Anda di halaman 1dari 3

 Bagaimana cara tubuh mengatur ketersediaan energi dalam tubuh?

Tubuh dapat memperoleh ketersediaan energi secara alamiah yaitu melalui makanan yang telah
dikonsumsi, yaitu lebih tepatnya protein yang didapatkan dari makanan, protein tersebut dipecah
menjadi asam amino, asam amino ini digunakan oleh tubuh ketika tubuh memerlukannya.

Glikogen yang dipecah menjadi glukosa juga dapat menghasilkan energi yang diperlukan oleh
tubuh.

Sedangkan lemak akan melalui proses pemecahan yang disebut hidrolisis. Proses ini
menghasilkan asam lemak dan gliserol, yang selanjutnya akan melalui reaksi glikolisis dan
reaksi biokimiawi lainnya hingga terbentuklah energi.

Energi yang dihasilkan dari proses-proses di atas disimpan sebagai molekul adenosine
triphospate (ATP). Banyak aspek dari metabolisme sel, baik anabolisme maupun katabolisme,
berkaitan erat dengan produksi dan konsumsi ATP sebagai sumber energi, yang juga berperan
sebagai bahan bakar dalam seluruh proses metabolisme.

Ketersediaan energi ini juga dipengaruhi oleh kebiasaan manusia yang dapat menguras energi
seperti, stress, melewati sarapan, terlalu banyak duduk, kurang tidur, asupan air putih yang
kurang, dan lain sebagainya.

 kebutuhan energi dapat dipenuhi melalui sumber-sumber energi yang tersimpan di dalam tubuh
yaitu melalui pembakaran karbohidrat pembakaran lemak serta kontribusi sekitar 5% melalui
pemecahan protein diantara ketiganya simpanan protein bukanlah merupakan sumber energi
yang langsung dapat digunakan oleh tubuh dan protein baru akan terpakai jika simpanan
karbohidrat ataupun lemak tidak lagi mampu untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh
tubuh glikogen merupakan simpanan karbohidrat dalam bentuk glukosa didalam tubuh yang
berfungsi sebagai salah satu sumber energi terbentuk dari molekul glukosa yang saling mengikat
dan membentuk molekul yang lebih kompleks simpanan glikogen memiliki fungsi sebagai
sumber energi tidak hanya bagi kerja otot namun juga merupakan sumber energi bagi sistem
pusat saraf  dan otak

 di dalam tubuh jaringan otot dan hati merupakan dua kompartemen utama yang digunakan oleh
tubuh untuk menyimpan glikogen pada jaringan otot glikogen akan memberikan kontribusi
sekitar 1% dari total massa otot Sedangkan di dalam hati glikogen akan memberikan kontribusi
sekitar 8 sampai 10% dari total massa hati Walaupun memiliki persentase yang lebih kecil
namun secara total jaringan otot memiliki jumlah elektron 2 kali lebih besar dibandingkan
dengan glikogen hati

 pada jaringan otot Glukosa yang tersimpan dalam bentuk glikogen dapat digunakan secara
langsung oleh otot tersebut untuk menghasilkan energi. Begitu juga dengan hati yang dapat
mengeluarkan glukosa apabila dibutuhkan untuk memproduksi energi di dalam tubuh. 
A. Protein

 penggunaan protein sebagai sumber energi tubuh saat beraktivitas ataupun berolahraga biasanya
akan dicegah karena hal tersebut akan mengganggu fungsi utamanya sebagai bahan pembangun
tubuh dan fungsinya untuk memperbaiki jaringan jaringan tubuh yang rusak dan dalam
hubungannya dengan laju produksi energi di dalam tubuh pemecahan protein jika dibandingkan
dengan pembakaran karbohidrat maupun lemak juga hanya akan memberikan kontribusi yang
relatif kecil. 

B. Lemak

 di dalam tubuh lemak dalam bentuk trigliserida akan tersimpan dalam jumlah yang terbatas pada
jaringan otot dan akan tersimpan dalam jumlah yang cukup besar pada jaringan adipose ketika
sedang berolahraga trigliserida yang tersimpan ini dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam
lemak bebas untuk kemudian menghasilkan energi simpanan lemah akan memberikan kontribusi
yang besar sebagai sumber energi utama bagi tubuh kontribusi simpanan Lemak sebagai sumber
energi tubuh baru akan berkurang Apabila terjadi peningkatan intensitas dalam beraktivitas. 

 C. Karbohidrat

 di dalam tubuh karbohidrat yang dikonsumsi oleh manusia dapat tersimpan di dalam hati dan
otot sebagai simpanan energi dalam bentuk glikogen.  kebutuhan energi bagi tubuh dapat
terpenuhi melalui simpanan glikogen terutama glikogen otot serta melalui simpanan Glukosa
yang terdapat di dalam aliran darah dimana ketersediaan glukosa di dalam aliran darah ini dapat
dibantu oleh glikogen hati agar levelnya tetap berada pada keadaan normal.

D. Simpanan karbohidrat (glikogen)

 dengan simpanan glikogen yang rendah dalam menjalankan aktivitas akan cepat merasa lelah
sehingga kemudian mengakibatkan terjadinya penurunan intensitas perlu juga untuk diketahui
bahwa glikogen yang terdapat di dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di
dalam otot tersebut dan tidak dapat dikembalikan ke dalam aliran darah dalam bentuk glukosa
apabila terdapat bagian tubuh lain yang membutuhkannya hal ini berbeda dengan glikogen yang
tersimpan di dalam hati yang dapat dikonversi menjadi glukosa melalui proses glikogenolisis
ketika terdapat bagian tubuh lain yang membutuhkan.  walaupun jumlah karbohidrat yang dapat
tersimpan sebagai glikogen ini memiliki keterbatasan namun kapasitas penyimpanannya
terutama kapasitas penyimpanan glikogen otot dapat ditingkatkan dengan cara mengurangi
konsumsi lemak dan memperbesar konsumsi bahan pangan kaya akan karbohidrat seperti roti
kentang jagung singkong atau juga pasta. 

Proses produksi energi di dalam tubuh dapat berjalan melalui dua proses metabolisme yaitu
metabolisme aerobik dan metabolisme anaerobik.  metabolisme energi secara aerobik dapat
menyediakan energi bagi tubuh untuk jangka waktu yang panjang sedangkan metabolisme energi
anaerobik mampu untuk menyediakan energi secara cepat di dalam tubuh namun hanya untuk
waktu yang terbatas yaitu sekitar 5 sampai 10 detik. kancut aneh bisa nggak 

Anda mungkin juga menyukai