Anda di halaman 1dari 16

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Ada beberapa tulisan yang pernah membahas berkaitan dengan

pengembangan sumber informasi, di antaranya:

Pertama, Tugas Akhir yang berjudul Pengembangan Koleksi Bahan

Pustaka di Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ditulis oleh

Erwin Febrianto 2009, yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami

pengadaan dan pengembangan koleksi bahan pustaka, untuk mengetahui

hambatan-hambatan yang terjadi di dalam kegiatan pengadaan pengembangan

koleksi bahan serta mengetahui dan memahami manfaat dari pengadaan

pengembangan koleksi bahan pustaka di Perpustakaan Sanata Dharma.

Metode pengumpulan data pada Tugas Akhir tersebut adalah metode

pengamatan, metode wawancara, metode riset dokumentasi dan metode

partisipasi. Adapun hasil dari tulisan Tugas Akhir ini adalah pengadaan dan

pengembangan koleksi bahan pustaka di Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma meliputi kegiatan pemilihan koleksi (seleksi), pengadaan koleksi

(akuisisi), penyiangan koleksi, perawatan koleksi, dan evalusi koleksi.

Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Perpustakaan Universitas Sanata

Dharama dalam proses pengadaan dan pengembangan koleksi bahan pustaka

adalah terbatasnya pengetahuan sebagian pustakawan dan banyak faktor yang


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

menyebabkan kerusakan bahan pustaka. Manfaat diadakannya pengadaan dan

pengembangan koleksi di Perpustakaan Universitas Sanata Dharma adalah

terpenuhinya kebutuhan para pengguna perpustakaan dalam memperoleh

informasi yang muthakir dan tercapainya tujuan Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma sesuai yang sudah ditetapkan.

Kedua, Tugas Akhir yang berjudul Pengadaan Bahan Pustaka di UPT

Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (Iain) Surakarta ditulis oleh Ineke

Kusumawati Armayana pada tahun 2012. Tujuan penulisan ini adalah untuk

mengetahui prosedur pengadaan bahan pustaka, mengetahui kendala-kendala

yang dihadapi saat melakukan pengadaan bahan pustaka serta mengetahui

usaha-usaha yang dilakukan dalam menyelesaikan hambatan pada pengadaan

bahan pustaka. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode

wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil yang didapat dari penulisan

Tugas Akhir ini yaitu mengetahui prosedur pengadaan bahan pustaka yang

dilakukan melalui dua cara, yaitu pembelian dan hadiah. Pembelian dilakukan

melalui tiga cara yaitu pembelian mandiri, penunjukan langsung dan lelang.

Kendala-kendala yang dihadapi saat melakukan pengadaan bahan pustaka

diantaranya proses pengadaan melampaui batas waktu yang telah ditentukan,

rekanan mengganti buku pesanan yang tidak ada tanpa pemberitahuan kepada

pihak perpustakaan terlebih dahulu, terlambatnya respon mahasiswa dan dosen

tentang jadwal pengadaan buku.

Ketiga, Tugas Akhir yang berjudul Pengadaan Bahan Pustaka di

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta ditulis oleh Hafid


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Alrosyid (2008). Tujuan dari penulisan tersebut adalah untuk mengetahui

proses pengadaan atau kegiatan pengadaan bahan pustaka, untuk

membandingkan teori yang diperoleh dengan praktek pengadaan bahan

pustaka, serta untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ditemukan pada

proses pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah

Surakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,

wawancara dan studi pustaka. Kesimpulan dari penulisan ini adalah

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta selalu mengembangkan

koleksinya untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Pengadaan bahan

pustaka di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta sudah sesuai

dengan prosedur dan teori ilmu perpustakaan.

Dari beberapa kajian yang telah dipaparkan di atas, yang membedakan

dengan kajian penulis dalam karya tulis ini yakni penulis lebih fokus pada

pengembangan sumber informasi yang tercetak (buku) dan non cetak (jurnal

elektronik/e-journal dan buku elektronik/e-book).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi

Menurut Sulistyo-Basuki (1991:51) perpustakaan perguruan tinggi

ialah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan

bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi

dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya.

