DISUSUN OLEH :
1. DIAN NOVITA
2. DWI MIRYAM
3. EDA APRILIA
2021
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISI..
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN......
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
31 KESIMPULAN.
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Bila umumnya system endokrin bekerja melalui hormon, maka system
syaraf bekerja melalui neuro transmitter yang dihasilkan oleh ujung-ujung syraf.
Struktur
Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin
melepas sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau
organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk
hepar, pancreas ( kelenjar endokrin dan eksokrin), payudaara , kelenjar lakrimalis
untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya lengsung ke
dalaam darah .
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definis
5
2.2. Pengenalan Sistem Endokrin
Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusia yang terdiri
dari sejumlah kelenjar penghasil zat yang
dinamakan hormon. Kelenjar ini dinamakan
“endokrin” karena tidak mempunyai saluran
keluar untuk zat yang dihasilkannya. Hormon yang
dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit pada saat
dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran melalui
pembuluh darah bercampur dengan darah.
Kelenjar yang produknya disalurkan melalui
pembuluh khusus (seperti kelenjar ludah) dinamakan kelenjar eksokrin.
Kelenjar endokrin (endocrine gland) terdiri dan (1) kelenjar hipofise atau
pituitari (hypophysis or pituitary gland) yang terletak di dalam rongga kepala
dekat dasar otak; (2) kelenjar tiroid (thyroid gland) atau kelenjar gondok yang
terletak di leher bagian depan; (3) kelenjar paratiroid (parathyroid gland) dekat
kelenjar tiroid; (4) kelenjar suprarenal (suprarenal gland) yang terletak di kutub
atas ginjal kiri-kanan; (5) pulau Langerhans (islets of langerhans) di dalam
jaringan kelenjar pankreas; (6) kelenjar kelamin (gonad) laki di testis dan indung
telur pada wanita. Placenta dapat juga dikategorikan sebagai kelenjar endokrin
karena menghasilkan hormon.
6
a. Kelenjar Endokrin
Kelenjar hipofisa
Kelenjar tiroid
Kelenjar paratiroid
Pulau-pulau pankreas
Kelenjar adrenal
Buah zakar
Indung telur.
7
diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung,
terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah:
Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi
biasanya tidak disebut sebagai bagian dari sistem endokrin. Beberapa organ ini
menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di tempat pelepasannya, sedangkan
yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran darah.
b. Hormon
Kata hormone berasal dari kata Yunanai hormone yang artinya membuiat
gerakan atau membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang
mengatur kehidupan. Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran
darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam
sel-sel. Sebagian besar hormone merupakan protein yang terdiri dari rantai
asam amino dengan panjang yang berbeda - beda. Sisanya merupakan steroid,
yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon dalam jumlah yang
sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.
Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan
antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah
8
fungsi sel. Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara
keseluruhan:
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu
hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium,
dan testis.
a. Hipofisis
9
Hypofisis cerebri atau glandula pituitari adalah struktur lonjong kecil yang
melekat pada permukaan bawah otak melalui infundibulum. Lokasinya sangat
terlindungi baik yaitu terletak pada sella turcica ossis sphenoidalis. Disebut
master endocrine gland karena hormon yang dihasilkan kelenjar ini banyak
mempengaruhi kelenjar endokrin lainya.
10
Hormon yang dihasilkan kelenjar
hipofisis bagian anterior .
11
Adeno hypophysis
1. Pars distalis
• Bagian utama dari kelenjar hypofisis krn meliputi 75% dari seluruh kelenjar
• Dengan sedian yang diberi pewarnaan HE dapat dibedakan menjadi 2 macam
sel :
• Sel Acidophil
Ukuranya lebih besar dengan batas yang jelas dan dengan pewarnaan HE rutin
sitoplasmanya berwarna merah muda. Berdasakan reaksinya terhadap bahan
cat, dapat dibedakan menjadi 2 sel:
1. Sel orangeophil (alpha acidophil = sel somatrotope)
Sel ini dapat dicat dengan orange-G, menghasilkan hormon GH
2. Sel carminophil (epsilon acidhophil = sel mammotrope)
Sel ini bereaksi baik terhapat cat azocarmin. Jumlah sel ii meningkat selama dan
setelah kehamilan. Hormon yang dihasilkan hormon prolaktin.
12
• Sel Basophil
Sel ini memiliki inti lebih besar dari sel acidiphil dan dengan pewarnaan HE
sitoplasmanya tampak berwarna merah ungu atau biru. Bila memakai
pengecatan khusus aldehyde – fuchsin, dapat dibedakan 2 macam sel :
1. Sel beta basophil (sel thyrotrophic)
Sel ini tercat baik dengan aldehyde – fuchsin dan menghsilkan hormon
thyrotropic hormon
2. Sel delta basophil
Dengan perwarnaan aldehyde – fuchsin tidak tercat dengan baik. Berdasarkan
hormon yang dibentuk, diduga sel ini ada 3 macam:
a. Sel gonadotrophin type 1
Sel ini menghasilkan FSH
b. Sel gonadotropin type 2
Sel ini menghasilkan LH
c. Sel corticotrophic
Sel ini menghasilkan hormon ACTH, pada manusia sel ini membentuk melanocyte
stimulating hormone ( MSH)
2. Pars intermedia
Bagian hypophysis ini pada manusia mengalami rudimenter, dan tersusun dari
suatu lapisan sel tipis yang berupa lempengan – lempengan yang tidak teratur
dan gelembung yang berisi koloid. Pada manusia diduga membentuk
melanocyte stimulating hormon ( MSH ) yang akan merangsang kerja sel
melanocyte untuk membentuk pigmen lbh bnyk. Tetapi hal ini masih dlm
penelitian lbh lanjut.
