LAPORAN PENDAHULUAN
Oleh :
Annida Filjannati
NIM : P0 5120318004
Dosen Pembimbing :
Pauzan Efendi.SST.M.Kes
JURUSAN KEPERAWATAN
d. Proses Penuaan
Tahap dewasa merupakan tahap tubuh mencapai titik perkembangan yang
maksimal. Setelah itu tubuh mulai menyusut dikarenakan berkurangnya jumlah sel-
sel yang ada di dalam tubuh. Sebagai akibatnya, tubuh juga akan mengalami
penurunan fungsi secara perlahan-lahan. Itulah yang dikatakan proses penuaan.
Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi
serta memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides, 1994). Seiring dengan
proses menua tersebut, tubuh akan mengalami berbagai masalah kesehatan atau yang
biasa disebut sebagai penyakit degeneratif.
A. Pengertian
Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang memiliki gambaran khusus, yaitu artritis
akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria sering mengenai usia
pertengahan, sedangkann pada wanita biasanya mendekati masa manopause. (Kapita selekta
kedokteran edisi ketiga jilid pertama, 2001; 542).
Gout arthritis, atau lebih dikenal dengan nama penyakit asam urat, adalah salah satu
penyakit inflamasi yang menyerang persendian. Arthritis Pirai (Gout) adalah suatu proses inflamasi
yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. gout terjadi sebagai akibat
dari hyperuricemia yang berlangsung lama (asam urat serum meningkat) disebabkn karena
penumpukan purin atau ekresi asam urat yang kurang dari ginjal. Gout mungkin primer atau
sekunder.
1. Gout primer merupkan akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebih atau
akibat penurunan ekresi asam urat.
2. Gout sekunder Disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebih atau ekresi
asam urat yang bekurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu.
B. Etiologi
Gout disebabkan oleh adanya kelainan metabolik dalam pembentukan purin atau ekresi
asam urat yang kurang dari ginjal yang menyebakan hyperuricemia.Hyperuricemia pada penyakit
ini disebabakan oleh :
a. Pembentukan asam urat yang berlebih
b. Gout primer metabolik disebabkan sistensi langsung yang bertambah.
c. Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat berlebih karana penyakit
lain, seperti leukimia.
d. Kurang asam urat melalui ginjal.
e. Gout primer renal terjadi karena ekresi asam urat di tubulus distal ginjal yang
sehat. Penyabab tidak diketahui.
f. Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal, misalnya glumeronefritis
kronis atau gagal ginjal kronis.
C. Patofisiologi
Banyak faktor yng berperan dalam mekanisme serangan gout. Salah satunya yang telah
diketahui peranannya adalah kosentrasi asam urat dalam darah. Mekanisme serangan gout akut
berlangsung melalui beberapa fase secara berurutan.
1. Presipitasi kristal monosodium urat
Presipitasi monosodium urat dapat terjadi di jaringan bila kosentrasi dalam
plasma lebih dari 9 mg / dl. Presipitasi ini terjadi di rawan, sonovium, jaringan para-
artikuler misalnya bursa, tendon, dan selaputnya. Kristal urat yang bermuatan negatif
akan dibungkus (coate) oleh berbagai macam protein. Kemasan dengan IgG akan
merangsang netrofil untuk berespon terhadap pembentukan kristal.
E. Komplikasi
Batu Ginjal
Penyakit Ginjal
Deformitas Sendi
Tophi atau Tofus
Penyakit Jantung
Parkinson
Katarak
F. Pemeriksaan Penunjang
Kadar asam urat serum: hiperurisemia jika >6,8 mg/dl
Pemeriksaan urin tampung selama 24 jam pada pasien yang sebelumnya telah
dipuasakan: hiperurisemia jika kadar asam urat >600 mg/hari
Pemeriksaan rontgen digunakan untuk mengevaluasi sendi pada pasien yang dicurigai
mengalami arthritis
USG ginjal diindikasikan untuk pasien yang diduga mengalami batu asam urat pada
saluran kemih
Laju sedimentasi eritrosit (LSE) meningkat.
