Anda di halaman 1dari 9

Bongaya Journal for Research in Accounting

Volume 3 Nomor 2,Oktober 2020, Hal 106-114. e-ISSN: 2615-8868


Homepage: https://ojs.stiem-bongaya.ac.id/index.php/BJRA

Prinsip Etika Profesi Akuntan : Persepsi Mahasiswa


Syiar Rinaldy1, Asbi Amin2, Aisyah Shalsabila3

Prodi Akuntansi STIEM Bongaya Makassar


Koresponden Author : asbi.amin@stiem-bongaya.ac.id

(Diterima: 5 September 2020; direvisi:20 September 2020; dipublikasikan: 1 Oktober 2020)


©2020 –Bongaya Journal for Research in Accounting STIEM Bongaya. Ini adalah artikel dengan
akses terbuka dibawah licenci CC BY-NC-4.0 (https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/).

Abstract: The research aims to determine differences in student perceptions of the ethical
principles of the accounting profession based on gender, level, achievement and work experience.
This research approach is quantitative with a comparative method. Collecting data by distributing
questionnaires via google form (online) to respondents. The population of this study were students
majoring in Accounting at STIEM Bongaya and the sample used the insidential method with a
total of 100 students as respondents consisting of 50 semester II students and 50 semester VI
students. Independent Sample T-test analysis technique. The results of the study proved that there
were no differences in student perceptions of the ethical principles of the accounting profession
based on gender and work experience. However, there are significant differences in students'
perceptions of the ethical principles of the accounting profession based on level and achievement.
Keywords: perceptions, ethical principles of the accounting profession.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa
terhadap prinsip etika profesi akuntan berdasarkan gender, tingkatan, prestasi dan
pengalaman kerja. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode
komparatif. Pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner via google form (online)
kepada responden. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Akuntansi
STIEM Bongaya dan sampel menggunakan metode insidential dengan total 100
mahasiswa sebagai responden yang terdiri dari 50 orang semester II dan 50 orang
semester VI. teknik analisis Independent Sampel T-test. Hasil penelitian membuktikan
bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi mahasiswa terhadap prinsip etika profesi
akuntansi berdasarkan gender dan pengalaman kerja. Namun terdapat perbedaan
signfikan persepsi mahasiswa terhadap prinsip etika profesi akuntan berdasarkan
tingkatan dan prestasi.

Kata kunci: Persepsi mahasiswa, prinsip etika profesi akuntan

PENDAHULUAN dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari


yang berguna dalam pengambilan keputusan
Sumber Daya Manusia saat ini perlu
(Amin, 2019). Akuntan adalah profesi yang
memiliki kecerdasan, keterampilan dan
terkait dengan aktivitas akuntansi dan
kompetitif yang dibarengi dengan sikap sesuai
mengelola keuangan, menilai wajar atau
dengan etika dan standar moral yang berlaku
tidaknya laporan keuangan yang diperiksanya
untuk bersaing di era Masyarakat Ekonomi
harus bersikap profesional sesuai dengan
Asean (MEA).
standar etika akuntan yang telah ditetapkan oleh
Etika sebagai salah satu elemen dalam
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Sedangkan
aktivitas akuntansi terkait kesadaran yang tidak
106
Syiar Rinaldy, Asbi Amin, Aisyah Shalsabila. Prinsip Etika Profesi Akuntan :
Persepsi Mahasiswa | 107

