Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN GERONTIK
KONSEP LANSIA

A. PENGERTIAN LANSIA
Menurut WHO lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun
keatas. Usia lanjut merupakan proses perubahan penurunan fungsi tubuh untuk
memperbaiki dan mempertahankan fungsi lainnya, sehingga tubuh mengalami penurunan
fungsi normalnya, sehingga tubuh mengalami perubahan terhadap infeksi yang
menyerang berkurangnya fungsi tubuh untuk memperbaiki keadaan tubuh yang rusak
(Nuraini,2012).

B. BATASAN LANSIA
Menurut departemen kesehtan batasan lansia di bagi menjadi beberapa bagian:
1. Kelompok lansia dini (55-64 tahun)
2. Kelompok lansia 65 tahun keatas
3. Kelompok lnasia resiko tinggi yaitu>70 tahun

Menurut WHO lansia di bagi menjadi :

1. Midlle age (49-59 tahun)


2. Erderly(60-74 tahun)
3. Very old (>90 tahun)
C. PERUBAHAN FISIK PSIKOLOGIS DAN SOSIAL LANSIA
1. Perubahan fisiologik
Proses perubahan anatara individu dengan individu lainnya, dan prose perubhan
variasi perubahan pada sistem tubuuh juga akan berbeda walaupun individu yang
sam. Perubahan pada suatu sistem fisiologik akan mempengaruhi dan
mmeberikan kosekuensi pada proses penuaan yaitu pada struktur dan fungsi
fisiologik. Efek perubhan fisiologik secara umum adalah penurunan mekanisme
homeostatik dan penurunan respon imunologik perubahan fisik pada lansia :
a. Sisten sensori
Lansia dengan kerusakan fungsi pendengaran dapat memberikan respon
yang tidak sesuai sehingga dapat menimbulkan rasa malu dan gangguan
komunikasi verbal perubahan pada sistem pendengaran terjadi penurunan
pada membran timpani (atropi) sehingga terjadi gangguan pendengaran
tulang-tulang pendengaran mengalami kekauan.

b. Sistem musculoskeletal
Perubahan normal sistem musculoskeletal terkait usia pada lansia,
termasuk penurunan tinggi badan,restribusi masa otot dan lemak
subkutan,peningkatan porositas tulang, atropi otot, pergerakan yang
lambat, penguranggan kekakuan dan kekuatan, sendi-sendi, perubahan
penampilan, perubahan pada otot, kelemahan dan lambatnya pergerakan
yang menyertai penuaan.

c. Sistem integument
Perubhan yang terlihat pada kulit,dimana kulit seperti atropi,keriput dan
mudah rusak. Perubahan pada kulit , dimana kullit menjadi kehilangan
kekenyalan dan elastisitasnya.

d. Sistem kardiovaskuler
Penurunan yang terjadi ditandai dengan penuerunan tingkat efektifitas
yang mengakibatkan peneurunan kebutuhan-kebutuhan darah yang
terorganisasi.

e. Sistem pernafasan
Penambahan usia kemampuan pegas dinding dan dada kekuatan otot
pernafasan akan menurun, sendi-sendi tulang iga akan menjadi kaku dan
akan mengakibatkan penuluran laju ekspitasi raksa satu detik sekitar 0,21
serta berkurangnya kapasitas vital.

f. Sistem perkemihan
Pada lansia berkurangnya kemampuan ginjal untuk mengeluarkan sisa-
siasa metabolisme melalui urine serta penurunan kontrol untuk berkemih
sehingga terjadi kontinensia urine pada lansia.

g. Sistem pencernaan
Hilangya sokongan tulang turut berperan dalam kuesulitan yang berkaitan
dengan penyediaan sokongan gigi yang adekuat dan stabil pada usia lebih
lanjut. Perubahan gastrointestinal meliputi perlambatan peristaltic dan
sekresi, mengakibatkan lansia mengalami intoleransi pada makanan
tertentu dan gangguan pengosongan lambung dan perubahan pada
gastrointestinal bahwa dapat menyebabkan konstipasi, distensi lambung,
dan intestinal atau diare .

h. Sistem persyarafan
Lansia akan mengalami keluhan seperti perubhan kualitas tidur lansia
akan mengalami kesulitan, kesulitan untuk tetap terjaga,kesulitan untuk
kembali tidur setelah terjaga di malam hari.

2. Perubahan psikologik dan social


a. Perubahan aspek kognitif
Terjadi perubhan fungsi intelektual dimana terjadinya penurunan
kemampuan lansia dalam mengatasi masalah atau pemecahan masalah.

b. Perubahan pada aspek emosional


Lansia merasa tidak dihargaai,mudah tersinggung, dan selalu ingin di
dengar.
D. MASALAH-MASALH YANG TERJADI PADA LANSIA
1. Demensia
Demensia dalah suatu gangguan intelektual,daya ingit yang umum terjadi pada
orang yang berusia >65 tahun
2. Depresi
Penyakit medis kronis dan masalah-masalah yang dihadapi lansia yang membuat
mereka depresi
3. Gangguan tidur
Lansia memiliki gangguan pernafasan yang berhubungan dengan tidur dan
gangguan pergerakan akibat medikasi yang lebih tinggi disbanding dewasa/muda
selain itu, penyebab gangguan tidur primer pada lansia adalah insomnia.
4. Gangguan kecemasan
Kecemasan yang terserang pada lansia adalah tentang kecemasannya

E. PENGKAJIAN KEBUTUHAN FISIK,LOGNITIF,SOSIAL, DAN PSIKOSISOAL


1. Fisik
Dalam pengkajian fisik,dapat dilakukan dengan cara wawancara riwyat kesehatan
dan pemeriksaan fisik
a. Wawancara riwat kesehatan
1) Pandangan lasia tentang kesehatannya
2) Kegiatan yang mampu dilakukan lansia
3) Kebiasaan lansia
4) Perubahan-perubhan fungsi tubuh.
2. Kognitif
Bagaimana dengan kondisi kognitif lansia : apa daya ingat mengalmi penurunan
mudah lupa, apa masih ingat hal-hal yang terjadi di masa lalu
Pengkajian kognitif menggunkan format SPMSQ,MMSE.

3. Sosial
Pengkajian fungsi sosial lebih ditekannkan pada hubungan lansia dengan
keluarga,sebagai peran sertanya dan inforrmasi tentang jaringan pendukung
pengkajian fungsi sosial di lakukan dengan alat skoring singkat untuk mengkaji
fungsi sosial.
4. Fungsi psikologis
a. Dilakukan saat berkomunikasi dengan pasien
b. Perubahan hal umum yang terjadi
c. Hal yang perlu dikaji meliputi:
1) Apakah menganal masalah-masalah utama
2) Bagaimana sikapnya terhadap penuaan
3) Bagaimana mengalami stress yang di hadapi
4) Apakah mudah menyesuaikan diri.

