Anda di halaman 1dari 2

Profil kitab Umdaatul Qaari

Kitab Umdah al-Qari mulai ditulis pada tahun 820 H, hari senin 16 Dzulhijjah dan
selesai ditulis pada malam sabtu tanggal 5 Jumadil ula tahun 847 H. Sumber-sumber yang
dipakai al-‘Aini dalam mensyarahi hadits adalah: al-Qur’an, hadits dan pendapat ‘Ulama.
Kitab Umdah al-Qari terdiri dari 25 juz, dimana penulisan awal kitab berisi muqadimah yang
menjelaskan mengenai biografi, guru, murid, serta karya-karya beliau dan pembahasannya
dimulai dari bab wahyu sampai kitab al-tauhid. Kitab ini lebih luas penjelasannya tentang
kebahasaan.
Contoh (metode syarah):

‫باب التيمم في الوضوء والغسل‬


‫اى هذا باب فى بيان التيمن فى الوضوء والغسل والتيمن هو االخذبالمين والمناسبة بين‬
‫االبوب ظاهرة من حيث ان االبوب الما ضية في احكام الوضوء والتيمن ايضا من احكامه‬
‫وال سيما بينه وبين الباب الذى قبله النه في غسل الرجلين وفيه التيمن ايضا سنة او مستحب‬
Bab Tayammum dalam wudhu dan mandi
“Bab ini menjelaskan tentang tayamun (Melakukan pekerjaan dengan tangan kanan ketika
wudhu ataupun mandi. Tayamun adalah mendahulukan anggota kanan, dan kesesuaian
antara bab-bab tersebut sangat jelas dari segi bab-bab terdahulu dalam menjelaskan bab
wudhu, at-Tayamun juga termasuk dalam hukum-hukum wudhu lebih-lebih antara wudhu
dan bab sebelumnya, yaitu dalam memembasuh kedua kaki. Dalam hal tersebut tayamun
juga dihukumi sunnah atau yang di
anjurkan”.                                                                                        
Dalam memaparkan kitab `Umdah al-Qari, beliau melakukan metode yang sistematis seperti
berikut :
1. Menulis sub judul dan mensyarahnya secara panjang lebar
2. Menulis satu hadis kemudian mensyarahnya
3. Syarahan dimulai dengan perkataan hubungan hadis dengan sabda Rasulullah
4. Menjelaskan rijalnya (rawinya)
5. Menerangkan cara periwatan hadis dan para rawinya , apakah periwayatan tersebut
dengan lafazh tahdis atau memakai shigat al-jam`u, al-fard, al-`an`anah dan
sebagainya
6. Juga menerangkan perawinya berasal dari mana, apakah berasal dari Madinah,
Bashrah, Mesir dan lain-lain
7. Menerangkan hadits-hadits lain yang berkenaan dengan hadits ini dan siapa saja
meriwayatkannya ,maksudnya apakah hadis-hadis yang lain tersebut diriwayatkan
oleh Bukhari tersebut sendiri dalam bab yang lain atau diriwayatkan oleh Imam yang
lain seperti Muslim, Turmizi, an-Nasai dan lain-lain sebagainya
8. Menerangkan bahasanya
9. Mulai dari bacaan kata tersebut, apakah di dhammah-kan atau difathahkan dan lain-
lainnya.
10. Menerangkan i`rabnya
11. Beliau menerangkan i`rab kata tersebut atau jumlah kalimat, apakah i’rabnya
mubtada, khabar, hal dan lain-lain
12. Menerangkan ma`na-ma`na tersebut
13. Menerangkan istinbath hukum-hukum
14. Jika dalam hadis itu berkaitan dengan hukum, beliau memaparkan dalil-dalil,
kemudian mengeluarkan suatu hukum berdasarkan dalil tersebut, kadang memaparkan
beberapa pendapat ulama dan beliau condong kepada mazhab Syafi`i karena banyak
pendapat dari ulama Syafi`i yang beliau kuatkan, kemudian menjelaskan hukum-
hukum yang dapat diambil dari hadis tersebut.
Kelebihan kitab Umdah al-Qari:
a. Kitab Umdah al-Qari sangat luas penjelasannya terutama dalam bidang kebahasaannya.
b. Kitab ini juga menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan tentang hadits.
c. Secara fisik kitab Umdah al-Qari lebih besar dan tebal di bandingkan kitab Fathul Bari
Kekurangan Umdah al-Qari:
a. Dalam mensyarahi antara bab satu dan bab yang lain tidak selalu sama.
b. Menukil dari kitab Fathul Bari tetapi tidak mencantumkan footnote
c. Sulit di pahami oleh para pemula

Anda mungkin juga menyukai