Analisis cairan sinovial dari sendi terinflamasi atau toffee menunjukan kristal urat
monosodium yang membuat diagnosis.
Sinar X sendi menunjukan massa tofaseus dan destruksi tulang dan perubahan sendi.
G. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan non medik .
- Diet rendah purin.
Hindarkan alkohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal, ikan sarden, daging
kambing) serta banyak minum.
- Tirah baring
Merupakan suatu keharusan dan di teruskan sampai 24 jam setelah serangan
menghilang. Gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak.
Penatalaksanaan medik .
1. Fase akut
Obat yang digunakan:
a. Colchicine (0,6 mg)
b. Indometasin (50 mg 3 X sehari selama 4-7 hari)
c. Fenilbutazon
2. Pengobatan jangka panjang terhadap hyperuricemia untuk mencegah komplikasi.
a. Golongan urikosurik
b. Probenasid, adalah jenis obat yang berfungsi menurunkan asam urat dalam
serum.
c. Sulfinpirazon, merupakan dirivat pirazolon dosis 200-400 mg perhari
d. Azapropazon, dosisi sehari 4 X 300 mg.
e. Inhibitor xantin (alopurinol)
H. Pencegahan
a. Menghindari Makanan memiliki zat Purin Tinggi.
e. Menghindari obesitas
f. Rutin berolahraga
BAB II
A. Pengkajian
Pengumpulan data klien, baik subjektif maupun objektif melalui anamnesis
riwayat kesehatan dahulu, sekarang, riwayat penyakit keuarga, pola makan, aktivitas,
pemeriksaan fisik melalui tekhnik inspeksi, auskultasi dan palpasi
(Stanley,Mickey.2007)
a. Biodata :
Pada pengkajian biodata perawat biasanya mengkaji identitas klien seperti
nama,tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, agama, status perkawinan ,
pendidikan , pekerjaan , dan nomor telepon.
b. Riwayat Kesehatan :
Riwayat penyakit sekarang :
Dalam pengkajian riwayat penyakit sekarang pada pasien asam urat ,
biasanya ditemukan data seperti , merasa nyeri dan ngilu pada bagian lutut
dan kaki , nyeri yang dirasakan pasien biasanya timbul pada saat pasien
beraktivitas seperti berjalan , terdapat edema atau pembengkakan pada
bagian kaki , terdapat warna kulit yang kemerahan , dan sensasi panas atau
hangat pada bagian persendian.
Riwayat penyakit dahulu :
Pada pengkajian ini, ditemukan kemungkinan penyebab yang
mendukung terjadinya gout (misalnya penyakit gagal ginjal kronis,
leukemia, hiperparatiroidisme) .
Riwayat penyakit keluarga :
Dalam pengkajian riwayat penyakit keluarga dikaji adanya keluarga
dari generasi terdahulu yang mempunyai keluhan yang sama dengan klien
karena klien gout dipengaruhi oleh faktor genetic.
c. Pemeriksaan Fisik :
Pada bagian pengkajian pemeriksaan fisik , dapat ditemukan gangguan pada
bagian ekstermitas seperti warna kulit kaki terlihat kemerahan , adanya
pembengkakan pada bagian kaki dan sendi , terdapat nyeri pada saat dilakukan
pengkajian , paada bagian sendi terasa panas atau hangat , terdapat benjolan kecil di
bagian tumit.
d. Perubahan Pola Fungsi
Persepsi Tehadap Kesehatan
Bagaimana manajemen pasien dalam memelihara kesehatan, adakah
kebiasaan merokok, mengkonsumsi alkohol,dan apakah pasien mempunyai
riwayat alergi terhadap obat, makanan atau yang lainnya.