LAPORAN PENDAHULUAN
HIPERTENSI

A. KONSEP TEORITIS
1. Definisi
Hipertensi adalah terjadinya peningktan pada tekanan darah sistolik lebih darah
140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg ketika dilakuan
pengukuran dalm selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup
tenang/istirahat(Kemenkes RI,2013).
2. Etiologi
Penyebab hipertensi ada 2 hipertensi primer dan skunder,hipertensi primer belum
diketahui pasti penyebabnya,ada beberapa faktor yang mempengaruhi hipertensi
primer diantaranya : (Brunner&Suddarth 2013.
a. Genetik
b. Usia
c. Kebisaan seperti
1) Konsumsi garam terlalu tinggi
2) Obesitas
3) Stress
4) Kebiasaan merokok
5) Alcohol

3. Patofisologi

Mekaniseme yang mengkontrol kontraksi dan relaksasi pembuluh darah


terletak di vasomotor pada medulla di otak dari pusat vasomotor ini bermula
saraf-saraf simpatik yang berlanjut ke bawah ke koda spinalis dan keluar dari
kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di thoraks dan abdomen. Rangsanggan
pusat vasomotor di antarkan dalam bentuk implus yang bergerak ke bawah
melalui saraf simpatis ke ganglia saraf simpatis pada tiitk ini neuron perganglion
melepasakan asestikoin yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke
pembuluh darah, dimana dengan di lepaskannya nopireprin mengakibatkan
kontriksi pembuluh darah (Brunner 2002).

Berbagai faktor seperti seperti kecemasan dan kekakuan otot dapat


mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsangan vasokontriktor
individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap nonepineprin, meskipun
tidak di ketahu dengan jelas mengapa hal tersebut dapat terjadi (Corwin,2005)

Vasokontriksi mengakibatkan penurunan aliran drah ke ginjal dapat


mengakibatkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan angiostensisn 1
yang kmudia di ubah menjadi angiostensin 2 suatu vasokonstriktor kuat yang ada
pada gilirannya merangsang aldoaldosteroneh korteks ardebal hormone ini
menyebabkan retensi natrium dan ait oleh tubulus ginjal sehingga menybabkan
volume intravaskuler (Btunner 2002).

Perubahan structural fungsional pada sistem pembuluh darah perifer


bertanggung jawab pada perubhan tekanan darah yang terjadi pada lanjut usia.
Perubhan teresbut meliputu arterosklerosis,hilangnya efektifitas jaringan ikat dan
penurunan reaksi otot polos pembuluh darah. Akibat hal tersebut, aorta dan arteri
besar mengalami penurunan kemampuan dalm mengkoordinasi volume drah yang
di pompa oleh jantung (volume sekuncup) sehingga mengakibatkan penurunan
curah jantung dan meningkatkan ketahanan perifer (Darwin 2005).
4. Manifestasi klinis
Hipertesi terbilang timbul tanpa gejala,namun gejala yang di timbulkan pada
hipertensi juga akan berbeda pada setiap orang. Secara umum gejala hipertensi :
1. Rasa pegal di bagian tengkuk
2. Sakit kepala
3. Perasaan berputar serasa jatuh
4. Telinga berdenging

Adapun gejala pada pasien hipertensi yaitu pusing,muka merah, sakit kepala,
keluar darah dari hidung,terasa pegal, dll (Soeharto, 2010).

5. Klasifikasi
Berdasarkan pedoman hipertensi menurut AHA klasifikasinya adalah :
a. Hipertensi stage I = 130-139 mmHg/ 80-89 mmHg.
b. Hipertensi stage II = >140 mmHg/ > 90 mmHg.
6. Komplikasi
Komplikasi hipertensi dapat menyerang organ sebagai berikut yaitu:
a. Jantung : akan terjadi gaga; jantung dan jantung coroner
b. Ginjal: kerusakan sistem penyaringan di ginjal
c. Otak : pada otak hipertensi akan menyebabkan stroke
d. Mata: dapat mengakibatkan terjadinya renopati hipertensi dan dapat
menimbulkan kebutaan (Irianto, 2014).

7. Pemeriksaan penunjang
Menurut (Aspiani 2016) pemeriksaan penunjang pada pasien hipertensi adalah
sebagai berikut
a. Laboratorium : pemeriksaan albuminuria,keratin serum,BUN,
pemeeriksaan perifer lengkap, pemeriksaan zat kimia dalam darah
( kalim,natrium, kreatinin)
b. EKG: pemeriksaan hipertropi kiri iskemia,/infrak miokard, gelombang P
gangguan kanduksi
c. Foto rotagen : pemeriksaan hipertropi parenkim ginjal,vaskuler
ginjal,bentuk dan besar jantung dari iga [ada koarktasio aorta.

8. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan farmakologis
1) Diuretik : mengurangi penyerapan natrium di ginjal
2) Antagonis reseptor beta : menurunkan kecepatan denyut dan curah
jantung
3) Anatagonis reseptor alfa :menghambat reseptor alfa seningga dapat
menurunkan TPR
4) Penghambat kanal kalsium : digunakan untuk menurunkan
kontraksi otot polos
5) Vasodilator arteri: menurunkan TPR
6) Inhibitor Ace : menurunkan angiostensin II dan menghambat
enzim yang di perlukan untuk mengubah angistensin II menjadi
angiostensin I
b. Penatalaksanaan non farmakologis
1) Penurunan berat badan
2) Mengurangi asupan garam
3) Olahraga
4) Mengurangi konsumsi alcohol
5) Berhenti merokok
9. Pencegahan
Menurut Riyadi (2011),pencegahan terbagi menjadi 2 :
a. Pencegahan primer
1) Mengatur diet
2) Meroko di larang/diberhentikan
3) Merubah kebiasaan sehari-hari dengan konsumsi rendah garam
4) Melakukan olahraga untuk mengendalikan berat badan.
b. Pencegahan sekunder
1) Pengelolahan secara menyeluruh
2) Harus dijaga supaya tekanan darah tetap terkontrol secara normal
semaksimal mungkin
3) Faktor resiko penyakit jantung iskemik yang lain harus di kontrol
4) Batasi aktifitas.

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI

A. Pengkajian
1. Identitas klien : nama, jenis kelamin, tanggal lahir, status perkawinan, agama,
suku bangsa, pendidikan, bahasa, tanggal pengkajian
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama : pasien mengeluh sakit kepala dan terasa berat di bagian
tengkuk, sulit tidur, merasa gelisah.
b. Riwayat kesehtan sekarang : pasien mengeluh sakit kepala yang berat
terasa lemas, mengeluh tidak bisa tidur
c. Riwayat kesehatan dahulu : biasanya penyakit bipertensi adalah penyakit
yang sudah dialami oleh pasien dan biasanya mengkonsumsi obat rutin
d. Riwayat kesehatan keluarga : penyakit hipertensi biasanya penyakit
turunan

3. Riwayat pola kebiasaan


a. Nutrisi: makanan yang dikonsumsi mencakup makanan tinggi natrium
seperti makanan awetan, asaman, tinggi lemak, tinggi kolestrol, perubahan
berat badan
b. Eleminasi: pasien hipertensi tidak mengalami gangguan elimasi kecuali
sudah menyerang organ ginjal
c. Personal hygine : pasien dengnan hipertensi tidak mengalami gangguan
personal hygine
d. Istirahat dan tidur : aktivitas dan istirahat pada pasien hipertensi terjadi
gamgguan pada pola tidur, sering terbangun malam hari, ggelisah karena
pusing, aktivitas terganggu, resiko jatuh, perubhan irama jantung.
4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : pasien dengan hipertensi memiliki berat badan normal,
TD: >140mmHg N: >100x/menit P: 16-24 x/menit pada pasien hipertensi
berat terjadi takipnea, oertopnea, dyspepsia, S: 36,5- 37,5°C, pada pasien
hipertensi berat suhu tubuh dapat turun dan menyebabkan hipotermi.
Keadaan umum pasien compos mentis keadaan umum baik. Sedangkan
hipertensi berat pasien dapat mengalami gangguan kesadaran sampai pada
koma, contohnya stroke.
b. Sistem penglihatan : sistem penglihatan yang baik, pada kasus hipertensi
berat dapat mengakibatkan penglihatan kabur, terjadi onemesis
kojungtiva.
c. Sitem pendengaran : pasien tidak mengalami gangguan pendengaran, pada
lansia biasanya terjadi karena faktor umur.
d. Sistem wicara : pendrita hipertensi tidak mengalami gangguan wicara
kecuali hipertensi berat.
e. Sistem pernafasan : frekuensi nafas frekuensi nafas teratur, pada kasus
pasien hipertensi berat pasien mengalami gengguan sistem pernfasan
seperti takipnea,dsyspnea.dan orthopnea,adanya distress
pernafasa/pengunaan otot-otot bantu pernafasan.
f. Sistem kardiovaskuler:
1) Sirkulasi perifer : hipertensi ringan FN: 60-100x/menit irama
teratur, hipertensi berat FN: > 100x/menit, irama tidak teratur dan
lemah, TD: >160/90mmHg, distensi vena jugularis,hipotermi
sianosis.
2) Sirkulasi jantung hipertensi ringan akral teratur dan terdapat bunyi
tambahan (S3) adanya nyeri pada kasus hipertensi sekunder.
Komplikasi kelainan jantung
g. Sistem hematologi : hipertensi berat gengguan hematologi dan keadaan
umum pucat,mengakibatkan stroke akibat obstruksi dan pecahnya
pembuluh darah.
h. Sistem saraf pusat: rasa nyeri pada bagian tengkuk,leadaan kompos
mentis,hipertensi berat keadaan umum menurun, reflex fisiologismeliputi
refleksi bisep fleksi trisep ekstensi,serta reflex patologis negatif
i. Sistem pencernaan : keadaan abdomen baik kecuali komplikasi dan dapat
mengakibatkan nyeri abdomen
j. Endokrin :tidak mengalami gangguan sitem endokrin
k. Sitem urogenital : perubahan pola kemih pada hipertensi skunder yang
menyerang ginjal sehingga menyebabkan terjadinya gangguan pola
berkemih pada malam hari
l. Integument : turgor buruk,hipertensi berat adanya edema pada ekstremitas
m. Sistem musculoskeletal: tidak mnegalami gangguan,hipertensi berat
mengalmi kesulitan dalam bergerak dan kelemahan otot.

5. Konsep pengkajian genrontik


a. Ketergantungan kemandirian
b. MMSE
c. SPMSQ

B. Intervensi keperawatan

NO Diagnosa keperawatan Tujuan kriteria Rencana tindakan


1. Gangguan pola tidur b.d : Setelah dilakukan SIKI : Dukung tidur
 Hambatan tindakan keperawatan 1. Identifikasi faktor
kingkungan selama 3x24 jam di penggangu tidur
 Kurang kontrol tidur harapakan pasien 2. Lakukan prosedur
 Kurang privasi mampu : untuk meningkatkan
 Restraint fisik SLKI: pola tidur kenyamanan
 Ketiadaan teman Dipertahankan 3. Ajnurkan
tidur Ditingkatkan menghindari makanan
 Tidak familiar 1. Menurun dan minuman yang
dengan peralatan 2. Cukup menurun menganggu tidur
tidur 3. Sedang
Tanda dan gejala mayor : 4. Cukup SIKI : manajemen
DS: meningkat lingkungan
5. Meningkat 1. Identifikasi keamanan
 Mengeluh sulit tidur
 Mengeluh sering dan kenyamanan
terjaga Kriteria hasil lingkungan
 Mengeluh tidak puas 1. Keluhan sulit 2. Sedikan tempat tidur
tidur tidur1/2/3/4/5 lingkungan yang
 Mengeluh pola tidur 2. Sering terjaga bersih dan nyaman
berubah 1/2/3/4/5 3. Jelaskan cara
 Mengeluh istirahat 3. Keluhan tidak membuat lingkungan
tidak cukup puas tidur yang aman.
DO: - 1/2/3/4/5
Tanda gejala minor : 4. Keluhan pola
DS: tidur 1/2/3/4/5
 Mengeluh 5. Keluhan istirahat
kemempuan tidak cukup
beraktifitas menurun 1/2/3/4/5
DO: -

2. Defisit pengetahuan b.d: Setelah dilakukan SIKI : Edukasi kesehatan


 Keterlambatan tindakan keperawatan 1. Identifikasi kesiapan
kognitif selama 3x24 jam di dan kemampuan
 Gangguan fungsi harapakan pasien menerima informasi
kognitif mampu : 2. Berikan kesempatan
 Keekliruan Dipertahankan untuk bertanya
mengikuti ajaran Ditingkatkan 3. Jelaskan faktor resiko
 Kurang terapapar 1. Menurun yang dapat
informasi 2. Cukup menurun mempengaruhi
 Kurang minat dalam 3. Sedang keshatan
belajar 4. Ajarkan prilaku hidup
4. Cukup
 Kurang mampu sehat bersih
meningkat SIKI: Edukasi penyakit
mengingat 5. Meningkat 1. Jelasakan tanda dan
 Ketidakmampuan
gejala yang di
menemukan sumber Kriteria hasil timbulkan oleh
informasi 1. Pertanyaan penyakit
Tanda dan gejala mayor tentang presepsi 2. Jelaskan
DS: 1/2/3/4/5 kemungkinan
 Menunjukan prilaku 2. Prespsi yang komplikasi
tidak sesuai ajaran keliru terhadap 3. Ajarkan cara
 Menunjukan presepsi masalah mengatasi gejala yang
keliru terhadap 1/2/3/4/5 dirasakan
masalah 3. Menjalani
DO: - pemeriksaan
Tanda dan gejala minor yang tidak
DS: - tepat1/2/3/4/5
DO:
 Mengalami
pemeriksaan yang
tidak tepat
 Menunjukan prilaku
yang berlebihan
3. Ansietas b.d Setelah dilakukan SIKI: Reduksi aktivitas
 Keb tidak terpenuhi tindakan keperawatan 1. Ciptakan suasana
 Ancaman terhadap selama 3x24 jam di terapeutik untuk
kematian harapakan pasien menumbuhkan
 Terlepas bahaya mampu : kepercayaan
lingkungan Dipertahankan 2. Pahami situasi yang
 Kurang terpapar Ditingkatkan membuat ansietas
informasi 1. Menurun 3. Dengarkan dengan
Gejala tanda mayor: 2. Cukup mrnurun penuh perhatian
DS : 3. Sedang 4. Informasikan secara
 Merasa binggung faktual mengenai
4. Cukup
 Merasa khawatir diagnosis,
meningkat pengobatan, dan
akibat kondisi yang 5. Meningkat
di hadapi prognosis
5. Anjurkan
 Sulit konsentrasi Kriteria hasil mengungkapkan
DO: 1. Konsentrasi1/2/3 perasaan dan presepsi
 Tampak gelisah /4/5
 Tampak tegang 2. Pola tidur SIKI: terapi relaksasi
 Sulit tidur 1/2/3/4/5 1. Jelaskan tujuan
Gejala dan tanda minor \ 3. Perasaan manfaat , batasan, dan
DS: keberdayaan jenis relaksasi yang
 Mengeluh pusing 1/2/3/4/5 tersedia (music,
 Anoreksia 4. Kontak mata meditasi,
 Palpitasi 1/2/3/4/5 nafasdalam ,dll)
 Merasa tidak berdaya 2. Anjurkan rileks dan
DO: rasakan rileksasi
 Frekuensi nafas 3. Anjurkan sering
meningkat mengulangi/melatih
 Frekunsi nadi tehnik yang di pilih
meningkat 4. Demonstrasikan
 TD meningkat tehnik relaksasi.
 Diaforesis
 Tremor
 Muka tampak pucat
 Suara bergetar
 Kontak mata buruk
 Sering berkemih
 Berporintasi dalam
masalah
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & suddarth, 2013. Keperawatan medikal bedah. Edisi 12 Jakarta: ECG

Brunner & suddarth,2002. Buku ajar : Keperawatan medikal bedah Vol. 2


Jakarta : ECG

Irianto, K,2014 Memahami berbagai macam penyakit. Bandung alfabeta


kardiovaskuler aplikasi NIC&NOC :Jakarta:ECG

Kemekes,RI, 2013. Riset kesehatan dasar: Jakarta badan penenlitian dan


pengembagana kesehatan kementrian kesehatan RI.

Corwin, E. 2005 Buku ajar saku patofisiologi. Jarkarta: ECG


LAPORAN KASUS
KEPERAWATAN GERONTIK
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Hari /tanggal : selasa 3 november 2020 inisial klien : Ny. A

1. Riwayat klien/Data Biografis

Nama : Ny.A Suku : palak curup


Tempat/tgl lahir : linggau, 1943 Agama : islam
Jenis kelamin :perempuan Status : menikah
Pendidikan : SD Orang yang : anak
Paling dekat
Di hubungi
Alamat/no telp : panti sosial tresna
werdha

2. Riwayat Hidup

Pasangan hidup :- Anak- anak : 4 orang perempuan


status kesehatan :- Nama alamat : 1 lingkar barat
Umur : 55 tahun Meninggal :-
Perkerjaan : berkebun/tani Penyebab kematian :-
Meninggal : telah meninggal
Tahun meninggal : tidak ingat
Penyebab kematian :stroke

3. Riwayat Perkerjaan

Status perkerjaan saat ini : tidak ada


Perekerjaaan sebeluumnya : pedagang sayur
Sumber pendapatan saat ini : mendapat kiriman uang dari anak

4. Riwayat Tempat Tinggal

Tipe tempat tinggal : rumah kontrakan Jumlah tingkat : -


Jumlah kamar : 3 kamar
Jumlah orang yang : 5 oraang Tetangga terdekat : -
Tinggal di rumah
Derajat privasi : -

5. Riwayat aktivitas waktu luang

Hobbi / minat :Berkebun


Keanggotaan organisasi : -

Liburan / perjalanan : Ke rumah anak

6. Sistem pelayanankesehatan yang digunakan


Dokter/ perawat : dr.ummi
Rumah sakit/ puskesmas : Rs.DKT
Klinik : klinik panti
Pelayanan kesehatan di rumah : -
Lain lain :-

7. Deskripsi Aktivitas Selama 24 jam (Uraikan bersama Jam-nya)

05:00 : bangun persiapan solat subuh


05:15 : mandi kemudian solat subuh
06:00 : melihat lihat dari jendela duduk / tidur kembali
07:00: mengambil sarapan pagi
08:00: sarapan pagi
09:00 : berjemur dan berjalan jalan di luar
10:00: mengerjakan kegitan menjemur nasi, membeli sayur, memasak
12:00 : sholat dzuhur
12:30 : mengambil nasi
13:00 : makan siang
13:30 : mencari udara segar di luar duduk di luar
15:00 : mandi sore
15:30: sholat asar
16:00: tidur/ bercengkrama dengan teman
18:00: sholat magrib
18:30: mengambil nasi,makan malam
19:30: sholat isya,
20:00 : tidur

8. Riwayat kesehatan

Keluhan keluhan utama (metode PQRST)

Pengetahuan menegenai kondisi kesehatan saat ini


Klien tahu bahwa klien mengalami hipertensi dan katarak dam mepunyai riwayat penyakit
magh

Status kesehtan 6 bulan terakhir


Kesehatan sehat sesakli sakit akibat penyakit hipertensi ataupun magh kambuh

Status kesehatan umum semejak 5 tahun terakhir


Kurang sehat karena 5 tahun belakanagan klien sering masuk rumah sakit,akibat hipertensi
magh
2 tahun lalu operasi katarak di rawat selama 1 malam di rumah sakit DKT

Penyakit masa kanak-kanak


Tidak ada

Penyakit serius kronik


Hipertensi, gastritis, asam urat

Trauma

Tidak ada

Perawatan di RS (catat alasan masuk,tanggal,tempat, lama rawat )


Perawatan post operasi kararak 2 tahun lalu 1 malam

Riwayat operasi (catat jenis,tanggal,tempat, alasan operasi)


Operasi katarak,tahun 2018,karena penglihatan klien kabur akibat penyakit katarak

Status obsetris G… P…… A…..

Obat obatan
Nama obat dosis:

Amlodhipine, antasida

Bagaimana mengunakannnya

Diminum 1x1 hari di pagi hari klien

Dokter yang menginstruksikan

Tamggal resep :

Masalah-masalah konsumsi obat

Defisist (uraikan jika ada keterbatasan dalam konsumsi obat )


Tidak ada

Efek samping tidak menyenangkan:


Sering ingin berkemih
Presepsi ketidak efektifan
Tidak ada
Kesulitan memperoleh -

Riwayat alergi

Obat obatan :

Tidak ada alergi

Makanan

Tidak ada alergi

Alergi lain

Tidak ada alergi

Faktor lingkungan
Tidak ada alergi

Nutrisi

Uraikan jenis makanan untuk pagi, siang, dan malam :


Pagi : makan nasi + auk terkadang makan bubur di pagi hari
Siang : nasi + sayuran+ protein
Malam : makan nasi sayur dan lauk

BB saat ini :55 kg

Riwayat peningkatan/penurunan BB :
2 bualn lalu 60kg

Frekuensi makan
Masalah masalah yang memepengaruhi masukan makanan (mis: pendapatan todak
adekuat,kurang trasportasi, masalah menelan, mengunyah,stress emosional

Masalah menelan dan mengunyah karena gigi atas Ny. A sudah habis semua
Kebiasaan sebelum, saat stelah makan
Minum air putih terlebuh dahulu

9. Riwyat keluarga
10. Tujuan sistem
Tanda –tanda vital :
P: 22 x/m N: 80 x/m T:36,7 TD :160/90 mmHg

Beri tanda setiap tanda dan gejala yang di temukan,disertai keterangan jika ya

Homopoetik Ya Leher Ya
Pendarahan/memar - Kekakuan V

Pembengkakan kelenjar - Nyeri/nyeri tekan V


limfe
Anemia - Benjolan/massa -

Riwayat trasfusi - Keterbatasaan gerak V

Kepala Ya
Sakit kepala V
Trauma masa lalu -
Pusing V
Gatal -
Alat-alat prostesa -

Mata Ya Riwayat infeksi -

Perubahan penglihatan V Tanggal pemeriksaan paling akhir -

Kacamata / lensa kontak - Kebiasaan perawatan telinga 1x/mgg

Nyeri - Dampak pada aktivitas sehari- -

Air mata berlebihan - Hari

Pruritus V

Bengkak sekitar mata -


Mulut dan Tenggorokan Ya
Floater -
Sakit tenggorokan -
Diplopia -
Lesi / ulkus -
Kabur V
Perubahan suara -
Fotofobia -
Kesulitan menelan -
Riwayat infeksi -
Perdarahan gusi -
Tanggal pemeriksaan mata

terakhir Karies / sudah tanggal -

Dampak pada aktivitas sehari- V Gigi Palsu -

Riwayat infeksi -

Tanggal pemeriksaan gigi terakhir -

Telinga Ya
Frekuensi menggosok gigi 2x/hari
Perubahan pendengaran V
Masalah & kebiasaan -
Rabas -
membersihkan gigi palsu -
Tinitus -

Vertigo -
Hidung dan Sinus Ya
Sensitivitas pendengaran -
Rinorea - Bengkak -

Rabas - Keluar cairan dari putting susu -

Epistaksis - Perubahan pada putting susu -

Obstruksi - Pola pemeriksaan payudara -

Sendiri -
Mendengkur -

Tanggal dan hasil mamogram -

Nyeri pada sinus - Terakhir -

Alergi -

Kardiovaskuler Ya
Riwayat infeksi -

Nyeri dada -
Penampilan Kemampuan -

Olfkatori - Palpitasi -

Sesak nafas -

Payudara Ya
Dipsnea pada aktivitas -

Benjolan / massa -

-
Dipsnea noktural paroksimal -

Nyeri/ nyeri tekan -


Murmur -
dada terakhir

Edema -

Varises - Gastrointestinal Ya

Kaki timpang - Disfagia -

Parestesia - Tidak dapat mencerna -

Perubahan warna kaki - V/magh


Nyeri ulu hati kambuh

Pernafasan Ya
V/magh
Mual muntah kambuh

Batuk -

Hematemesis -

Sesak napas -

Perubahan nafsu makan -

Hemoptisis -

Intoleran makanan -

Sputum -

Ulkus -

Mengi -

V/magh
Nyeri kambuh
Asma / alergi pernapasan -

Ikterik -
Tanggal & hasil pemeriksaan -
Benjolan / massa -

Perubahan rambut -

Perubahan kebiasaan defekasi -

Polifagia -

Diare -

Polidipsia -

Konstipasi -

Poliuria -

Melena -

Hemoroid -

Perdarahan rektum -

Pola defekasi biasanya -

Sistem Endokrin Ya

Intoleran terhadap panas -

Intoleran terhadap dingin -

Goiter -

Pigmentasi kulit/tekstur -
Perdarahan pasca sanggama -
Perkemihan Ya
Nyeri pelvic -
Disuria -
-
Sistokel/ rektokel /prolaps -
Menetes -
Penyakit kelamin -
Ragu-ragu -
Infeksi -
Hematuria -
Masalah aktivitas seksual -
Poliuria -
Riwayat menopause (usia, gejala, -
Oliguria - masalah pascamenopause)

Tanggal dan hasil pap paling akhir -


Nokturia -

Inkontinensia - Muskuloskeletal Ya

Nyeri Persendian V
Nyeri saat berkemih -

Kekakuan V
Batu -

Pembengkakan sendi -
Infeksi -

Deformitas -

Genitoreproduksi Wanita Ya Spasme -

Lesi - Kram -

Rabas - Kelemahan otot V

Dispareunia - Masalah cara berjalan -


-

Psikososial Ya
Nyeri punggung -

Cemas -
Protesa - -

Depresi -
Kebiasaan latihan/olahraga 1x/hari

Insomnia V
Dampak pada Aktivitas sehari2 V

Menangis -

Sistem Saraf Ya
Gugup -

Sakit kepela V
Takut -

Kejang -
Masalah dalam pengambilan -

Sinkope/serangan jantung - keputusan

Paralisis - Kesulitan berkonsentrasi -

Paresis - Mekanisme koping -

Masalah koordinasi - Stres saat ini -

Tie/tremor/spasme - Persepsi tentang kematian -

Parestesia - Dampak pada aktivitas sehari- -

Hari
Cedera kepala -

Masalah memori -
Tingkat kemandirian melakukan aktivitas
Ny.A melakukan aktifitas sehari-hari seperti mandi,berpakaian,kekamar kecil
berpindah,kontinen,dan makan sendiri

Skala depresi

Skor depresi 8 kemungkinan depresi

Fungsi intelektual/memori

MMSE: 24
SPMSQ: 7

Masalah –masalah kesehatan lain yangn di temukan

Bengkulu ,03 november 2020


Yang melakukan pengkajian

AFIFAH JIHAN NABILLAH


ANALISA DATA

Hari/ tanggal : selasa 3 november 2020


Inisial klien : Ny.A

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS: Agen pencedera fisiologis Nyeri akut
 Klien mengakatan
kepalanya sakit
 Klien mengatakan
nyeri saat
beraktifitas
DO:
 TD: 160/90mmHg
 N : 80x/m
 P: 22x/m
 S: 36,5

2. DS: Kurang kontrol tidur Gangguan pola tidur


 Klien mengeluh
pusing
 Klien mengatakan
tidur jam 3 pagi
DO:
 Tapak lingkaran
hitam di bawah mata

3. DS: Penurunan masa otot Gangguan mobilitas


 Klien mengatakan fisik
susah untuk berjalan
 Nyeri saat di
gerakan
DO :
 Kekuatan otot
menurun
DAFTAR DIAGNOSA

Hari/tanggal : selasa 3 november 2020

Inisial klien : Ny.A

NO TANGGAL MUNCUL DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. 3 november 2020 Nyeri akut

2. 3 november 2020 Gangguan pola tidur

3. 3 november 2020 Gangguan mobilitas fisik


INTERVENSI KEPERAWATAN

Hari/ tanggal : selasa 3 november 2020


Inisial klien : Ny.A

NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1. Setelah di lakukan SIKI: manajemen nyeri 1. Mengetahui
tindakan keperawatan 1. Identifikasi PQRST pada
selama 3x 24 jam di lokasi,karakteristik,kl intensitas nyeri
harapkan ualitas nyeri klien
Di pertahankan 2. Berikan tindakan non 2. Berikan terapi
Di tingkatkan framakologis untuk non farmakologis
SLKI: tingkat nyeri mengurangi nyeri untuk mengurangi
1. Meningkat (mis relaksasi otot nyeri tanpa efek
2. Cukup meningkat progresif) samping
3. Sedang 3. Monitor keberhasilan 3. Memantau efek
terapi komplementer dari terapi
4. Cukup menurun
yang diberikan komplementar
5. Menurun 4. Jelaskan strategi efektif untuk
mengurangi nyeri mengurangi nyeri
Kriteria hasil
5. Ajarkan tehnik non 4. Klien tahu cara
1. Keluhan nyeri
farmakologis untuk mengatasi nyeri
1/2/3/4/5
mengurangi nyeri 5. Ajarkan tehnik
2. Gelisah 1/2/3/4/5
non farmakologis
3. Tekanan
untuk mengurangi
darah1/2/3/4/5
nyeri
4. Kesulitan tidur
1/2/3/4/5
5. Meringis 1/2/3/4/5

2. Setelah di lakukan SLKI : Dukung tidur 1. Agar pasien


tindakan keperawatan 1. Modifikasi merasa nyaman
selama 3x 24 jam di lingkungan 2. Agar tidak susah
harapkan 2. Batasi waktu tidur tidur pada malam
Di pertahankan siang hari
Di tingkatkan 3. Fasilitasi 3. Mengontrol stress
1. Menurun menghilangkan stress 4. Agar tidur lebih
2. Cukup menurun sebelum tidur teratur dan
3. Sedang 4. Tetapkan jadwal tidur terjadwal
rutin 5. Dengan cara
4. Cukup meningkat
5. Meningkatkan pengaturan posisi
5. Meningkat kenyamanan
Dengan kriteria hasil :
1. Keluhan sulit tidur
1/2/3/4/5
2. Keluhan sering
terjaga 1/2/3/4/5
3. Keluhan tidur
tidak puas
1/2/3/4/5
4. Keluhan pola tidur
berubah 1/2/3/4/5
5. Keluhan istirahat
tidak cukup
1/2/3/4/5
3. Setelah di lakukan SLKI : Edukasi latihan fisik 1. Agar klien lebih
tindakan keperawatan 1. Jelaskan materi dan mudah
selama 3x 24 jam di media pendidikan memahami
harapkan 2. Jelaskan pendidikan 2. Untuk
Di pertahankan kesehatan menjadwalkan
Di tingkatkan 3. Berikan kesempatan penkes
1. Menurun bertanya 3. Untuk
2. Cukup menurun 4. Jelaskan latihan fisik menanyakan hal
3. Sedang yang sesui dengan yang ingin di
kondisi tanyakan
4. Cukup meningkat
5. Ajarkan tehnik 4. Mengajarkan
5. Meningkat pernafasan yang tepat sesuai keadaan
untuk fisik
Kriteria hasil :
memaksimalkan 5. Tindakan non
1. Pergerakan
penyerapan O2 farmakologis
ekstremitas
selama latihan fisik untuk edukasi
1/2/3/4/5
latihan fisik
2. Kekuatan
otot1/2/3/4/5
3. Rentang gerak
ROM 1/2/3/4/5
4. Nyeri 1/2/3/4/5
5. Gerakan tidak
terorganisasi
1/2/3/4/5
IMPLEMENTASI

Hari/ tanggal : Rabu 4 november 2020


Inisial klien : Ny.A

No WAKTU IMPLEMENTASI
1. 10:00 1. Melakukan pengkajian nyeri
2. Menjelasakan cara mengatasi nyeri
relaksasi otot progresif

10:30 1. Melakuakan pengkajian pola tidur


2. Mengajarkan klien mengatur pola tidur

11:00 1. Melakukan pengkajian penyebab


mobilitas fisik terganggu
2. Memeberikan edukasi tentang latihan
fisik
Kamis 05 november 2020
1. 10:00 1. Memberika video relaksasi otot
progresif
2. Mendemonstrasikan relaksasi otot
progresif
3. Ajarkan klien untuk melakukan tehnik
relaksasi otot progresif
4. Memantau keberhasilan relaksasi otot
progresif

11:00 1. Memeberikan informasi tentang


pentingnya tidur dan istirahat
2. Menjadwalkan pola tidur malam
3. Membatasi waktu tidur siang

13:00 1. Berikan edukasi tentang latihan fisik


2. Mengajarkan klien latihan fisik sesuai
kebutuhan

Jumat 06 november 2020


10:00 Malakukan relaksasi otot progresif
10:15 Menjadwalkan tidur
10:30 Edukasi latihan fisik

EVALUASI

Hari/ tanggal :4,5,6,november 2020


Inisial klien : Ny.A

NO WAKTU EVALUASI
1. Rabu, 4 november 2020 S: klien mengatakn nyeri berkurang
O:
 TD : 160/90 mmHg
 N : 80x/menit
 P : 22x/menit
 S : 36,5

A: masalah sedikit teratasi

P: lanjutkan intervensi

2. Kamis 5 november 2020 S: klien mengatakan sudah tidur sesuai jadwal


O:
 TD : 140/90 mmHg
 N : 82x/menit
 P : 20x/menit
 S : 36,7

A: masalah sedikit teratasi

P: lanjutkan intervensi

3. Jumat 6 november 2020 S: klien mengatakan mengerti tentang latihan


fisik
O:
 TD : 160/90 mmHg
 N : 82x/menit
 P : 21x/menit
 S : 36,7

A: masalah dimengerti
P: lanjutkan intervensi

EVALUASI LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

No Aspek Penilaian Bobot Skor Nilai


(1-4)

1 Pengkajian
1. Menetapkan data dasar dengan lengkap 15
a. Mengumpulkan data dasar yang berorientasi
pada masalah
b. Data lengkap & sesuai dengan kebutuhan
c. Data sistematis & akurat
2. Analisa data
a. Mengorganisasikan Datayang sesuai
terhadap masalah keperawatan 5
b. Mengartikan hubungan antarfaktor yang
terkait terhadap sebuah masalah keperawatan

2 Diagnosa 20
a. Menetapkan diagnosa Terhadap
masalah keperawatan yang ditemukan secara
akurat
b. Menetapkan prioritas diagnosa yang
ditemukan
c. Merubah / memperbaiki diagnosa sesuai
data yang didapat

3 Perencanaan 20
1. Menyusun tujuan jangka panjang
2. Menyusun tujuan jangka pendek dengan
kriteria evaluasi (spesifik, dapat diukur, dapat
dicapai, relevan, ada batas waktu)
3. Tujuan diarahkan pada pencapaian
kemandirian usia lanjut
4. Mengidentifikasi intervensi Keperawatan
yang sesuai

4 Implementasi 20
a. Melibatkan klien, keluarga / petugas
dalam melaksanakan intervensi keperawatan
b. Menggunakan teknik yang tepat dalam
melaksakan intervensi keperawatan
c. Melakukan tindakan keperawatan direct care
sesuai kebutuhan
d. Melakukan keterampilan komunikasi

yang efektif
e. Melakukan tindakan Keperawatan
yang mendukung kemandirian klien
f. Berperan sebagai koordinator kesehatan
g. Mencatat intervensi keperawtan dengan akurat
Evaluasi
2
a. Menyertakan klien, keluarga / petugas dalam 0
menyevaluasi asuhan
b. Mengevaluasi asuhan sesuai dengan kriteria
evaluasi
c. Memodifikasi intervensi Sesuai dengan
hasil evaluasi
d. Mencatat evaluasi dengan Sistem SOAP
(subjektif, objektif, analisa, planning) secara
sistematis akurat

Jumlah

Keterangan nilai :

1 = sebagian kecil penampilan didemonstrasikan


2 = beberapa penampilan ada, tetapi tidak adekuat
3 = sebagian besar penampilan adekuat
4 = semua ukuran penampilan didemonstrasikan dengan baik
FORMAT PENGKAJIAN MMSE

BENAR SALAH
NO ITEM PENILAIAN (1) (0)

1 ORIENTASI

1. Tahun berapa sekarang? V

2. Musim apa sekarang ? V

3. Tanggal berapa sekarang ? V

4. Hari apa sekarang ? V

5. Bulan apa sekarang ? V

6. Dinegara mana anda tinggal ? V

7. Di Provinsi mana anda tinggal ? V

8. Di kabupaten mana anda tinggal ? V

9. Di kecamatan mana anda tinggal ? V

10. Di desa mana anda tinggal ? V

2 REGISTRASI

Minta klien menyebutkan tiga obyek

11. GELAS . V
12. PIRING ………………………………. V

13. PENSIL ……………………………. V

3 PERHATIAN DAN KALKULASI

Minta klien mengeja 5 kata dari


belakang, misal” BAPAK “

14. K V

15. A V

16. P V

17. A V

18. B V

4 MENGINGAT

Minta klien untuk mengulang 3 obyek


Diatas

19. GELAS
……………………………………………..

20. PIRING
………………………………………………

21. PENSIL
……………………………………………..

Bahasa
5
Pemahaman
Tujukan dua benda minta klien menyebutkan
Jam tangan V
Pensil V

B pengualangan
Minta klien mengulangi 3 kalimat berikut
Tak ada jika, dan, atau, tetapi
C Perintah langkah
Ambil kertas V
Lipat dua V
Taruh lantai V
D tututi hal berikur
Tutup mata V
Tulis satu kalimat V
Salin gambar V
JUMLAH 24 6
PENGKAJIAN FUNGSI KOGNITIF
( SPMSQ )
No Item Pertanyaan Benar Salah

1 Jam berapa sekarang ? V

Jawab

2 Tahun berapa sekarang ? V

Jawab
3 Kapan Bapak/Ibu lahir? V

Jawab

4 Berapa umur Bapak/Ibu sekarang ? V

Jawab :

5 Dimana alamat Bapak/Ibu sekarang ? V

Jawab

6 Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama V

Bapak/Ibu?
Jawab

7 Siapa nama anggota keluarga yang tinggal bersama V

Bapak/Ibu ?
Jawab

8 Tahun berapa Hari Kemerdekaan Indonesia ? V

Jawab :
9 Siapa nama Presiden Republik Indonesia sekarang ? V

Jawab

10 Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1 ? V

Jawab

JUMLAH 7 3

Analisis Hasil :
Skore Salah : 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Skore Salah : 3-4 : Kerusakan intelektual Ringan
Skore Salah : 5-7 : Kerusakan intelektual Sedang
Skore Salah :8-10 : Kerusakan intelektual

APGAR KELUARGA
KADANG TIDAK
NO ITEMS PENILAIAN SELALU KADANG PERNAH
(
(2 0
) (1) )

1 A : Adapasi
Saya puas bahwa saya dapat kembali
pada keluarga ( teman-teman ) saya V
untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya

2 P : Partnership
Saya puas dengan cara keluarga (
teman- teman ) saya membicarakan
sesuatu dengan saya dan V
mengungkapkan masalah saya.

3 G : Growth
Saya puas bahwa keluarga ( teman-
teman ) saya menerima & mendukung
keinginan saya untuk melakukan V
aktifitas atau arah baru.

4 A : Afek
Saya puas dengan cara keluarga (
teman- teman ) saya mengekspresikan
afek dan berespon terhadap emosi- V
emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai.

5 R : Resolve
Saya puas dengan cara teman-teman
saya dan saya menyediakan waktu
bersama- sama mengekspresikan afek V
dan berespon

JUMLAH 10

Penilaian :
Nilai : 0-3 : Disfungsi keluarga sangat tinggi
Nilai : 4-6 : Disfungsi keluarga sedang
Lampiran 8

GERIATRIC DEPRESSION SCALE


( SKALA DEPRESI )

NO PERTANYAAN YA TIDAK

1 Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda ? V

2 Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat/ V

kesenangan anda ?

3 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? V

4 Apakah anda sering merasa bosan ? V

5 Apakah anda mempunya semangat yang baik setiap saat ? V

6 Apakah anda merasa takut sesuatu yang buruk akan terjadi V

pada anda ?

7 Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda? V

8 Apakah anda merasa sering tidak berdaya ? V

9 Apakah anda lebih sering di rumah daripada pergi keluar dan V

mengerjakan sesuatu yang baru ?

10 Apakah anda merasa mempunyai banyak maslah dengan daya V

ingat anda dibandingkan kebanyakan orang ?

11 Apakah anda pikir keadaan anda saat ini menyenangkan ? V


12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaananda saat V

ini ?

13 Apakah anda merasa penuh semangat ? V

14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan ? V

15 Apakah anda piker bahwa orang lain lebih baik keadaan V

daripada anda ?

