Anda di halaman 1dari 4

BAB II

KONSEP DASAR KURIKULUM

A. Pengertian Kurikulum
Para akhli pendidikan yang konsen terhadap perkembangan kurikulum, sangat
beragam dalam memberikan pengertian kurikuilum, misalnya :
J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam bukunya Curriculum Planning
to better Teaching and Learning mengatakan bahwa kurikulum ialah segala usaha
sekolah untuk mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruang kelas, dihalaman
sekolah atau diluar sekolah termasuk kurikulum. Kurikulum juga meliputi kegiatan
ekstrakurikuler. Menurut pendapat ini kurikulum itu bersipat luas meliputi semua
usaha sekolah yang berhubungan dengan pengalaman siswa belajar dan terjadi bukan
hanya dilingkungan sekolah, akan tetapi juga diluar sekolah dan sipatnya dapat
mempengaruhi siswa dalam belajar, maka itu disebut kurikulum.
Pendapat lain yaitu Harold B. Alberty‟s, dalam Reorganizing The High
School Curriculum mengemukakan bahwa: Kurikulum tidak hanya terbatas pada
mata pelajaran, tetapi meliputi kegiatan-kegiatan lain di dalam dan di luar kelas,
yang berada di bawah tanggung jawab sekolah. Pendapat ini memperkuat bahwa
ruang lingkup kajian kurikulum itu bersipat luas, artinya bukan hanya terbatas pada
kumpulan mata pelajaran yang diajarkan di dalam kelas akan tetapi kegiatan-kegiatan
di luar kelas yang dapat dipertanggung jawabkan baik oleh sekolah mapun guru.
Selain itu pendapat B. Othanel Smith, W.O. Stanley, dan J. Harlan Shores
mengemukakan bahwa kurikulum ialah sejumlah pengalaman yang secara potensial
dapat diberikan kepada anak dan pemuda, agar mereka dapa berfikir dan berbuat
sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat. Pendapat ini memberikan
pemikiran kepada kita bahwa kurikulum itu harus menggambarkan semua
pengalaman siswa yang sedang dan akan dilakukan dikemudian hari, sehingga setiap
siswa mempunyai bekal sebagai hasil pengamalaman belajar yang dibutuhkan ketika
meraka sudah lulus dan hidup ditengah-tengah masyarakat.
Hal ini juga diperkuat oleh William B. Ragan, Dalam buku Modern
Elementary Curriculum menjelaskan bahwa kurikulum adalah : seluruh program
dan kehidupan dalam sekolah yakni segala pengalaman anak di bawah tanggung
jawab sekolah, kurikulum tidak hanya mengikuti batas pelajaran , tetapi seluruh
kehidupan dalam kelas, jadi hubungan sosial antara guru dan murid, metode
mengajar, cara mengevaluasi termasuk kurikulum.
Alice Miel, dalam bukunya Changing The Curriculum. kurikulum dalam
pengertian secara luas, yaitu meliputi keadaan gedung, suasana sekolah, keinginan,
keyakinan, pengetahuan dan sikap orang-orang melayani dan dilayani sekolah, yakni
anak didik, masyarakat, para pendidik, dan personalia termasuk penjaga sekolah,
pegawai administrasi, dan orang lain yang ada hubungannya dengan muridmurid. Jadi
kurikulum melipui segala pengalaman dan pengaruh yang bercorak pendidikan yang
diproses anak di sekolah. Dengan demikian kurikulum itu mencakup semua kegiatan
siswa dan guru yang dilengkapi dengan sarana prasarana untuk mencapai tujuan
pendidikan yang diinginkan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat
sebagai pengguna lulusan.
Atas dasar beberapa pengertian di atas, maka kurikulum dapat diartikan
sejumlah pengalaman siswa yang direncanakan, diarahkan, dilaksanakan dan
dipertanggung jawabkan oleh sekolah atau guru. Oleh karena itu seyogiannya yang
merancang, melaksanakan dan mempertanggung jawabkan kurikulum itu adalah
sekolah atau guru sebagai ujung tombak dilapangan yang lebih mengetahui dan
memahami kondisi peserta didik sesuai dengan latar belakangnya. Dengan demikian
perubahan kurikulum semestinya berangkat dari kondisi di lapangan yang
diketemukan, kemudian diusulkan ke diknas untuk mendapatkan pengakuan dan
kelayakan atas perubahan kurikulum tersebut. Jadi kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar mengajar. Semua kegiatan yang
memberikan pengalaman belajar atau pendidikan bagi siswa pada hakekatnya adalah
kurikulum.

B. KOMPONEN KURIKULUM
Komponen Kurikulum mempunyai 4 unsur komponen yang
membentuk/penyusun kurikulum. 4 Unsur komponen kurikulum adalah sebagai
berikut, yaitu :
a. Komponen Tujuan
Kurikulum merupakan suatu sistem pembelajaran yang digunakan untuk
mencapai tujuan karna berhasil atau tidaknya sistem pembelajaran diukur dari
banyaknya tujuan-tujuan yang tercapai. Tujuan pendidikan menurut permendiknas
No. 22 Tahun 2007 pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah adalah
sebagai berikut :
1) Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan hidup mandiri
serta mengikuti pendidikan selanjutnya.
2) Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan hidup mandiri
serta mengikuti pendidikan selanjutnya
3) Tujuan pendidikan menengah kejurusan adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan hidup mandiri
serta mengikuti pendidikan selanjutnya sesuai kejurusan
4) Tujuan pendidikan institusional adalah tujuan pendidikan yang
dikembangkan di kurikuler dalam setiap mata pelajaran disekolah

b. Komponen Isi (Bahan pengajaran)


Kurikulum dalam komponen isi adalah suatu yang diberikan kepada anak
didik untuk bahan belajar mengajar guna mencapai tujuan. Kurikulum memiliki
kriteria yang membantu perencanaan pada kurikulum. Kriteria kurikulum adalah
sebagai berikut :
1) Sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa
2) Mencerminkan kenyataan sosial
3) Mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji
4) Menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

c. Komponen Strategi
Kurikulum sebagai komponen strategi yang merujuk pada pendekatan dan
metode serta peralatan dalam proses belajar mengajar. Strategi dalam
pembelajaran tergambar dari cara yang ditempuh dalam pembelajaran,
mengadakan penilaian, pelaksanaan bimbingan dan mengatur kegiatan baik umum
maupun yang sifatnya khusus. Strategi Pelaksanaan adalah pengajaran, penilaian,
bimbingan, dan penyeluhan kegiatan sekolah. Tercapainya tujuan, ini diperlukan
pelaksanaan yang baik dalam menghantarkan peserta didik ke tujuan tersebut yang
merupakan tolak ukur dari program pembelajaran (kurikulum).
d. Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi dalam kurikulum adalah memeriksa tingkat ketercapaian
tujuan suatu kurikulum dalam proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki
peranan penting dalam memberikan keputusan dari hasil evaluasi guna dalam
pengembangan model kurikulum sehingga mampu mengetahui tingkat
keberhasilan suatu siswa dalam mencapai tujuannya.

C. MULTIFUNGSI KURIKULUM

Anda mungkin juga menyukai