Pola eliminasi :
B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Mobilitas Fisik b.d Kekakuan Sendi
Nyeri Kronis b.d Penekanan Saraf
C. Rencana / Intervensi Keperawatan
LAMPIRAN
Patofisiologi
Adanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang mengandung
asam urat tinggi dan system eksresi asam urat yang tidak adekuat akan menghasilkan
akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam plasma darah ( hiperuricemia ), sehingga
mengakibatkan Kristal asam urat menumpuk dalam tubuh. Pennimbunan ini menimbulkan
iritasi lokal dan menimbulkan responinflamasi.
Hiperuricemia merupakan hasil :
Meningkatnya produksi asam urat akibat metabolisme purine abnormal.
Menurunnya eksresi asam urat.
Kombinasi keduanya.
Saat asam urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh lain, maka asam
urat tersebut akan mengkristal dan akan membentuk garam – garam urat yang berakumulasi
atau menumuk di jaringan konectif diseluruh tubuh, penumpukan ini disebut tofi. Adanya
Kristal memicu respon inflamasi akut dan netrofil melepaskan lisosomnya. Lisosom tidak
hanya merusak jaringan, tapi juga menyebabkan inflamasi.
Banyak faktor yang berperan dalam mekanisme serangan gout. Salah satunya yang
telah diketahui peranannya adalah konsentrasi asam urat dalam darah. Mekanisme serangan
gout akan berlangsung melalui beberapa fase secara berurutan, sebagai berikut :
Presipitasi Kristal monosodium urat. Dapat terjadi dalam jaringan bila konsentrasi dalam
plasma lebih dari 9 mg/dl. Prseipitasi ini terjadi di rawan, sonovium, janringan para –
artikuler misalnya bursa, tendon dan selaputnya. Kristal urat yang bermuatan negatif
akan dibungkus ( coate ) oleh berbagai macam protein. Pembungkusan dengan IgG akan
merangsang netrofil untuk berespon terhadap pembentukan Kristal.
Respon leukosit polimorfonukuler ( PMN ). Pembentukan Kristal menghasilkan faktor
kemotaksis yang menimbulkan respon leukosit PMN dan selanjutnya akan terjadi
fagositosis Kristal oleh leukosit.
Pathway
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, Elizabeth J. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Jakarta: EGC, 2009.
Diakses pada tanggal 12 Juni 2103, jam 01.00 Wita, dengan alamat URL :
http://id.wikipedia.org/wiki/Artritis_reumatoid Patofisiologi gout arthritis | rod-tobing weblog
™
Diakses pada tanggal 12 Juni 2103, jam 01.00 Wita, dengan alamat URL :
http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/patofisiologi-gout-arthritis/
Diakses pada tanggal 12 Juni 2103, jam 01.00 Wita, dengan alamat URL :
http://edhiejowo.blogspot.com/2012/02/anatomi-fisiologi-sendi.html
2. Riwayat Hidup
Pasangan Hidup Meninggal
Meninggal
3. Riwayat Pekerjaan
Status Pekerjaan Saat Ini : Ibu Rumah Tangga
Pekerjaan Sebelumnya : PNS
Sumber Pendapatan Saat Ini : Pensiunan
Kamar 3
Ruang Tamu
Kamar 1 Tempat
Usaha
TERAS
Derajat Privasi :
Jam Aktivitas
02.00 WIB – 03.00 Sholat Tahajud
WIB Sholat Tasbih
03.00 WIB – 04.30 Tidur
WIB
04.30 WIB – 05.00 Sholat Subuh
WIB Mengaji
05.00 WIB – 07.00 Tidur
WIB
07.00 WIB – 07.20 Sholat Dhuha
WIB
07.20 WIB – 08.00 Beres – beres Kamar
WIB
08.00 WIB – 09.00 Berjemur
WIB
09.00 WIB – 09.30 Mandi Pagi
WIB
09.30 WIB – 11.00 Makan Pagi
WIB Ngaji
11.00 WIB – 12.00 Bermain dengan Cucuu
WIB Menonton TV
12.10 WIB – 14.00 Sholat
Makan Siang
Ngaji
Dzikir
14.00 WIB – 15.40 Tidur Siang
WIB
15.40 WIB – 16.00 Sholat
WIB Ngaji
Dzikir
16.00 WIB – 16.20 Mandi Sore
WIB
16.20 WIB – 18.00 Ngaji
WIB
18.00 WIB – 19.00 Sholat
WIB Makan Malam
19.00 WIB – 19.20 Sholat Isya
WIB Ngaji
19.20 WIB – 20.00 Bermain dengan Cucu
WIB
20.00 WIB – 21.00 Menonton TV
WIB Tidur
8. Riwayat Kesehatan
- Keluhan – keluhan Utama (Metode PQRST) :
P : Karena penyakit asam urat
Q : Seperti tertusuk duri
R : Bagian kaki dan sendi - sendi
S : Skala Nyeri 5
T : Ketika Berjalan
Pengetahuan mengenai kondisi kesehatan saat ini :
Ny.R paham tentang penyakit asam urat yang dideritanya , Ny.R dapat menyebutkan
penyebab – penyebab dari penyakit asam urat , Ny.R juga dapat mengatakan pantangan –
pantangan yang harus dihindari nya.
Pemahaman nya terhadap proses penuaan :
Ny.R mengatakan bahwa dia memaklumi atas penurunan fungsi organ tubuhnya mulai
menurun karena faktor usia
Status kesehatan umum sejak 6 bulan terakhir ;
Ny.R mengatakan bahwa penyakit yang di derita selama 6 bulan terakhir hanya penyakit
asam urat
Status kesehatan umum semenjak 5 tahun yang lalu :
Ny.R mengatakan bahwa penyakit yang di derita selama 5 tahun terakhir yaitu penyakit
asam urat dan Ny.R juga mengatakan bahwa dia pernah operasi tumor jinak
Penyakit masa kanank – kanak :Tidak Ada
Penyakit Serius Kronik : Tidak Ada
Trauma : Tidak Ada
Perawatan di RS (catat alasan masuk , tanggal , tempat , lama rawat)
Tidak ada
Riwayat Operasi :
Tahun : 1984
Tempat : Rumah Sakit Umum
Alasan Operasi : Terdapat tumor jinak pada bagian indung telur
Status Obstetris
G (Kehamilan ) : 4
P (Persalinan) : 4
A (Abortus) : 0
Obat-Obatan
Nama obat dan dosis :
Bagaimana / Kapan menggunakannya :
Dokter yang Menginstruksikan : Dr.Y
Tanggal Resep :
Riwayat Alergi
Obat – obatan : Tidak ada alergi obat
Makanan : Tidak ada alergi makanan
Alergi Lain : Tidak ada alergi
Faktor Lingkungan : Tidak Ada
Nutrisi
Uraikan jenis makanan pagi , siang dan malam :
X X X X X X X
X
Keterangan :
: Perempuan
: Laki – Laki
X : Meninggal
Hemopoetik Ya
Perdarahan / Memar -
Pembengkakan Kelenjar Limfe -
Anemia -
Riwayat Tranfusi Darah -
Kepala Ya
Sakit Kepala -
Trauma Masa Lalu -
Pusing -
Gatal Kulit Kepala -
Leher Ya
Kekakuan -
Masa -
-
-
Mata Ya
Perubahan Penglihatan -
Kacamata / Lensa Kontak Kacamata
Nyeri -
Air mata berlebih -
Pruritus -
Bengkak sekitar mata -
Floaeter -
Diplopia -
Kabur -
Fotofobia -
Riwayat Infeksi -
Tanggal Pemeriksaan Mata Terakhir Tahun 2014
Dampak pada aktivitas sehari-hari Ny.R mengatakan apabila dia tidak
menggunakan kacamata penglihatannya
akan kabur dan tidak jelas
Telinga Ya
Perubahan Pendengaran -
Rabas -
Titanus -
Vertigo -
Sensivitas Pendengaran -
Alat – alat prostea -
Riwayat Infeksi -
Tanggal Pemeriksaan paling akhir -
Kebiasaan Perawatan Telingan -
Dampak pada aktivitas sehari - hari -
Payudara Ya
Benjolan / Massa -
Nyeri / Nyeri Tekan -
Bengkak -
Keluar cairan dari putting susu -
Perubahan pada putting susu -
Pola pemeriksaan payudara sendiri Ny.R mengatakan sering
memeriksa payudara
pada saat mandi
Tanggal dan hasil mamogram terakhir -
Kardiovaskuler Ya
Nyeri Dada -
Palpitasi -
Sesak Nafas -
Dispnea pada aktivitas -
Dispnea noktural paroksimal -
