Anda di halaman 1dari 16

PEMERIKSAAN ASAM URAT DALAM SERUM

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asam urat dihasilkan oleh setiap makhluk hidup akibat proses
metabolisme, yaitu suatu proses kimia dalam inti sel yang berfungsi
menunjang kelangsungan hidup. Bila terjadi penyimpangan dalam
proses ini, terutama terjadi pada orang-orang berusia40 tahun keatas/
manula, maka asam urat akan menumpuk.
Tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan
setiap hari, hal ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya
sekitar 15 persen. Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi
akan diubah menjadi asam urat. Purin yang tinggi terutama terdapat
dalam jeroan, sea food: udang, cumi, kerang, kepiting, ikan teri. Akibat
langsung dari pembentukan asam urat yang berlebih atau akibat
penurunan ekskresi asam urat adalah Gaut.
Asam Urat dikeluarkan di ginjal (70%) dan traktus
gastrointestinal (30%). Kadar asam urat di darah tergantung pada
keseimbangan produksi dan ekskresinya. Asam urat di dalam tubuh
bisa berasal dari luar yaitu dari diet tinggi purin dan dari dalam yang
merupakan hasil akhir metabolisme purin. Asam urat sangat erat
kaitannya dengan pola makan. Umumnya karena pola makan yang
tidak seimbang (jumlah asupan protein sangat tinggi).
Pola makan tinggi purin diduga merupakan penyebab terjadinya
peningkatan kadar asam urat mengingat profesi dosen dan tenaga
kependidikan merupakan profesi yang berisiko untuk terjadinya
hiperuresemia.
Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh,
yang kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat
di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan
asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain
yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan

DELLA LESTARI IRMAYANI SAAD


15020160130
PEMERIKSAAN ASAM URAT DALAM SERUM
85% senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa
kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15%.
Oleh karena itu, dilakukan pemeriksaan asam urat dan MBL
dalam serum untuk mendeteksi adanya penyakit dan sebagai
penilaian fungsi organ dalam tubuh.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum yaiutu untuk mengetahui kadar
dan interpretasi data dari asam urat
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum yaitu untuk mengidentifikasi dan
menghitung kadar asam urat, dan menginterpretasikannya.

DELLA LESTARI IRMAYANI SAAD


15020160130
PEMERIKSAAN ASAM URAT DALAM SERUM
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Penyakit radang sendi masih menjadi penyakit yang banyak
diderita oleh masyarakat dunia sekarang ini. Penyakit ini ditandai
dengan rasa nyeri terutama di daerah persendian tulang dan tidak
jarang timbul pembengkakan dan rasa amat nyeri bagi penderitanya.
Rasa sakit tersebut diakibatkan proses peradangan pada persendian.
Penyakit radang sendi sudah dikenal sejak masa Hippocrates. Salah
satu dari penyakit tersebut dikenal sebagai penyakit gout atau pirai
yang pada masa itu dikenal sebagai penyakit orang kaya (Rampi dkk,
2017 h.1)
Penyakit gout tersebut ternyata disebabkan oleh
penumpukan kristal di daerah persendian akibat tingginya kadar
asam urat di dalam darah. Terdapat hubungan antara kadar asam
urat dengan peningkatan indeks massa tubuh (IMT). Semakin tinggi
indeks massa tubuh dalam hal ini overweight dan obesitas
berhubungan dengan semakin tinggi juga risiko terjadinya resistensi
insulin dan produksi leptin yang berlebih sehingga keadaan ini dapat
berkontribusi menimbulkan hiperurisemia (Rampi dkk, 2017 h.1-2)
Penyakit tidak menular salah satunya yaitu penyakit
degeneratif. Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang
bersangkutan dengan proses degenerasi pada usia lanjut. Penyakit
degeneratif pada umumnya menyerang sistem saraf, pembuluh
darah, otot, dan tulang. Salah satu penyakit degeneratif yaitu
penyakit asam urat (arthritis gout). Asam urat disebut juga artritis
gout termasuk suatu penyakit degeneratif yang menyerang
persendian, dan paling sering dijumpai di masyarakat terutama
dialami oleh lanjut usia (lansia) (Utomo, S. dkk, 2015 h.4).
Penyakit asam urat atau gout merupakan salah satu kategori
penyakit kronis tidak menular (PTM), ditandai dengan adanya
hiperurisemia atau peningkatan kadar asam urat dalam darah.
DELLA LESTARI IRMAYANI SAAD
15020160130
PEMERIKSAAN ASAM URAT DALAM SERUM
Hiperurisemia terjadi apabila kadar asam urat serum >5,7 mg/dl pada
wanita dan 7,0 mg/dl pada laki-laki (Hastuti, dkk. 2018 h.54).
Asam urat yang merupakan produk akhir metabolisme purin
saat mencapai batas fisiologis kelarutannya dapat berubah menjadi
kristal monosodium urat di jaringan dan menyebabkan penyakit gout.
Secara klinis hiperurisemia dapat menyebabkan arthritis pirai,
nefropati asam urat, tofi, dan nefrolitiasis (Hastuti, dkk. 2018 h.54).
Asam urat merupakan produk akhir dari katabolisme purin
yang berasal dari degradasi nukleotida purin yang terjadi pada
semua sel. Urat dihasilkan oleh sel yang mengandung xanthine
oxidase, terutama hepar dan usus kecil. Hiperurisemia adalah
keadaan kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,0 mg/dL.
Diklasifikasikan sebagai hiperurisemia primer (idiopatik/ genetik) dan
sekunder (Nasrul & Sofitri, dkk. 2012 h.86).
Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin yang
terdiri dari komponen karbon, nitrogen, oksigen dan hidrogen dengan
rumus molekul C5H4N4O3. Pada pH alkali kuat, AU membentuk ion
urat dua kali lebih banyak daripada pH asam (Nasrul & Sofitri, dkk.
2012 h.86).
Obesitas dan overweight sering disertai hiperurisemia
sebagai penyakit penyerta. Individu dengan status gizi lebih biasanya
mengalami resistensi insulin, dengan adanya resistensi insulin akan
menyebabkan tingginya koenzim A yang menghambat kerja
adenosine nucleotide translocation (ANT) sehingga adenosine
ekstrasel meningkat menyebabkan peningkatan asam urat dalam
darah melalui terbentuknya asam urat dari adenosine. Kondisi
resistensi insulin menyebabkan hiperinsulinemia yang juga dapat
meningkatkan reabsorbsi asam urat di tubulus proksimal sehingga
terjadi peningkatan asam urat dalam darah (Hastuti, dkk. 2018 h.57-
58).

DELLA LESTARI IRMAYANI SAAD


15020160130
PEMERIKSAAN ASAM URAT DALAM SERUM
Hiperurisemia merupakan kondisi predisposisi gout yang
mana kadar asam urat darah tinggi akibat peningkatan asam urat
dalam tubuh dan/penurunan ekskresi asam urat oleh ginjal.2
Nukleotida purin yang diurai berupa adenosine dan guanosine yang
mengalami degradasi menjadi hipoxantine dan guanine membentuk
xantin yang kemudian dikatalisasi oleh enzim xanthine oksidase
membentuk asam urat. Tubuh manusia menyediakan 85% nukleotida
purin untuk kebutuhan tubuh sehari-hari, 15% kebutuhan sisanya
didapatkan dari asupan makanan (Hastuti, dkk. 2018 h.58).
Artritis gout merupakan hasil metabolisme purin didalam
tubuh yang kadar tidak boleh berlebih. Fak-tor pemicu adalah
makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung protein
(Zahroh & Faizah, 2018 h.184).
Protein merupakan salah satu zat gizi sumber purin baik yang
berasal dari protein hewani maupun protein nabati. Dalam setiap
protein terdapat kandungan purin yang termasuk dalam kelompok
asam amino sebagai senyawa basa organik penyusun asam nukleat
dari sel (Hastuti, dkk. 2018 h.58).
Gejala nyeri yang dirasakan pen-derita dapat menyebabkan
perubahan fisiologis yang berpengaruh terhadap penampilan fisik da
menu-runnya fungsi tubuh pada kehidupan sehari-hari. Penderita GA
dapat mengalami gangguan mobilitas fisik, gangguan tidur, bahkan
gangguan interaksi sosial. Sehingga hal tersebut perlu mendapat
pena-nganan segera (Zahroh & Faizah, 2018 h.184).
Penyakit asam urat menyerang wanita yang sudah
menopause. Pada wanita yang belum meno-pause maka kadar
hormon estrogen cukup tinggi, hormon ini membantu mengeluarkan
asam urat melalui kencing sehingga kadar asam urat wanita yang
belum menoupause pada umumnya normal. Laki-laki penyakit asam
urat sering menyerang di usia setengah baya. Pada usia setengah
baya kadar hormon androgennya mulai stabil tinggi dan kadar asam

