PENGKAJIAN RESEP
OLEH :
I PUTU EDO SANJAYA PUTRA
2108611056
Nama Dokter :
drg. A. A. I. Mas Wulan Sari, SKG
SIP : 446/DC.I.025.00.23/Dikes.18
Denpasar, 13/9/2021
PENGKAJIAN ADMINISTRATIF
Kelengkapan Resep Ada Tidak Keterangan
Ada
Inscriptio Nama drg. A. A. I. Mas Wulan Sari, SKG
SIP 446/DC.I.025.00.23/Dikes.18
Alamat Jl. Nangka Utara No. 215 Denpasar
No. Telpon 0816576161
Hari dan jam
Tidak ada
praktik
Unit asal resep Tidak ada
Nama kota Denpasar
Tanggal resep 13 September 2021
Invocatio Simbol R/ Terdapat R/
Nama obat Sanmol
Kekuatan/potensi 500 mg
Ordonatio obat
(Praescriptio) Jumlah obat Terdapat jumlah obat dengan jelas
Bentuk sediaan
Tablet
obat
Frekuensi Terdapat frekuensi pemberian
pemberian dengan jelas
Jumlah Terdapat jumlah pemberian obat
Signatura pemberian obat dengan jelas
Waktu minum
Tidak ada
obat
Informasi lain Tidak ada
Subscriptio Paraf Tidak ada
Nama Putu Mirah Rashita Praisana
Alamat Jl Abianbase No. 2
No RM Tidak ada
Identitas Tanggal Lahir Tidak Ada
pasien Umur 23 tahun
Jenis kelamin Tidak Ada
Berat Badan Tidak ada
Tinggi Badan Tidak ada
PENGKAJIAN FARMASETIS
Berdasarkan resep tersebut, sediaan yang diberikan kepada pasien adalah Sanmol 500
mg. Bentuk dari sediaan tersebut adalah tablet. Stabilitas sediaan pada suhu ruangan yaitu 20-
25°C sehingga perlu disampaikan kepada pasien terkait penyimpanan sediaan untuk hindari
kontak dengan cahaya matahari langsung dan dijauhakan dari jangkauan anak-anak.
PENGKAJIAN KLINIS
Kandungan Obat : Paracetamol 500 mg.
Dosis : Dewasa dan anak 12 tahun ke atas: 500 - 1000 mg setiap 4-6 jam sekali
dengan dosis maksimum 4000 mg dalam 24 jam (sudah sesuai 3 x sehari dan tidak
melebihi dosis maksumum)
Indikasi Obat : Nyeri ringan sampai sedang, nyeri sesudah operasi cabut gigi,
pireksia.
Kontraindikasi : Gangguan fungsi hati berat, hipersensitivitas.
Efek samping : Jarang terjadi efek samping, tetapi dilaporkan terjadi reaksi
hipersensitivitas dan ruam kulit.
Amnanesis : Pasien menderita nyeri pada gigi pada dosis yang diberikan oleh dokter.
Untuk memastikan amnanesis tersebut apoteker dapat mengajukan pertanyaan seperti
keluhan apa yang terjadi dan apakah mengalami nyeri atau tidak. Kemudian
menanyakan apakah ada riwayat penyakit dan alergi atau tidak. Sehingga akan dapat
kecocokan antara obat yang diresepkan dengan keluhan yang sampaikan.
Konseling : Apoteker dapat memberikan obat sesuai dengan yang diresepkan dengan
memberikan informasi pemakaian 3 kali satu hari dengan selang waktu konsumsi
setiap 6 jam sesudah makan kurang lebih 1 jam setelah makan.
DAFTAR PUSTAKA
Permenkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
Pionas. 2021. Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI). http://pionas.pom.go.id/. Diakses 14
September 2021.