Sedangkan Suharyanti (2008: 12) memberikan pengertian perpustakaan

perguruan tinggi adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh

lembaga Perguruan Tinggi untuk menunjang Tri Dharma perguruan

tinggi. Kemudian Rahayuningsih (2007:7) mengartikan perpustakaan

perguruan tinggi adalah perpustakaan yang melayani para mahasiswa,

dosen dan karyawan suatu perguruan tinggi tertentu (akademi,

universitas, institute, sekolah tinggi, politeknik).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan

perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang didirikan oleh sebuah

perguruan tinggi dengan tujuan untuk mencapai kemajuan dalam bidang

pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Bentuk perpustakaan

perguruan tinggi dapat bermacam-macam seperti perpustakaan fakultas,

perpustakaan pusat, perpustakaan jurusan dan sebagainya yang

semuanya masih di bawah lembaga Perguruan Tinggi. Perpustakaan

perguruan tinggi tidak hanya berperan penting dalam bidang pendidikan,

melainkan juga untuk kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat.


commit to user
Sehingga perkembangan sumber informasi perpustakaan harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mengikuti perkembangan kurikulum, ilmu pengetahuan, dan teknologi

saat ini.

2.2.2 Fungsi dan Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.2.2.1 Fungsi

Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan pusat studi yang

menghimpun berbagai informasi baik yang berkaitan dengan sosial,

ekonomi, budaya, politik, dan informasi lainnya. Hal ini berarti

perpustakaan memiliki peranan penting di dunia pendidikan. Pada

umumnya, perpustakaan perguruan tinggi memiliki beberapa fungsi

sebagai berikut (Wijayanti dalam Rahayuningsih, 2007:7):

1. Fungsi edukasi: Perpustakaan merupakan sumber belajar bagi

para anggota civitas akademikanya. Oleh karena itu, koleksi

yang tersedia adalah koleksi yang mendukung kegiatan belajar

mengajar di perguruan tinggi.

2. Fungsi informasi: Perpustakaan merupakan sumber informasi

yang mudah diakses oleh para pencari dan pengguna informasi.

3. Fungsi riset: Perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka

mutakhir yang mendukung pelaksanaan penelitian ilmu,

teknologi, dan seni.

4. Fungsi rekreasi: Perpustakaan menyediakan koleksi yang dapat

membantu untuk mengembangkan minat, kreatifitas, dan daya

inovatif para penggunanya.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

10

5. Fungsi deposit: Perpustakaan menjadi pusat penyimpanan

karya ilmiah yang dihasilkan oleh para anggota civitas

akademikanya.

2.2.2.2 Tujuan

Tujuan perguruan tinggi di Indonesia dikenal dengan Tri Dharma

perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian

masyarakat, maka perpustakaan perguruan tinggi pun bertujuan

membantu melaksanakan ketiga dharma perguruan tinggi tersebut.

Kemudian Sinaga dalam Prastowo (2013:75) menyatakan bahwa pada

umumnya perpustakaan perguruan tinggi memiliki beberapa tujuan,

yaitu:

1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan

tinggi

2. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referensi) pada

semua tingkat akademis.

3. Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan.

4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi

berbagai jenis pemakai.

5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja

terbatas pada lingkungan perguruan tinggi, tetapi juga

lembaga industri lokal.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11

2.2.3 Sumber Informasi

Perpustakaan sebagai pusat sumber daya informasi menjadi tulang

punggung gerak majunya suatu institusi, terutama institusi pendidikan,

tempat tuntutan untuk adaptasi terhadap perkembangan informasi

sangat tinggi (Suwarno, 2010:15). Perkembangan ilmu pengetahuan

yang pesat menjadikan tuntutan bagi sebuah perpustakaan untuk

menyediakan informasi yang tepat dan akurat.

