Oleh :
Reizan Fadhil Arighi
21016
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Penelitian 5
BAB II DEFINISI
BAB IV ETIOLOGI
BAB V KLASIFIKASI
BAB VI PATOFISIOLOGI
2
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik pasien Covid-19 di Rawat Inap RSUD
Kebayoran Baru meliputi usia, jenis kelamin, dan pendidikan.
b. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien Covid-19 di Rawat Inap
RSUD Kebayoran Baru.
c. Mengidentifikasi tingkat kecemasan pasien Covid-19 di Rawat Inap
RSUD Kebayoran Baru.
d. Menganalisa hubungan tingkat pengetahuan dengan kecemasan pasien
Covid-19 di Rawat Inap RSUD Kebayoran Baru.
3
BAB II
DEFINISI
4
BAB III
GEJALA
5
BAB IV
ETIOLOGI
6
Adapun faktor risiko yang tidak bisa diubah :
1. Umur atau usia
Telah dibutikan adanya hubungan anatara umur dan
kematian akibat penyakit Coronary artery desease. Sebagaian
besar kasus kematian terjadi pada laki-laki umur 35-44 tahun dan
meningkat dengan bertambahnya umur. Juga didapatkan
hubungan antara umur dengan kadar kolesterol total akan
meningkat dengan bertambahnya umur, kadar kolesterol
perempuan sebelum menopause (45-60 tahun) lebih rendah dari
pada laki-laki dengan umur yang sama, setelah perempuan
mengalami menopause kadar kolesterol perempuan akan lebih
tinggi dibandingkan laki-laki. (Sumiati et al., 2010)
2. Gender atau jenis kelamin
Lebih banyak menyerang pria dibandingkan wanita, namun
penyebab pasti belum diketahui, sebelum umur 60 tahun
didapatkan 2-3 kali lebih besar dari pada perempuan. Perempuan
yang masih mengalami menstruasi lebih terlindungi dari 11 pada
laki-laki karena pengaruh hormone esterogen dari wanita.
(Sumiati et al., 2010).
3. Riwayat keluarga atau faktor gemetik
Faktor genetik sangat berpengaruh terutama pada laki-laki,
faktor ini dapat ditangani dengan gaya hidup yang sehat dan
menghindari gaya hidup yang tidak sehat seperti : kolesterol
tinggi, kebiasaan merokok, hipertensi, obesitas dan diabetes.
7
menyebabkan suplai kebutuhan oksigen jantung meningkat. (Wijaya,
Andra, & Yessie, 2013b).
2. Penyakit diabetes mellitus
Diketahui 2-3 kali lebih banyak pada orang dengan diabetes,
tanpa memandang kadar lipid dalam darah. Predisposisi degenerasi
vaskuler terjadi pada diabetes mellitus serta metabolisme lipid yang
tidak normal juga dalam pertumbuhan atheroma. Berpegang teguh
pada regimen medis yang dianjurkan untuk mengatur glukosa dapat
mengurangi faktor risiko dan itu menjadi tanggung jawab setiap
individu untuk realisasinya (Wijaya et al., 2013a).
3. Merokok
Merokok dapat memperparah dengan cara yaitu kandungan
karbon monoksida (CO) lebih mudah terikat oleh hemoglobin
sehingga oksigen yang disuplai ke jantung sangat berkurang dan
membuat jantung bekerja lebih berat untuk menghasilkan energi
yang sama besarnya. Asam nikotinat dalam tembakau memicu
pelepasan katekolamin yang menyebabkan kontriksi arteri sehingga
aliran darah dan oksigenasi jaringan terganggu. (Brunner &
Sudadarth, 2002)
Merokok juga meningkatkan adhesi trombosit sehingga
kemungkinan terjadi peningkatan pembentukan thrombus. Seseorang
yang merokok umumnya mengalami penurunan kadar HDL ( High
Density Lipoprotein ) dan peningkatan kandungan LDL ( Low
Density Lipoprotein ) sehingga resiko terjadi penebalan dinding
pembuluh darah meningkat keadaan ini pun bukan hanya dialami
oleh perokok itu sendiri namun perokok pasif juga dapat
menalaminya. (Wijaya et al., 2013a)
4. Kolesterol
Beberapa parameter yang dipakai untuk mengetahui adanya resiko
CAD dan hubungannya dengan kadar kolesterol darah meliputi
kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL) kolesterol, high-
density lipoprotein (HDL) kolesterol, rasio kolesterol total, dan
8
kadar trigliserida. Pada kolesterol total >200 mg/dL berarti risiko
terjadinya PJK meningkat. LDL kolesterol bersifat buruk karena bila
kadar LDL meninggi (>160 mg/dL) menyebabkan penebalan
dinding pembuluh darah. HDL kolesterol bersifat baik, namun
makin rendah kadar HDL (
9
BAB V
KLASIFIKASI
10
BAB VI
PATOFISIOLOGI
11
BAB VII
TERAPI
BAB VIII
PROGNOSIS
DAFTAR PUSTAKA
Bachri, S., Cholid, Z., & Rochim, A. (2016). Perbedaan tingkat Kecemasan Pasien
Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan dan Pengalaman
Pencabutan Gigi di RSGM FKG Universitas Jember. Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Jember.
Burhan, E., Isbaniah, F., Susanto, A. D., Aditama, T. Y., Soedarsono, Sartono, T.
R., et al. (2020). Pneumonia Covid-19 Diagnosis & Penatalaksanaan di
Indonesia. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.
Mencegah Penularan Virus Corona. (2020). Jurnal Abdimas Saintika Vol. 2, No.
1, 33-39.
Sari, R. P., & Utami, U. (2020). Studi Analisis Tingkat Kecemasan Dengan
14
Kepatuhan Kunjungan Posyandu di Masa Pandemi Covid 19. STIKes
Mitra Husada Karanganyar.
Sukesih, Usman, Budi, S., & Sari, D. A. (2020). Pengetahuan dan Sikap
Mahasiswa Kesehatan Tentang Pencegahan Covid 19 di Indonesia. Jurnal
Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol. 11 No. 2, 258-264.
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., & Yulianti, M.
(2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal
Penyakit Dalam Indonesia Vol. 7, No.. 1, 45-67.
Tarigan, A. P., Zaini, J., Raharjo, F., Elhidsi, M., Desianti, G. A., Pratomo, I. P.,
et al. (2020). Jurnal Respirologi Indonesia. Jakarta: Perhimpunan Dokter
Paru Indonesia (PDPI).
Wulandari, A., Rahman, F., Pujianti, N., Sari, A. R., Laily, N., Anggraini, L., et
al. (2020). Hubungan Karakteristik Individu dengan Pengetahuan Tentang
15
Pencegahan Coronavirus Disease 2019 Pada Masyarakat di Kalimantan.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 15, No. 1, 42-46.
16