DELLA LESTARI IRMAYANI SAAD


15020160130
PEMERIKSAAN ASAM URAT DALAM SERUM
urat darahnya pun bisa tinggi bahkan sudah bisa menimbulkan gejala
penyakit asam urat akut (Zahroh & Faizah, 2018 h.186).
Penyakit asam urat (arthritis gout) masih menjadi masalah
utama dalam dunia kesehatan, dibuktikan dari berbagai kasus
komplikasi dari penyakit asam urat ini seperti gagal ginjal, batu ginjal
dan lain-lain masih cukup tinggi (Utomo, S. dkk, 2015 h.4).
Asam urat sudah dikenal sejak 2000 tahun yang lalu dan
menjadi salah satu penyakit tertua yang dikenal manusia. Penyakit
asam urat disebabkan oleh kondisi hiperurikemi, yaitu keadaan
dimana kadar asam urat dalam darah di atas normal yaitu di atas 3,5-
7 mg/dL pada pria dan di atas 2,6-6mg/dL pada wanita. Gangguan
asam urat ditandai dengan suatu serangan tibatiba di daerah
persendian, terasa terbakar, sakit dan membengkak (Utomo, S. dkk,
2015 h.5).
2.2 Uraian Sampel (Oktari & silvia 2016, h. 50)
Komposisi serum sama dengan plasma yaitu 91% air, 8%
protein, dan 0,9% mineral.

2.3 Uraian Bahan


1. Air suling (Ditjen POM, 1979 : 96)
Nama Resmi : AQUADESTILLATA
Nama Lain : Air Suling
Rumus Molekul : H2O
Rumus Struktur : H–O–H
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
Tidak mempunyai rasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut
2. Reagen R
Buffer fosfat pH 7,0 100 mmol/L
EHSPT 0,72 mmol/L

DELLA LESTARI IRMAYANI SAAD


15020160130
PEMERIKSAAN ASAM URAT DALAM SERUM
Ferrosianide 0,03 mmol/L
Amino-4-antipyrine 0,37 mmol/L
Uricase ≥ 150 U/L
Peroksidase ≥12.000 U/L

2.4 Prosedur Kerja (Anonim, 2019 h. 21)


a. Penyiapan urin atau serum
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dimasukkan darah
3. Dimasukkan kedalam tabung reaksi
4. Disiapkan serum darah yang telah disentrifugasi kedalam
tabung reaksi
b. Pengukuran absorban blanko
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dipipet 5 µL aquadest ke dalam kuvet.
3. Ditambahkan 200 µL regean R
4. Diinkubasi pada suhu 370C selama 325 detik.
5. Diukur absorban spektrofotometer dengan panjang gelombang
550 nm.
c. Pengukuran absorban standar
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dipipet 5 µL larutan standar ke dalam kuvet.
3. Ditambahkan 200 µL regean R
4. Diinkubasi pada suhu 370C selama 325 detik.
5. Diukur absorban spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm.
d. Pengukuran absorban sampel
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dipipet 5 µL sampel ke dalam kuvet.
3. Ditambahkan 200 µL regean R
4. Diinkubasi pada suhu 370C selama 325 detik

DELLA LESTARI IRMAYANI SAAD


15020160130
PEMERIKSAAN ASAM URAT DALAM SERUM
5. Diukur absorban spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm.
Rumus perhitungan asam urat:

absorbsan sampel g
Asam urat = X konsentrasi standar ( )
absorbsan standar dL

DELLA LESTARI IRMAYANI SAAD


15020160130
PEMERIKSAAN ASAM URAT DALAM SERUM
BAB 3 METODE KERJA
3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah kuvet,
mikropipet, pipet tetes, rak tabung, spektrofotometer, Sentrifuge,
tabung reaksi, tabung sentrifuge.
3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
aquadest, reagen R (asam urat) dan serum darah,

3.3. Cara Kerja


A. Pemerikasaan asam urat
1. Persiapan serum
Disiapkan alat dan bahan kemudian masukkan darah ke
dalam tabung sentrifuge setelah itu sentrifuge selama + 15
menit pada kecepatan 6000 rpm kemudian ambil serum darah
dan masukkan ke dalam vial.
2. Pengukuran absorban blanko
Disiapkan alat dan bahan kemudian pipet 60 µL aquadest ke
dalam kuvet setelah itu tambahkan 2500 µL reagen R
selanjutnya diinkubasi pada suhu 370 C selama 4 menit 30
detik kemudian ukur absorban pada spektrofotometer dengan
panjang gelombang 546 nm.
3. Pengukuran absorban standar
Disiapkan alat dan bahan kemudian pipet 60 µL larutan
standar ke dalam kuvet setelah itu tambahkan 2500 µL reagen
R selanjutnya diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 4 menit 30
detik kemudian ukur absorban pada spektrofotometer dengan
panjang gelombang 546 nm.
4. Pengukuran absorban sampel
Disiapkan alat dan bahan kemudian pipet 60 µL sampel
(serum) ke dalam kuvet setelah itu tambahkan 2500 µL reagen

