Anda di halaman 1dari 15

AKTUALITA, Vol.1 No.1 (Juni) 2018 hal.

1-15

PENGATURAN PENGGABUNGAN USAHA (MERGER) BANK SEBAGAI


UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN BANK DI INDONESIA DALAM
PEMBANGUNAN HUKUM EKONOMI NASIONAL

Agus Prihartono PS
Dosen Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
e-mail: agusnana79@rocketmail.com

Abstrak-Memburuknya kondisi perbankan nasional pada masa orde baru memasuki fase
reformasi salah satu penyebabnya adalah lemahnya struktur permodalan bank. Modal
adalah dana yang diinvestasikan oleh pemilik dalam rangka pendirian badan usaha yang
dimaksudkan untuk membiayai kegiatan usaha bank di samping memenuhi peraturan
yang ditetapkan. Penguatan struktur permodalan menjadi salah satu alasanbank-bank
kecil melakukan merger dan akuisisi. Penggabungan usaha (merger) bank sendiri bukan
merupakan hal yang baru, penggabungan bank yang pernah dilakukan, tidak hanya untuk
bank-bank swasta nasional, tetapi juga pada bank-bank pemerintah. Merger
(penggabungan usaha) bank tidak selalu menghasilkan bank yang sehat. Pelaksanaan
merger bank guna mencapai suatu sinergi tidaklah mudah, banyak faktor-faktor yang
harus diperhatikan (menghasilkan bank yang sehat), yaitu, mencari patner yang
komplementer, sinergis dan mematuhi peraturan perundang-undangan.

Kata Kunci: Merger, Perbankan, Kesehatan Bank, Hukum Ekonomi Nasional.

Abstract-One of the reasons for the deteriorating condition of the national banking
system in New Regime period transition to Reformation Period, is because the bank’s
capital structure is weak. Beside to fulfill the rules prescribed, Capital is the fund
invested by the owner to establish an enterprise that is intended to support financial
purposes of the bank business activities. The strengthening of the capital structure
becomes one of the reasons small banks are doing mergers and acquisitions. Bank
merger itself is not a new thing. As in the record, A bank merger is not only for national
private banks, but also for the government banks. Banks merger do not always produce
healthy banks. The implementation of them in order to achieve a synergy is not easy.
Many factors must be considered (to produce a healthy bank), such as seeking partners
who are complementary, synergistic and submissive with regulations.

Keywords: Mergers, Banking, Healty Bank, National Economic Law.

A. PENDAHULUAN diperburuk oleh krisis politik di tanah


Bank sebagai salah satu agen air sepanjang tahun hingga
pembangunan, berfungsi sangat pertengahan 2001, telah
penting dalam perekonomian negara. menjerumuskan bangsa Indonesia ke
Sebagai contoh krisis keuangan yang dalam jurang keterpurukan dan
melanda Asia tahun 1997-1998, dan ketidakpastian yang luar biasa.

ISSN: 2620-9098 1
Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tersebut yang berakibat pada


tahun 1998 mencapai titik terendah runtuhnya sistem perbankan pada saat
sejak era Soeharto yakni minus 13%. itu membuktikan bahwa sistem
Banyak perusahaan konglomerasi perbankan Indonesia masih belum
baik yang bergerak di sektor riil siap secara keseluruhan dalam
maupun jasa perbankan yang gulung menghadapi krisis besar yang terjadi
tikar atau harus masuk ke dalam secara tiba-tiba. Untuk itu kestabilan
pengawasan Badan Penyehatan sistem perbankan maupun keuangan
Perbankan Nasional (BPPN) (I harus dipertahankan secara
Nyoman Tjager, et. al, 2003:2). berkesinambungan dan dapat dicegah
Keterpurukan dunia perbankan sedini mungkin.
mengakibatkan banyak bank yang Berbagai kebijakan dari mulai
mengalami kesulitan keuangan dibentuknya Arsitektur Perbankan
(financial) dan akhirnya tidak sedikit Indonesia (API) sebagai blue print
bank-bank yang dilikuidasi, perbankan yang terdiri dari 6 (enam)
dibekukan atau direkapitalisasi oleh pilar. Pilar I API yaitu penguatan
pemerintah (Agus Sugiarto, Kompas, struktur perbankan nasional sampai
5 Juni 2003). Keterpurukan dunia dengan adanya paket kebijakan
perbankan ini pada akhirnya Oktober 2006 tentang adanya
mempengaruhi semua aspek kebijakan single presence policy
kehidupan, baik aspek ekonomi, menetapkan bahwa setiap bank
aspek sosial, maupun politik. perorangan maupun korporasi, hanya
Kepercayaan nasabah menjadi boleh menjadi pemegang saham
berkurang, nasabah banyak yang pengendali pada satu bank.
menarik uangnya dari bank dan Tujuannya adalah untuk konsolidasi
memindahkannya ke luar negeri atau perbankan dan mendukung efektivitas
menyimpannya sebagai dolar di bank pengawasan bank. Hal ini adalah
asing. untuk mewujudkan perbankan yang
Ketidakmampuan sistem sehat dengan modal yang kuat. Modal
perbankan nasional menghadapi merupakan salah satu faktor yang
tekanan dari luar (external shocks) penting bagi bank dalam rangka

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 2
Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

pembangunan usaha dan menampung Impor Indonesia, Bank Bumi Daya,


risiko kerugian. Salah satu kebijakan dan Bank Pembangunan Indonesia
yang paling populer diambil untuk menjadi PT. Bank Mandiri.
mewujudkan perbankan yang sehat Sementara tahun 2002 terjadi merger
dengan modal yang kuat saat itu 5 (lima) bank swasta nasional yaitu:
adalah dilakukannya merger Bank Bali, Bank Universal, Bank
(penggabungan usaha bank). Artamendia, Bank Express, dan Bank
Penguatan struktur permodalan Patriot, yang bergabung menjadi
menjadi salah satu alasan bank-bank Bank Permata, pada tahun 2004
kecil melakukan merger dan akuisisi. terjadi merger antara Bank CIC
Selain karena adanya aturan Internasional, Bank Danpac, dan
pemenuhan modal inti minimum Bank Pikko menjadi Bank Century,
sebesar Rp. 100 miliar pada akhir dan terakhir merger antara Bank
2010, penguatan struktur permodalan Lippo dengan Bank Niaga. Namun
dibutuhkan bank umum demi demikian, pengaturan mengenai
mengantisipasi Association of South penggabungan badan usaha secara
East Asian Nation (ASEAN) One lengkap di Indonesia dalam bentuk
Market atau pasar tunggal ASEAN undang-undang belum ada, khususnya
pada 2015 dan terkait dengan penggabungan dalam bidang
ketentuan Basel III yang perbankan, walaupun Undang-undang
mengharuskan bank umum Nomor 40 Tahun 2007 Tentang
menaikkan modal minimum mereka Perseroan Terbatas (selanjutnya
hingga 10, 5%. disebut UUPT) sudah mengatur
Merger sendiri bukan mengenai penggabungan badan usaha
merupakan hal yang baru, merger dalam Pasal 122–Pasal 137 UUPT.
bank yang pernah dilakukan, tidak Pelaksanaan merger bank guna
hanya untuk bank-bank swasta mencapai suatu sinergi tidaklah
nasional, tetapi juga pada bank-bank mudah, banyak faktor-faktor yang
pemerintah. Pada tahun 1999, terjadi harus diperhatikan (menghasilkan
merger pada 4 (empat) BUMN yaitu bank yang sehat), yaitu, mencari
Bank Dagang Negara, Bank Ekspor patner yang komplementer, sinergis

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 3
Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

dan mematuhi peraturan perundang- busines amalgamation) bank dalam


undangan. Merger antara suatu bank memperkuat dirinya guna
dengan bank lain itu bukan hanya mewujudkan sistem perbankan yang
semata soal teknis saja, tapi juga sehat, efisien, dan mampu berdaya
menyangkut budaya kerja antar unit saing dalam era globalisasi dan
bank, sehingga proses merger harus perdagangan bebas (Rachmadi
dipelajari dan dilakukan secara hati- Usman, 2001:84). Secara umum
hati (Burhanudin Abdullah, Tempo, terdapat 3 (tiga) bentuk penyatuan
16 Februari, 2005). Karena itu, usaha dalam hal ini usaha bank, yaitu
sebelum bergabung banyak hal yang merger, konsolidasi, dan akuisisi
harus dilakukan, termasuk kalkulasi yang oleh UUPT diterjemahkan
keuntungan dan kerugian transaksi dengan “penggabungan, peleburan,
penggabungan antar bank. Bank yang dan pengambilalihan”. Penyatuan
belum mengetahui dengan jelas calon usaha bank adalah dimaksudkan
mitra mergernya, memerlukan waktu untuk mengatasi kesulitan yang
untuk pendekatan, khususnya membahayakan kelangsungan usaha
pendekatan dalam aspek keterbukaan. bank yang bersangkutan atau
Keterbukaan itu menyangkut baik perluasan usaha bank yang
kondisi keuangan (financial), bersangkutan, sehingga bank menjadi
kekayaan (assets), namun demikian, kuat (Pasal 37 ayat 1 huruf d
keterbukaan ini tidak boleh Undang-Undang Perbankan).
bertentangan dengan aspek Tipe merger dalam kacamata
kerahasiaan bank. ekonomi dan yang biasanya
dipergunakan dan diaplikasikan
dalam dunia usaha adalah tipe
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
horizontal (horizontal merger),
1. Penggabungan Usaha
merger vertikal (vertical merger), dan
(Merger) Pada Umumnya
merger konglomerat (conglomerate
Kepemilikan usaha bank dapat
merger), sedangkan dalam kacamata
beralih kepada pihak lain melalui
hukum, tipe merger dilihat semata-
penyatuan usaha (combination atau
mata dari perikatannya, yaitu

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 4
Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

“statutory merger” yang diatur oleh beberapa perseroan yang ada


syarat-syarat yang ditetapkan bergabung atau menyatukan diri
pemerintah dimana para pihak terikat menjadi perseroan baru, dimana hak
suatu akta merger (istilah anglo saxon dan kewajiban perseroan diambil alih
: act of merger) merupakan dokumen oleh perseroan yang telah dibentuk
yang diajukan kepada pemerintah (Cornelius Simajuntak, 2004:86).
bersama-sama dengan dokumen Peraturan perundang-
merger terkait (Cornelius undangan yang berlaku di Indonesia
Simajuntak, 2004:26). memberikan pengertian (definisi)
Kata “merger” berasal dari merger dengan rumusan kalimat yang
bahasa Inggris “merger”, yang artinya hampir seragam, hanya pada UUPT.
“menggabungkan”. Merger dapat memberikan definisi khusus tentang
diartikan sebagai penyatuan atau “penggabungan” yang lebih lengkap,
penggabungan dua perseroan atau yaitu perbuatan hukum yang
lebih dengan cara mendirikan dilakukan oleh satu perseroan atau
perseroan baru dan membubarkan lebih untuk menggabungkan diri
perseroan lainnya. Jadi, satu dengan perseroan lain yang telah ada
perseroan atau lebih dapat yang mengakibatkan aktiva dan
menggabungkan diri menjadi satu pasiva dari perseroan yang
dengan perseroan yang telah ada, dan menggabungkan diri beralih karena
salah satu perseroan yang ada tetap hukum kepada perseroan yang
dipertahankan keberadaannya. menerima penggabungan dan
Sehingga segala segala hak dan selanjutnya status badan hukum
kewajiban yang ada dialihkan kepada perseroan yang menggabungkan diri
perseroan penerima penggabungan. berakhir karena hukum.
Sedangkan kata “consolidation” yang Pasal 1 angka 25 Undang-
berarti peleburan diartikan Undang Perbankan, memberikan
penggabungan dua atau lebih pengertian mengenai merger sebagai:
perseroan dengan cara membentuk “Penggabungan dari dua bank
atau lebih dengan cara tetap
perseroan baru dan membubarkan
mempertahankan berdirinya
perseroan yang bergabung tadi. Jadi salah satu bank dan

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 5
Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

membubarkan bank-bank merupakan perusahaan yang


lainnya dengan atau tanpa lebih kecil akan kehilangan
melikuidasi”. identitasnya dan bergabung atau
menjadi bagian dari perusahaan
Definisi diatas kemudian lain yang lebih besar).
dimuat secara khusus dalam Peraturan
Defenisi merger yang lain
Pemerintah Nomor 28 Tahun 1999
(Black’s Law Dictionary: 682):
Tanggal 7 Mei 1999 Tentang Merger,
“The fusion or absorption of
Konsolidasi dan Akuisisi bank. one thing or right into another,
generally spoken of a case
Sedangkan dalam hukum Pasar
where one of the subjects is of
Modal, istilah yang digunakan adalah less dignity or importance than
the another”, (Penggabungan
istilah penggabungan usaha, dimana
atau penyerapan suatu hal
pengaturan mengenai perusahaan kedalam hal lain, dimana salah
satu subjeknya memiliki
public diatur dalam Keputusan
kepentingan yang lebih rendah
Bapepem No. Kep-52/ PM/ 1997 dibandingkan yang lainnya)”.
tentang Peraturan No. IX. G. I:
Merger didefinisikan oleh
“Penggabungan Usaha adalah
Pringle dan Harris (Pringle, J. J, and
perbuatan hukum yang
dilakukan oleh satu perseroan Harris, R. S, 1987:778) sebagai
atau lebih untuk
berikut: “Merger is a combination of
menggabungkan diri dengan
perseroan lain yang telah ada two or more firm in which one
dan selanjutnya perseroan yang
company survives under its own name
menggabungkan diri menjadi
bubar”. while any others cease to exit as legal
entities”. Jadi pada dasarnya merger
Alexander H. Frey, memberikan
adalah suatu keputusan untuk
batasan (definisi) merger sebagai
mengkombinasikan/menggabungkan
(Cornelius Simajuntak, 2004:5):
dua atau lebih perusahaan menjadi
“a merger of corporation is the
absorpotion by one corporation satu perusahaan baru. Dalam konteks
of one or more usually smaller
bisnis, merger adalah suatu transaksi
corporations, which lose their
identity bay becoming part of yang menggabungkan beberapa unit
the large enterprise”,
ekonomi menjadi satu unit ekonomi
(penggabungan adalah fusi atau
absorpsi atau kombinasi antara yang baru. Proses merger umumnya
2 (dua) atau lebih perusahaan
memakan waktu yang cukup lama,
dimana 1 (satu) diantaranya

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 6
Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

karena masing-masing pihak perlu demikian, pengertian antara merger


melakukan negosiasi, baik terhadap dan konsolidasi bank jelas berbeda
aspek-aspek permodalan maupun walaupun bentuknya adalah sama-
aspek manajemen, sumber daya sama penyatuan usaha, tetapi dalam
manusia serta aspek hukum dari merger hanya memerlukan perubahan
perusahaan yang baru tersebut. Oleh anggaran dasar yang memerlukan
karena itu, penggabungan usaha persetujuan Menteri Kehakiman dan
tersebut dilakukan secara drastis yang HAM sedangkan pada peleburan
dikenal dengan akuisisi atau memerlukan akta pendirian hasil
pengambil alihan suatu perusahaan konsolidasi yang disahkan oleh
oleh perusahaan lain. Menteri Kehakiman dan HAM.
Menurut Cristian Wibisono, Penempatan terminologi ketiga
penggabungan perusahaan adalah penyatuan usaha tersebut (merger,
penggabungan dua badan usaha atau konsolidasi, akuisisi) dalam tataran
lebih yang relatif berimbang masyarakat sering menimbulkan
kekuatannya sehingga terjadi kerancuan. Dalam bidang perbankan
kombinasi baru yang merupakan Indonesia pada tahun 1999 empat
wadah bersama yang saling bank milik negara yaitu Bank Dagang
memperkuat (Cristian Wibisono, Negara, Bank Ekspor Impor
1995:2). Indonesia, Bank Bumi Daya, dan
Berdasarkan pengertian diatas, Bank Pembangunan Indonesia
definisi merger begitu bervariasi melakukan menggabungkan diri
dengan narasi kalimat yang panjang (merger) menjadi PT. Bank Mandiri.
ataupun singkat, namun secara Kemudian yang terakhir pada tahun
substansi kesemuanya mengandung tahun 2004, terjadi penggabungan
pengertian yang sama, yaitu usaha bank antara Bank CIC
kombinasi (bergabungnya) 2 (dua) Internasional, Bank Danpac, dan
perusahaan atau lebih dimana Bank Pikko menjadi Bank Century.
perusahaan yang mengakuisisi akan Meskipun secara teknis bukanlah
mempertahankan identitasnya dan penggabungan tetapi peleburan
perusahaan lain akan bubar. Dengan (konsolidasi) karena membentuk

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 7
Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

nama badan hukum baru, kecuali hukum perusahaan tidaklah vital,


Bank Danamom yang melakukan karena yang terpenting apakah
merger dengan 8 (delapan) Bank take tindakan merger (termasuk dalam
Over. Padahal ada perbedaan yang konsolidasi) atau akuisisi termasuk
cukup signifikan diantara keduanya. kategori tindakan hukum perseroan
Garry D. Smith (Cornelius yang sifatnya substansial yang dapat
Simajuntak, 2004:2) mengatakan mempengaruhi kepentingan
bahwa merger sering merupakan hasil pemegang saham dan atau perseroan,
dari beberapa perusahaan yang dimana perlu persetujuan pemegang
menyetujui untuk mengkombinasikan saham perseroan (Chattamarasjid
(bergabung) dan menciptakan suatu Ais, 2004:93).
nama dan identitas baru, Berdasrkan uraian diatas, maka
mengeluarkan saham baru, dapat disimpulkan bahwa pengertian
mengimplementasikan suatu struktur merger berkembang melalui
organisasi yang baru, dan membuat pertauran perundang-undangan,
beberapa perubahan lainnya. Padahal sedangkan pengertian akuisisi tumbuh
secara teoritis, pengertian antara dalam praktek secara harfiah
merger dan konsolidasi bank jelas diterjemaahkan sebagai
sangat berbeda walaupun bentuknya “pengambilalihan” dan dalam konteks
adalah sama-sama penyatuan usaha, hukum perusahaan dapat berupa
tetapi dalam merger hanya pengambialihan saham atau
memerlukan perubahan anggaran kekayaan. Dalam praktek tidak
dasar yang memerlukan persetujuan mudah untuk membedakan antara
Menteri Kehakiman dan HAM tindakan merger dengan akuisisi.
sedangkan pada peleburan Tidak jarang suatu transaksi yang
memerlukan akta pendirian hasil secara formal bukan sebagai merger,
konsolidasi yang disahkan oleh melainkan secara materiil mempunyai
Menteri Kehakiman dan HAM. akibat sebagai merger.
Konsepsi hukum merger Selanjutnya peraturan
penting bagi perpajakan dan perundang-undangan juga mengatur
perlakuan akuntansi, tetapi dari sudut akibat hukum dari merger tersebut.

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 8
Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

Pasal 122 UUPT menjelaskan yang dibubarkan setelah merger,


berakhirnya perseroan karena maka pembubaran tersebut hanyalah
dilakukan merger tanpa dilakukan dilakukan secara administratif belaka,
suatu likuidasi terlebih dahulu, akibat tanpa diikuti tindakan likuidasi.Jadi
hukumnya adalah: tidak ada pemberesan dan tidak ada
a. Aktiva dan passive bank yang membagi-bagi aset.
digabungkan atau meleburkan
diri beralih krena hukum pada
2. Perancangan Model
perseroan yang menerima
penggabungan. Pengaturan Merger dalam
b. Pemegang saham perseroan
Kerangka Pembangunan
yang menggabungkan diri
menjadi pemegang saham Hukum Ekonomi Nasional
perseroan yang menerima
Bank merupakan suatu lembaga
penggabungan.
c. Perseroan yang yang berperan sebagai perantara
menggabungkan diri atau
keuangan (financial intermediary)
meleburkan diri berakhir karena
hukum terhitung sejak tanggal antara pihak-pihak yang memiliki
penggabungan diri berakhir
dana (surplus unit) dengan pihak-
karena hukum terhitung sejak
tanggal penggabungan mulai pihak yang memerlukan dana
berlaku.
(deficitunit) serta sebagai lembaga
Sedangkan Pasal 2 PP No. 28 yang berfungsi memperlancar aliran
Tahun 1999 Tentang Merger, lalu lintas pembayaran. Di samping
Konsolidasi, dan akuisisi Bank, itu, bank juga sebagai suatu industri
menyebutkan bahwa merger yang dalam kegiatan usahanya
mengakibatka : mengandalkan kepercayaan
a. Pemegang saham yang masyarakat sehingga mestinya tingkat
melakukan merger atau
kesehatan bank perlu dipelihara.
konsolidasi menjadi pemegang
saham bank hasil merger Kestabilan lembaga perbankan sangat
b. Aktiva dan passive bank yang
dibutuhkan dalam perekonomian
melakukan merger atau
konsolidasi, beralih karena suatu negara. Kestabilan ini tidak saja
hukum kepada bank hasil
dilihat dari jumlah uang yang beredar,
merger.
namun juga dilihat dari jumlah bank
Berdasarkan kedua pasal di atas
yang ada sebagai perangkat
dapat dismpulkan bahwa, jika bank

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 9
Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

penyelenggaraan keuangan BUMN di Indonesia adalah salah


(http://eprints.uny.ac.id/8585/2/BA satunya karena faktor-faktor merger
B%201%20-06408141050.pdf). terhadap Bank BUMN di Indonesia.
Merger dalam bidang usaha Selain dari bank BUMN, tentu ada
perbankan BUMN, dimana sampai beberapa bank swasta yang
dengan tahun2008, terdapat 5 melakukan merger, seperti Bank
(lima) Bank Persero (Bank BUMN) Permata. PT. Bank Permata Tbk
yaitu Bank Mandiri, Bank Negara (Bank Permata) merupakan hasil
Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, merger 5 (lima) Bank yaitu PT. Bank
Bank Tabungan Negara dan Bank Bali Tbk, PT. Bank Universal Tbk,
Ekspor Indonesia. Namun pada PT. Bank Artamedia, PT. Bank
tahun 2009, Bank Ekspor Indonesia Patriot dan PT. Bank Prima Ekspress
berubah bentuk badan hukumnya pada tahun 2002 dan saat ini telah
menjadi Lembaga Pembiayaan berkembang menjadi sebuah bank
Ekspor Indonesia berdasarkanUU swasta utama yang menawarkan
Nomor 2 Tahun 2009, sehingga produk dan jasa inovatif serta
perakhir Desember 2011 terdapat 4 komprehensif terutama disisi delivery
bank BUMN yang seluruhnya telah channel-nya termasuk Internet
listed. Banking dan Mobile Banking.
Ada pun kinerja Bank BUMN Permata Bank memiliki aspirasi untuk
tahun 2005-2010 pada umumnya menjadi penyedia jasa keuangan
meningkat yang antara lain terkemuka di Indonesia, dengan fokus
disebabkan Bank BUMN telah di segmen Konsumer dan Komersial.
berhasil dalam melakukan Melayani sekitar 2 juta nasabah di 60
restrukturisasi, baik yang bersifat kota di Indonesia, per Juli 2014
operasional maupun restrukturisasi Permata Bank memiliki 329 cabang
finansial (16 Cabang Syariah & 313 Cabang
(http://eprints.uny.ac.id/8585/2/BA Konvensional), 20 Cabang Bergerak
B%201%20-06408141050.pdf). (Mobile Branch), tiga Payment Point,
Kemajuan yang terjadi 940 ATM dengan akses dilebih dari
terhadap perbankan-perbankan 69. 000 ATM (Visa Plus, Visa

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 10
Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

Electron, Master Card, Alto, ATM c. Berbagai terobosan teknologi


Bersama dan ATM Prima) dan jutaan informasi dan telekomunikasi
ATM di seluruh dunia yang setelah tahun 1980 yang
terhubung dengan jaringan Visa, memudahkan proses alih
Mastercard dan Cirrus informasi dan kapital.
(www.bankpermata.com). Pada kasus industri perbankan,
Merger dan akuisisi krisis perekonomian yang terjadi di
perusahaan perbankan dianggap wilayah ekonomi Asia Timur dan
sukses melihat berhasilnya merger Asia Tenggara pada tahun 1997 telah
dari bank papan atas seperti Bank membawa dampak terjadinya kemelut
Mandiri, Bank Danamon dan Bank di industri perbankan di dalam negeri.
Permata telah menarik minat bank- Cukup banyak lembaga perbankan
bank pada papan menengah seperti yang menghadapi permasalahan dan
Bank Haga dan Bank Hagakita untuk bahkan kemudian kolaps akibat krisis
bergabung dengan pihak bank asing tersebut.
Rabobank. Dan terakhir ini kita Upaya penyelamatan dari bank-
melihat adanya minat dari bank-bank bank yang masih bertahan kemudian
kecil menengah (Bank Harta, Bank tertolong dengan dijalankannya
Mitraniaga, Bank Harmoni) untuk kebijakan “restrukturisasi finansial”
melakukan strategi serupa. Strategi dan strategi “merger dan akuisisi”.
merger merupakan salah satu bentuk Proses merger dan akuisisi di industri
strategi populer, yang awalnya naik perbankan memang memiliki baik
daun pada era tahun 1970an. Proses dampak yang positip maupun dampak
ini didorong oleh 3 faktor utama: yang negatip, tergantung dari
a. Semakin menyatunya sistem perspektif kita memandangnya.
perekonomian regional dan Keberhasilan upaya merger dan
perekonomian dunia. akuisisi memerlukan keuletan dan
b. Adanya ekspansi perusahaan- jalan yang cukup berliku bagi
perusahaan mnc ke berbagai berbagai pihak yang ingin sukses
negara, dan menerapkan kebijakan ini

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 11
Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

(http://repository.binus.ac.id/2009- kegagalan dalam menangani


2/content/J0104/J010464325.doc). portofolio kredit maupun kesalahan
Krisis moneter di Indonesia manajemen perusahaan yang
mulai terjadi sekitar pertengahan Juli berakibat pada kesulitan keuangan
1997, krisis moneter ini telah bahkan kegagalan usaha perbankan,
merubah aktivitas ekonomi negara. sehingga pada akhirnya dapat
Mulai dari tahun 1997 sampai tahun merugikan kegiatan perekonomian
2001 banyak bank yang diberhentikan nasional dan masyarakat selaku
operasinya dan masuk dalam pemilik dana. Melemahnya sistem
pengawasan BPPN (Badan perbankan akan menimbulkan
Penyehatan Perbankan Nasional). disfungsi sistem perbankan sebagai
Berkembangnya krisis menjadi perantara.
semakin parah karena ditemukan Merger perbankan di Indonesia
adanya kelemahan mendasar pada tentu akan memberikan dampak yang
sistem perekonomian Indonesia yang positif terutama terhadap
tercermin dari kurang efisiennya perekonomian nasional, karena
pengelolaan perekonomian dan sektor merger perbankan akan memberikan
usaha serta rentannya sektor kepercayaan masyarakat terhadap
keuangan dan perbankan Indonesia. perbankan untuk deposito, giro dan
Krisis moneter ini telah berubah tabungan. Bagibank-bankbesardi
menjadi krisis ekonomi, yakni beberapanegaramaju, seperti Amerika
terpuruknya kegiatan ekonomi karena Serikat misalnya, selain aspek makro
semakin banyaknya perusahaan yang ekonomi dan mikro ekonomi yang
tutup, perbankan yang dilikuidasi dan dipertimbangkan dalam suatu
meningkatnya jumlah tenaga kerja keputusan merger, pihak pemerintah
yang menganggur, yang menunjukkan sering sekali memperhatikan aspek-
betapa besar dampak ekonomi yang aspek yang bersifat struktural, yang
akan ditimbulkan apabila terjadi meliputi tiga aspek. Pertama, aspek
kegagalan usaha perbankan. Dalam kesehatan dan keamanan. Artinya
industri perbankan rasio kegagalan perusahaan baru hasil merger tersebut
yang terjadi biasanya disebabkan oleh harus menjadi perusahaan yang sehat

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 12
Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

dan aman. Apabila perusahaan lama efisiensi di dalam bisnis tersebut; dan
ada yang tidak sehat, maka harus bias Ketiga, aspek pelayanan kepada
diupayakan agar penyakit lama masyarakat. Penggabungan usaha
tersebut tidak boleh menular ke tidak harus mengurangi kualitas
perusahaan hasil merger; Kedua, pelayanan bank kepada masyarakat
aspek kompetisi dan konsentrasi. luas (Agunan P. Samosir, 2003).
Penggabungan perusahaan tidak Oleh karena itu, dalam merger perlu
boleh berakibat pada semakin rancangan yang baik, paling tidak
terkonsentrasinya bisnis dalam model Rancangan Merger Perbankan
industri karena tidak bias mendorong seperti dibawah:

C. SIMPULAN dipertimbangkan dalam suatu


Selain aspek makro ekonomi keputusan merger,pihak
dan mikro ekonomi yang pemerintah sering sekali

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 13
Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

memperhatikan aspek-aspek yang Citra Aditya Bakti, Bandung,


2004.
bersifat struktural, yang meliputi
tiga aspek. Pertama, aspek Cornelius Simajuntak, Hukum Merger
Perseroan Terbatas, PT. Citra
kesehatan dan keamanan. Artinya
AdityaBakti, Bandung, 2004.
perusahaan baru hasil merger
I Nyoman Tjager, et. al, Corporate
tersebut harus menjadi perusahaan
Governance, Tantangan dan
yang sehat dan aman. Apabila Kesempatan Bagi Komun itas
Bisnis Indonesia, PT.
perusahaan lama ada yang tidak
Prenhallindo, Jakarta, 2003.
sehat, maka harus bisa diupayakan
Pringle, J. J. , and Harris, R. S,
agar penyakit lama tersebut tidak
Esentials of Managerial
boleh menular ke perusahaan hasil Finance, second edition,
Illinois-London, 1987.
merger; Kedua, aspek kompetisi
dan konsentrasi. Penggabungan Rachmadi Usman, ,Aspek-Aspek
Hukum Perbankan Di
perusahaan tidak boleh berakibat
Indonesia, PT. Gramedia
pada semakin terkonsentrasinya Pustaka Utama, Jakarta, 2001.
bisnis dalam industri karena tidak
Agunan P. Samosir, Analisis Kinerja
bisa mendorong efisiensi didalam Bank Mandiri Setelah Merger
Dan Sebagai Bank
bisnis tersebut; dan Ketiga, aspek
Rekapitalisasi,Jurnal Kajian
pelayanan kepada masyarakat. Ekonomi Islam Vol. 7 No. 1
Maret 2003
Penggabungan usaha tidak harus
mengurangi kualitas pelayanan Agus Sugiarto, Perlunya API, Harian
Kompas, 5 Juni 2003.
bank kepada masyarakat luas.
Cristian Wibisono, Merger dan
Akuisisi di Indonesia, Seminar
Merger dan Akuisisi, Jakarta,
1995
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints. uny. ac.
Black’s Law Dictionary, Seventh id/8585/2/BAB%201%20-
Edition. 06408141050. pdf.

Chattamarasjid Ais, Penerobosan http://repository. binus. ac. id/2009-


Cadar Perseroandan Soal-Soal 2/content/J0104/J010464325.
Aktual Hukum Perseroan, PT. doc

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 15
Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

www.Bank Permata.com

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 16

Anda mungkin juga menyukai