2.2.3.1 Sumber Informasi Perpustakaan

Menurut Wiji Suwarno dalam Prastowo (2013:120) sumber

informasi atau koleksi bahan perpustakaan yang disediakan

untuk kepentingan belajar, informasi, rekreasi kultural, dan

penelitian bagi semua lapisan masyarakat terdiri atas berbagai

disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersifat ilmiah

dan nonilmiah. Hal tersebut terdiri atas tiga jenis, yaitu:

1. Karya cetak; berupa buku teks, buku referensi, terbitan

pemerintah, laporan penelitian dan terbitan berkala.

2. Karya rekam; berupa kaset audio VCD, CD, video cassette,

dan lain sebagainya.

3. Media elektronik atau not recorded yaitu media

penyimpanan informasi berupa pangkalan data yang

ditayangkan melalui monitor computer. Seperti e-book atau

e-journal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

12

2.2.3.2 Koleksi Cetak

Surtilawati dalam papernya menjelaskan bahwa karya cetak

merupakan hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam

bentuk cetak, yaitu dibagi menjadi dua yaitu:

1. Monograf (buku), yaitu bahan pustaka yang mempunyai

satu kesatuan yang utuh, dapat terdiri dari satu jilid atau

lebih. Berdasarkan standar dari UNESCO, tebal buku

paling sedikit 48 halaman tidak termasuk kulit maupun

jaket buku. Diantaranya: buku teks, buku rujukan, buku

fiksi, dan sebagainya. Setiap buku biasanya dilengkapi

dengan nomor standar yang unik dan bersifat internasional,

yaitu ISBN (International Standard Book Number).

2. Terbitan berseri, yaitu bahan pustaka yang direncanakan

akan terbit secara terus-menerus dengan jangka waktu terbit

tertentu, seperti surat kabar (harian), majalah (mingguan,

bulanan, dan lainnya), bulletin, jurnal, warta/newsletter,

laporan yang terbit dalam jangka waktu tertentu, yaitu

seperti laporan triwulan, tahunan. Setiap terbitan berseri

dilengkapi dengan nomor standar atau sering disebut ISSN

(International Standard Serials Number).

Sedangkan Yusuf dan Suhendar dalam Prastowo

(2013:122) commit to user


membagi koleksi tercetak berupa buku menjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

13

dua kelompok besar, yaitu buku fiksi dan nonfiksi. Buku-

buku fiksi meliputi fiksi umum, fiksi ilmiah, dan fiksi

sastra. Kemudian buku nonfiksi meliputi buku-buku ilmiah,

ilmiah popular, informasi umum, dan informasi khusus

termasuk di dalamnya buku teks.

2.2.3.3 Koleksi Non Cetak (Digital)

Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

teknologi, perpustakaan sebagai pusat studi perlu

mengembangkan sumber informasi agar kebutuhan para

pemustaka dapat terpenuhi. Sumber informasi yang

berkembang adalah sumber informasi koleksi non cetak atau

yang biasa disebut koleksi digital. Pendit (2007: 69)

mengemukakan secara garis besar terdapat empat sumber

informasi digital, yaitu:

1. Bahan dan sumberdaya full-text, seperti e-journal, e-book,

e-newspaper, koleksi digital yang bersifat terbuka (open

access) dan tesis serta disertasi digital.

2. Sumberdaya metadata, termasuk perangkat lunak digital

berbentuk katalog, indeks, dan abstrak.

3. Bahan-bahan multimedia digital.

4. Aneka situs internet.

Dalam Online Dictionary for Library and Information

Science (ODLIS) oleh Joan M. Reitz mengatakan bahwa:


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

14

Digital collection is a collection of library or archival


materials converted to machine-readable format for
preservation or to provide electronic access (example: The
Papers of Thomas Jefferson: Digital Edition a project of the
University of Virginia Library). Also, library materials
produced in electronic formats, including e-zines, e-journals,
e-books, reference works published online and on CD-ROM,
bibliographic databases, and other Web-based resources.