13
Neura hypophyse Terdiri dari 2 macam struktur :
a. Pars nervosa : infundibular processus
b. Infundibulum : neural stalk ( merupakan tangkai yang menghubungkan neuro
hypophyse dengan hypotalamus )
Ciri khas yang terdapat dalam neuro – hipophyse ini adalah adanya suatu
struktur yang disebut herring’s bodies yang merupakan neurosekret dari neuro-
secretory cell dari hypotalamus yang kemudian dialirkan melalui axon dan
ditimbun dalam neuro hypophyse sebagai granul. Hormon – hormon yang
dihasilkan oleh bagian ini adalah : ADH ( vasopressin ), oxytocin.
14
Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan
dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena
kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin
menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan
kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme,
yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot.
Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan
garam iodium di dalam makanan.
15
Bereaksi sebagai antagonis ansulin.
Gelisah
Gugup
merasa demam.
Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus)
dan kelenjar tiroid membesar.
16
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di
dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam
tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang
terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von
Recklinghousen.
Hiperparatiroidisme
17
* Peptikum ulkus
* Mual
* Osteoporosis
* Miskin memori
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada
setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu
bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
18
Kerusakan pada bagian korteks
mengakibatkan penyakit Addison
dengan gejala sebagai berikut: timbul
kelelahan, nafsu makan berkurang,
mual, muntahmuntah, terasa sakit di
dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan
atau dalam keadaan bahaya, produksi
adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah
lebih banyak.
Hampir semua orang mengetahui bahwa ada dua ginjal dan bahwa keduanya
sangat penting, tetapi kebanyakan orang tak mengetahui bahwa ada dua potong
jaringan kecil yang beratnya masing-masing 5-6 gram di atas kedua ginjal yang
juga amat penting.
19
Sebagian orang berutang nyawa pada suatu hormon ajaib bernama adrenalin:
saat orang-orang ini dalam bahaya, cairan ini membuat mereka lebih kuat,
lebih cekatan, lebih cepat, dan lebih siaga.
20
Di dalam kelenjar
adrenal, ada dua
laboratorium terpisah
yang menghasilkan
hormon-hormon yang
amat penting. Yang pertama korteks adrenal; yang lainnya medula adrenal.
Hormon-hormon yang dihasilkan di kedua laboratorium ini penting bagi
kehidupan manusia.
Saat ada bahaya, tombol peringatan di dalam tubuh ditekan, dan otak
mengirimkan perintah secepat kilat ke kelenjar adrenal. Sel-sel di bagian dalam
kelenjar adrenal lalu beralih ke keadaan siaga dan melepaskan hormon adrenalin
untuk menghadapi keadaan darurat. Molekul-molekul adrenalin bercampur
dengan darah dan menyebar ke seluruh bagian tubuh.
21
Korteks adrenal berperan penting mengurangi ketegangan (stres) pada tubuh. Saat tubuh
mengalami ketegangan yang parah, hipotalamus mengirimkan perintah ke kelenjar
pituitari agar melepaskan ACTH (hormon adrenokortikotropis). Di sisi lainn, ACTH
merangsang korteks adrenal, mendorong pembuatan kortikosteroid. Kortikosteroid ini
memastikan produksi glukosa dari molekul-molekul seperti protein, yang tak mengandung
karbohidrat. Akibatnya, tubuh menerima tenaga tambahan dan tekanan pun berkurang.
22
otot dapat menegang jauh lebih kuat. Molekul adrenalin yang masuk ke hati
memerintahkan sel-sel yang ada di sana agar mencampur gula dengan darah. Ini
menyebabkan jumlah gula darah meningkat dan mengalirkan bahan bakar
tambahan yang dibutuhkan otot.
e. Pankreas
Organ sasaran kedua hormone ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak.
Gliklagon dan insulin memegang peranan penting dalam metabolisem
karbohoidrat, protein dan lemak. Bahkan keseimbangan kadar gula darah
sangat dipengaruhi oleh kedua hormone ini.
Fungsi kedua hormone ini saling bertolak belakang. Kalau secara umum,
insulin menurunkan kadar gula darah sebaliknya untuk glukagon
23
meningkatkan kadar gula darah. Perangsangan glucagon bial gula darah
rendah, dan asam amino mkmeningkat. Efek glukagon ini juga sama denga
efek kartisol, GH dan epinefrin.
24
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau
Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon
insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah.
Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak
menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan
penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan
hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.
f. Ovarium
25
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur,
ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan
ovarium yaitu sebagai berikut.