akuntan publik berperan meningkatkan mematuhi aturan pada prinsip etika akuntan itu
kredibilitas dan kualitas informasi yang sendiri. Jika para akuntan dalam bekerja selalu
tertuang dalam laporan keuangan. (Undang- mengimplementasikan prinsip etika akuntan
Undang No. 5 Tahun 2011). maka tidak akan terjadi pelanggaran dan para
Etika profesi Akuntan saat ini masih akuntan dapat menyelesaikan tugasnya secara
menjadi tranding topik disebabkan masih professional.
terdapat kasus seorang akuntan, Kantor Mahasiswa akuntansi sebagai calon
Akuntan Publik (KAP) dan akuntan pemerintah akuntan di masa depan perlu dibekali
yang melanggar prinsip etika profesinya pemahaman terkait prinsip etika akuntan yang
(Hajering et al., 2019). Isu etika akuntan yang dapat mempermudah mereka dalam dunia
terjadi Indonesia diantaranya : pekerjaan nantinya sehingga dapat meminimalisir
Tabel 1. Rangkuman Isu Etika Profesi terjadinya pelanggaran etika akuntan (Suryanti &
Akuntan
Arfah, 2019).
No Nama KAP Detail Kasus
Kasus PT Sanprima Penelitian-penelitian tentang persepsi
Nusantara mahasiswa akuntansi tentang prinsip etika
Pembiayaan (SNP)
1 KAP 2017, akuntansi diantaranya telah dilakukan oleh
Marlina&Melyana Akuntan belum
Syamsul menerapkan (Yandra, Hamdayani, & Radianto, 2016) yang
pemerolehan menemukan terdapat perbedaan signifikan antara
buktiaudit yang
cukup& pria dan wanita terkait penilaian kode etik,
tepat atas akun
piutang pembiayaan wanita dibanding pria lebih memandang penting
konsumen dan kode etik akuntan untuk mampu memengaruhi
melaksanakan
prosedur terkait etika profesi.
proses deteksi
(Agustina, Suarniki, & Suyanti, 2017) juga
resiko kecurangan.
Kasus Garuda menemukan bahwa terdapat perbedaan persepsi
KAP Kasner Indoensia Tahun
2 Sirumapen & Buku 2018, terdapat mahasiswa akuntansi berdasarkan gender tentang
KAP Tanubrata, piutang yang diakui
Sutanto, etika profesi. Namun, hasil penelitian (Vitriyani,
sebagai pendapatan
Fahmi, sebesar 2014) menemukan bahwa tidak terdapat
Bambang&Rekan
2,9 Triliun. perbedaan persepsi antara mahasiswa laki-laki
Kasus Hanson
Internasional TBK dengan mahasiswa perempuan tentang etika
Sherly Jakom dari
3 periode 2016 yang
KAP profesi akuntan.
terungkap tahun
Purwanto,
2019, terdapat Penelitian (Pararuk & Gamaliel, 2018)
Sungkoro &
penggelembungan
Surja menemukan bahwa terdapat perbedaan persepsi
pendapatan laporan
keuangan.
mahasiswa akuntansi S1 dan mahasiswa
Sumber : Diolah oleh peneliti (2020)
akuntansi S2 mengenai prinsip tanggung jawab
Munculnya kasus pelanggaran etika profesi, prinsip kepentingan publik, dan prinsip
akuntan di atas disebabkan karena akuntan tidak integritas. Namun, (Yandra, Hamdayani, &
108 | Bongaya Journal for Research in Accounting Vol. 3 No. 2 Oktober 2020

Radianto, 2016) menemukan bahwa tidak menjalankan analisis mengenai norma moral
terdapat perbedaan signifikan antara mahasiswa serta nilai. Jadi, etika merupakan upaya dalam
S2 dan S1 terkait penilaian kode etik akuntan, merealisasikan suatu moralitas dalam
Mahasiswa akuntansi S1 dan S2 memandang masyarakat.
penting kode etik akuntan untuk mampu Etika memiliki hubungan berlanjut dengan
mempengaruhi etika profesi. suatu kode etik profesi. Di dalam kode etik,
Berdasar dari isu-isu pelanggaran etika profesi akuntan yang terdapat di dalam Standar
yang dilakukan oleh akuntan dan perbedaan dari Profesi Akuntan Publik (SPAP) mengatur
hasil penelitian-penelitian terdahulu, memotivasi mengenai etika yang wajib dijalankan bagi
peneliti untuk melakukan penelitian tentang seorang akuntan dalam pemenuhan tanggung
prinsip etika profesi akuntan : persepsi jawab profesionalnya untuk melaksanakan
mahasiswa. Peneliti menganggap penelitian ini tanggung jawab profesionalnya dan perilaku etis
dapat menjadi bahan pemikiran mengenai cara professional.
belajar mahasiswa akuntansi sebagai calon Kerangka Kode Etik Akuntan Indonesia
akuntan muda perlu mengetahui dan memahami memuat 8 Prinsip Etika Profesi (IAI
prinsip etika profesi akuntan agar nantinya Kompartemen Akuntan Publik, 2011)
mampu bekerja secara professional di masa 1. Tanggung Jawab Profesi.
mendatang 2. Kepentingan Publik.
Tinjauan Pustaka 3. Integritas .
Persepsi 4. Objektivitas.
Persepsi adalah proses yang berkaitan 5. Kompentensi dan Kehati-hatian Profesional.
dengan masuknya pesan atau informasi kedalam 6. Kerahasiaan.
otak manusia, melalui persepsi manusia terus 7. Perilaku Profesional.
menerus mengadakan hubungan dengan 8. Standa Teknis.
lingkungannya melalui indera penglihatan, Pengembangan Hipotesis
pendengar, peraba, perasa, dan pencium. Persepsi Gender dalam penelitian ini terbagi
seseorang dapat dipengaruhi oleh (1) faktor dalam dua yaitu laki-laki/Mahasiswa dan
pengalaman, (2) faktor proses belajar, (3) wanita/mahasiswi yang mempunyai persepsi
cakrawala, (4) pengetahuan (Pararuk & Gamaliel, yang berbeda terhadap kode etik profesi
2018). akuntan. Hal ini dapat dilihat dari segi kondisi
Etika dan Prinsip Etia Profesi Akuntan sosial dan budaya, nilai dan perilaku, serta
(Purwaji & Wibowo,dkk, 2016) faktor-faktor perbedaan biologis yang dapat
menjelaskan bahwa etika merupakan rasional dan memengaruhi sifat atau tanggapan dalam
refleksi kritis terhadap norma moral dan nilai menanggapi suatu masalah.
yang membuat pola perilaku atau tanggapan Hasil penelitan (Yandra, Hamdayani, &
hidup manusia baik itu kelompok atau pribadi. Radianto, 2016) dan (Agustina, Suarniki, &
Suatu etika dapat memberi ruang untuk Suyanti, 2017) menemukan bahwa terdapat
Syiar Rinaldy, Asbi Amin, Aisyah Shalsabila. Prinsip Etika Profesi Akuntan :
Persepsi Mahasiswa | 109