Koleksi digital adalah koleksi perpustakaan atau bahan arsip

yang dikonversi ke mesin dengan format yang dapat dibaca

untuk pelestarian atau untuk menyediakan akses elektronik

(contoh: Papers of Thomas Jefferson:. Edisi Digital, sebuah

proyek dari Universitas Virginia). Juga bahan pustaka yang

diproduksi dalam format elektronik, termasuk e-zine, e-jurnal,

e-buku, karya referensi yang diterbitkan secara online dan CD-

ROM, database bibliografi, dan sumber daya lainnya berbasis

Web.

Kemudian Glossary yang dikeluarkan oleh African Digital

Library menyatakan bahwa koleksi digital adalah:

“An electronic Internet based collection of information that


is normally found in hard copy, but converted to a computer
compatible format. Digital books seemed somewhat slow to
gain popularity, possible because of the quality of many
computer screens and the relatively short 'life' of the Internet.
This seemingly slow start to the use of eBooks should be seen
in the context of the hundreds, if not thousands of years it took
to move from the verbal to the written - initially on rock, clay
tablets, animal skins, papyrus scrolls and finally, to modern
paper”.

Keterangan tersebut dapat diartikan bahwa koleksi digital

sebenarnya dapat dipahami sebagai koleksi informasi dalam


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

15

bentuk elektronik atau digital yang mungkin terdapat juga

dalam koleksi cetak, yang dapat diakses secara luas

menggunakan media komputer dan sejenisnya.

Jadi koleksi digital adalah koleksi perpustakaan yang

diproduksi dalam bentuk elektronik atau digital yang dapat

diakses secara luas menggunakan media komputer atau

sejenisnya. Koleksi digital di sini dapat bermacam-macam,

dapat berupa e-books atau e-journal dan lain sebagainya.

1. Jurnal Elektronik (e-journal)

Dalam Online Dictionary for Library and Information

Science (ODLIS) oleh Joan M. Reitz mengatakan bahwa:

“E-journal is a digital version of a print journal, or


a journal-like electronic publication with no print
counterpart (example: EJournal), made available via
the Web, e-mail, or other means of Internet access.
Some Web-based electronic journals are graphically
modeled on the print version”

Sebuah jurnal cetak versi digital, atau publikasi

elektronik mirip jurnal tanpa adanya cetak, tersedia

melalui Web, e-mail, atau cara lain untuk akses internet.

Beberapa jurnal elektronik berbasis web secara grafis

dimodelkan pada versi cetak.

Glossary yang dikeluarkan oleh African Digital

Library, menjelaskan:

“An article or complete journal available fully


electronically via a web-site on the Internet. It could be
commit
available free to
or user
as part of a paid for service. This
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

16

trend is older and more established than the trend of


providing e-book content via the Internet.”

Artikel atau jurnal lengkap yang tersedia sepenuhnya

secara elektronik melalui situs web di internet. Artikel atau

jurnal ini dapat tersedia gratis atau sebagian merupakan

layanan berbayar. Tren ini meyakinkan daripada tren

penyediaan konten e-book melalui internet.

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan,

bahwa e-journal adalah jurnal cetak yang dipublikasikan

dalam format elektronik atau digital melalui internet,

disediakan secara gratis maupun berbayar. Contoh e-

journal yaitu EBSCO, Proquest, British Medical Journal

(BMJ), The Clinical Key dan lain sebagainya.

2. Buku Elektronik (E-book)

Dalam Online Dictionary for Library and Information

Science (ODLIS) oleh Joan M. Reitz mengatakan bahwa:

“electronic book is A digital version of a traditional


print book designed to be read on a personal computer or
e-book reader. Some libraries offer access to electronic
books through the online catalog. A universally accepted
format and simple delivery system are needed.”

Sebuah versi digital dari buku cetak tradisional yang

dirancang untuk dibaca di komputer atau e-book pribadi

pembaca. Beberapa perpustakaan menawarkan akses ke


commitmelalui
buku elektronik to userkatalog online. Diperlukan adanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

17

sebuah format yang dapat diterima secara universal dan

sistem pengiriman sederhana. Sedangkan dalam Glossary

yang dikeluarkan oleh African Digital Library

menjelaskan:

“E-book is a Book available fully electronically via a


web-site on the Internet. e-Book readers have been
developed for devices such as Palm Tops and PC's,
including the notebook PC. While reading on a computer
screen remains fairly controversial, buying every book one
wants to read is becoming too costly for many readers”.

