Dari study plan ke actual study, saat implementasinya bisa terjadi banyak faktor yang dapat
menyebabkan error pada internal dan external validity
o Untuk penelitian observasional (hanya memantau, tidak ada intervensi)
External validitynya lebih baik
Internal validitynya lebih rendah
o Untuk penelitian intervensi (dengan implementasi) :
External validity lebih rendah : harus mencari subjek2 pada masyarakat yang
populasinya sangat bervariasi, sehingga untuk generalisasinya akan lebih
sulit
Internal validity lebih baik
Internal validity
o Harus bebas dari systematic error / bias
o Memahami dan mengontrol confounding factor
Bias : kesalahan sistematis pada saat design, pelaksanaan atau analisis dari suatu studi
sehingga menyebabkan kesalahan pada estimasi dari efek exposure
o Bias seleksi : saat menentukan subjek penelitian & faktor-faktor partisipasi
Cth : dari 215 target, hanya didapatkan 104 data
Terjadi pada saat rekrutmen dari partisipan (ireversibel) sehingga harus
dirancang dari sebelumnya
Sehingga saat melakukan studi mengenai A dengan penyebab B, maka jangan hanya
mempelajari B, harus mempelajari juga faktor-faktor Xnya karena dapat menghasilkan
perubahan dalam studi
Confounding factor sangat penting dipertimbangkan pada studi observasional
o Dapat dihindari
Metode mengkontrol confounding pada saat tahap perencanaan :
o Randomisasi : pada penelitian intervensi
o Matching :
Menyesuaikan kasus dan control untuk populasi dengan karakteristik
tertentu (biasanya umur, gender)
o Restriction :
Tidak mengikutsertakan populasi dengan karakteristik tertentu
o Stratifikasi :
Stratifikasi data penelitian untuk mencari kesamaan pola dari stratifikasi
yang berbeda (berdasarkan tingkat populasi : desa, kota, provinsi, dl) -> jika
ditemukan pola yang sama pada stratifikasi berarti variable tersebut bukan
merupakan confounding factor
Untuk mengetahui variable mana yang harus distratifikasi, sehingga dari
awal variabel2 tersebut harud diidentifikasi
o Pada tahap analisis juga dapat mengkontrol faktor confounding : dengan cara
multivariate analyses -> memasukan semua faktor perancu yang sering ditemukan ->
diteliti -> dianalisis faktor mana yang betul merupakan confounding factor
Confounding :
o Dianggap problem untuk dapat mencari solusi dan menjadi petunjuk untuk
screening populasi
o Bukan merupakan error melainkan fenomena yang bisa teridentifikasi dalam studi
dan harus dipahami & dijelaskan ; tapi jika terjadi kesalahan dalam olah data
confounding factor bisa menjadi bias dalam interprestasi studi
Referensi textbook:
o Hulley
o Gordis
o Penny