Abstract: The research aims to determine differences in student perceptions of the ethical
principles of the accounting profession based on gender, level, achievement and work experience.
This research approach is quantitative with a comparative method. Collecting data by distributing
questionnaires via google form (online) to respondents. The population of this study were students
majoring in Accounting at STIEM Bongaya and the sample used the insidential method with a
total of 100 students as respondents consisting of 50 semester II students and 50 semester VI
students. Independent Sample T-test analysis technique. The results of the study proved that there
were no differences in student perceptions of the ethical principles of the accounting profession
based on gender and work experience. However, there are significant differences in students'
perceptions of the ethical principles of the accounting profession based on level and achievement.
Keywords: perceptions, ethical principles of the accounting profession.
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa
terhadap prinsip etika profesi akuntan berdasarkan gender, tingkatan, prestasi dan
pengalaman kerja. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode
komparatif. Pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner via google form (online)
kepada responden. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Akuntansi
STIEM Bongaya dan sampel menggunakan metode insidential dengan total 100
mahasiswa sebagai responden yang terdiri dari 50 orang semester II dan 50 orang
semester VI. teknik analisis Independent Sampel T-test. Hasil penelitian membuktikan
bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi mahasiswa terhadap prinsip etika profesi
akuntansi berdasarkan gender dan pengalaman kerja. Namun terdapat perbedaan
signfikan persepsi mahasiswa terhadap prinsip etika profesi akuntan berdasarkan
tingkatan dan prestasi.
akuntan publik berperan meningkatkan mematuhi aturan pada prinsip etika akuntan itu
kredibilitas dan kualitas informasi yang sendiri. Jika para akuntan dalam bekerja selalu
tertuang dalam laporan keuangan. (Undang- mengimplementasikan prinsip etika akuntan
Undang No. 5 Tahun 2011). maka tidak akan terjadi pelanggaran dan para
Etika profesi Akuntan saat ini masih akuntan dapat menyelesaikan tugasnya secara
menjadi tranding topik disebabkan masih professional.
terdapat kasus seorang akuntan, Kantor Mahasiswa akuntansi sebagai calon
Akuntan Publik (KAP) dan akuntan pemerintah akuntan di masa depan perlu dibekali
yang melanggar prinsip etika profesinya pemahaman terkait prinsip etika akuntan yang
(Hajering et al., 2019). Isu etika akuntan yang dapat mempermudah mereka dalam dunia
terjadi Indonesia diantaranya : pekerjaan nantinya sehingga dapat meminimalisir
Tabel 1. Rangkuman Isu Etika Profesi terjadinya pelanggaran etika akuntan (Suryanti &
Akuntan
Arfah, 2019).
No Nama KAP Detail Kasus
Kasus PT Sanprima Penelitian-penelitian tentang persepsi
Nusantara mahasiswa akuntansi tentang prinsip etika
Pembiayaan (SNP)
1 KAP 2017, akuntansi diantaranya telah dilakukan oleh
Marlina&Melyana Akuntan belum
Syamsul menerapkan (Yandra, Hamdayani, & Radianto, 2016) yang
pemerolehan menemukan terdapat perbedaan signifikan antara
buktiaudit yang
cukup& pria dan wanita terkait penilaian kode etik,
tepat atas akun
piutang pembiayaan wanita dibanding pria lebih memandang penting
konsumen dan kode etik akuntan untuk mampu memengaruhi
melaksanakan
prosedur terkait etika profesi.
proses deteksi
(Agustina, Suarniki, & Suyanti, 2017) juga
resiko kecurangan.
Kasus Garuda menemukan bahwa terdapat perbedaan persepsi
KAP Kasner Indoensia Tahun
2 Sirumapen & Buku 2018, terdapat mahasiswa akuntansi berdasarkan gender tentang
KAP Tanubrata, piutang yang diakui
Sutanto, etika profesi. Namun, hasil penelitian (Vitriyani,
sebagai pendapatan
Fahmi, sebesar 2014) menemukan bahwa tidak terdapat
Bambang&Rekan
2,9 Triliun. perbedaan persepsi antara mahasiswa laki-laki
Kasus Hanson
Internasional TBK dengan mahasiswa perempuan tentang etika
Sherly Jakom dari
3 periode 2016 yang
KAP profesi akuntan.
terungkap tahun
Purwanto,
2019, terdapat Penelitian (Pararuk & Gamaliel, 2018)
Sungkoro &
penggelembungan
Surja menemukan bahwa terdapat perbedaan persepsi
pendapatan laporan
keuangan.
mahasiswa akuntansi S1 dan mahasiswa
Sumber : Diolah oleh peneliti (2020)
akuntansi S2 mengenai prinsip tanggung jawab
Munculnya kasus pelanggaran etika profesi, prinsip kepentingan publik, dan prinsip
akuntan di atas disebabkan karena akuntan tidak integritas. Namun, (Yandra, Hamdayani, &
108 | Bongaya Journal for Research in Accounting Vol. 3 No. 2 Oktober 2020
Radianto, 2016) menemukan bahwa tidak menjalankan analisis mengenai norma moral
terdapat perbedaan signifikan antara mahasiswa serta nilai. Jadi, etika merupakan upaya dalam
S2 dan S1 terkait penilaian kode etik akuntan, merealisasikan suatu moralitas dalam
Mahasiswa akuntansi S1 dan S2 memandang masyarakat.
penting kode etik akuntan untuk mampu Etika memiliki hubungan berlanjut dengan
mempengaruhi etika profesi. suatu kode etik profesi. Di dalam kode etik,
Berdasar dari isu-isu pelanggaran etika profesi akuntan yang terdapat di dalam Standar
yang dilakukan oleh akuntan dan perbedaan dari Profesi Akuntan Publik (SPAP) mengatur
hasil penelitian-penelitian terdahulu, memotivasi mengenai etika yang wajib dijalankan bagi
peneliti untuk melakukan penelitian tentang seorang akuntan dalam pemenuhan tanggung
prinsip etika profesi akuntan : persepsi jawab profesionalnya untuk melaksanakan
mahasiswa. Peneliti menganggap penelitian ini tanggung jawab profesionalnya dan perilaku etis
dapat menjadi bahan pemikiran mengenai cara professional.
belajar mahasiswa akuntansi sebagai calon Kerangka Kode Etik Akuntan Indonesia
akuntan muda perlu mengetahui dan memahami memuat 8 Prinsip Etika Profesi (IAI
prinsip etika profesi akuntan agar nantinya Kompartemen Akuntan Publik, 2011)
mampu bekerja secara professional di masa 1. Tanggung Jawab Profesi.
mendatang 2. Kepentingan Publik.
Tinjauan Pustaka 3. Integritas .
Persepsi 4. Objektivitas.
Persepsi adalah proses yang berkaitan 5. Kompentensi dan Kehati-hatian Profesional.
dengan masuknya pesan atau informasi kedalam 6. Kerahasiaan.
otak manusia, melalui persepsi manusia terus 7. Perilaku Profesional.
menerus mengadakan hubungan dengan 8. Standa Teknis.
lingkungannya melalui indera penglihatan, Pengembangan Hipotesis
pendengar, peraba, perasa, dan pencium. Persepsi Gender dalam penelitian ini terbagi
seseorang dapat dipengaruhi oleh (1) faktor dalam dua yaitu laki-laki/Mahasiswa dan
pengalaman, (2) faktor proses belajar, (3) wanita/mahasiswi yang mempunyai persepsi
cakrawala, (4) pengetahuan (Pararuk & Gamaliel, yang berbeda terhadap kode etik profesi
2018). akuntan. Hal ini dapat dilihat dari segi kondisi
Etika dan Prinsip Etia Profesi Akuntan sosial dan budaya, nilai dan perilaku, serta
(Purwaji & Wibowo,dkk, 2016) faktor-faktor perbedaan biologis yang dapat
menjelaskan bahwa etika merupakan rasional dan memengaruhi sifat atau tanggapan dalam
refleksi kritis terhadap norma moral dan nilai menanggapi suatu masalah.
yang membuat pola perilaku atau tanggapan Hasil penelitan (Yandra, Hamdayani, &
hidup manusia baik itu kelompok atau pribadi. Radianto, 2016) dan (Agustina, Suarniki, &
Suatu etika dapat memberi ruang untuk Suyanti, 2017) menemukan bahwa terdapat
Syiar Rinaldy, Asbi Amin, Aisyah Shalsabila. Prinsip Etika Profesi Akuntan :
Persepsi Mahasiswa | 109
tailed sebesar 0,000 atau lebih > 0,05 maka Hasil penelitan ini terdukung oleh hasil
Hipotesis 2 diterima artinya terdapat perbedaan penelitian (Vitriyani, 2014) dan (Suyono, 2017)
persepsi mahasiswa berdasarkan tingkatan menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan
terhadap prinsip etika profesi akuntan. persepsi mahasiswa dan mahasiswi tentang
Berdasarkan prestasi mahasiswa diperoleh nilai prinsip etika profesi akuntansi. Namun, hasil
sig.2 tailed sebesar 0,000 atau lebih > 0,05 penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian
maka Hipotesis 3 diterima artinya terdapat (Yandra, Hamdayani, & Radianto, 2016) dan
perbedaan persepsi mahasiswa berdasarkan (Agustina, Suarniki, & Suyanti, 2017) yang
prestasi terhadap prinsip etika profesi akuntan. menemukan bahwa terdapat perbedaan
Berdasarkan pengalaman kerja diperoleh nilai signifikan persepsi antara mahasiswa dan
sig.2 tailed sebesar 0,095 atau lebih > 0,05 mahasiswa penilaian kode etik, mahasiswi
maka Hipotesis 4 ditolak artinya tidak terdapat dibanding pria lebih memandang penting kode
perbedaan persepsi mahasiswa berdasarkan etik akuntan untuk mampu memengaruhi etika
pengalaman kerja terhadap prinsip etika profesi profesi.
akuntan. Persepsi Mahasiswa Terhadap Prinsip Etika
Profesi Akuntan Berdasarkan Tingkatan
Pembahasan
Hasil penelitian ini membuktikan
Persepsi Mahasiswa Terhadap Prinsip Etika
bahwa terdapat perbedaan persepsi mahasiswa
Profesi Akuntan Berdasarkan Gender
dan mahasiswi semester awal dan semester
Hasil penelitian ini membuktikan
akhir tentang prinsip Etika Profesi Akuntan.
bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi
Mahasiwa tingkatan akhir telah mempelajari
mahasiswa dan mahasiswi tentang prinsip Etika
mengenai prinsip kode etik profesi akuntan.
Profesi Akuntan. Mahasiswa dan mahasiswi
pada mata kuliahan Etika Bisnis& Profesi
memiliki pemahaman yang sama mengenai
Akuntansi. Dalam, prinsip-prinsip kode etik
kode etik profesi akuntan dikarenakan,
akuntan yang digunakan sebagai indikator
mahasiswa dan mahasiswi mengikuti proses
penelitian ini adalah: tanggung jawab profesi,
pembelajaran yang sama.
kepentingan publik, integritas, prinsip
Mahasiswa dan mahasiswi mulai
integritas, objektivitas, kompentensi
memahami untuk menjadi seorang akuntan
profesional dan sikap cermat kehati-hatian,
yang profesional wajib menaati prinsip-prinsip
kerahasiaan, perilaku profesioal dan standar
kode etik yang telah ditetapkan oleh IAPI
teknis.
dalam menyelesaikan tugasnya. Dengan
Hasil penelitian ini juga membuktikan
adanya kesetaraan gender menyebabkan tidak
bahwa mahasiswa tingkat awal belum
ada perbedaan persepsi anata mahasiswa dan
mengetahui mengenai prinsip etika profesi
mahasiswi dalam memahami prinsip kode etik
akuntan karena belum mempelajarinya dan
profesi akuntan.
belum mengambil mata kuliah Etika Bisnis &
112 | Bongaya Journal for Research in Accounting Vol. 3 No. 2 Oktober 2020