perbedaan signifikan persepsi antara mahasiswa H2 = Terdapat Perbedaan Persepsi Mahasiswa


dan mahasiswa penilaian kode etik, mahasiswi berdasarkan tingkatan terhadap Prinsip
dibanding pria lebih memandang penting kode Etika Profesi Akuntan.
etik akuntan untuk mampu memengaruhi etika Prestasi mahasiswa dapat dilihat dari Indeks
profesi. Maka diajukan hipotesis berikut : Prestasi Kumulatif (IPK). IPK yang dilihat dalam
HI = Terdapat Perbedaan Persepsi Mahasiswa penelitian ini yakni IPK > 3,10 dan IPK < 3,10.
berdasarkan Gender terhadap Prinsip Etika Persepsi Mahasiswa yang memiliki IPK > 3,10
Profesi Akuntan. dibandingkan mahasiswa dengan IPK < 3,10
Tingkatan dalam penelitian ini terbagi atas memiliki perbedaan persepsi mengenai kode etik
tingkat awal diwakili mahasiswa/mahasiswa profesi akuntan dikarenakan pemahaman ataupun
semester II dan tingkat akhir diwakili pengetahuan mahasiswa tersebut ada yang masih
mahasiswa/mahasiswi semester VI. Persepsi kurang maupun ada yang sudah memahami mata
mahasiswa terkait kode etik profesi akuntan kuliah Etika Bisnis & Profesi.
dapat berbeda-beda antara mahasiswa tingkat Hasil penelitian (Agustinus, 2020)
awal dan tingkat akhir. Hal ini disebabkan menemukan bahwa terdapat perbedaan signifikan
karena, adanya mahasiswa yang belum antara mahasiswa yang memiliki IPK >3,3
mempelajari mata kuliah Etika Bisnis & Profesi, dengan mahasiswa yang memiliki IPK <3,3
begitupun sebaliknya. Selain itu, penyebab terhadap persepsi etis mereka dalam mengambil
persepsi mahasiswa dikarenakan, memiliki keputusan. Temuan (Agustinus, 2020) didukung
pengetahuan yang luas dan terus mengupdate oleh (Bakri & Hutahahean, 2015) menemukan
pengetahuannya. bahwa prestasi belajar berpengaruh terhadap
Hasil penelitian (Wati & Bambang, 2016) perilaku etis akuntan masa depan. Namun, hasil
menemukan bahwa terdapat perbedaan persepsi penelitian (Wati & Sudibyoo, 2016) menemukan
etis mahasiswa yang sudah mempelajari mata bahwa performa akademik (IPK) tidak
kuliah etika dengan mahasiswa yang belum berpengaruh signfikan terhadap persepsi etis
sudah mempelajari mata kuliah etika. Hasil (Wati mahasiswa. Maka diajukan hipotesis berikut :
& Bambang, 2016) didukung oleh hasil H3 = Terdapat Perbedaan Persepsi Mahasiswa
penelitian (Anantasyah & Hidayat , 2017). Yang berdasarkan Prestasi terhadap Prinsip
membuktikan bahwa terdapat perbedaan Etika Profesi Akuntan.
signifikan antara mahasiswa yang belum dan Pengetahuan ataupun pengalaman
sudah mempelajari mata kuliah etika bisnis. mahasiswa menyebabkan terjadinya perbedaan
Berbeda dengan hasil (Sari, 2018) menemukan persepsi antara mahasiswa yang sudah bekerja
bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara dan yang belum pernah bekerja. Pemahaman
mahasiswa tingkatan awal dan mahasiswa terhadap kode etik profesi akuntan dapat
tingkatan akhir terkait penilaian kode etik membantu mahasiswa tersebut ketika mereka
akuntan. Maha diajukan hipotesis berikut : ingin menjadi seorang akuntan dengan adanya
110 | Bongaya Journal for Research in Accounting Vol. 3 No. 2 Oktober 2020

pengetahuan mengenai kode etik profesi akuntan Uji Normalitas Data


dapat mempermudah dalam menjalani karir
Tabel 1. Uji Normalitas
sebagai seorang akuntan.
Sig.
Hasil penelitian (Harun & Asriyati, 2019) Mahasiswa Kormogorov Keterangan
menemukan terdapat perbedaan persepsi untuk Smirnov
mahasiswa/mahasiwi yang telah bekerja tentang Gender Laki-laki 0.184 Normal
Wanita 0.092 Normal
etika. Mereka memiliki persepsi yang berbeda
Tingkat
terhadap etika dibandingkan mahasiswa/mahasiswi yang Tingkatan Awal 0.066 Normal
Tingkat
belum bekerja. Akhir 0.174 Normal
H4 = Terdapat Perbedaan Persepsi Mahasiswa Prestasi IPK >3,10 0.058 Normal
berdasarkan pengalaman bekerja IPK <3,10 0.051 Normal
Sudah
terhadap Prinsip Etika Profesi Akuntan. Pengalaman Bekerja 0.200 Normal
Belum
Kerja bekerja 0.092 Normal
METODE PENELITIAN Sumber : data diolah, 2020
Output penelitian terlihat semua variabel
Pendekatan kuantitatif dengan metode memiliki nilai sig. kormogorov smirnov lebih
komparatif digunakan dalam penelitian ini besar dari 0,05 artinya berdistribusi normal.
dengan subjek yaitu mahasiswa Akuntansi Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Uji
STIEM Bongaya Makassar semester II dan Hipotesis
semester VI, sedangkan objek penelitian adalah
persepsi mahasiswa tentang prinsip etika Levene's Test T-test For
For Equity Keterangan
profesi akuntan. Equality of
Variances Of Mean
Jenis data kuantitatif dan sumber data
Sig.
yang digunakan penelitian ini adalah data (2-
Variabel F Sig. T tailed)
primer melalui kuesioner. Pengumpulan data Tidak
dengan menyebarkan kuesioner via google form Gender 0,097 0,756 1,854 0,067 Signifikan
Tingkatan 4,027 0.048 4,005 0,000 Signifikan
(online) kepada responden.
Prestasi 4,097 0,046 3,910 0,000 Signifikan
Populasi dari penelitian ini adalah Tidak
Pengalaman 0,048 0,827 1,684 0,095 Signifikan
mahasiswa jurusan Akuntansi STIEM Bongaya
Kerja
dan sampel menggunakan metode insidential Sumber : data diolah, 2020
dengan total 100 mahasiswa sebagai responden
Output tabel di atas menunjukkan
yang terdiri dari 50 orang semester II dan 50
hasil pengujian berdasarkan gender diperoleh
orang semester VI. Untuk menguji hipotesis
nilai sig.2 tailed sebesar 0,067 atau lebih > 0,05
yang diajukan dalam penelitian ini, maka
maka Hipotesis 1 ditolak artinya tidak terdapat
digunakan teknik analisis Independent Sampel
perbedaan persepsi mahasiswa berdasarkan
T-test. gender terhadap prinsip etika profesi akuntan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tingkatan diperoleh nilai sig.2
Hasil Penelitian
Syiar Rinaldy, Asbi Amin, Aisyah Shalsabila. Prinsip Etika Profesi Akuntan :
Persepsi Mahasiswa | 111

tailed sebesar 0,000 atau lebih > 0,05 maka Hasil penelitan ini terdukung oleh hasil
Hipotesis 2 diterima artinya terdapat perbedaan penelitian (Vitriyani, 2014) dan (Suyono, 2017)
persepsi mahasiswa berdasarkan tingkatan menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan
terhadap prinsip etika profesi akuntan. persepsi mahasiswa dan mahasiswi tentang
Berdasarkan prestasi mahasiswa diperoleh nilai prinsip etika profesi akuntansi. Namun, hasil
sig.2 tailed sebesar 0,000 atau lebih > 0,05 penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian
maka Hipotesis 3 diterima artinya terdapat (Yandra, Hamdayani, & Radianto, 2016) dan
perbedaan persepsi mahasiswa berdasarkan (Agustina, Suarniki, & Suyanti, 2017) yang
prestasi terhadap prinsip etika profesi akuntan. menemukan bahwa terdapat perbedaan
Berdasarkan pengalaman kerja diperoleh nilai signifikan persepsi antara mahasiswa dan
sig.2 tailed sebesar 0,095 atau lebih > 0,05 mahasiswa penilaian kode etik, mahasiswi
maka Hipotesis 4 ditolak artinya tidak terdapat dibanding pria lebih memandang penting kode
perbedaan persepsi mahasiswa berdasarkan etik akuntan untuk mampu memengaruhi etika
pengalaman kerja terhadap prinsip etika profesi profesi.
akuntan. Persepsi Mahasiswa Terhadap Prinsip Etika
Profesi Akuntan Berdasarkan Tingkatan
Pembahasan
Hasil penelitian ini membuktikan
Persepsi Mahasiswa Terhadap Prinsip Etika
bahwa terdapat perbedaan persepsi mahasiswa
Profesi Akuntan Berdasarkan Gender
dan mahasiswi semester awal dan semester
Hasil penelitian ini membuktikan
akhir tentang prinsip Etika Profesi Akuntan.
bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi
Mahasiwa tingkatan akhir telah mempelajari
mahasiswa dan mahasiswi tentang prinsip Etika
mengenai prinsip kode etik profesi akuntan.
Profesi Akuntan. Mahasiswa dan mahasiswi
pada mata kuliahan Etika Bisnis& Profesi
memiliki pemahaman yang sama mengenai
Akuntansi. Dalam, prinsip-prinsip kode etik
kode etik profesi akuntan dikarenakan,
akuntan yang digunakan sebagai indikator
mahasiswa dan mahasiswi mengikuti proses
penelitian ini adalah: tanggung jawab profesi,
pembelajaran yang sama.
kepentingan publik, integritas, prinsip
Mahasiswa dan mahasiswi mulai
integritas, objektivitas, kompentensi
memahami untuk menjadi seorang akuntan
profesional dan sikap cermat kehati-hatian,
yang profesional wajib menaati prinsip-prinsip
kerahasiaan, perilaku profesioal dan standar
kode etik yang telah ditetapkan oleh IAPI
teknis.
dalam menyelesaikan tugasnya. Dengan
Hasil penelitian ini juga membuktikan
adanya kesetaraan gender menyebabkan tidak
bahwa mahasiswa tingkat awal belum
ada perbedaan persepsi anata mahasiswa dan
mengetahui mengenai prinsip etika profesi
mahasiswi dalam memahami prinsip kode etik
akuntan karena belum mempelajarinya dan
profesi akuntan.
belum mengambil mata kuliah Etika Bisnis &
112 | Bongaya Journal for Research in Accounting Vol. 3 No. 2 Oktober 2020

Profesi Akuntansi. Sementara, mahasiswa Hutahahean, 2015) menemukan bahwa terdapat


tingkat akhir telah memahami mengenai prinsip perbedaan signifikan antara mahasiswa yang
etika profesi akuntan yang dapat digunakannya memiliki IPK >3,3 dengan mahasiswa yang
dalam dunia kerja setelah lulus dari universitas/ memiliki IPK <3,3 terhadap persepsi etis
perguruan tinggi. mereka dalam mengambil keputusan. Namun,
Hasil penelitian ini mendukung hasil hasil penelitian ini berbeda dengan hasil
penelitian (Wati & Bambang, 2016) dan penelitian (Wati & Sudibyoo, 2016) yang
(Anantasyah & Hidayat , 2017) yang menemukan bahwa performa akademik (IPK)
menemukan bahwa terdapat perbedaan persepsi tidak berpengaruh signfikan terhadap persepsi
etis mahasiswa yang sudah mempelajari mata etis mahasiswa.
kuliah etika dengan mahasiswa yang belum Persepsi Mahasiswa Terhadap Prinsip Etika
sudah mempelajari mata kuliah etika. Profesi Akuntan Berdasarkan Pengalaman
Namun, hasil penelitian ini berbeda Kerja
dengan hasil (Sari, 2018) yang menemukan Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi
antara mahasiswa tingkatan awal dan mahasiswa dan mahasiswi berdasarkan
mahasiswa tingkatan akhir terkait penilaian pengalaman kerja tentang prinsip Etika Profesi
kode etik akuntan. Akuntan. Mahasiswa dan mahasiswi yang
Persepsi Mahasiswa Terhadap Prinsip Etika sudah bekerja dan yang belum bekerja memiliki
Profesi Akuntan Berdasarkan Prestasi pemahaman yang sama mengenai prinsip etika
Hasil penelitian ini membuktikan profesi akuntan. Dikarenakan, mahasiswa sudah
bahwa terdapat perbedaan persepsi mahasiswa bekerja dan mahasiswa belum bekerja sama-
dan mahasiswi yang memiliki IPK > 3,10 dan sama menganggap bahwa prinsip etika profesi
yang memiliki IPK < 3,10 tentang Prinsip Etika akuntan penting sebagai pedoman para akuntan
Profesi Akuntan. Mahasiwa dan mahasiswi dalam bekerja agar terhindar dari kecurangan
yang memiliki IPK > 3,10 dan mahasiswa dan sehingga kualitas pemeriksaannya dapat
mahasiswi yang memiliki IPK < 3,10 diyakini oleh pihak-pihak yang terkait dengan
mempunyai pemahaman yang berbeda profesi akuntan.
mengenai prinsip etika profesi akuntan. Hasil penelitian ini tidak mendukung
Dikarenakan, mahasiwa dan mahasiswi yang hasil penelitian (Harun & Asriyati, 2019) yang
memiliki IPK > 3,10 dapat lebih mudah menemukan terdapat perbedaan persepsi untuk
memahami prinsip etika profesi akuntan, dan mahasiswa/mahasiwi yang telah bekerja tentang
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dibanding etika.
mahasiswa dan mahasiswa yang memiliki IPK SIMPULAN DAN SARAN
< 3,10. Simpulan
Hasil penelitian ini terdukung oleh hasil Simpulan penelitian ini yaitu:
penelitian (Agustinus, 2020) dan (Bakri &
Syiar Rinaldy, Asbi Amin, Aisyah Shalsabila. Prinsip Etika Profesi Akuntan :
Persepsi Mahasiswa | 113

1. Tidak terdapat perbedaan persepsi International Journal of Social Science


mahasiswa dan mahasiswi tentang prinsip and Business, 4(2), 276-283.

Etika Profesi Akuntan. Amin, A. (2019). Praktek Akuntansi Dalam


2. Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa dan Bingkai Etika Siri’na Pacce : Persepsi
Mahasiswa. ATESTASI Jurnal Ilmiah
mahasiswi semester awal dan semester akhir
Akuntansi, 2(1), 51-56.
tentang prinsip Etika Profesi Akuntan.
Anantasyah, D., & Hidayat , H. (2017,
3. Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa dan
Desember). Perbedaan Persepsi
mahasiswi yang memiliki IPK > 3,10 dan Tentang Etika Bisnis Pada Mahasiswa
yang memiliki IPK < 3,10 tentang prinsip Yang Belum dan Sudah Mempelajari
Mata Kuliah Etika Bisnis pada Prodi
Etika Profesi Akuntan.
Akuntansi di Perguruan Tinggi Kota
4. Tidak terdapat perbedaan persepsi Batam. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan
mahasiswa dan mahasiswi yang sudah Manajemen Bisnis, 5(2).
bekerja dan yang belum bekerja tentang
Bakri, M., & Hutahahean, H. (2015). Pengaruh
prinsip Etika Profesi Akuntan. Gender, Religiusitas, Prestasi Belajar
Terhadap Perilaku Etis Akuntan Masa
Depan (Studi Empiris Pada Mahasiswa
Saran
Akuntansi Perguruan Swasta di
Penelitian ini menyarankan kepada Wilayah DKI Jakarta). e-Journal
penelitian selanjutnya agar mengambil objek Akuntansi Trisakti, 2(1).
penelitian yang lebih luas lagi. Seperti, Hajering, M. S. (2019). Moderating Ethics
menambah beberapa universitas atau perguruan Auditors Influence of Competence,
tinggi baik negeri dan swasta serta Accountability on Audit Quality. Jurnal
Akuntansi, 23(3), 468-481.
menambahkan variabel lain seperti perbedaan
suku, perbedaan latar belakang sosial. Harun, A., & Asriyati. (2019, Desember).
Analisis Persepsi Mahasiswa
AkuntansiTerhadap Etika Profesi
DAFTAR RUJUKAN Akuntansi (Studi Kasus Pada Perguruan
Tinggi Di Medan). Prosiding SEMDI
Agustina, R., Suarniki, N., & Suyanti. (2017). UNAYA Vol.3 No.1. Banda Aceh:
Persepsi Mahasiswa Akuntansi Universitas Abulyatamata.
Berdasarkan Gender Terhadap Etika
Bisnis dan Etika Profesi (Studi Kasus Pararuk, H. S., & Gamaliel, H. (2018). Analisis
Perguruan Tinggi Swasta dan Presepsi Terkait Prinsip-Prinsip Etika
Perguruan Tinggi Negeri di Kota Profesi Akuntan (Studi pada
Banjarmasin. Dinamika Ekonomi, Mahasiswa Akuntansi Fakultas
10(1). Ekonomi dan Bisnis Universitas SAM
Ratulangi Manado). ISSN 2303-1174,
Agustinus, H. (2020). Pengaruh Pendidikan 6(4), 4093-4102.
Etika Bisnis, Religiusitas, Gender dan
Performa Akademik Terhadap Persepsi Purwaji, A., & Wibowo,dkk. (2016). Pengantar
Etis Mahasiswa Akuntansi. Akuntansi I. Jakarta: Salemba Empat.
114 | Bongaya Journal for Research in Accounting Vol. 3 No. 2 Oktober 2020

Risa, N., & FE Unisma, D. (2015). Analisis


Persepsi Mahasiswa Akuntan Terhadap
Kode Eik Akuntan (Studi Kasus Pada
Mahasiswa Akuntansi Universitas
Islam 45’ Bekasi).

Sari, P. A. (2018, Agustus). Pengaruh


Pendidikan Etika Terhadap Persepsi
Etis Mahasiswa Akuntansi. El
Muhasaba Jurnal Akuntansi, 9(2).

Suryanti, S., & Arfah, E. A. (2019). Pengaruh


Profesionalisme Akuntan Pendidik,
Kecerdasan Emosional dan Metode
Pembelajaran Terhadap Pemahaman
Akuntansi. ATESTASI: Jurnal Ilmiah
Akuntansi, 2(1), 1-10.

Suyono, N. A. (2017). Analisis Terhadap


Perilaku Etis Akuntan Masa Depan.
Jurnal Ekonomi dan Teknik
Informatika, 5(2).

Vitriyani, E. (2014, Agustus). Analisis Persepsi


Mahasiswa Akuntansi Terhadap Etika
Profesi Akuntan. Jurnal Universitas
Negeri Semarang., 3(4), 407-418.

Wati, M. S., & Bambang. (2016, Oktober).


Pengaruh Pendidikan Etika Bisnis dan
Religiiusitas Terhadap Persepsi Etis
Mahasiswa Akuntansi. Jurnal
Economia, 12(2).

Wati, M., & Sudibyoo, B. (2016, Oktober).


Pengaruh Pendidikan Etika Bisnis dan
Religiusitas Terhadap Persepsi Etis.
Jurnal Economia, 12(2).

Yandra, F. P., Hamdayani, D. F., & Radianto,


A. J. (2016). Perbedaan Persepsi
Mahasiswa Akuntansi Terhadap Etika
Profesi Akuntan. Dimensia, 13(2), 50-
66.

Anda mungkin juga menyukai