DELLA LESTARI IRMAYANI SAAD


15020160130
PEMERIKSAAN ASAM URAT DALAM SERUM
R selanjutnya diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 4 menit 30
detik kemudian ukur absorban pada spektrofotometer dengan
panjang gelombang 546 nm

DELLA LESTARI IRMAYANI SAAD


15020160130
PEMERIKSAAN ASAM URAT DALAM SERUM
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel Pengamatan
Nilai Absorbansi Nilai Asam Urat Absorbansi standart
(µg/dL)
0,040 6 mg/dL 0,040

4.2 Pembahasan
Asam urat adalah asam yang terbentuk kristal-kristal yang
merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan
nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang
terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat di
tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni
makanan dari tanaman (sayuran, buah, kacang-kacangan) ataupun
hewan (daging, jeroan, ikan sarden).
Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya tertahan
dan dibawa dalam matriks cairan (plasma). Darah lebih berat
dibandingkan air dan lebih kental. Cairan ini memiliki rasa dan bau
yang khas, serta pH 7,4 (7,35 - 7,45). Warna darah bervariasi dari
merah terang sampai merah tua kebiruan bergantung pada kadar
oksigen yang dibawa sel darah merah.
Asam urat merupakan metabolisme di dalam tubuh yang
kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di
dalam tubuh. Hiperurisemia adalah keadaan meningkatnya asam urat
dalam darah akibat adanya gangguan metabolisme purin. Masalah
yang banyak terjadi berkaitan dengan hiperuresemia adalah gout.
Kadar asam urat sering berubah dari hari ke hari sehingga
pemeriksaan kadar asam urat perlu diulang kembali setelah beberapa
hari atau beberapa minggu.
Pemeriksaan asam urat dapat dilakukan dengan
menggunakan serum atau plasma maupun urin. Spesimen berupa
serum atau plasma diambil dari 3-5 ml darah yang berasal dari

DELLA LESTARI IRMAYANI SAAD


15020160130
PEMERIKSAAN ASAM URAT DALAM SERUM
pembuluh vena, kemudian dimasukkan dalam tabung tertutup. Kadar
asam urat dalam serum atau plasma dapat diukur dengan
menggunakan metode kolorimetri menggunakan fotometer. Serum
yang akan digunakan harus disentrifuge terlebih dahulu untuk
mencegah terjadinya hemolisis. Nilai rujukan yang digunakan dalam
analisis kuantitatif asam urat, yaitu untuk laki-laki 3,5 – 7,0 mg/dl,
perempuan 2,5 – 6,0 mg/dl, saat dalam kondisi panik > 12 mg/dl, dan
untuk anak -anak 2,5 – 5,5 mg/dl, serta lansia 3,5 – 8,0 mg/dl.
Adapun prinsip pada yang digunakan pada pemeriksaan
kadar asam urat yaitu, dimana asam urat + 2H 2O + O2 direaksikan
dengan urincase akan membentuk allantoine + CO 2 dan H2O2.
Prosedur dari percobaan ini untuk penyiapan serum yaitu
disiapkan alat dan bahan. Diambil darah dan dimasukkan dalam
tabung sentrifuge. Disentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan
6000 rpm. Diambil serumnya lalu dimasukkan dalam tabung reaksi.
Alasan pengambilan serum karena dibagian serum itu
terdapat asam lemak. Dalam hal ini trigliserida dan albumin, dan
apabila bagian yang mengendapnya diambil, maka sulit untuk dibaca
pada saat pengukuran di spektrofotometer.
Penggunaan reagen bertujuan untuk memperoleh hasil yang
lebih efektif dan akurat dikarenakan reagen yang digunakan ini
sepsifik untuk pemeriksaan asam urat.
Pada pengukuran ini digunakan metode soektrofotometer,
karena spektrofotometer merupakan instrumen yang digunakan untuk
pengujian kuantitatif untuk menetapkan kadar suatu sampel.pada
pengukuran dengan menggunakan spektrofotometer digunakan juga
blanko dengan tujuan untuk mengetahui serapan zat yang bukan
analit dalam artian balanko digunakan sebagai pembanding pada
larutan yang mengandung analit.

DELLA LESTARI IRMAYANI SAAD


15020160130
PEMERIKSAAN ASAM URAT DALAM SERUM
Alasan diinkubasi selama beberapa menit yaitu agar reagen
dan sampel dapat bercampur dengan baik, sehingga pada saat
pengukuran absorban hasilnyapun sesuai dengan yang diharapkan.
Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil yang
diperoleh pada pengujian untuk pemeriksaan asam urat adalah
6mg/dL. Adapun nilai normal / rujukan untuk asam urat yaitu untuk
perempuan 2,6 - 6,0 mg/Dl maka hasil pemeriksaan asam urat pada
probandus masih dalam keadaan normal. Karena hasil yang
didapatkan tidak melebihi batas nilai normal.
Adapun interpretasi data apabila kadar asam urat diatas
normal dapat beresiko arthritis gout, nefro patigout atau batu ginjal
sedangkan nilai asam urat dibawah normal tidak bermakna klinis.
Meningkatnya produksi asam urat karena pengaruh pola makan yang
tidak terkontrol yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung tinggi purin. Purin merupakan salah satu senyawa basa
organik yang menyusun asam nukleat dan termasuk dalam kelompok
asam amino yang merupakan unsur pembentukan protein.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

DELLA LESTARI IRMAYANI SAAD


15020160130
PEMERIKSAAN ASAM URAT DALAM SERUM
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa pengujian untuk pemeriksaan asam urat adalah normal yaitu
6,0 mg/dL mg/dL. Dimana hasil yang diperoleh tidak melebihi batas
nilai normal dimana untuk perempuan 2,6 - 6,0 mg/dL.
5.2 Saran
Sebaiknya asisten mendampingi praktikan pada saat
praktikum, agar kesalahan-kesalahan dapat dihindari.

DAFTAR PUSTAKA
DELLA LESTARI IRMAYANI SAAD
15020160130
PEMERIKSAAN ASAM URAT DALAM SERUM
Anonim, 2019. “Penuntun Praktikum Kimia Klinik Dasar”, Universitas
Muslim Indonesia, Makassar.
Ditjen POM., 1979, “Farmakope Indonesia Edisi III”, Departemen
Kesehatan RI, Jakarta

Hastuti dkk, 2018. “Hubungan Asupan Protein Total dan Protein Kedelai
Terhadap Kadar Asam Urat dalam Darah Wanita Menopause”,
Universitas Diponegoro, Semarang.

Nasrul & Sofitri dkk, 2012. “Hiperurisemia pada Pra Diabetes”, FK


Universitas Andalas, Padang.

Oktari, A Silvia, N D, 2016. “Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO


Metode Slide dengan Reagen Serum Golongan Darah A, B, O”,
Jurnal Teknologi Laboratorium, 5(2) : 50.

Rampi dkk, 2017. “Gambaran Kadar Asam Urat Serum pada Mahasiswa
dengan Indeks Massa Tubuh ≥23 kg/m 2 di Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi”, FK Universitas Sam Ratulangi,
Manado.

Utomo, S. dkk, 2015. “Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Asam


Urat Terhadap Pengetahuan dan Sikap Penderita Asam Urat di
Wilayah Kerja Puskesmas Gatak Sukoharjo”, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Zahroh & Faizah, 2018. “Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan


Nyeri Pada Penderita Penyakit Artritis Gout”, Universitas Nahdatul
Ulama Surabaya, Surabaya.

LAMPIRAN

DELLA LESTARI IRMAYANI SAAD


15020160130
PEMERIKSAAN ASAM URAT DALAM SERUM
A. Skema kerja
Pemeriksaaan Asam Urat
Penyiapan Blanko Sampel Standart
Aquadest 60 µL - -
Reagen R 2500 µL 2500 µL 2500 µL
Serum - 60 µL -

Standart - - 60 µL
0
Inkubasi Suhu 37 C selama 4 menit 30 detik
Spektrofotometer
546 nm
UV-Vis
|sampel|
asam urat = Xkonsentrasi standar
Perhitungan |standar|
(6mg/dL)

B. Perhitungan
Dik : Abs sampel = 0,040
Abs standar = 0,040
Koen. Standart = 6 mg/dL
Penyelesaian :
|sampel|
Asam urat = X koensentrasi standar
|standart|
0,040
= X 6 mg/dL
0,040
= 6 mg/dL
C. Gambar

Serum

DELLA LESTARI IRMAYANI SAAD


15020160130

Anda mungkin juga menyukai