Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fladinta Alri Pratama

Nim : A2A018105

Peminatan K3 (6)

TM 9

Determinan Keluhan Muskuloskeletal pada Tenaga Kerja Wanita

Penulis : Iwan Muhammad Ramdan, Tiyanpri Bayu Laksmono

Variabel Bebas : Umur,masa kerja, indeks masa tubuh, dan posisi kerja

Variabel Terikat : Keluhan Muskuloskeletal

Latar belakang

Penyakit akibat kerja yang sering muncul dari ketidakserasian tenaga kerja
dengan pekerjaan adalah gangguan muskuloskeletal. Keluhan muskuloskeletal adalah
keluhan pada bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan
sangat ringan sampai berat. Dan apabila otot menerima beban statis secara berulang
dalam waktu yang lama dapat menimbulkan kerusakan pada sendi,ligament, dan tendon.
Gangguan muskuloskeletal masih merupakan masalah dalam produktivitas kerja, seperti
yang terjadi di Jerman, gangguan muskuloskeletal telah menyumbang sebanyak 20%
ketidakhadiran dan sebanyak 50% pensiun dini.

Tujuan

Untuk mengetahui keluhan gangguan muskuloskeletal pada tenaga kerja di PT SSM serta

Metode

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian korelatif metode survei dengan


menggunakan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan pada seluruh tenaga kerja
bagian kupas di PT SSM berjumlah 46 orang (total sampling).
Cara pengumpulan data yang digunakan terdiri dari metode kuesioner, metode
observasi, dan pengukuran langsung.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah Nordic Body Map, Rapid Entire
Body Assessment, dan lembar pengukuran indeks massa tubuh. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode chi square.
Hasil Penelitian

Sebagian besar respoden (52%) berada pada kisaran usia 28 – 36 tahun, sementara
itu, pendidikan responden sebagian besar 47,8% berlatar pendidikan SD, sisanya 39,1%
adalah SLTP, dan 13% SLTA. Berdasarkan masa kerja, masa kerja baru sebanyak 31
orang (67,4%), masa kerja sedang sebanyak 13 orang (28,3%) dan masa kerja lama
sebanyak 2 orang (4,3%) dan berdasarkan indeks massa tubuh kategori kurus 2 orang
(4,3%), kategori normal sebanyak 30 orang (65,2%), dan kategori gemuk sebanyak 14
orang (30,4%). Berdasarkan tinggi badan yang dominan untuk proporsi terbesar adalah
kelompok tinggi badan 151 – 153 cm sebanyak 11 orang (24,0%) dan proporsi terkecil
kelompok tinggi badan 160 – 162 cm 1 orang. Proporsi terbesar berat badan adalah
kelompok 43 – 48 kg (28,3%) dan proporsi terkecil kelompok 61 – 66 kg dan 67 – 72 kg
(4,4%). Sikap kerja dibagi menjadi 3 kategori, kategori rendah (17,4%), sikap kerja
kategori sedang (69,6%) dan sikap kerja kategori tinggi (13,0%). Keluhan gangguan
muskuloskeletal dibagi dalam kategori rendah (30,4%), kategori sedang (69,6%), dan
kategori tinggi (13,0 %).

Kesimpulan

Keluhan muskuloskeletal di PT SSM sebagian besar tergolong sedang dan tinggi.


Proporsi keluhan terbanyak terdapat pada bagian jari tangan kiri dan kanan, sementara
untuk proporsi yang terkecil terdapat pada jenis keluhan di bagian pantat. Keluhan
muskuloskeletal ini dipengaruhi oleh masa kerja, indeks massa tubuh, dan sikap kerja.

Anda mungkin juga menyukai