Anda di halaman 1dari 17

SOFTWARE

DEVELOPMENT LIFE
CYCLE

FAJRI RAKHMAT UMBARA, S.T ., M.T


Software Development Life Cycle
Model

Merupakan langkah yang dimodifikasi dari serangkaian


Software Process untuk membangun perangkat lunak sesuai
dengan kebutuhannya.
Masing – masing dari SDLC terdapat kelemahan dan
kelebihannya masing – masing
SDLC yang diturunkan dari Framework Activities yang
berbeda (contoh Pressman atau Braude) akan menghasilkan
langkah yang berbeda pula, namun pada prinsipnya sama.
Fase Umum Proses Pengembangan
Perangkat Lunak

1. Planning
2. Developing
3. Evaluating
4. Evolutioning
Process Flow
(Pressman, 2015)
SDLC WATERFALL (Pressman,
2015)

Pembangunan Perangkat Lunak dilakukan satu langkah


demi langkah
Harus selesai dahulu satu proses, baru bisa dilanjutkan ke
proses berikutnya
Termasuk model pembangunan Perangkat Lunak Klasik dan
menggunakan Linear Process Flow
SDLC WATERFALL (Somerville,
2016)
SDLC WATERFALL (Braude, 2015)
SDLC WATERFALL Modified (V-Model)
(Bucanac, 1999)
SDLC WATERFALL (2)
KEKURANGAN
 Karena pendekatan yang dilakukan secara urut /
sequential, maka ketika suatu tahap terhambat maka
tahap berikutnya tidak dapat dikerjakan dengan baik
KELEBIHAN
 Ketika ada masalah, maka proses harus dihentikan
Mudah dalam pengaplikasiannya dan harus dicari apa dan dari mana masalahnya
berasal beserta solusinya terlebih dahulu karena
Ketika semua kebutuhan sistem dapat tidak dapat melanjutkan ketahap berikutnya. Dan
didefinisikan secara utuh dan benar apabila masalah tersebut berasal dari tahapan
sejak awal project, maka Software sebelumnya maka proses harus membenarkan dulu
Engineering dapat berjalan dengan tahap sebelumnya yang tentu saja membuang waktu
pengerjaan Software Engineering
baik tanpa masalah.
 Pengerjaan model ini terbilang sangat lama karena
Walaupun dalam pengumpulan prosesnya dapat berlanjut ke tahap selanjutnya jika
kebutuhan tidak selalu dapat tahap sebelumnya sudah selesai(tidak dapat
didefinisikan secara utuh seperti yang dikerjakan secara bersamaan)
diinginkan akan tetapi masalah yang  Pada setiap tahap proses dibutuhkan pekerja sesuai
timbul saat pengumpulan kebutuhan spesialisasinya masing-masing. Sehingga jika suatu
sistem ketika awal project tidak tahap sudah tidak dikerjakan maka pekerja juga
tidak terpakai lagi. Maka pada model ini seringkali
mengeluarkan biaya yang besar baik dibutuhkan orang yang multi-skilled agar dapat
uang, waktu dan usaha. membantu tahap selanjutnya.
SDLC PROTOTYPE

Termasuk Evolutionary Process Flow


Salah satu model SDLC yang dianggap masuk akal
SDLC PROTOTYPE (2)
KEKURANGAN
KELEBIHAN  Customer hanya melihat pada
Tidak menghabiskan biaya besar versi kerjanya tanpa menyadari
apabila terdapat kekurangan bahwa prototype dikerjakan
terhadap produk yang telah bersama-sama, hal ini
dikirimkan, karena hanya berupa
prototype yang sedang dicoba menyebabkan developer tidak
customer untuk mengetahui memperhatikan kualitas ataupun
kekurangan mengenai prototype jangka panjang pemeliharaannya
tersebut agar developer dapat
memperbaiki kekurangan yang
 Developer sering melakukan
ada sehingga menghasilkan kompromi pada
produk seperti yang diinginkan pengimplementasian agar
prototype selesai dengan cepat
SDLC SPIRAL (Boem, 1988)
Termasuk Evolutionary Process Flow

Modified Pressman Version


SDLC SPIRAL (Boem, 1988)

Original Boem Version


SDLC SPIRAL (2)
KEKURANGAN
KELEBIHAN
 Sulit meyakinkan customer
Pendekatan dengan model ini sangat baik
digunakan untuk pengembangan sistem software bahwa pendekatan evolutionary
dengan skala besar, karena perkembangan dari
Software Engineering dapat dipantau oleh kedua bisa dilakukan, khusus pada
belah pihak baik developer maupun customer,
sehingga mereka dapat mengerti dengan baik
kontrak kerja
mengenai software ini begitu juga dengan resiko
yang mungkin didapat pada setiap aktivitas yang  Kemampuan untuk
dilakukan
memperkirakan dan
Karena merupakan gabungan dari model Waterfall
dan Prototyping sehingga terdapat analisis resiko menanggulangi resiko yang
yang dilakukan maka resiko dapat direduksi
sebelum menjadi suatu masalah yang besar yang
datang sangat menentukan, sebab
dapat menghambat Software Engineering apabila resiko utama tidak dapat
Dengan iterasi yang dilakukan pada model ini diatasi maka permasalahan akan
menyebabkan model ini lebih realistis untuk
merefleksikan dunia nyata muncul kembali tanpa diragukan
lagi
Software Maturity
Lv 1 : initial  proses perangkat lunak masih kacau
Lv 2 : repeatable  proses manajemen proyek dasar sudah
dibangun untuk menelusuri masalah biaya, jadwal, dan
fungsionalitas
Lv 3 : defined  proses perangkat lunak sudah
didokumentasikan, distandarkan, dan diintegrasikan dengan
perangkat lunak organisasi besar
Lv 4 : managed  produk dan proses perangkat lunak
dipahami secara kuantitatif dan dikontrol dengan perhitungan
detail
Lv 5 : optimizing  pertambahan proses yang terus menerus
dimungkinkan dari gagasan inovatif pengujian serta teknologi
Kesimpulan
Setiap model SDLC memiliki kelemahan dan kelebihan
masing – masing
Masih banyak model SDLC yang tidak dijelaskan di slide
ini, misalnya RAD, RUP, dll
Dapat diterapkan di semua paradigm pemrograman ketika
implementasi (Object-oriented, Event – oriented, structured-
oriented, function-oriented, dll)
Untuk perbandingan dan pemahaman yang lebih, silahkan
baca bukunya, termasuk versi Ian Sommerville, 2016
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai