Anda di halaman 1dari 3

Dampak Penyebaran Virus COVID-19

Kurniawan Nur Yuliadi, Daffa Akhmad Dimasyqi, Fadhel Noor Maulana, Ibnu Siswanto.

Pendidikan Teknik Otomotif, Universitas Negeri Yogyakarta

Email: Ibnusiswanto@uny.ac.id

ABSTRAK

Tujuan dalam pembuatan artikel ini ialah untuk dapat mengetahui atau
mendeskripsikan dan melakukan pencegahan supaya tidak terdampak dari penyebaran
COVID-19 bagi diri kita sendiri dan sekitar. Penelitian ini pengambilan data dilakukan
dengan wawancara serta mengumpulkan data data dari berbagai informasi yang ada seperti
internet dan televisi.

Corona virus itu sendiri ialah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada
banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun,
virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru
(pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS), virus ini sangat mudah untuk menular baik melalui udara, benda serta
berkontak langsung dengan penderita COVID-19.

Hasil dari pembahas diatas menunjukkan bahwa virus tersebut sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia maka dilakukan lah penanganan seperti kegiatan diluar rumah sangat
dibatasi meliputi kegiatan menuntut ilmu dilingkungan sekolah maupun perkuliahan, kegiatan
beribadah, serta kegiatan yang bersangkutan dengan mengumpulkan masa.

Kata kunci : COVID-19, Virus, Infeksi pernapasan

ABSTRACT

The purpose in making this article is to be able to know or describe and take
precautions so as not to be affected by the spread of COVID-19 for ourselves and around.
This research data retrieval is done by interviewing and collecting data data from various
existing information such as the internet and television. Coronavirus itself is a collection of
viruses that can infect the respiratory system. In many cases, this virus only causes mild
respiratory infections, such as flu. However, this virus can also cause severe respiratory
infections, such as lung infections (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS),
and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), this virus is very easy to spread through the
air, objects and direct contact with sufferers of COVID-19. The results of the discussion
above indicate that the virus is very dangerous to human health, so that treatment is carried
out such as activities outside the home are very limited activities covering studying in the
school or lecture environment, worship activities, and activities concerned with gathering.

time Keywords: COVID-19, Viruses, Respiratory infections

PENDAHULUAN

Corona virus atau bisa dikkenal COVID-19 merupakan penyakit koronavirus 2019. Penyakit
ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Wabah COVID-
19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember
2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11
Maret 2020. Hingga 28 Maret, lebih dari 620.000 kasus COVID-19 telah dilaporkan di lebih
dari 190 negara dan teritori, mengakibatkan lebih dari 28.800 kematian dan 137.000
kesembuhan.

Virus SARS-CoV-2 diduga menyebar di antara orang-orang terutama melalui percikan


pernapasan (droplet) yang dihasilkan selama batuk. Percikan ini juga dapat dihasilkan dari
bersin dan pernapasan normal. Selain itu, virus dapat menyebar akibat menyentuh permukaan
benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah seseorang. Penyakit COVID-19
paling menular saat orang yang menderitanya memiliki gejala, meskipun penyebaran
mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul. Periode waktu antara paparan virus dan
munculnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua hingga empat
belas hari. Gejala umum di antaranya demam, batuk, dan sesak napas. Komplikasi dapat
berupa pneumonia dan sindrom gangguan pernapasan akut. Tidak ada vaksin atau pengobatan
antivirus khusus untuk penyakit ini. Pengobatan primer yang diberikan berupa terapi
simtomatik dan suportif. Langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan di antaranya
mencuci tangan, menutup mulut saat batuk, menjaga jarak dari orang lain, serta pemantauan
dan isolasi diri untuk orang yang mencurigai bahwa mereka terinfeksi.

Upaya untuk mencegah penyebaran virus termasuk pembatasan perjalanan, karantina,


pemberlakuan jam malam, penundaan dan pembatalan acara, serta penutupan fasilitas. Upaya
ini termasuk karantina Hubei, karantina nasional di Italia dan di tempat lain di Eropa, serta
pemberlakuan jam malam di Tiongkok dan Korea Selatan, berbagai penutupan perbatasan
negara atau pembatasan penumpang yang masuk, penapisan di bandara dan stasiun kereta,
serta informasi perjalanan mengenai daerah dengan transmisi lokal. Sekolah dan universitas
telah ditutup baik secara nasional atau lokal di lebih dari 124 negara dan memengaruhi lebih
dari 1,2 miliar siswa.

Pandemi ini telah menyebabkan gangguan sosioekonomi global, penundaan atau pembatalan
acara olahraga dan budaya, dan kekhawatiran luas tentang kekurangan persediaan barang
yang mendorong pembelian panik. Misinformasi dan teori konspirasi tentang virus telah
menyebar secara daring dan telah terjadi insiden xenophobia dan rasisme terhadap orang
Tiongkok dan orang-orang Asia Timur atau Asia Tenggara lainnya.

METODE

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif
deskriptif yaitu dengan menggunakan analisa kejadian dari penyebaran virus COVID-19.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak atau pengaruh penyebaran virus COVID-
19. Penelitian yang dilakukan meliputi tentang dampak penyebaran virus COVID-19 bagi
masyarakat umum. Penilitian ini dilakukan terhadap masyarakat umum.

Anda mungkin juga menyukai