Murmur -
Edema -
Varises -
Kaki Timpang -
Parastesia -
Perubahan Warna Kaki Pada bagian kaki tertentu ada
yang berwarna sedikit kehitaman
Pernafasan Ya
Batuk -
Sesak Nafas -
Hemoptisis -
Sputum -
Mengi -
Asma / Alergi pernapasan -
Tanggal & hasil pemeriksaan dada -
terakhir
Gastrointestinal Ya
Disfagia -
Tidak dapat mencerna -
Nyeri ulu hati -
Mual Muntah -
Hematememsis -
Perubahan nafsu makan Ny.R mengatakan
kehilangan nafsu
makan
Intoleran makanan -
Ulkus -
Nyeri -
Ikterik -
Benjolan / massa -
Perubahan kebiasaan defekasi -
Diare -
Konstipasi -
Melena -
Hemoroid -
Perdarahan Rektum -
Pola defekasi biasanya 1x sehari
Sistem Endokrin Ya
Intoleran terhadap panas -
Intoleran terhadap dingin -
Goiter -
Pigmentasi kulit / tekstur -
Perubahan Rambut Rambut berwarna
putih
Polifagia -
Polidipsia -
Poliuria -
Perkemihan Ya
Disuria -
Menetas -
Ragu – ragu -
Hematuria -
Poliuria -
Oliguria -
Nokturia -
Inkontinensia -
Nyeri saat berkemih -
Batu -
Infeksi -
Genitoreproduksi Wanita Ya
Lesi -
Rabas -
Dispareunia -
Perdarahan pasca sanggama -
Nyeri Pelvic -
Sistokel/rektokel/prolaps -
Penyakit Kelamin -
Infeksi -
Masalah Aktivitas Seksual -
Riwayat menopause (usia , gejala Usia 75tahun , tidak
masalah pascamenopause) lagi menstruasi
Muskuloskeletal Ya
Nyeri Persendian √
Kekakuan √
Pembengkakan Sendi √
Deformitas -
Spasme -
Kram √
Kelemahan Otot -
Masalah Cara Berjalan √
Nyeri Punggung -
Protosea -
Kebiasaan latihan / olahraga -
Dampak pada aktivitas sehari - hari -
Sistem saraf Ya
Sakit Kepala -
Kejang -
Sinkope/Serangan Jantung -
Paralisis -
Paresis -
Masalah Koordinasi -
Tie/Tremor/Spasme -
Parastesia -
Cedera Kepala -
Masalah Memori -
Psikososial Ya
Cemas -
Depresi -
Insomnia -
Menangis -
Gugup -
Takut -
Masalah dalam Pengambilan -
Keputusan
Kesulitan Berkonsentrasi -
Mekanisme Koping -
Stres saat ini -
Persepsi Tentang Kematian Ny.R mengatakan percaya akan kematian ,
setiap manusia pasti akan mengalami yang
namanya kematian kita tidak harus
menghindarinya kita hanya harus menyiapi
bekal untuk akhirat.
Dampak pada aktivitas sehari – hari -
Tingkat kemandirian melakukan aktivitas dasar sehari – hari :
Ny.R masih bisa melakukan aktivitas sehari – hari secara mandiri mulai dari mandi , sholat dan
aktivitas lainnya. Namun untuk makan Ny.R selalu diambilkan makanan nya oleh anak – anak
nya dikarenakan Ny.R selalu tidak nafsu makan jika makan jadi anak Ny.R selalu memaksa
Ny.R untuk makan .