*) Setiap jawaban yang sesuai mempunya skor “1” ( satu )


Skor 5-9 : Kemungkinan depresi

Skor 10 atau lebih : Depresi


PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL
( indeks kemandirian katz)

No aktifitas Mandiri Tergatung


1. Mandi
Mandiri:
Bantuan hanya pada satu bagian
mandi ( seperti punggung atau
ekstremitas yang tidak mampu ) atau V
mandi sendiri sepenuhnya
Tergantung :
Bantuan mandi lebih dari satu bagian
tubuh, bantuan masuk dan keluar dari
bak mandi, serta tidak mandi
Sendiri

2. Berpakaian
Mandiri :
Mengambil baju dari lemari,
memakai pakaian,
melepaskan pakaian, V
mengancingi/mengikat pakaian.
Tergantung :
Tidak dapat memakai baju atau
sebagian
3. Ke kamar kceil
Mandiri :
Masuk dan keluar dari kamr kecil
V
kemudian membersihkan genital sendiri
Tetgantung menerima bantuan untuk
masuk ke kamar kecil dan
menggunakan pispot

4. Berpindah
Mandiri:
Berpindah ked an dari tempat tidur
V
untuk duduk,bangkit dari kursi sendiri
Tergantung :
Bantuan dalam naik atau turun dari
tempat tidur atau kursi,tidak melakukan
satu,atau lebih perpindahan

5. Kontinen
Mandiri :
BAB dan BAK seluruhnya di kontrol V
Sendiri tergantung :
Inkontinensia parsial atau
totalpenggunaan kateter pispot,eneama
dan pembalut (pampers)
6. Makan
Mandiri:
Mengambil makan dari piring dan
V
menyuapinya
Bergantung
Bantuan dalam hal mengambil makanan
dari piring dan menyuapinya,tidak
makan sama sekali,dan makan

Analisis hasil :

Nilai A : kemandirian dalam makan,kontinen(BAB/BAK), berpindah,kekamar


kecil,mandi, dan berpakaian

Nilai B : kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut

Nilai C : kemandirian semua hal,kecuali mandi dan satu fungsi tambahan

Nilai D : kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi
tambahan

Nilai E : kemandirian dalam semua hal kecuali mandi berpakaian kekamar kecil dan
satu fungsi tambahan

Nilai f : kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan
satu fungsi tambahan

Nilai G : Ketergantungan semua fungsi tersebut


SKOR NORTON
(untuk menilai potensi dekubitus)
Inisial Nama penderita : ………………….
1. Skor Kondisi Fisik :
a. Baik 4
b. Lumayan 3
c. Buruk 2
d. Sangat buruk 1
2. Kesadaran :
a. Compos mentis 4
b. Apatis 3
c. Konfus/ soporus 2
d. Stupor /Koma 1
3. Aktifitas
a. Ambulan 4
b. Ambulan dengan bantuan 3
c. Hanya bisa duduk 2
d. Tiduran 1
4. Mobilitas
a. Bergerak bebas 4
b. Sedikit terbatas 3
c. Sangat terbatas 2
d. Tak Bisa bergerak 1
5. Inkontines
a. Tidak 4
b. Kadang – kadang 3
c. Sering inkontinensia urin 2

d. Sering inkontinensia urin dan alvi 1


Skor Total :

Kategori Skor 15–20 : Kecil sekali / tak terjadi


12–15 : Kemungkinan kecil terjadi
< 12 : Kemungkinan besar terjadi
SCREENING FAAL FUNGTIONAL REACH (FR)
TEST
1 Minta Pasien berdiri disisi tembok dengan tangan direntanjkan ke
depan

2 Beri tanda letak tangan 1

3 Minta pasien condong ke depan tanpa melangkah selama 1-2 menit,


dengan tangan direntankan ke depan

4 Beri tanda letak tangan ke 2 pada posisi condong

5 Ukur jarak antara tanda tangan 1 dan ke

Interpretasi

Usia lebih 70 tahun : kurang 6 inchi resiko roboh


THE TIMED UP AND GO (TUG) TEST

NO LANGKAH

1 Posisi pasien duduk di kursi

2 Minta pasien berdiri dari kursi berjalan 10 langkah ( 3 meter )


kembali ke kursi, ukur waktu dalam detik

Interpretasi :
Score:

≤ 10 detik : low risk of falling


11 - 19 detik : low to moderate risk for falling

20 – 29 detik : moderate to high risk for falling


≥ 30 detik : impaired mobility and is at high risk of falling
ROM

NO ASPEK YANG DINILAI

A FASE ORIENTASI
1 Mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri
3 Menjelaskan tujuan
4 Menjelaskan prosedur

B FASE KERJA
1 Mengkaji kemampuan mentoleransi gerakan
2 Menentukan teknik gerakan ROM : Pasif /aktif
3 Melakukan gerakan bahu :
a. Fleksi & ekstensi
b. Abduksi & Adduksi
c. Rotasi internal & eksternal
4 Melakukan gerakan siku :
a. Fleksi & ekstensi
b. Pronasi & supinasi siku
5 Melakukan gerakan pergelangan tangan :
a. Fleksi & ekstensi
b. Fleksi ulnar & radial
6 Melakukan gerakan jari-jari :
a. Fleksi & ekstensi
b. Hiperekstensi
c. Abduksi & Adduksi
d. Oposisi

C FASE TERMINASI
1 Melakukan evaluasi
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut
3 Berpamitan
D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1 Ketenangan
2 Melakukan komunikasi teraupetik
3 Menjaga keamanan pasien & perawat
FORMAT PENILAIAN KEGIATAN PENYULUHAN
( PENDIDIKAN KESEHATAN )

No Aspek Penilaian Bobot Nilai

1 Membuat laporan pendahuluan dengan formulasi yang 15


Baik

2 Kegiatan dipersiapkan dengan baik, sesuai dengan 5


kebutuhan klien/kelompok

3 Melakukan kontrak dengan baik (waktu, tujuan, hasil yang 10


diharapkan, tempat)

4 Berkontribusi dalam melaksanakan tugas dan peran 5


Kelompok
5 Berkomunikasi secara efektif dengan semua anggota 5
Kelompok

6 Berkomunikasi secara efektif dengan petugas kesehatan 5


(perawat, dokter, dsb)

7 Kemampuan komunikasi dengan klien (bahasa 10


mudah,sederhana, tidak terlalu cepat , jelas, memberi
contoh, mengandaikan istilah dengan pengandaian yang
mudah)

8 Terampil dalam mendemonstrasikan teknik-teknik yang 15


dapat diajarkan dengan klien / kelompok
9 Menggunakan media yang baik (sesuai & menarik) 10

10 Sikap yang sopan, menjaga privacy klien 5

11 Memberi kesempatan klien / kelompok mencoba 5


mengulang teknik yang diajarkan dan mampu
melibatkan klien untuk aktif

12 Melakukan evaluasi terhadap penyuluhan / intervensi 10


yang diberikan

Jumlah 100

Tanggal :

Pembimbing :

Anda mungkin juga menyukai