Dari keterangan di atas dapat dijelaskan bahwa e-book

merupakan buku yang tersedia sepenuhnya elektronik

melalui situs web di Internet. Pembaca e-book telah

mengembangkan perangkat seperti Palm Tops dan PC,

termasuk PC notebook. Saat membaca di layar komputer

masih cukup kontroversial, membeli setiap buku yang

ingin dibaca menjadi terlalu mahal bagi banyak pembaca.

Jadi e-book merupakan buku cetak yang dipublikasikan

dalam versi digital atau elektronik yang dapat diakses

ataupun diunduh melalui web di internet. Pada umumnya

e-book disajikan dalam bentuk file pdf, word, html, dan

lain-lain.

3. Majalah Elektronik (e-zine / e-magazine)

Dalam Online Dictionary for Library and Information

Science (ODLIS) oleh Joan M. Reitz mengatakan bahwa:


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

18

“Electronic magazine is A digital version of a print


magazine, or a magazine-like electronic publication with
no print counterpart, made available via the Web, e-mail,
or other means of Internet access. Some Web-based
electronic magazines are graphically modeled on the print
version (example: The New Yorker). Magazine Board is an
example of an online e-magazine directory. Synonymous
with e-zine and Webzine.

Sebuah majalah cetak versi digital, atau seperti

menyerupai majalah publikasi elektronik tanpa bentuk

cetaknya, tersedia melalui Web, e-mail, atau cara lain yaitu

akses internet. Beberapa majalah elektronik berbasis web

secara grafis meniru pada versi cetak (misalnya: The New

Yorker). Magazine Board adalah contoh dari direktori e-

majalah online. Identik dengan e-zine dan Webzine.

2.2.4 Pengadaan Sumber Informasi

Pengadaan atau akuisisi koleksi bahan pustaka (sumber informasi)

merupakan proses awal dalam mengisi perpustakaan dengan sumber-

sumber informasi (Sutarno, 2006:174). Kemudian menurut

Rahayuningsih (2007:15) pengadaan koleksi bahan pustaka (sumber

informasi) merupakan proses menghimpun sumber informasi yang

akan dijadikan koleksi perpustakaan.

Kegiatan pengadaan sumber informasi ini berguna untuk

menambah dan melengkapi koleksi sumber informasi di perpustakaan.

Pengadaan sumber informasi termasuk dari kegiatan perpustakaan


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

19

dalam usaha untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para

pengguna sesuai dengan perkembangan zaman. Sutarno (2006:174)

mengemukakan bahwa terdapat hal-hal pokok yang harus ditetapkan

berkaitan dengan sumber informasi dalam kegiatan pengadaan, yaitu:

1. Menyusun rencana operasional pengadaan sumber informasi

2. Menghimpun alat seleksi sumber informasi

3. Survey minat pengguna

4. Survey sumber informasi

5. Membuat dan menyusun desiderata

6. Menyeleksi sumber informasi

2.2.4.1 Metode Pengadaan Sumber Informasi

Rahayuningsih (2007:15) menjelaskan bahwa kegiatan pengadaan

sumber informasi dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:

1. Pembelian

Penambahan sumber informasi dengan cara membeli

merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh

perpustakaan. Pembelian dapat dilakukan melalui took buku atau

penerbit.

2. Hadiah

Cara lain untuk menambah koleksi adalah dengan menerima

hadiah.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

20

3. Tukar Menukar

Perolehan koleksi sumber informasi perpustakaan dapat juga

dilakukan dengan cara tukar-menukar sumber informasi dengan

perpustakaan lain atau instansi tertentu lainnya.

4. Keanggotaan Organisasi

Perolehan koleksi sumber informasi perpustakaan dapat juga

dilakukan dengan menjadi keanggotaan organisasi (keanggotaan

institusi atau keanggotaan perorangan). Pada umumnya, organisasi

atau asosiasi profesi menerbitkan publikasi buku atau majalah.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai