Anda di halaman 1dari 3

Nama : Abdul Wakhid

Klas : XI RPL

No.Absn : 03

1. *Waterfall Model / Linear Sequential Model


 Kelebihan Waterfall Model:
 Mudah diaplikasikan.

 Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan


pemeliharaan.
 Cocok digunakan untuk produk software yang sudah jelas kebutuhannya di awal,
sehingga minim kesalahannya.

 Kekurangan Waterfall model:

 Waterfall model bersifat kaku sehingga Penanganan perubahan pada saat proses sedang
berlangsung menjadi lebih sulit.
 Terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel, karena komitmen
harus dilakukan pada tahap awal proses.
 Customer harus sabar untuk menanti produk selesai, karena dikerjakan tahap per
tahap,menyelesaikan tahap awal baru bisa ke tahap selanjutnya.
 Perubahan ditengah-tengah pengerjaan produk akan membuat bingung team work yang
sedang membuat produk.
 Adanya waktu menganggur bagi pengembang, karena harus menunggu anggota tim
proyek lainnya menuntaskan pekerjaannya.
 Semua kebutuhan sudah terefenisi sejak awal dan Software yang diberikan adalah versi
terakhir dari setiap tahap.

*Model V / V-Model
 Kelebihan v model:

 V Model sangat fleksibel. V Model mendukung project tailoring dan penambahan


dan pengurangan method dantool secara dinamik. Akibatnya sangat mudah
untuk melakukan tailoring pada V Model agar sesuai dengan suatu proyek
tertentu dan sangat mudah untuk menambahkan method dan tool baru atau
menghilangkan method dan tool yang dianggap sudah obsolete.
 V Model dikembangkan dan di-maintain oleh publik. Userdari V Model
berpartisipasi dalam change control boardyang memproses semua change
request terhadap V Model.

 Kekurangan v model:

 V Model adalah model yang project oriented sehingga hanya bisa digunakan
sekali dalam suatu proyek.
 V Model terlalu fleksibel dalam arti ada beberapa activitydalam V Model yang
digambarkan terlalu abstrak sehingga tidak bisa diketahui dengan jelas apa yang
termasuk dalamactivity tersebut dan apa yang tidak.

*Incremental Model
 Kelebihan incremental model:

 Resiko yang rendah pada pengembangan sistem.


 Mengutamakan fungsi-fungsi pada sistem perangkat lunak sehingga kemudahan
pemakaian sistem yang paling di utamakan.
 Tahap awal adalan dasar dari pembuatan tahap berikutnya (dikerjakan secara terurut).
 Cocok digunakan bila pembuat software tidak banyak/kekurangan pembuat
 Mampu mengakomodasi perubahan kebutuhan customer. 
 Mengurangi trauma karena perubahan sistem. Klien dibiasakan perlahan-lahan
menggunakan produknya bagian per bagian.
 Memaksimalkan pengembalian modal investasi konsumen.

 Kekurangan incremental model

 Hanya akan berhasil jika tidak ada staffing untuk penerapan secara menyeluruh.
 Penambahan staf dilakukan jika hasil incremental akan dikembangkan lebih lanjut.
 Hanya cocok untuk proyek dengan skala kecil.
 kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan.

2. Model Prototype
Karena,, Metode ini menyajikan gambaran yang lengkap dari suatu sistem perangkat
lunak, terdiri atas model kertas, model kerja dan program.Dan Perubahan dan
presentasi prototype dapat dilakukan berkali-kali sampai dicapai kesepakatan bentuk
dari perangkat lunak yang akan dikembangkan.

3. Waterfall
Karena,, Waterfall menekankan pada sebuah desain proses yang berurutan yang dalam
prosesnya terlihat seperti aliran air terjun dari proses perancangan konsep, analisis
proyek, inisialisasi proyek, desain, pembuatan sistem, testing, implementasi dan
perawatan.

Anda mungkin juga menyukai