NIM/ABSEN : 200731638081/06
Pendahuluan
Australia merupakan sebuah negara dengan luas kurang lebih 76.000.000 km2
memiliki ibu kota bernama Canberra dan menggunakan mata uang Dollar Autralia. Negara
tersebut terletak diantara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, sedangkan disebelah
selatannya terletak Antartika dan sebelah barat lautnya terletak Asia Tenggara, serta Australia
dapat dikatakan terletak menyendiri dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Sistem
pemerintahan Australia sendiri dipimpin oleh seorang Perdana Menteri, dan termasuk dalam
monarkhi parlementer-demokratis federal dalam lingkup Persemakmuran di Pasifik.
Pembahasan
Pada tahun 1606 Willem Jansz dari Belanda menemukan pantai Australia, kemudian
seorang tokoh Belanda juga bernama Abel Janszoon Tasman menemukan Pulau Tasmania
(1642), pantai tenggara dan timur Australia (1642), New Zealand (1642), Kepulauan Fiji
(1643). Tasman menyebut Australia sebagai Nieuw Nederland, kemudian diubah oleh VOC
menjadi Nieuw Holland dan terkenal dengan sebutan New Holland. Seorang petualang
Inggris bernama William Dampier tiba di Australia pada tahun 1688, namun keadaan tanah
yang gersang serta penduduknya yang primitif tidak menarik perhatian orang Inggris untuk
menjelajah. Dampier juga menulis buku tentang Australia dengan judul buku “Voyage Round
the World”. Pada bulan Oktober 1796 James Cook berhasil mencapai New Zealand, Cook
melakukan penyelidikan terhadap penduduk asli kemudian ia berlayar mengelilingi North
Island dan South Island selama enam bulan dan ia berhasil meyakinkan dirinya bahwa New
Zealand bukanlah bagian dari daratan luas sebagaimana diduga sebelumnya. Barulah pada 20
April 1770 Kapten James Cook serta angkatan laut kerajaan Inggris berlayar ke arah barat
dari Selandia Baru. Mereka berlayar dengan tujuan mencari benua selatan yang melegenda.
Dengan sebuah kapal yang bernama Endeavour, Cook bersama dengan 90 orang awak kapal
berlayar dari Tahiti. Mereka berlayar mengelilingi kepulauan Selandia Baru. Dalam beberapa
dekade kemudian, datanglah para pemukim bebas yang tertarik ke Australia, namun adanya
penemuan emas pada tahun 1850-anlah yang secara permanen mengubah koloni ini.
Koloni-koloni Inggris di Australia yang pertama adalah New South Wales ini tidak
terlepas dari adanya Revolusi Industri yang mendotong perubahan besar di bidang ekonomi
dan sosial yang melahirkan ekses-ekses yang sulit untuk diatasi dan menambah runyamnya
kondisi masyarakat waktu itu. Jumlah penghuni koloni di Inggris di Australia dari tahun ke
tahun makin banyak bertambah, hal tersebut disebabkan meningkatnya deportasi para
tahanan serta masuknya orang-orang bebas yang bermigrasi ke Australia (free immigrants)
hal tersebut terjadi dalam kurun waktu antara tahun 1850.
Menjelang akhir abad ke-18, setelah orang Eropa mengetahui lebih banyak lagi
tentang Selandia Baru, wilayah ini perlahan-lahan dibuka. Pada mulanya, panenan raya di
laut selatan telah memikat para pemburu ikan paus dan anjing laut di Australia, Amerika,
Inggris, dan Perancis. Dikarenakan persaingan dagang yang ketat mengancam ekosistem
hewan. Berbagai pemukiman narapidana didirikan di Hobart, Tasmania, di Teluk Moreton,
yang kini menjadi Brisbane. Pemukim merdeka lalu berdatangan dalam kelompok kecil dan
banyak diantara narapidana yang telah dibebaskan tetap tinggal di Australia. Berbagai
pemukiman lain perlahan-lahan berdir di Perth, di tepi Sungai Swan, di Adelaide, dan di
Melbourne (Samuel, 2003:142)
Pada tahun 1813 tiga orang penjelajah (Baxland, Wentworth, Lawsen) menemukan
jalan ke arah barat yang melintasi Blue Montains dan mendapatkan daerah-daerah padang
rumput yang terbentang luas ke arah barat. Terdorong oleh hasil-hasil penjelajahan,
penyelidikan, dan berakhirnya Penal Setloment (tempat pembuangan para koloni Inggris),
maka petani dan peternak mulai meninggalkan New South Wales dan pergi menduduki
wilayah baru seperti Hobart di Tasmania (1835), Adelaide di South Australia (1836),
Brisbane di Queensland (1824), Melbourne di Victoria (1835). Karena banyaknya imigran
bebas yang masuk ke New South Wales juga mendorong gurbernur koloni itu untuk
memprakarsai suatu gagasan mengirimkan narapidana yang paling buruk ke tempat jauh dari
Sudney, yaitu kota Tasmania. Gagasan ini rupanya berkembang terus, dan atas dasar inilah
pada tahun 1855 Tasmania melaksanakan pemrintahannya sendiri dan secara resmi
mengubah namanya Van Diemen’s Land menjadi Tasmania.
Queenlands yang merupakan bagian dari New South Wales menjaid berdiri sendiri
karena merasa kecewa, salah satunya kekurangan tenaga kerja. Dibandingkan dengan koloni-
koloni di Australia, Australia Barat menjadi koloni terakhir yang melakukan pemerintahan
sendiri. Australia Barat disebut dengan koloni suatu kongsi, maka austealia disebut koloni
suatu teori karena pembentukannya didasarkan pada suatu teori yang dikemukakan oleh
Wakefield. Pada awal berdirinya koloni ini terdapat dualisme kekuasaan yang membawa
bebagai permasalahan. Namun sejak tahun 1853 Australia Selatan mulai mempersiapkan
pemerintahan sendiri namun berjalan efektif pada tahun 1856. Victoria di bawah
pemerintahan New South Wales menyebabkan antara Victoria dan New South Wales semoat
terjadi intercolonial jealousy. Hal tersebut menyebabkan kerugian dua belah pihak, terutama
di bidang ekonomi. Pada tahun 1850 Victoria dipisahkan dari New South Wales dan sejak
tahun 1851 menetapkan pemerintahan sendiri.
Ketika Inggris mendarat di Australia pada tahun 1788, suku Aborogin berjumlah
sekitar 140.000 orang, dan sekarang berjumlah 40.000 orang. Pertemuan antara suku
Aborigin dengan para pendatang merupakan pertemua yang tidak seimbang. Penduduk asli
terdesak dan jumlah mereka mengalami penurunan yang sangat drastis, karena sebagian
penduduk mati terbunuh serta sebagian lain terkena wabah penyakit yang dibawa oleh para
pendatang. Rasisme terhadap kaum Aborigin semakin meningkat dan terus menerus ada
sepanjang sejarah. Pada 26 Januari 1788, datanglah 11 kapal Inggris yang membawa 1.500
penumpang dengan jumlah setengahnya adalah narapidana, mereka mendarat di Pelabuhan
Sydney. Mereka terus melakukan pemindahan narapidana hingga pada tahun 1868 dan
tercatat sebanyak 160.000 narapidana yang diangkut ke Australia. Kehidupan narapidana di
tempat ini sangatlah berat, narapidana wanita menjadi sasaran eksploitasi seksual. Serta
hukuman yang mereka dapat juga berat seperti hukuman cambuk, dan hukuman gantung. Hal
tersebut juga berdampak kepada suku Aborigin, mereka digusur saat akan mendirikan
pemukiman baru, mereka juga dilarang melakukan kehidupan tradisional, serta kematian
yang selalu menjadi momok dikarenakan banyaknya penyakit baru yang tidak dikenal dibawa
oleh para penjelajah Eropa
Kesimpulan