Anda di halaman 1dari 7

1. Ceritakan pencapaian tertinggi Anda di kantor.

Tujuan: Pertanyaan ini akan menunjukan bagaimana peranan kandidat tersebut di kantor lama
dan menjelaskan sebenarnya apa pencapaiannya menurut kandidat tersebut.

2. Gambarkan lingkungan kerja yang Anda suka.


Tujuan: Respon dari kandidat akan menunjukan apakah memang mereka cocok bekerja di kantor
Anda atau tidak. Apakah mereka sesuai dengan cultural fit yang ada di kantor Anda?.

3. Perlakuan dan interaksi seperti apa yang Anda harapkan dari atasan Anda?
Melalui pertanyaan ini Anda bisa mengidentifikasi, apakah calon karyawan merupakan tipe
orang yang punya inisiatif dan independen dalam melakukan pekerjaan atau memerlukan arahan
dari atasan sebelum menjalankan tugas.
Jika posisi yang dituju calon karyawan termasuk jenis pelayanan contohnya customer service
dimana memerlukan inisiatif untuk membantu masalah pelanggan, tipe orang yang perlu arahan
detail tentu tidak sesuai. Hal tersebut menjadi alasan kenapa pertanyaan ini penting diajukan.

4. Bagaimana cara Anda mengatasi masalah dan strategi apa yang Anda gunakan?
Tujuan: Anda akan mendapatkan gambaran dari performa kandidat tersebut di kantor lama.
Anda juga bisa bertanya lebih detail untuk mengetahui problem solving style dari kandidat
tersebut.

5. Apa yang membuat Anda tertarik melamar bekerja di sini? Apa juga yang membuat
Anda melamar posisi ini?
Tujuan: Dari pertanyaan ini Anda akan mengetahui motivasi kandidat melamar pekerjaan
tersebut dan seberapa penting pekerjaan tersebut bagi kandidat.

6. Mengapa Anda ingin mengundurkan diri dari kantor Anda sekarang? (Jika kandidat
Anda masih bekerja)
Tujuan: Melalui pertanyaan ini Anda akan mengetahui value (nilai), tujuan dan cara pandang
dan apa yang sebenarnya mereka butuhkan dari perusahaan. Anda juga bisa menemukan
jawaban apa alasan utama kandidat tersebut mencari pekerjaan baru.

7. Apa tiga kemampuan yang paling menonjol yang bermanfaat bagi perusahaan jika Anda
diterima
Tujuan: Anda akan mendapatkan jawaban bagaimana kandidat Anda mengenali diri mereka dan
kemapuan yang mereka punya. Anda juga bisa tahu bagaimana cara kandidat memandang posisi
pekerjaan yang mereka lamar.

8. Apa tiga hal yang Anda lakukan jika Anda diterima?


Tujuan: Anda akan mendapatkan pemahaman tentang sejauh mana mereka mengetahui dan
memahami posisi pekerjaan yang mereka lamar.
Tanyakan Pertanyaan Jebakan
Saat interview mintakan mereka menjawab 5 pertanyaan yang mereka sukai dari pekerjaan atau
perusahaannya yang terakhir. Mintalah satu jawaban yang umum dan lima jawaban yang lebih
spesifik.
Cara ini bisa memberikan informasi kepada Anda, apakah kandidat tersebut merasa tertekan dan
menunjukkan tanda yang tidak baik saat menjawab atau sebaliknya menunjukkan kandidat tersebut
merupakan calon karyawan yang memiliki wawasan dan pengalaman.

Ajak Rekan HRD Lainnya Ikut dalam Wawancara


Masih banyak para pelamar kerja di luar sana yang merasa perlu untuk mengelabui HRD agar dapat
diterima menjadi karyawan. Untuk menjawab keraguan Anda mengenai seorang kandidat, sebaiknya
ajak rekan HR lainnya untuk ikut dalam proses wawancara.
Satu orang HRD mungkin mudah untuk dibohongi, namun kandidat tentunya sadar bahwa untuk
membohongi beberapa orang sekaligus rasanya sangat sulit. Mintalah pendapat rekan HR Anda
mengenai orang tersebut dan sampaikan keraguan atau kecurigaan Anda.

Tanyakan Bagaimana Cara Mereka Menghadapi Situasi Sulit


Salah satu ciri karyawan yang tidak baik adalah selalu menganggap sebuah masalah disebabkan
karena kesalahan orang lain. Tanyakan situasi seperti apa yang membuat mereka tidak nyaman atau
yang tidak mereka harapkan terjadi dan bagaimana cara mengatasinya.
Jika mereka memberikan jawaban yang mengindikasikan akan menyalahkan orang lain dan tidak
mau mengakui kesalahan dirinya sendiri, maka itu bukan hal yang bagus. Anda harus waspada pada
kandidat seperti ini.

Tanyakan Mengenai Masa Depan


Tanyakan di mana mereka melihat diri mereka sendiri dalam 5 sampai 10 tahun mendatang.
Pertanyaan ini bisa membantu Anda menilai apakah calon karyawan tersebut memiliki rencana dan
bisa menjadi aset jangka panjang bagi perusahaan atau hanya asal menjawab saja.
Memiliki karyawan potensial dengan pandangan masa depan yang jelas membantu Anda menilai
apakah orang tersebut memang cocok untuk posisi yang dilamar atau tidak.
Cari Referensi dari Sumber Lain
Manfaatkan jejaring sosial seperti LinkedIn untuk berhubungan dengan orang-orang yang
sebelumnya pernah bekerja sama dengan kandidat Anda.
Minta waktu mereka sebentar untuk bercerita singkat mengenai kandidat tersebut secara garis besar.
Biasanya orang tidak akan membicarakan hal negatif, namun belum tentu juga mereka akan
menyampaikan hal-hal positif.

Buat Beberapa Tahapan Wawancara


Setiap perusahaan yang dilamar memiliki cara dan tahapan sendiri dalam melakukan proses
wawancara. Minta kandidat untuk melewati sejumlah tahapan rekrutmen yang mengharuskan mereka
untuk menunjukkan kemampuan, pengalaman, sikap dan budaya kerja.
Proses pelaksanaan rekrutmen dan seleksi yang terdiri dari beberapa langkah atau tahapan bisa
mengungkapkan jati diri seseorang yang sebenarnya.

Tanyakan Momen Terbaik Mereka di Tempat Kerja


Salah satu pertanyaan wawancara kerja yang menarik adalah dengan menanyakan momen terbaik
mereka saat bekerja di perusahaan sebelumnya.
Kandidat bisa dengan mudah mengutarakan momen buruk mereka di tempat kerja yang sebelumnya.
Namun sebaliknya, menceritakan pengalaman terbaik mereka bukanlah hal yang mudah.
Jika jawaban mereka adalah hal-hal seperti acara kantor, gathering atau makan siang gratis, maka
Anda harus mempertimbangkannya. Pasalnya, individu seperti itu tidak bisa menemukan nilai
berharga sebenarnya dari sebuah pekerjaan.

Ingat, Sikap Kandidat di Perusahaan Lama Dapat Terulang


Meminta kandidat untuk menceritakan kembali pengalaman kerja mereka merupakan salah satu cara
efektif untuk menyaring para pelamar kerja.
Hindari kandidat yang sekiranya merupakan sumber masalah di kantor lama mereka. Jika mereka
bisa melakukan hal buruk di kantor lama, maka mereka bisa melakukan hal itu juga di perusahaan
lainnya.
Gunakan Pertanyaan Negatif
Memberikan pertanyaan negatif kepada kandidat pelamar kerja bisa memperlihatkan jati diri mereka.
Misalnya seperti, “Mengapa saya harus menerima Anda?” pertanyaan seperti ini akan memancing
kandidat untuk lebih terbuka menceritakan diri dan kemampuan mereka sendiri.

Cari Tahu Kepribadian Kandidat


Ada orang yang memiliki pikiran terbuka dan mau menerima pendapat orang lain, namun ada juga
orang yang berpikir bahwa pendapatnya adalah yang paling benar. Orang yang egois seperti itu
biasanya t0p tidak dapat diajak bekerjasama dengan lingkungan sekitarnya.

Hati-Hati dengan Kandidat yang Suka Mengeluh


Seseorang yang sering mengeluh merupakan individu yang tidak produktif dalam bekerja dan
membuat perusahaan menjadi toxic, apalagi jika berada dalam tim. Perhatikan, jika ada kandidat
yang mengeluh mengenai atasan tempatnya dulu bekerja, maka ini pertanda yang harus Anda
pertimbangkan.
Mengeluh adalah hal yang wajar, namun bagaimana cara mereka menyampaikan dan menghadapi isu
tersebut yang harus lebih Anda perhatikan.

Tanya Mengenai Perilaku dalam Sebuah Kondisi


Teknik ini melibatkan pertanyaan berbasis situasional. Calon karyawan akan diminta untuk
menjawab pertanyaan bagaimana cara kandidat berperilaku ketika mereka berada pada situasi
tertentu (pilih kondisi atau situasi konkret). Sangat kecil kemungkinan bahwa mereka akan
mengarang mengenai perilaku mereka sendiri dan pengalaman yang pernah dilalui.

Hindari Pertanyaan Standar dan Membosankan


Kandidat bisa saja sudah mempersiapkan jawaban terlebih dahulu mengenai pertanyaan-pertanyaan
interview kerja paling umum yang sering diajukan oleh HRD.
Oleh karena itu, ajukan pertanyaan yang menarik, seperti “Apa kebohongan yang sering Anda
lakukan?”. Anda akan mendapatkan jawaban yang lebih jujur dan berisi.
Cari Tahu Pengakuan Mengenai Kerja sama dan Keberhasilan dalam Tim
Cara mudah untuk mengidentifikasi seseorang yang mungkin tidak cocok untuk perusahaan adalah
dengan mendengarkan pengakuan mengenai keberhasilan kerja sama dalam tim.
Jika kandidat hanya membicarakan mengenai keberhasilan dirinya sendiri, tanpa memberikan kredit
kepada rekan kerjanya maka bisa jadi ia memiliki sifat egois dalam tim.
Dengan menilai calon karyawan saat wawancara kerja, Anda bisa menentukan pilihan apakah orang
tersebut cocok untuk perusahaan atau tidak. Jika cocok, Anda bisa mulai menganalisa kelebihan serta
kekurangan dari calon karyawan tersebut. Mulai dari hasil test pada saat sebelum wawancara,
melihat sertifikat, ijazah, atau kertas-kertas lainnya.
Setelah karyawan ybs. diterima, langkah selanjutnya adalah menyimpan data karyawan yang
nantinya akan digunakan untuk keperluan departemen HR perusahaan.
Nama Lengkap :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat :
No Handphone :

Jawab pertanyaan ini denga jujur dan benar!

1. Ceritakan pencapaian tertinggi Anda di kantor!


2. Gambarkan lingkungan kerja yang Anda suka!
3. Perlakuan dan interaksi seperti apa yang Anda harapkan dari atasan Anda?
4. Bagaimana cara Anda mengatasi masalah dan strategi apa yang Anda gunakan?
5. Apa yang membuat Anda tertarik melamar bekerja di sini? Apa juga yang membuat Anda
melamar posisi ini?
6. Mengapa Anda ingin mengundurkan diri dari kantor Anda sekarang? (Jika anda masih bekerja)
7. Apa tiga kemampuan yang paling menonjol yang bermanfaat bagi perusahaan jika Anda
diterima
8. Apa tiga hal yang Anda lakukan jika Anda diterima?
9. Berapa kisaran Gaji yang di inginkan?
10. Apa hubungan dari NAPZA dan Pekerjaan?

Jawab :

Anda mungkin juga menyukai