Disusun Oleh :
ELMA APRILIANA
PO.62.20.1.19.406
REGULER V
2021
1. KONSEP DASAR
A. Pengertian
Persalinan normal adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri tanpa
bantuan alat-alat medis serta tidak melukai ibu dan bayi, umumnya berlangsung
kurang dari 24 jam. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehamilan yang sudah cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit
B. Patofisiologi
Kontraksi Braxton-Hicks. Pada stadium akhir kehamilan otot uterus bersiap untuk
persalinan dan pelahiran melalui kontraksi dan relaksasi pada interval tertentu.
Kontraksi Braxton-Hicks biasanya tidak nyeri kontraksi tersebut juga disebut
persalinan palsu. Kontraksi persalinan palsu umumnya dirasakan rendah di abdomen.
Kontraksi persalinan palsu terjadi dalam pola yang tidak teratur, dan intensitasnya
tidak bertambah secara bermakna dari waktu kewaktu. Persalinan palsu dapat
mengganggu kontraksi tersebut datang dan pergi, dan perubahan posisi atau aktivitas
dapat meredakan ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Pada persalinan sejati kontraksi
uterus yang terjadi secara involunter berlangsung secara teratur, semakin kuat dari
waktu ke waktu, dan memulai kerja persalinan yang sebenarnya. Kontraksi tersebut
terjadi jarak sekita 20 sampai 30 menit, hingga pada jarak 2 sampai 3 menit.
Kontraksi persalinan sejatinya biasanya berlangsung 30 detik pada awalnya dan
durasinya meningkat seiring kemajuan persalinan.
Kontraksi Braxton-Hicks. Pada stadium akhir kehamilan otot uterus bersiap untuk
persalinan dan pelahiran melalui kontraksi dan relaksasi pada interval tertentu.
Kontraksi Braxton-Hicks biasanya tidak nyeri kontraksi tersebut juga disebut
persalinan palsu. Kontraksi persalinan palsu umumnya dirasakan rendah di abdomen.
Kontraksi persalinan palsu terjadi dalam pola yang tidak teratur, dan intensitasnya
tidak bertambah secara bermakna dari waktu kewaktu. Persalinan palsu dapat
mengganggu kontraksi tersebut datang dan pergi, dan perubahan posisi atau aktivitas
dapat meredakan ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Pada persalinan sejati kontraksi
uterus yang terjadi secara involunter berlangsung secara teratur, semakin kuat dari
waktu ke waktu, dan memulai kerja persalinan yang sebenarnya. Kontraksi tersebut
terjadi jarak sekita 20 sampai 30 menit, hingga pada jarak 2 sampai 3 menit.
Kontraksi persalinan sejatinya biasanya berlangsung 30 detik pada awalnya dan
durasinya meningkat seiring kemajuan persalinan
Ketuban pecah pada akhir kala 1 persalinan. Apabila terjadi sebelum awitan
persalinan, disebut ketuban pecah dini (KPD). Kurang lebih 80% wanita yang
mendekati usia kehamilan cukup bulan dan mengalami KPD mulai mengalami
persalinan spontan mereka dalam waktu 24 jam.
Bloody show (pengeluaran lendir disertai darah melalui vagina) dengan his
permulaan, terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan pendataran dan
pembukaaan, lendir yang terdapat dikanalis servikalis lepas, kapiler pembuluh pecah,
yang menjadi pendarahan sedikit (Ai Nurasiah & dkk, 2012).Sumbatan mukus yang
menyekat serviks selama kehamilan tepat sebelum persalinan, serviks membuka
secara perlahan dan sumbatan tersebut lepas. Pada saat bersamaan beberapa kapiler
serviks rupture membuat mukus yanglengket menjadi warna merah muda. Proses ini
disebutshow atau bloody show dan mengindikasikan bahwa persalinan akan segara
terjadi.
Lonjakan energi, banyak wanita mengalami lonjakan energi kurang lebih 24 sampai
48 jam sebelum awitan persalinan. Setelah beberapa hari dan minggu merasa letih
secara fisik dan lelah karena hamil, mereka terjaga pada suatu hari dan menemukan
diri mereka bertenaga penuh. Para wanita merasa enerjik melakukan sbelum
kedatangan bayi, selama beberapa jam sehingga mereka semangat melakukan
berbagai aktifitas yang sebelumnya tidak mampu mereka lakukan, akibatnya mereka
memasuki masa persalinan dalam keadaan letih
D. Pemeriksaan Penunjang
USG Kehamilan
USG kehamilan sebenarnya adalah jenis pemeriksaan yang disarankan untuk rutin
dilakukan selama hamil. Pemeriksaan ini nyatanya bisa membantu melihat
pertumbuhan janin serta mendeteksi kemungkinan terjadinya kelainan.
2.USG Doppler
Mendeteksi kemungkinan gawat janin juga bisa dilakukan dengan pemeriksaan USG
Doppler. Jenis USG ini bisa membantu mengetahui ada atau tidak gangguan di aliran
darah dan jantung janin.
3.Cardiotocography
Pemeriksaan air ketuban juga bisa dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya
gangguan. Tes ini dilakukan untuk mengetahui volume air ketuban dan melihat
kemungkinan ditemukan mekonium atau tinja janin pada air ketuban.
5.Pemeriksaan pH
Gawat janin yang terjadi karena kekurangan asupan oksigen bisa menyebabkan pH
darah janin menjadi lebih asam. Maka dari itu, dokter mungkin akan melakukan
pemeriksaan penunjang berupa pengambilan sampel darah bayi untuk memeriksa pH.
E. Penatalaksanaan Medis
Wanita dengan usia kehamilan di atas 41 minggu harus melakukan pengawasan janin
sebelum kelahiran. Saat antenatal surveillance, dilakukan pemeriksaan nonstress
testing menggunakan cardiotocography dan ultrasonografi untuk
menentukan biophysical profile.
Keputusan Terapi
Terapi konservatif dahulu lebih disarankan karena adanya risiko peningkatan tingkat
sectio caesarea jika induksi persalinan gagal. Walau demikian, bukti ilmiah yang ada
justru menunjukkan bahwa induksi persalinan tidak meningkatkan risiko persalinan
sectio caesarea. Sebaliknya, justru ketika dilakukan terapi konservatif, risiko sectio
caesarea akan meningkat.
A. Pengkajian
B. Analisa Data
C. Diagnosa Keperawatan
3. Risiko terjadinya hemoragia yang berhubungan dengan atonia uteri atau trauma
D. Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA TUJUAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN
Gangguan rasanyaman Tujuan dan kriteria Hasil Tujuan Setelah 1. Untuk menambah penget
berhubungan dengan nyeri dilakukan tindakan keperawatan diharapkan mengetahui nyeri yang diala
persalinan klien lebih merasa nyaman dari sebelumnya
2. Mengurangi nyeri yang
Kriteria Hasil:
klien
- Kebutuhan rasa nyaman klien terpenuhi
3. Menghindari abdomen
- Klien mengatakan merasa nyaman langsung dengan benda asin
Rencana Tindakan :
3. Pembalut yang
1. Kaji tanda-tanda vital
keseluruhannya mengandun
100ml darah, kehilangan
2. Massase lembut secara intermiten fundus
darah dalam 15
uteri
dipertimbangkan sebagai al
3. Kaji jumlah darah yang keluar yang hebat
terdapat pada pembalut.
4. Untuk mengetahui kelai
4. Observasi warna kulit apakah ibu terjadi pada klien
mengalami sianosis
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia