Anda di halaman 1dari 4

 KEWAJIBAN SETELAH MEMPEROLEH NOMOR POKOK WAJIB

PAJAK ATAU PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK


Berkaitan dengan telah diperolehnya Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atau
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PPKP) tersebut perlu diketahui ketentuan-ketentuan
yang berlaku untuk dilaksanakan adalah sebagai berikut.
1. Kewajiban sehubungan dengan Pajak Penghasilan (PPh)
a. Pembayaran Pajak
b. Pemungutan Pajak
c. Penyetoran Pajak
d. Pelaporan Pajak
2. Kewajiban sehubungan dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan
atas Barang Mewah (PPnBM)
a. Pembayaran atau penyetoran Pajak
b. Faktur Pajak
c. Pelaporan Pajak yang telah disetor

 TATA CARA PEMINDAHAN WAJIB PAJAK, PENGHAPUSAN


NOMOR POKOK WAJIB PAJAK, DAN PENCABUTAN
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

- Tata Cara Pemindahan Wajib Pajak


Pemindahan wajib pajak adalah tindakan mencabut surat keterangan terdaftar dari tata
usaha kantor pelayanan pajak lama dan menerbitkan surat keterangan terdaftar oleh
kantor pelayanan pajak baru karena alasan pindah tempat tinggal atau tempat
kedudukan atau tempat kegiatan usaha atau perubahan status perusahaan.
Jika wajib pajak terdaftar pindah tempat atau perubahan status perusahaan yang
mengakibatkan Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar harus berubah
maka Wajib Pajak wajib mengajukan permohonan pindah dengan menyampaikan surat
pernyataan pindah.
Surat pernyataan pindah adalah surat pernyataan yang dibuat ole Wajib Pajak dan
disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak untk memberitahukan dan
memohon perubahan tempat terdaftar dari suatu Kantor Pelayanan Pajak ke Kantor
Pelayanan Pajak lainnya karena alasan pindah tempat tinggal atau tempat kedudukan
atau tempat kegiatan uaha atau perubahan status perusahaan.
Kantor Pelayanan Pajak wajib menerbitkan sebagai berikut.
1. Surat pindah, untuk diberikan kepada Wajib Pajak paling lama pada hari kerja
berikutnya setelah surat pernyataan pindah diterima, guna diserahkan kekoantor
Pelayanan Pajak baru.
2. Kartu NPWP dan Surat Keterangan Terdaftar, paling lama pada hari kerja
berikutnya, jika surat pernyataan pindah beserta persyaratan secara lengkap
disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak baru.
- Penghapusan NPWP dan Pencabutan Pengukuhan PKP
Penghapusan NPWP dilakukan oleh Direktur Jendral Pajak, apabila
1. Diajukan permohonan penghapusan NPWP oleh Wajib Pajak atau ahli
warisnya apabila Wajib Pajak sudah tidak memenuhi persyaratan sebjektif
atau objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
2. Wajib pajak badan dilikuidasi karena penghentian atau penggabungan usaha
3. wajib Pajak yang sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif atau objektif
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
4. Direktur Jendral Pajak memberikan keputusan atas permohonan NPWP Dalam
jangka waktu 6 bulan untuk Wajib Pajak orang pribadi atau 12 bulan untuk
Wajib Pajak badan, sejak tanggal permohonana diterima secara lengkap
5. Dirktur Jendral Pajak setelah melakukan pemeriksaan harus Memberikan
keputusan atas permohonan pencabutan pengukuhan Pengusaha kena Pajak
dalam jangka waktu 6 bulan sejak tanggal permohonan diterima secara
lengkap.

 HAK DAN KEWAJIBAN WAJIB PAJAK

- HAK WAJIB PAJAK


1. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pengarahan dari fiskus
Hak ini merupakan konsekuensi logis dari sistem self assessment yang
mewajibkan Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, dan
membayar pajaknya sendiri.
2. Hak untuk membetulkan surat pemberitahuan (SPT)
Wajib Pajak dapat melakukan pembetulan SPT apabila terdapat kesalahan atau
kekeliruan, dengan syarat belum melampaui jangka waktu 2 tahun.
3. Hak untuk memperpanjang waktu penyampaian SPT
Wajib pajak dapat mengajukan permohonan penundaan penyampaian SPT ke
Dirijen Pajak dengan menyampaikan alasan-alasan secara tertulis sebelum
tanggal jatuh tempo.
4. Hak untuk menunda atau mengangsur pembayaran pajak
Wajib pajak dapat mengajukan permohonan penundaan atau pengangsuran
pembayaran pajak kepada Dirijen pajak secara tertulis disertai alasan-
alasannya.
5. Hak memperoleh kembali kelebihan pembayaran pajak
Wajib pajak yang mempunyai kelebihan pembayaran pajak dapat mengajukan
permohhonan pengembalian atau restitusi.
6. Hak mengajukan keberatan dan banding
Jika wajib pajak tidak puas dengan keputusan keberatan Wajib Pajak dapat
mengajukan banding ke Pengadilan Pajak.
- KEWAJIBAN WAJIB PAJAK
1. Kewajiban untuk mendaftarkan diri
Pasal 2 Undang-Undang KUP menegaskan bahwa setiap Wajib Pajak wajib
mendaftarkan diri pada Direktorat Jendral Pajak yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya
diberikan NPWP.
2. Kewajiban mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan
Pasal 3 Ayat 1 Undang-Undang KUP menegaskan bahwa setiap Wajib Pajak
wajib mengisi Surat Pemberitahuan (SPT) dalam bahasa Indonesia serta
menyampaikan ke kantor pajak tempat Wajib Pajak terdaftar.
3. Kewajiban membayar atau menyetor pajak
Kewajiban membayar atau menyetor pajak dilakukan di kas negara melalui
kantor pos atau tempat pembayaran lainnya yang dtetapkan Menteri
Keuangan.
4. Kewajiban membuat pembukuan atau pencatatan
Bagi wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas dan wajib pajak badan di Indonesia diwajibkan membuat pembukuan.
5. Kewajiban menaati pemeriksaan pajak
Harus menaati ketentuan dalam rangka pemeriksaan pajak, misalnya Wajib
Pajak memperlihatkan atau meminjamkan buku atau catatan dan dokumen lain
yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh.

 HAK DAN KEWAJIBAN FISKUS

- HAK FISKUS
1. Menerbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak atau mengukuhkan Pengusaha Kena
Pajak
Hak menerbitkan NPWP atau meneguhkan PKP ini dilakukan secara jabatan
jika Wajib Pajak atau PKP tidak melaksanakan kewajibannya.
2. Menerbitkan Surat Tagihan Pajak
Wajib pajak dapat menerbitkan STP apabila berdasarkan penelitian atau
pemeriksaan ada pajak yang tidak atau kurang bayar.
3. Melakukan pemeriksaan dan penyegelan
Fiskus berak melakukan pemeriksaan dalam rangka menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
4. Melekukan penyelidikan
Apabila diduga ada tindak pajak maka fiskus dapat melakukan tindakan
penyidikan. Tujuan penyidikan adalah supaya tindak pidana menjadi jelas.
5. Menerbitkan surat paksa dan melaksanakan penyitaan
Apabila dalam waktu 2 kali 24 jam tetap tidak melunasinya maka fiskus dapat
menindaklanjutinya dengan melaksanakan penyitaan terhadap harta kekayaan
Wajib Pajak.
- KEWAJIBAN FISKUS
1. Kewajiban untuk melakukan penyuluhan kepada Wajib Pajak
Wajib Pajak melakukan sendiri kewajibannya seperti menghitung, membayar,
dan melaporkan kewajiban pajaknya.
2. Menerbitkan surat ketetapan pajak
Setelah melakukan tindakan pemeriksaan, fiskus wajib menerbitkan surat
ketetapan pajak, apakah berupa surat ketetapan pajak kurang bayar, surat
ketetapan pajak kurang bayar tambahan, surat ketetapan pajak lebih bayar,
maupun surat ketetapan pajak nihil.
3. Merahasiakan data Wajib Pajak
Fiskus dilarang mengungkapkan kerahasiaan wajib pajak kepada pihak lain
atas segala sesuatu yang menyangkut masalah perpajakan yang diketahui.

Anda mungkin juga menyukai