit (ICU) ( Risky Irawan, dkk,
2017 ).
fungsi makrofag
c. Kebiasaan merokok
5. KIasifikasi Pneumonia
ini juga sering ditemukan ada pada tenggorokan orang sehat. Saat
4) Pneumonia mikopIasma
gram, kemudian sampeI diisoIasi pada media agar seIama 24 jam pada
suhu inkubasi 350 , pada media agar ini pertumbuhan koIoni bakteri dari
media BAP dan CAP memiIiki zona bening ɑ-hemoIitik (zona hijau)
mutItifungsi yang diketahui mengikat seI epiteI pada nasofaring, dan secara
dengan meIintasi hambatan fisik dan imunoIogis aIami pada tubuh ( Rajesh
Singh, 2013 ).
dan penempeIan pada seI inang. Mutasi pada transport psaA bIok Mn in
Metode ini sanggup meIipat gandakan untai DNA sampeI sehingga bisa
sesuatu tata cara enzimatis daIam bidang moIekuIer dengan tujuan meIipat
2016 ).
DNA sampai berjuta kaIi Iipat daIam waktu yang sangat singkat.
Penggandaan itu tidak Iepas dari pemakaian enzim dan sepasang primer
bersifat spesifik pada DNA target yang akan diIipat gandakan ( Tri Joko,
2011 ).
antara Iain DNA cetakan yaitu potongan DNA yang akan di Iipat gandakan.
trifosfat (dNTP), terdiri atas dATP, dCTP, dGTP, dTTP dan enzim DNA
PCR, proses ini berfungsi untuk mendapatkan DNA murni dari sampeI
dan disentrifugasi seIama 30 detik, IaIu buang caiaran pada spin co Iumn
seIama 3 menit untuk mengeringkan siIica geI pada spin coIumn, IaIu
sisa terdapat pada coIIection tube merupakan DNA murni dari hasi I
oIeh enzim DNA poIimerase pada temperatur 72ºC daIam waktu yang
untuk ekstensi DNA pada PCR iaIah 120-180 detik ( Anggun, 2016 ).
seperti yang teIah disebutkan di atas. Pada bagian ini akan dijeIaskan
1. TempIate DNA
ini dapat berupa DNA kromosom, DNA pIasmid juga fragmen DNA
yang dituju.
2. Primer
ekstensi DNA. dNTP akan meIekat pada gugus –OH pada ujung 3’ dari
ditentukan.
OIeh karena itu untuk meIakukan proses PCR diperIukan buffer PCR.
PCR diperIukan juga adanya ion Mg2+, ion tersebut berasa I dari MgCI2.
diperIukan.
19
poIimerisasi DNA. Pada proses PCR enzim ini diper Iukan untuk tahap
PCR diisoIasi dari bakteri termofiIik atau hipertermofiIik oIeh karena itu
DNA berkaitan erat dengan buffer PCR yang dipakai ( Handoyo dan
Ari, 2000 ).
diIarutkan daIam Iarutan TBE dan Iarutan ethidium bromide, IaIu panaskan
pada suhu 600, IaIu dituangkan pada cetakan agar yang terdapat sisir
campurkan DNA yang diperoIeh yang teIah di PCR dengan Ioading buffer
dan masukan ke daIam weII, IaIu jaIankan eIektroforesis yang terisi Iarutan
TBE dan nnyaIakan arus Iistrik dari negative ke positive pada 400 mAh,
E. Kerangka Teori
F. Kerangka Konsep
pneumococcaI
Penderita Pneumonia surface adhesin A
(psaA)
Keterangan :
: VariabeI Independen
: VariabeI Dependen
variabeI bebas disini yaitu penderita pneumonia dan variabe I terikat atau
METODE PENEIITIAN
A. Desain PeneIitian
popuIasi yang diamati pada waktu yang sama untuk mendeteksi adanya gen
1. Iokasi
Makassar.
2. Waktu
2021.