1. Estrogen
2. Progesteron
g. Testis
26
Seperti halnya ovarium, testis adalah
organ reproduksi khusus pada pria. Selain
menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai
kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon
androgen, yaitu testosterone diperlukan untuk
untuk mempertahankan spermatogenesis.
Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda
kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
27
Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka
merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau
terlalu rendah.
Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di
kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka
hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan
perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon. Sistem umpan
balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa.
Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang
memiliki jadwal tertentu. Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan
peningkatan sekresi LH dan FSH oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon
estrogen dan progesteron pada indung telur juga kadarnya mengalami turun-
naik setiap bulannya.
28
Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa
diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yanglainnya menekan
pelepasan hormon hipofisa.
Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi
biasanya tidak disebut sebagai bagian dari sistem endokrin. Beberapa organ ini
menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di tempat pelepasannya, sedangkan
yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran darah. Contohnya,
otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya terutama terbatas pada
sistem saraf.
29
Faktor-faktor lainnya juga merangsang pembentukan hormon. Prolaktin (hormon
yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa) menyebabkan kelenjar susu di payudara
menghasilkan susu. Isapan bayi pada puting susu merangsang hipofisa untuk
menghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi juga meningkatkan pelepasan
oksitosin yang menyebabkan mengkerutnya saluran susu sehingga susu bisa
dialirkan ke mulut bayi.
Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada di bawah
kendali hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh
memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon. Misalnya kadar insulin
meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah gula dari
makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai
sangat rendah.
Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas. Kadar
kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi hari dan
terendah pada senja hari. Alasan terjadinya hal ini belum sepenuhnya
dimengerti.
a. Hormon Utama
30
menghasilkan
31
seluruh tubuh
Mengendalikan pembentukan
Hormon Kelenjar tulang
paratiroid paratiroid Mengendalikan pelepasan kalsium
dan fosfat
Renin dan
Ginjal Mengendalikan tekanan darah
angiotensin
32
hormone)
33
Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada dibawah
kendali hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh
memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon. Misalnya kadar insulin
meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah gula dari
makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai
sangat rendah.
Sistem endokrin
Sistem endokrin-sistem komunikasi lainnya di tubuh terdiri dari kelenjar
endokrin yang memproduksi hormon, zat kimia yang dilepaskan ke dalam
aliran darah untuk membimbing proses seperti metabolisme,
pertumbuhan, dan perkembangan seksual. Hormon juga terlibat dalam
mengatur kehidupan emosional.
34
Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal adalah kelenjar seukuran kacang polong yang tampaknya
menanggapi paparan cahaya dan mengatur tingkat aktivitas sepanjang
hari.
The Pankreas
Pankreas terletak pada kurva antara perut dan usus kecil dan
mengendalikan tingkat gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin
dan glukagon.
Kelenjar hipofisis
Kelenjar pituitari menghasilkan jumlah terbesar hormon yang berbeda
dan karenanya memiliki jangkauan terluas efek pada fungsi tubuh.
Hipofisis posterior dikontrol oleh sistem saraf. Ini menghasilkan dua
hormon: vasopressin, yang menyebabkan tekanan darah meningkat dan
mengatur jumlah air dalam sel-sel tubuh, dan oxytocin, yang
menyebabkan rahim berkontraksi selama persalinan dan menyusui untuk
memulai. Hipofisis anterior, sering disebut "kelenjar master," menanggapi
pesan-pesan kimiawi dari aliran darah untuk menghasilkan berbagai
hormon yang memicu aksi dari kelenjar endokrin lainnya.
The Gonad
Kelenjar ini reproduksi-testis pada pria dan ovarium pada wanita, dan,
pada tingkat yang lebih rendah, glandssecrete androgen adrenal
(termasuk testosteron) dan estrogen.
35
Kedua pengaruh respon tubuh terhadap stres. Misalnya, dalam respon
terhadap situasi stres, kelenjar pituitari dapat melepaskan endorfin beta
dan ACTH, yang, pada gilirannya, prompt korteks adrenal untuk
melepaskan hormon. Sementara itu, sistem saraf otonom menstimulasi
medula adrenal untuk mensekresikan hormon seperti epinefrin ke dalam
aliran darah.
36
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
a. Insufisiensi adrenal
b. Penyakit Cushing
d. Hipertiroidisme
e. Hipotiroidisme
f. Hipopituitarisme
37
g. Multiple Neoplasia Endokrin I dan II (MEN I dan II MEN) h. Sindrom ovarium
polikistik (PCOS) Pubertas prekoks (dini)
3.2. Saran
38
DAFTAR PUSTAKA
Bruesch SR. The Hypothalamus. Tennessee: Year Book Medical Publisher. 1984.
p1-15
Cohen BJ, Wood DL. Memmler’s the Structure and Function of the Human Body.
7ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins. 2000. p165-77
Gartner LP. Color Text Book of Histology. 2ed. Philadelphia: Saunders. 2001.
p302-16, p416-20
http://www.shutterstock.com/pic-9111862/stock-vector-endocrine-system.html
http://4uliedz.wordpress.com/2009/02/05/sistem-endokrin/
39
40