Skala Depresi : -
ANALISA DATA
DAFTAR DIAGNOSA
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
No WAKTU IMPLEMENTASI
1. 10:00 1. Melakukan pengkajian penyebab
mobilitas fisik terganggu
2. Memeberikan edukasi tentang latihan
fisik
EVALUASI
NO WAKTU EVALUASI
1. Rabu, 18 November 2020 S: klien mengatakan nyeri berkurang
O:
TD : 160/90 mmHg
N : 80x/menit
P : 22x/menit
S : 36,5
P: lanjutkan intervensi
P: lanjutkan intervensi
1 Pengkajian
1. Menetapkan data dasar dengan lengkap 15
a. Mengumpulkan data dasar yang berorientasi
pada masalah
b. Data lengkap & sesuai dengan kebutuhan
c. Data sistematis & akurat
2. Analisa data
a. Mengorganisasikan Datayang sesuai
terhadap masalah keperawatan 5
b. Mengartikan hubungan antarfaktor yang
terkait terhadap sebuah masalah keperawatan
2 Diagnosa 20
a. Menetapkan diagnosa Terhadap
masalah keperawatan yang ditemukan secara
akurat
b. Menetapkan prioritas diagnosa yang
ditemukan
c. Merubah / memperbaiki diagnosa sesuai
data yang didapat
3 Perencanaan 20
1. Menyusun tujuan jangka panjang
2. Menyusun tujuan jangka pendek dengan
kriteria evaluasi (spesifik, dapat diukur, dapat
dicapai, relevan, ada batas waktu)
3. Tujuan diarahkan pada pencapaian
kemandirian usia lanjut
4. Mengidentifikasi intervensi Keperawatan
yang sesuai
4 Implementasi 20
a. Melibatkan klien, keluarga / petugas
dalam melaksanakan intervensi keperawatan
b. Menggunakan teknik yang tepat dalam
melaksakan intervensi keperawatan
c. Melakukan tindakan keperawatan direct care
sesuai kebutuhan
d. Melakukan keterampilan komunikasi
yang efektif
e. Melakukan tindakan Keperawatan
yang mendukung kemandirian klien
f. Berperan sebagai koordinator kesehatan
g. Mencatat intervensi keperawtan dengan akurat
5 Evaluasi
a. Menyertakan klien, keluarga / petugas dalam 20
menyevaluasi asuhan
b. Mengevaluasi asuhan sesuai dengan kriteria
evaluasi
c. Memodifikasi intervensi Sesuai dengan
hasil evaluasi
d. Mencatat evaluasi dengan Sistem SOAP
(subjektif, objektif, analisa, planning) secara
sistematis akurat
Jumlah
Keterangan nilai :
1 = sebagian kecil penampilan didemonstrasikan
2 = beberapa penampilan ada, tetapi tidak adekuat
3 = sebagian besar penampilan adekuat
4 = semua ukuran penampilan didemonstrasikan dengan baik
FORMAT PENGKAJIAN MMSE
BENAR SALAH
NO ITEM PENILAIAN (1) (0)
1 ORIENTASI
2 REGISTRASI
11. Kursi √
12. Meja √
13. Bunga √
14. K √
15. A
√
16. P √
17. A √
18. B √
4 MENGINGAT
19. Meja √
20. Kursi √
21. Bunga √
Bahasa
5
Pemahaman
√
Tujukan dua benda minta klien menyebutkan
Jam tangan √
Pensil √
B pengualangan
Minta klien mengulangi 3 kalimat berikut
Tak ada jika, dan, atau, tetapi
C Perintah langkah
Ambil kertas √
Lipat dua √
Taruh lantai √
D tututi hal berikur
Tutup mata √
Tulis satu kalimat √
Salin gambar √
JUMLAH 29 1
PENGKAJIAN FUNGSI KOGNITIF
( SPMSQ )
No Item Pertanyaan Benar Salah
Jawab
3 Kapan Bapak/Ibu lahir? √
Jawab
Jawab :
5 Dimana alamat Bapak/Ibu sekarang ? √
Jawab
6 Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama √
Bapak/Ibu?
Jawab
7 Siapa nama anggota keluarga yang tinggal bersama √
Bapak/Ibu ?
Jawab
8 Tahun berapa Hari Kemerdekaan Indonesia ? √
Jawab :
9 Siapa nama Presiden Republik Indonesia sekarang ? √
Jawab
Jawab
JUMLAH 10 0
Analisis Hasil :
Skore Salah : 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Skore Salah : 3-4 : Kerusakan intelektual Ringan
Skore Salah : 5-7 : Kerusakan intelektual Sedang
Skore Salah :8-10 : Kerusakan intelektual
APGAR KELUARGA
KADANG TIDAK
NO ITEMS PENILAIAN SELALU KADANG PERNAH
(2) (1) (0)
1 A : Adapasi
Saya puas bahwa saya dapat kembali
pada keluarga ( teman-teman ) saya √
2 P : Partnership
Saya puas dengan cara keluarga (
teman- teman ) saya membicarakan
sesuatu dengan saya dan √
4 A : Afek
Saya puas dengan cara keluarga (
teman- teman ) saya mengekspresikan
afek dan berespon terhadap emosi- √
5 R : Resolve
Saya puas dengan cara teman-teman
saya dan saya menyediakan waktu
bersama- sama mengekspresikan afek √
dan berespon
JUMLAH 10
Penilaian :
Nilai : 0-3 : Disfungsi keluarga sangat tinggi
Nilai : 4-6 : Disfungsi keluarga sedang
GERIATRIC DEPRESSION SCALE ( SKALA DEPRESI )
NO PERTANYAAN YA TIDAK
kesenangan anda ?
pada anda ?
ini ?
daripada anda ?
5 Kontinen
5
Mandiri :
BAB dan BAK seluruhnya di kontrol √
Sendiri tergantung :
Inkontinensia parsial atau
totalpenggunaan kateter pispot,eneama
dan pembalut (pampers)
6 Makan
Mandiri:
Mengambil makan dari piring dan
√
menyuapinya
Bergantung
Bantuan dalam hal mengambil
makanan dari piring dan
menyuapinya,tidak makan sama
sekali,dan makan
Analisis Hasil :
Nilai B : kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut
Nilai D : kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi
tambahan
Nilai E : kemandirian dalam semua hal kecuali mandi berpakaian kekamar kecil dan
satu fungsi tambahan
Nilai f : kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan
satu fungsi tambahan
SKOR NORTON
(untuk menilai potensi dekubitus)
Interpretasi
Interpretasi :
Score:
A FASE ORIENTASI
1 Mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri
3 Menjelaskan tujuan
4 Menjelaskan prosedur
B FASE KERJA
1 Mengkaji kemampuan mentoleransi gerakan
2 Menentukan teknik gerakan ROM : Pasif /aktif
3 Melakukan gerakan bahu :
a. Fleksi & ekstensi
b. Abduksi & Adduksi
c. Rotasi internal & eksternal
4 Melakukan gerakan siku :
a. Fleksi & ekstensi
b. Pronasi & supinasi siku
5 Melakukan gerakan pergelangan tangan :
a. Fleksi & ekstensi
b. Fleksi ulnar & radial
6 Melakukan gerakan jari-jari :
a. Fleksi & ekstensi
b. Hiperekstensi
c. Abduksi & Adduksi
d. Oposisi
C FASE TERMINASI
1 Melakukan evaluasi
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut
3 Berpamitan
D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1 Ketenangan
2 Melakukan komunikasi teraupetik
3 Menjaga keamanan pasien & perawat
FORMAT PENILAIAN KEGIATAN PENYULUHAN
( PENDIDIKAN KESEHATAN )
No Aspek Penilaian Bobot Nilai
Tanggal :
Pembimbing :