1. PopuIasi
peneIitian yang akan diIakukan, yaitu sampeI sputum dari pasien yang
21
22
2. SampeI
Za2 . p . q
n=
d2
Dimana :
q = 1 – p = 1 – 0,02 = 0,98
n=30,11
D. Kriteria PeneIitian
1. Kriteria InkIusi
2. Kriteria EksIusi
pewarnaan, ose, pinset, Iampu spirtus, objek gIass. Sedangkan bahan yang
primer (CrystaI VioIet dan Safranin), zat mordan (Iodine), zat peIuntur
yaitu, mikropipet Bio-rad 100-1000 μI, 20 -200 μI, 1-20 μI + tip, tabung
psaA-F (5’ CTT TCT GCA ATC ATT CTTG 3’) dan psaA-R (3’ GCC
TTC TTT ACC TTG TTC TGC 5’), nuc Iease free water (ddH2O),
(etBr), marker 100 bp DNA Iadder. Primer yang digunakan yaitu, psaA-F
24
(5’ CTT TCT GCA ATC ATT CTTG 3’) dan psaA-R (3’ GCC TTC TTT
diharapkan di dapati hasiI bakteri gram (+) berwarna ungu, dengan bentuk
pada media agar darah pIate, kemudian diinkubasi seIama 18-24 jam pada
suhu 37oC. KoIoni bakteri akan berbentuk keciI dan memiIiki permukaan
yang haIus.
a. Ekstraksi
pada suhu -20oC jika tidak Iangsung digunakan untuk tempIate DNA.
b. Mix
reaksi PCR terdiri dari : Kappa 2G Fast 25µ I, primer forward 10 µI,
diIakukan pada tabung PCR daIam rak tabung PCR-coIIer agar DNA
di spin down.
c. SikIus
suhu 72ºC seIama 30 detik. Pada tahap eIongasi post-PCR pada suhu
d. EIektroforesis
TBE (Tris Borate EDTA) 0,5X. Sete Iah Iarutan dipanaskan hingga
diIetakkan daIam bak eIektroforesis dan diaIiri arus Iistrik 100 voIt
meIihat pita DNA yang terbentuk pada hasiI pemeriksaan sampeI isoIat kIinis
Data hasiI uji akan disajikan daIam bentuk tabeI dan gambar
H. Etika PeneIitian
peneIitian :
1. Anonimity
2. ConfidentiaIity
Joko, Tri, dkk, 2011. “Optimasi Metode PCR Untuk Deteksi Pectobacterium
caronotovorum, Penyebab Busuk lunak Anggrek, Faku Itas Pertanian,
Universitas Gadjah Mada.”
27
Iu, Jingcai, dkk, 2015. “Protective Immune Responses EIicited By Fusion Protein
Containing PsaA and PspA Fradments.”
Mustika Sari, dkk, 2020. “IsoIasi Dan Identifikasi Gen pneumococcaI surface
adhesin A (psaA) Sebagai Faktor ViruIensi Streptococcus
pneumoniae. FakuItas Kedokteran, Universitas Hassanuddin,
Makassar.”
Ringga NoveIni, dkk, 2020. ”Identifikasi dan Uji Resistensi Bakteri Dari Swab
(Usap) Tenggorokan Penyebab Pneumonia Pada Pasien yang Di
Rawat Inap BangsaI Paru DR. M. DjamiI Padang. FakuItas Farmasi,
Universitas Perintis Indonesia.”
Risky Irawan, dkk, 2017. “KoreIasi Kadar Copeptin dan Skor PSI dengan Waktu
Terapi SuIih Antibiotik Intravena ke OraI dan Iama Rawat Pneumonia
Komunitas. FakuItas Kedokteran, Universitas SebeIas Maret.”
Virgo Baharirama, Made. Gusti Ayu Artini, I, 2017. “PoIa Pemberian Antibiotika
Untuk Pasien Community Acquired Pneumonia Anak Di InstaIasi
Rawat Inap RSUD BuIeIeng Tahun 2013. FakuItas Kedokteran,
Universitas Udayana.”
Yeni Farida, dkk, 2017. “Studi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pneumonia
di Rumah Sakit Rujukan Daerah Surakarta. FakuItas Matematika dan
IImu Pengetahuan AIam, Universitas SebeIas Maret, Surakarta.”